dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan
tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.
Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita
miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan
segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan
kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan.
Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung
setiap kepahitan itu.
Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. Hatimu, adalah wadah itu.
Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung
segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga
yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran
dan kebahagiaan.
Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si
orang bijak itu, kembali menyimpan segenggam garam, untuk anak muda yang
lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.
Bersyukurlah..
Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yg
kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput:
"Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu
membenci saya?"
Siput menjawab: "Kalian kaum katak mempunyai empat kaki & bisa melompat ke
sana ke mari,
Tapi saya mesti membawa cangkang yg berat ini, merangkak di tanah, jadi saya
merasa sangat sedih."
Katak menjawab: "Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing, hanya saja
kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami
(katak)."
Dan seketika, ada seekor elang besar yg terbang ke arah mereka, siput dg cepat
memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang...
Akhirnya siput baru sadar... ternyata cangkang yg di milikinya bukan merupakan
suatu beban... tetapi adalah kelebihannya...
Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan dg orang lain. Keirian hati kita
terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan...
Rejeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yg banyak bukan pula saat kita
di rumah mewah & pergi bermobil.
Yang kedua berkata : "Aku adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia
tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala."
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran ketiga berbicara :" Aku adalah Cinta. Tak mampu lagi
aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku
berguna.
Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mecintainya, membenci
keluarganya. " Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.
Tanpa terduga....seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat
ketiga lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata :
" Ekh, apa yang terjadi ? Kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan !"
Lalu ia menangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata : " Jangan takut, janganlah menangis,
selama aku masih ada dan tetap menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan
ketiga Lilin lainnya : " Akulah HARAPAN "
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan
kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN. Harapan yang ada dalam hati
kita.
Dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat seperti anak tersebut, yang
dalam
situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, dan Cinta dengan
Harapan
yang masih ada diri kita.
sedikitnya mereka yang kritis dengan ilmu agama Allah ini dan merasa
benar karena kedudukannya.
Dalam Islam kesabaran dan ketaatan sangat terkait, bila kita memiliki
harta kekayaan, kita disuruh taat bersedekah dan bersabar dengan
mengeluarkan harta, terlebih mereka yang memberikan sedekah terbaik,
begitupun dalam shalat kita disuruh sabar dari bisikan kemalasan,
begitupula ibadah-ibadah lainnya yang ada didalam Quran dan Sunnah.
Janganlah memilah dan memilih padahal ia surat dinas kita sebagai
manusia menjadi khalifah dimuka bumi ini.
Imam Ahmad mengatakan, "Sabar disebutkan di dalam Al-Quran
sebanyak lebih dari 70 ayat. Kaitan sabar dan iman seperti halnya
kedudukan kepala dan jasad. Seseorang yang tidak sabar dalam
melaksaknakan ketaatan, dalam menjauhi kemaksiatan serta ketika
tertimpa musibah maka ia sudah kehilangan sebagian besar dari imannya.
(Kitab At-Tamhid: 391).
Allah SWT Berfirman artinya: "Katakanlah: 'jika bapa-bapa, anak-anak,
saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan
Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya.' Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik." (At Taubah : 24)
Allah SWT Berfirman artinya: "Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar
firman yang memisahkan antara yang HAK dan yang bathil." ( At Thariq :
13 )
Allah SWT Berfirman artinya: "Dan janganlah kamu campur adukkan yang
hak dengan yang bathil dan janganlah kamu SEMBUNYIKAN yang hak itu,
sedang kamu mengetahui." (Al Baqarah :42)
Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup darimenjual asongan dari pintu
ke pintu,
menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapasen uangnya, dan dia
sangat lapar.
Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanandari rumah berikutnya.
Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saatseorang wanita muda membuka
pintu rumah.
Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya beranimeminta segelas air.
Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah
lapar,
oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu.
Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :" Dari dalam hatiku
aku berterima kasih pada anda."
Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalamisakit yang sangat kritis.
Para dokter dikota itu sudah tidak sanggup menanganinya.
Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimanater dapat dokter spesialis yang
mampu menangani penyakit langka tersebut.
Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar
nama kota asal siwanita tersebut,
terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly.
Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumahsakit, menuju kamar si
wanita tersebut.
Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan
biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan.
Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan
kemudian mengirimkannyake kamar pasien.
Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak
akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil
seumur hidupnya.
Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu
yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut.
Ia membaca tulisan yang berbunyi..
Ia berdoa :"Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi
melalui hati dan tangan manusia"
Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya,
kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka
bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan
ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini
disembunyikan oleh ayah mereka.
Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang
satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu
murah. Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia
menjelaskan, "Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun
dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu
kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang
perunggu." Sang adik tersenyum dan berkata, "Baiklah, ambil saja yang emas, aku
ambil yang perunggu." Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing
dan berpisah. Sang adik merenung, "Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin
berlian yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan
ini?" Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu:
INI PUN AKAN BERLALU. "Oh, rupanya ini mantra ayah," gumamnya sembari
kembali mengenakan cincin tersebut.
Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia
teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun tidak menjadi
sombong dan lupa daratan. Ketika panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN
AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naikturun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun dia tahu bahwa
tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah
kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup
bahagia.
Kita dilahirkan dengan dua MATA di depan, karena seharusnya kita melihat yang
ada di depan dan bukan yg sudah berlalu.
Kita lahir dengan dua TELINGA, satu kiri dan satu di kanan sehingga kita dapat
mendengar dari dua sisi dan dua arah. Menangkap pujian maupun kritikan, Dan
mendengar mana yang salah dan mana yang benar.
Kita dilahirkan dengan dua mata, dua telinga, namun cukup dengan satu MULUT.
Karena MULUT tadi adalah senjata yang tajam, Yang dapat melukai, memfitnah,
bahkan membunuh. Lebih baik sedikit bicara, tapi banyak mendengar dan melihat.
Kita dilahirkan dengan satu HATI, yang mengingatkan kita. Untuk menghargai dan
memberikan cinta kasih dari dalam lubuk hati. Belajar untuk mencintai dan
menikmati untuk dicintai, tetapi Jangan pernah mengharapkan orang lain mencintai
anda dengan cara dan sebanyak yang sudah anda berikan.
Sesudah mereka berdua bersimpuh didekat Ayah berbaring, sang Ayah pun
menyatakan permintaannya kepada mereka : Kalian berdua harus berjanji kepada
Ayah, bahwa setelah Ayah meninggal dunia nanti, kalian berdua harus menepati
2 pesan terakhir Ayah. Sambil terisak tangis dan suasana hati yang tidak karuan,
Sulung dan Bungsu pun hanya dapat manggut-manggut melihat kondisi Ayahnya
yang semakin kritis.
KEDUA, kalian berdua harus berjanji kepada Ayah, bahwa setelah Ayah meninggal
nanti, kalian berdua TIDAK BOLEH TERKENA SINAR MATAHARI SECARA
LANGSUNG. Semakin bingung-lah mereka terhadap permintaan Ayahnya. Tetapi
sekali lagi keadaan lah yang memaksa mereka berdua untuk mengatakan IYA
KAMI BERJANJI dan menganggukkan kepala.
Akhirnya, sesuai dengan rencana sang Ayah pun meninggal dunia dengan tenang
karena telah menyatakan pesannya kepada kedua Anaknya. Prosesi pemakaman
pun berlangsung dan kehidupan harus terus berjalan, karena baik Sulung maupun
Bungsu memiliki Wirausaha yang harus dijalankan sebagai sandaran hidup.
Hari berganti hari, Minggu berganti minggu, Bulan dan Tahun. Tidak terasa 5 tahun
telah berlalu sejak kematian sang Ayah. Disinilah mulai tampak perbedaan yang
sangat mencolok antara Sulung dan Bungsu. Sang Ibu sebagai orang di Tengah
pun tanggap akan hal ini. Perbedaan yang paling nyata adalah soal EKONOMI /
KEUANGAN. Sang Ibu merasa iba kepada nasib si-Bungsu yang ekonominya sangat
amburadul dan boleh dikatakan mulai Gulung Tikar. Sebaliknya, sang Ibu pun
bangga kepada nasih si-Sulung yang boleh dibilang sangat sukses dalam bidang
ekonomi.
Tergelitik rasa penasaran, iba dan bangga yang bercampur jadi satu, sang Ibu pun
mengunjungi si-Bungsu untuk menanyakan perihal nasibnya:
Melihat malangnya nasih Bungsu, sang Ibu pun menghibur dengan mengatakan :
ENGKAU MEMANG ANAK YANG BERBAKTI, KARENA ENGKAU MENJAGA
JANJIMU KEPADA AYAH.
Kemudian berkunjunglah sang Ibu ke kediaman Sulung. Kali ini suasana berubah
180 derajat. Si Sulung adalah orang yang kaya raya dan sangat makmur
ekonominya. Penasaran, sang Ibu pun menanyakan perihal nasibnya :
Si Sulung pun menjawab: Ini karena saya menuruti 2 pesan wasiat Ayah.
