Anda di halaman 1dari 13

CERITA MOTIVASI

Cerita Motivasi – Lompatan Belalang


Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar
dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat
menikmati kebebasannya. Di perjalanan ia bertemu dengan seekor belalang lain.
Namun ia keheranan kenapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh
darinya. Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, “Mengapa kau
bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda
dariusiaataupun bentuk tubuh?”

Belalang itupun menjawabnya, “Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua
belalang yang hidup dialam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”.
Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang selama ini
membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam
bebas.

Kadang-kadang kita sebagai manusia tanpa sadar pernah juga mengalami hal yang
sama dengan belalang. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan
yang beruntun, perkataan teman, atau pendapat tetangga, seolah membuat kita
terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan kita. Lebih sering kita
mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa pernah
berpikir benarkah anda separah itu? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih untuk
mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.

Tidakkah anda pernah mempertanyakan kepada hati nurani bahwa anda bisa
“melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau anda mau menyingkirkan “kotak” itu?
Tidakkah anda ingin membebaskan diri agar anda bisa mencapai sesuatu yang selama
ini anda anggap diluar batas kemampuan anda?

Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk berjuang, tidak
hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita alami. Karena itu teman, teruslah
berusaha mencapai apapun yang anda ingin capai. Sakit memang, lelah memang,
tetapi bila anda sudah sampai kepuncak, semua pengorbanan itu pasti terbayar.

Kehidupan anda akan lebih baik kalau hidup dengan cara hidup pilihan anda. Bukan
cara hidup yang seperti mereka pilihkan untuk anda…
Cerita Motivasi – Malaikat Penjaga
Suatu hari ada seorang bayi yang akan dilahirkan ke dunia.
Sang bayi bertanya kepada Tuhan “Para Malaikat mengatakan bahwa besok Engkau
akan mengirimku ke dunia, tapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil
dan lemah?”

Tuhan menjawab “Saya telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan
mengasihimu.”
Sang bayi berkata “Tapi disini..,di surga…..yang saya lakukan hanya bernyanyi dan
tertawa. Ini sudah cukup bagi saya untuk berbahagia.”

Tuhan menjawab lagi “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari
dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih bahagia.”
Sang bayi bertanya lagi, “Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang
berbicara kepadaku, saya tidak mengerti bahasa mereka?”

Tuhan menjawab “Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling
indah yang pernah kamu dengar; dan penuh kesabaran dan perhatian dia akan
mengajarkan bagaimana kamu berbicara.” “Saya mendengar di bumi banyak orang
jahat, siapa yang akan melindungi saya?” “Malaikatmu akan melindungimu, walaupun
hal itu mengancam jiwanya.” “Pasti saya akan merasa sedih karena tidak melihatMu
lagi.”

“Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan


kepadamu bagaimana kau bisa kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya aku selalu
berada disisimu.” Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat
terdengar, dan sang anak bertanya perlahan kepada Tuhan, “Tuhan……jika saya harus
berangkat sekarang, bisakah Engkau memberitahu aku nama malaikat tersebut?”

Jawab Tuhan, “Kamu akan memanggil malaikatmu….. IBU…”


Cerita Motivasi Kehidupan – Jalan Menuju Sukses
Seorang anak muda berbicara dengan gurunya. Ia bertanya, “Guru, bisakah engkau
tunjukkan dimana jalan menuju sukses ?”

“Uhm…..,” Sang guru terdiam sejenak. Tanpa mengucapkan sepatah kata, sang guru
menunjuk ke arah sebuah jalan. Anak muda itu segera berlari menyusuri jalan yang
ditunjukkan sang guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih
kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia berseru, “Ha! Ini jalan
buntu!” Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan. Ia
terpaku kebingungan, “Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru.”

Kembali, Anak muda itu berbalik menemui sang guru untuk bertanya sekali lagi, “Guru,
yang manakah jalan menuju sukses.”

Sang guru tetap menunjuk ke arah yang sama. Anak muda itu kembali berjalan ke arah
itu lagi. Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi. Ia berpikir,
ini pasti hanya gurauan. Dan anak muda itupun merasa dipermainkan.

Emosi dan dengan penuh amarah ia menemui sang guru, “Guru, aku sudah menuruti
petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi
padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari
saja, bicaralah!”

Sang guru akhirnya berbicara, “Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa
langkah saja di balik tembok itu.”

Siapa bilang tembok adalah tujuan akhir?


