Anda di halaman 1dari 7

Puisi berjudul 'Merdeka, Kini dan Nanti' karya Majulah Indonesia

Ahmad Suryadi. Jayalah bangsa dengan beragam suku dan


budaya
Merdeka ini adalah upaya yang tak kenal lelah Kepakkan sayapmu setinggi angkasa
Usaha yang tak pernah menyerah Tunjukkan gagahmu di mata dunia
Merdeka ini adalah cucuran keringat dan darah
Yang setia mencucur hingga melimpah ruah Pejuang Ilmu - Diyah Putri Karomah
Merdeka ini adalah lelah Seperti ilmu yang tak pernah habis dieja
Lelah yang dirasakan oleh setiap jiwa Sarkasme Tuhan memiliki alasan
Merdeka ini tak mudah digapai Untuk segala keanehan yang diciptakannya
Karena berjuta ton darah raib serta tergadai Dan dengan lantang bahu ini akan menyapa
Merdeka didapat dengan taruhan nyawa Pada ayah dan ibuku
Demi merdeka jutaan nyawa dan jiwa melayang Masih ku ingat
Demi merdeka untuk senyum esok yang lebih Kusimpan pesan di sakuku
demi merdeka untuk senyum bangsa Indonesia Untuk menukar ilmu kelas menjadi pialaku
Demi merdeka ibu pertiwi, kini dan nanti Wahai pejuang ilmu
Engkaulah permasalahan yang mengajariku
Puisi berjudul 'Indonesia' karya Chatya Menengahi kegelapan
Fawziyah. Bahwa sekolah adalah tempat pengaduanku
Tujuh puluh enam tahun Indonesia merdeka
Meninggalkan segala cerita lama yang penuh
duka
Ratusan tahun dijajah dengan kejamnya
Hingga tak sedikit yang gugur karenanya
Indonesia...
Sejarah perjuangan tak mungkin dilupa
17 Agustus 1945
Proklamasi atas nama bangsa Indonesia
berkumandang ke penjuru dunia
Indonesia usiamu tak lagi muda
Namun semangatmu harus tetap membara
Demi segala cita-cita para pejuang bangsa
Menuntut Ilmu

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga pada
kesempatan ini kita dapat bertemu dan berkumpul bersama-sama.

Jika tanpa nikmat-Nya, kita tak akan dapat berkumpul dan mendengarkan ceramah tentang menuntut
ilmu.

Hadirin yg saya cintai, dengan ilmu kebahagiaan dunia akan kita rasakan.
‫َو َم ْن َس َلَك َطِريًقا َيْلَتِم ُس ِفيِه ِع ْلًم ا َس َّهَل ُهَّللا َلُه ِبِه َطِريًقا ِإَلى اْلَج َّنِة‬
Artinya: “Siapa yg menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan
menuju surga.” (HR Muslim, no. 2699)

Semakin kita memiliki ilmu, kebutuhan dan kebahagiaan dunia bisa kita rengkuh, begitu pula harapan
kebahagiaan di akhirat bisa kita rasakan.

Oleh karena itu, hadirin sekalian, menuntut ilmu begitu sangat diutamakan. Apalagi bagi anak muda
yang masih sekolah atau kuliah maka tak ada alasan untuk bermalas-malasan dalam belajar.

Sebab, belajar atau menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban bagi kita semua. Bagaimana pun, masa
depan bangsa ini berada di pundak kita maka harus menuntut ilmu sedalam-dalamnya.

Demikianlah ceramah singkat tentang keutamaan menuntut ilmu yang bisa disampaikan pada
kesempatan kali ini.

Semoga, kita semua bisa terus belajar tanpa merasa malas sehingga kita bisa merasakan nikmatnya
memiliki ilmu.
Akhir kata, mudah-mudahan ceramah singkat ini bisa mengingatkan kita akan pentingnya menuntut
ilmu.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
MENUNTUT ILMU
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat walafiat.

Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah
dan akan selalu menjadi suri tauladan bagi kita semua.

Hadiri yang saya hormati, pada kesempatan ini, saya akan berbicara tentang keutamaan menuntut ilmu.