Sang Ibu pun keheranan akan jawaban Sulung dan menanyakan dengan rasa
penasaran yang tinggi,
kok bisa begitu ???.
Sulung pun menjawab :
PERTAMA, SAYA DILARANG MENAGIH PIUTANG KEPADA SIAPAPUN, oleh
karena itu SAYA TIDAK PERNAH MEMBERIKAN HUTANG KEPADA PARA
PELANGGAN SAYA, sehingga modal saya tetap. KEDUA, SAYA DILARANG KENA
SINAR MATAHARI SECARA LANGSUNG, karena saya hanya memiliki sepeda
motor, maka saya berangkat ke Toko pagi-pagi benar sebelum matahari terbit, dan
pulang dari Toko malam benar setelah matahari terbenam, sehingga SEMUA
CUSTOMER SAYA TAHU BAHWA TOKO SAYA BUKA PALING PAGI & TUTUP
PALING MALAM, sehingga Toko saya diserbu banyak pelanggan.
Sang Ibu pun keheranan penuh kekaguman akan jawaban dari si-Sulung.
Selama ini anda selalu memerankan karakter Sulung / Bungsu ???
Semoga bermanfaat untuk menghadapi persoalan hidup apapun.
"Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3x8 = 24, tidak usah
diperdebatkan lagi".
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: "Siapa minta
pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau
salah Confusius yang berhak mengatakan".
Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.Walaupun Yan Hui
menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius
sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti
dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti
padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat
kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasehat : "Bila hujan
lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh."
Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut malam
dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk
membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada
seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan
mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat
lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata
yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.
Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: "Guru,
bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?"
Confusius berkata: "Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan
petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu
kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu
agar jangan membunuh".
Yan Hui berkata: "Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum."
Confusius bilang: "Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga.
Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang
3x8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru
bilang 3x8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan
hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa
yang lebih penting?"
Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : "Guru mementingkan yang lebih
utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu."
Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah gara2 bertaruh mati2an untuk
prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat.
Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang
didapat adalah kebaikan bagi semua orang.
Tapi zaman sekarang banyak banget anak yang berani atau durhaka sama orang
tua.tolong perlu diingat para kaula muda atau anak ABG .untuk mencium tangan
kedua orang tua saja tidak mau,tapi kalau bertemu dengan pacarnya dicium
tangannya sampai lama...kepada kedua orang tua tidak ada yang sopan dalam
bertutur kata itulah potret ABG zaman sekarang Masya ALLOH..
Kata orang jawa hubungan antara orang tua dan anak itu ibarat mata dan paha....
Mata itu ibarat orang tua dan
Paha itu ibarat anak
Kalau paha tergores atau terluka mata ikut menangis atau mengeluarkaan air mata
Tapi kalau mata sakit atau kelilipan, paha tidak akan merasakan apa apa
Kalau anak sakit pasti orang tua ikut merasakan sakit, merawatnya supaya cepat
sembuh,tapi kalau orang tua sakit, jarang ada anak yang mau merawatnya. Kita
bisa lihat di sekeliling kita bahwa zaman sekarang ini banyak anak yang tidak
berbakti kepada orang tua bahkan ada yang tega menelantarkannya
Sebesar besarnya rasa sayang anak kepada orang tua,tidak bisa mengalahkan
besarnya rasa sayang orang tua kepada anak,karena rasa sayang orang tua kepada
anak itu ibarat sebesar kelapa.tapi besarnya rasa sayang anak kepada orang tua itu
sebesar sebutir nasi putih (dalam bahasa jawa sak UPO). sebesar besarnya UPO
tidak bisa mengalahkan kelapa meskipun kelapa itu kecentet.
Ada orang tua yang mempunyai anak delapan tapi mampu untuk merawatnya
sampai tumbuh dewasabahkan bisa jadi sukses tanpa mengeluh, terkadang ada
anak merawat orang tua 2 saja tidak bisa.
Orang tua yang tidak sekolah pun bisa menjadikan anaknya sarjana. jadi bodohnya
orang tua jadi ukuran pintarnya anak....Masya ALLOH.....!!!
Kalau anak pintar dan sukses orang tua hanya bisa nelangsa,bangga dan hanya
bisa cerita kepada tetangga atau sanak family bahwa anaknya disana ada yang jadi
dokter,ada yang jadi guru dan ada jadi dosen.ada yang jadi polisi ,jadi anggota
DPR/MPR dll....
Tapi, Yang paling senang atau bahagia adalah istri atau suaminya. bukan orang
tua...!!!