Cerita Motivasi – Rusa Yang Tahu Membalas Budi
Gemercik anak sungai yang berada dihutan mengalir melewati pepohonan liar yang
indah yang menambah keindahan sebuah rumah kecil disana. Matahari bersinar
dengan terangnya di awan. Tiba-tiba, seekor rusa berlari menuju halaman rumah itu
dimana seorang anak sedang bermain. Rusa tersebut kemudian mengaitkan baju anak
tersebut dengan tanduknya. Hal ini menyebabkan anak tersebut sangat ketakutan
sehingga ia menjerit sekuat-kuatnya dan menyebabkan ibunya berlari keluar untuk
melihat apa yang sedang terjadi. Ibunya keluar tepat pada saat ia melihat seekor rusa
berlari menuju gunung dengan membawa anaknya tercinta.

Tentu saja ibu anak tersebut sangat ketakutan. Ia berlari mengejar rusa tersebut dan
tidak lama kemudian ia menemukan anaknya duduk diatas rumput dalam keadaan
selamat. Melihat ibunya datang, anak itu sangat bahagia dan menjulurkan tangannya
kepada ibunya. Sang ibu kemudian menggendongnya. Ia merasa sangat bahagia
sehingga tidak terasa air matanya mengalir.

Dengan cepat sang ibu menuju rumah mereka bersama anaknya yang tercinta. Ketika
hampir tiba, ia berhenti, terperangah melihat apa yang disaksikannya. Sebuah pohon
besar dibelakang rumah mereka rubuh dan menimpa rumah mereka pada saat ia
sedang mengejar rusa yang membawa anaknya tersebut. Seluruh rumah tersebut rata
dengan tanah karena tindihan pohon yang maha berat tersebut. Langit-langit rumah
mereka hancur bagaikan tepung. Ayam peliharaan mereka beserta anjing mereka mati.
Jika saja ia dan anaknya berada dirumah tersebut… Jika saja…

Lalu ibu anak tersebut teringat peristiwa setahun yang lalu pada suatu hari seekor rusa
melarikan diri dari seorang pemburu yang hendak menembaknya dan menuju rumah
mereka. Ia merasa sangat kasihan melihat rusa yang ketakutan tersebut, lalu
ditutupinya rusa tersebut dengan beberapa helai kain. Ketika pemburu tersebut tiba
disana, ia tidak menemukan rusa tersebut. Dipikirnya bahwa rusa tersebut telah pergi
melalui pintu belakang rumah tersebut. Ia kemudian pergi. Setelah pemburu tersebut
pergi jauh, ibu anak tersebut kemudian membuka kain penutup rusa tersebut dan
membiarkannya pergi menuju hutan.
Rusa tersebut seakan-akan mengerti bahwa ia telah diselamatkan oleh wanita tersebut,
karena ketika pergi ia tidak henti-hentinya memalingkan mukanya kepada wanita
tersebut seakan-akan hendak berterima kasih.

Ibu anak tersebut tidak pernah menyangka bahwa rusa tersebut dapat mengingat
kebaikannya. Rusa itu entah bagaimana mengetahui bahwa pohon besar tersebut akan
runtuh menimpa mereka sehingga ia datang kembali untuk menyelamatkan mereka.

Ketika ibu tersebut mengingat kejadian tersebut, ia berkata, “Menyelamatkan nyawa


makhluk lain adalah sama dengan menyelamatkan diri kita sendiri”.

Sumber: The Deer That Save Its Rescue


Cerita Motivasi – Air Yang Pahit
Ada seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yang sedang menghadapi masalah.
Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya. Pak
tua bijak hanya mendengar dgn seksama, lalu ia mengambil segenggam serbuk pahit
dan meminta anak muda itu mengambil segelas air. Ditaburkanlah serbuk pahit itu ke
dlm gelas & diaduk perlahan,
”Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya?” Ujar pak tua
“Pahit sekali…..” Jawab pemuda itu.

Pak tua itu tersenyum, mengajak pemuda itu utk berjalan ke tepi danau di belakang
rumahnya. Mereka berjalan berdampingan & akhirnya sampailah mereka berdua ke tepi
danau yg tenang itu. Sesampai disana, pak tua itu kembali menaburkan serbuk pahit ke
danau itu dan dgn sepotong kayu ia mengaduknya,
“Coba ambil air dari danau itu & minumlah”
Saat si pemuda mereguk air itu, pak tua bertanya lag, “Bagaimana rasanya…?”
“Segar….” sahut si pemuda….
”Apakah kamu merasakan pahit di dlm air itu?” Tanya pak tua itu ” Tidak….” Sahut
pemuda itu.