Ilmu adalah salah satu harta yang paling berharga dalam hidup kita. Ia adalah cahaya yang menuntun
kita ke jalan kebenaran dan menyelamatkan kita dari jalan kesesatan. Ilmu adalah kunci kebahagiaan
dan kesuksesan dalam dunia dan akhirat.

Dalam pandangan Islam, mencari ilmu adalah tugas utama setiap muslim. Ilmu dianggap sebagai bekal
yang dibutuhkan dalam perjalanan menuju kebahagiaan dunia akhirat dan juga sebagai cara untuk
mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam surat Al-Alaq, ayat 1-5:
‫ َع َّلَم اِاْلْن َس اَن َم ا َلْم َي ْع َلْۗم‬٤ ‫ اَّلِذْي َع َّلَم ِباْلَقَلِۙم‬٣ ‫ ِاْق َر ْأ َو َر ُّبَك اَاْلْك َر ُۙم‬٢ ‫ َخ َلَق اِاْلْن َس اَن ِمْن َع َلٍۚق‬١ ‫ْق َر ْأ ِباْس ِم َر ِّب َك اَّلِذْي َخ َلَۚق‬
Yang artinya: ” 1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, 2) Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, 4) Yang
mengajar (manusia) dengan pena. 5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”.”
Hadis Nabi Muhammad SAW juga menegaskan pentingnya mencari ilmu. Beliau bersabda:

‫َط َلُب اْلِع ْلِم َف ِر يَض ٌة َع َلى ُك ِّل ُمْس ِلٍم‬


”Menuntut ilmu itu adalah kewajiban atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah)
Dalil dari Al-Quran dan Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu dalam pandangan Islam. Karena
itu, kita semua harus selalu berusaha untuk meningkatkan ilmu kita. Janganlah kita pernah berhenti
belajar, agar kita bisa mendapatkan kemuliaan di dunia dan di akhirat. Ini saja yang dapat saya
sampaikan, terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Pantun Berantai 2 Bait Hasrat belajar tak boleh luntur
Tiap hari bacalah buku.
1. Sakit gigi sakit kaki
Burung pipit, burung tekukur Kakak berlari mengupas duku
Setiap hari banyak rezeki Duku muda dari Maluku
Jangan lupa untuk bersyukur. Tiap hari bacalah buku
Sampai mata terasa kaku.
Burung pipit, burung tekukur
Burungnya terbang mencari telaga 5. Jalan-jalan ke kota Blitar
Jangan lupa untuk bersyukur Tiba di sana sebelum fajar
Hidup terasa semakin berharga. Jika ingin menjadi pintar
Jangan malas untuk belajar.
2. Pohon jambu tumbuh di dermaga
Pohon kelapa dibawa Pak Camat Tiba di sana sebelum fajar
Jika kamu ingin masuk surga Jalan berdua di tengah arena
Anak-anak hendaklah dihormat. Jangan malas untuk belajar
Agar kelak bisa berguna.

6. Jalan-jalan ke Bukit Tinggi


Pohon kelapa dibawa Pak Camat
Badan lelah, kaki berdiri
Buah pala di dalam ketupat
Ku kubur dengki di dalam hati
Anak-anak hendaklah dihormat
Jangan suka menyimpan iri.
Maka pahala akan kau dapat.

Badan lelah, kaki berdiri


3. Buah merah dari Papua
Baju robek terkena duri
Paling enak si buah semangka
Jangan suka menyimpan iri
Patuhilah nasihat orang tua
Hidup tak tenang, tiada berseri.
Jangan menjadi anak durhaka.

7. Malam berselimut embun


Paling enak si buah semangka
Siang bertudung awan
Rasanya enak ditambah markisa
Jangan suka ngelamun
Jangan menjadi anak durhaka
Bisa-bisa kamu kerasukan mantan.
Kelak hidupnya bakal tersiksa.

Malam berselimut embun


4. Main akrobat badannya lentur
Siang bertudung awan hitam
Kakak berlari mengupas duku
Aku tak sedang melamun Kepada-Nya kita bermunajat.
Hanya ingat masa lalu yang kelam. Buka hari dengan berdoa.