Anak paling hanya berkunjung ke orang tua setahun sekali pada saat lebaran idul
fitri.
itu pun paling keren bapaknya dibeliin baju koko (busana muslim) dan sarung cap
gajah duduk/atlas
ibu hanya dikasih uang paling besar 200 rb itupun cucunya buuuuuanyak
...selanjutnya uang tadi dikasih lagi ke semua cucunya, habis lah uang tsb.
Pada saat anak pulang kerumahnya semuanya dibawa, beras satu
karung,singkong,buah,dll.
Disaat rumah sudah sepi orang tua duduk di teras sambil berkata "Alhamdulillah,
rampoknya sudah pulang pak....!" Hehe...
Maka
Muliakanlah orang tua kita ..karena orang tua ibarat Al-Qur'an
Kalau kita memuliakan nasib orang tua kita ,ALLOH pasti akan memuliakan nasib
kita. percayalah!
Sejelek jeleknya ataupun menjengkelkannya sikap orang tua / mertua, kita harus
tetap wajib menghormati
Junjung atau letakkan orang tua/mertua di tempat yang paling mulia di hati dan
kehidupan kita
Karna meskipun anak itu pintar sangat luar biasa, titlenya banyak berderet dari
pundak sampai kaki, berpangkat tinggi bahkan bisa membelah langit sekalipun,
kalau tidak mengormati / memuliakan orang tua maka hidupnya tidak mendapat
barokah dunia akhirat.
Pada saat akan meninggal, dalam keadaan kritis, Raja terkenal dari Macedonia,
yaitu Alexander the Great atau Iskandar Agung... berkata pada para dokter yg
merawatnya spt ini :
"Ambillah 1/2 dari kekayaanku, jika kamu dapat mengantarkan aku utk menemui
ibuku sebentar saja "
Dokter menjawab :
"Jangankan separuh, bahkan seluruh kekayaan Baginda diberikan kpd hamba
semuanya, hamba pun tidak akan mampu menambah 1 tarikan nafas"
Mendengar jawaban tsb, air mata pun berlinang di pipi sang Raja, dia berkata :
" Seandainya saya tahu begitu berharganya 1 tarikan nafas, maka saya tdk akan
pernah menyia2kan waktu hanya untuk mengejar kekuasaan "
Kemudian sang Raja pun berpesan, spy nanti sewaktu diarak dlm peti mati menuju
peristirahatannya yg terakhir, ia minta agar kedua tangannya dikeluarkan,
supaya setiap rakyatnya dapat melihat bahwa Alexander Agung yg hebat dan
mampu menguasai wilayah terbesar sepanjang sejarah kehidupan manusia ini
ternyata harus berpulang dgn tangan kosong...
Kelahiran & kematian adalah awal & akhir, yg terpenting dari hidup ini adalah
bagaimana kita mengisi kehidupan yg ada diantara ke duanya.
Untuk itu :
Jangan lupa selalu mengutamakan Tuhan sang pemberi kehidupan kekal.
Selalu bersyukur di saat senang maupun menghadapi kesusahan.
Sisihkanlah waktu utk orang2 yg terdekat di hati Anda, karena sebenarnya waktu
adalah hadiah paling berharga yg dapat Anda berikan utk orang2 yg anda kasihi.
Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke
Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam. Segala
persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah
masuk ke kota
suci tempat Rasulullah tinggal itu.
Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi.
Umar
yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan
tidak
percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah.
Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap
orang
yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya
pergi.
Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negerinya. Tetapi
belum
berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah
berseri. Ia
berkata,
Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah.
Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, Ketika aku memasuki kota
Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku
meninggalkan kota
itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad
Rasulullah.
Sahabat..
Tetapi sejauh mana kita bisa memaafkan kesalahan orang? Seberapa besar kita
mencintai sesama? kalau tidak, kita perlu menanyakan kembali ikrar kita yang
pernah
kita ucapkan sebagai tanda kita pengikut beliau
Sungguh, beliau adalah contoh yang sempurna sebagai seorang manusia biasa.
beliau
adalah Nabi terbesar, beliau juga adalah Suami yang sempurna, Bapak yang
sempurna,
pimpinan yang sempurna, teman dan sahabat yang sempurna, tetangga yang
sempurna. maka tidak salah kalau Allah mengatakan bahwa Beliau adalah teladan
yang sempurna.
Semoga Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada beliau, junjungan dan
teladan
kita yang oleh Allah telah diciptakan sebagai contoh manusia yang sempurna.