Pak tua itu tertawa sambil berkata


“Anak muda…” Dengarkan baik2, pahitnya kehidupan sama sperti segenggam serbuk
pahit ini, tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasa pahitnya pun sama & mmg akan tetap
sama.

Tapi “INGAT..” kepahitan yg kita rasakan sangat tergantung dari wadah yg kita miliki.

* Jadi saat kita merasakan kepahitan & kegagalan dlm hidup, hanya ada satu yg kita
dapat lakukan:

“Luaskan & perbesar kapasitas hatimu utk menampung setiap kepahitan itu” Hati kita
adalah wadah itu.
Jgn jadikan hati kita seperti gelas, tapi buatlah hati kita seperti danau yg besar &
mampu menampung setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan
kedamaian.

Cerita Inspirasi – Lima Menit Lagi


Ada seorang nenek yg duduk di dekat seorang pria. Mereka sedang mengamati anak
dan cucunya bermain di taman kota.
“Lihatlah, gadis kecil yg berbaju kuning itu cucuku,” kata sang nenek sambil menunjuk
ke arah gadis kecil yg sedang bermain ayunan.
“Wah cantik sekali cucu anda,” jawab pria itu. “Anda lihat anak laki-laki yg sedang
bermain pasir mengenakan jaket berwarna cokelat? Dia anakku,” ujar pria itu.
Sambil memandangi jam tangannya, pria itu memanggil anaknya dan menyuruhnya
untuk segera pulang. “Ayah, beri aku waktu lima menit lagi ya. Aku belum puas
bermain,” Kata anaknya dengan wajah Memelas. “Baiklah, lima menit lagi,” jawabnya.
Sang anak kembali bermain pasir dengan riangnya. Lima menit kemudian, pria itu
berdiri dan memanggil anaknya kembali, “Nak, ayo pulang, sudah lima menit berlalu.”
Lagi-lagi anaknya memohon, “Ayah, lima menit lagi ya. Kan hanya lima menit saja.
Boleh ya, ayah.” Pria itu hanya menggangguk menyetujui permintaan anaknya.
“Wah, anda ternyata seorang ayah yg sabar ya,” kata nenek itu.
Pria itupun terseyum kecil lalu menjawab, “Anak sulungku terbunuh oleh sopir yg ugal-
ugalan saat sedang bermain di taman. Aku tidak pernah mempunyai waktu yg cukup
untuk menemainya bermain. Untuk sekarang ini, aku akan memberikan seluruh
waktuku yg ada untuk anakku meskipun hanya lima menit lagi. Aku tidak ingin
mengulangi kesalahan yg sama.
Mungkin bagi anakku, dia mendapat bonus waktu lima menit untuk bermain pasir,
bermain ayunan dan bermain yg lainnya. Padahal sesungguhnya akulah yg mendapat
waktu tambahan untuk bisa terus melihatnya bermain, menikmati kebersamaan dan
melihat canda tawanya.”
Hidup ini bukanlah suatu perlombaan. Hidup adalah tentang membuat skala prioritas.
Prioritas apa yg kita miliki saat ini? Berikanlah pada seseorang yg kita kasihi, lima menit
saja dari waktu yg kita miliki dan kita pastilah tidak akan menyesal selamanya.
Cerita Motivasi – Seekor Kura-Kura
Seorang nenek sedang berjalan-jalan sambil menggandeng cucunya di jalan pinggiran
pedesaan. Mereka menemukan seekor kura-kura. Anak itu mengambilnya dan
mengamat-amatinya. Kura-kura itu segera menarik kakinya dan kepalanya masuk
dibawah tempurungnya. Si anak mencoba membukanya secara paksa.

“Cara demikian tidak akan berhasil, nak!” kata nenek. “Saya akan coba mengajarimu.”

Mereka pulang. Sang nenek mencoba meletakkan kura-kura didekat perapian.


Beberapa menit kemudian kura-kura itu mengeluarkan kakinya dan kepalanya sedikit
demi sedikit. Ia mulai merangkak bergerak mendekati si anak.

“Janganlah mencoba memaksa melakukan segala sesuatu, nak!”, nasehat nenek.


“Berilah kehangatan dan keramahan, ia akan menanggapinya.”

Ingatlah selalu nasehat nenek diatas bila anda merasa mulai dijauhi oleh teman, pacar
atau bahkan isteri anda!
Cerita Motivasi – Cintai Semua Nyawa
“Apakah kamu merasa lebih baik hari ini?”” tanya Fan. Ia tahu istrinya menderita TBC,
dan tidak mudah untuk disembuhkan, tetapi dia menjaganya dengan lembut dan
sepenuh hati. “Terima….kasih..atas…perhatianmu,” istrinya berkata terengah-engah,
dengan mimik sangat kesakitan.