8. Ada tupai suka memanjat Kelelawar di dalam gua


Kelelawar di dalam gua Ada bunga sedang merekah
Kepada-Nya kita bermunajat. Buka hari dengan berdoa
Buka hari dengan berdoa. Niscaya hidup menjadi berkah.

Kelelawar di dalam gua 12. Anak ayam namanya itik


Ada bunga sedang merekah Syair lagu namanya sirik
Buka hari dengan berdoa Dada bergetar, hati tergelitik
Niscaya hidup menjadi berkah. Saat matamu pertama melirik.

9. Pergi ke Jakarta lihat Jakmania Syair lagu namanya lirik


Berkumpul-kumpul menonton bola Orang iri namanya sirik
Berjuta pria yang ada di dunia Saat matamu pertama melirik
Hanya abang yang buatku gila. Aku juga langsung tertarik.

Berkumpul-kumpul menonton bola Pantun Berantai 3 Bait


Bola ditendang kena sepeda
Hanya abang yang buatku gila 13. Malam-malam menonton
Karena abang sungguh menggoda. wayang
Lampunya redup tiada terang
10. Kota indah ada di Belgia Saat meminjam wajahnya mayang
Taman safari di Gurun Sahara Hutang ditagih wajahnya garang.
Apa-apa terasa bahagia
Kalau hati dimabuk asmara. Lampu redup tiada terang
Hanya terlihat bayangan orang
Taman safari di Gurun Sahara Hutang ditagih wajahnya garang
Pohon karet harus disadap Seolah-olah mau berperang.
Kalau hati dimabuk asmara
Semua makanan terasa sedap. Hanya terlihat bayangan orang
Orang tua menangkap belalang
11. Ada tupai suka memanjat Seolah-olah mau berperang
Kelelawar di dalam gua
Hutang diminta, langsung Mari kita bekerja keras
menghilang. Untuk menggapai cita-cita.

14. Makan sate hangat-hangat Beras dimasak di atas kereta


Turun hujan lebat-lebat Nasi dibungkus daun talas
Pagi-pagi penuh semangat Untuk menggapai cita-cita
Tantangan hidup semakin berat. Jauhi segenap sifat pemalas.

Turun hujan lebat-lebat Nasi dibungkus daun talas


Hujan lebat membasahi toa Surat diketik, tidak dibalas
Tantangan hidup semakin berat Jauhi segenap sifat pemalas
Tetaplah kuat dan terus berdoa. Agar rejeki tidak amblas.

Hujan lebat membasahi toa 17. Burung berkicau di atas batu


Toa tertutup kain sutera Datang hinggap di pohon randu
Tetaplah kuat dan terus berdoa. Hati kacau tiada menentu
Agar hidup aman sejahtera. Sungguh berat rasanyan rindu.

15. Bapak membawa sekeranjang Datang hinggap di pohon randu


nanas Buaya air jangan diganggu
Pohon tomat di tengah sawah Sungguh berat rasanya rindu
Hutangnya banyak, tak lunas-lunas Waktu sehari terasa seminggu.
Tapi di sosmed terlihat mewah.
Buaya air jangan diganggu
Pohon tomat di tengah sawah Datang petani membawa pacul
Petik buahnya buat berlayar Waktu sehari terasa seminggu
Di sosmed terlihat mewah Menunggu kekasih tak jua muncul.
Tapi hutang tak pernah dibayar.
18. Lihat burung makan gorengan
Petik buahnya buat berlayar Burung terbang di angkasa
Layar berpanji sudah tertancap Di dalam kitab tersirat larangan
Punya hutang tak pernah dibayar Jangan sekali-kali membuat dosa.
Hanya janji yang selalu terucap.
Burung terbang di ruang angkasa
16. Padi digiling menjadi beras Jatuh ke laut namun tenggelam
Beras dimasak di atas kereta
Jangan sekali-kali membuat dosa
Wahai kaum yang beragama Islam.

Jatuh ke laut namun tenggelam


Sayap patah badan terbelalah
Wahai kaum yang beragama Islam
Tetapkan iman hanya pada Allah.

Anda mungkin juga menyukai