Fan meminta dokter terbaik di Chingk’ou, Chen Shihying untuk mengobati istrinya.
Dokter Chen memeriksa istrinya dengan hati-hati dan menyuruh Fan untuk menunggu.

“Ada satu cara untuk mengobatinya, karena dia cukup parah,” Kata dokter tersebut.
“Ambil seratus kepala burung pipit, dan buat mereka menjadi obat sesuai resep ini.
Kemudian pada hari ketiga dan ketujuh makan otak burung pipit tersebut. Itu adalah
caranya. Ini merupakan rahasia turun-temurun dari nenek moyangku, dan tidak pernah
gagal. Tetapi ingat, kamu harus mempunyai seratus burung pipit. Kamu bahkan tidak
boleh kekurangan satu pun.”

Fan ingin sekali menolong istrinya, sehingga dia langsung pergi membeli seratus
burung pipit. Burung-burung itu berdesakan dalam satu sangkar yang besar. Mereka
menciap-ciap dan berlompatan sangat memilukan, sebab tempatnya terlalu sempit bagi
mereka untuk menikmati diri mereka sendiri. Bahkan mungkin mereka tahu kalau
mereka akan dibunuh.

““Apa yang kau lakukan pada burung-burung tersebut?”” tanya Nyonya Fan.

““Ini adalah resep spesial dokter Chen! Kita akan membuat mereka menjadi obat dan
kamu akan segera sembuh,”” suaminya dengan gembira menjawab.

““Tidak, jangan lakukan itu!” Nyonya Fan duduk di atas ranjangnya. “Kamu tidak boleh
mengambil seratus nyawa untuk menyelamatkan satu nyawa saya! Saya lebih baik mati
daripada membiarkan kamu membunuh semua burung pipit itu untukku!””
Fan tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

““Jika kamu benar-benar mencintai saya,”” istrinya melanjutkan, “”Lakukan sesuai


permintaan saya. Buka sangkarnya dan lepaskan semua burung pipit itu pergi. Lalu jika
saya mati, maka saya akan meninggal dengan tentram.””

Apa yang dapat Fan lakukan? Fan mengambil sangkar itu dan dia bawa ke hutan
kemudian dia membebaskan semua seratus burung pipit itu. Mereka terbang ke dalam
semak-semak dan pohon-pohon dan bernyanyi serta berciap-ciap. Mereka terlihat dan
bersuara seperti amat senang karena bebas.

Dalam beberapa hari, Nyonya Fan dapat bangun dari ranjang lagi, walaupun dia tidak
minum obat apa pun.

Teman-teman dan saudara-saudaranya berdatangan untuk menyelamatinya karena


kesembuhannya yang cepat dan relatif singkat dari penyakit yang mengerikan itu.
Semuanya sangat senang.

Tahun berikutnya, keluarga Fan mendapat bayi laki-laki. Dia amat sehat dan lucu, tetapi
yang lucu adalah di setiap lengannya terdapat sebuah tanda lahir berbentuk seperti
burung pipit.

(Disadur dari buku “Mencintai Kehidupan”)


Cerita Motivasi – Cincin Ajaib
Seorang bapak tua yang memiliki 3 orang putra, sedang bingung. Ia merasa memiliki
sebuah cincin yang dianggapnya bertuah karena sejak digunakan selalu membawa
keberuntungan & kesuksesan bagi dirinya. Cincin itu rencananya ingin diwariskan
kepada salah satu anaknya, tapi dia khawatir anak yg lain akan mrasa iri. Sebagai
solusi, ia pergi ke tukang cincin & membuat 2 cincin yang sama seperti cincin ajaib
miliknya.
Keesokan harinya, ia memanggil ketiga putranya, lalu berkata, “Anak2ku, cincin ini
sama baiknya, siapa yg memakainya maka dia akan beruntung”.
Tak lama berselang, sang bapak tua itu meninggal dunia. Seiring berjalannya waktu,
ketiga putranya tahu bahwa hanya satu cincin yang asli.
Mereka lalu pergi ke seorang hakim yang bijaksana untuk mencari tahu mana cincin
yang asli & meminta jalan keluar dan pembuktian.
Setelah merenung & berpikir, hakim bijaksana itu berkata: “Aku tidak dapat menolong
kalian, tapi aku tahu sebuah cara utk memastikan cincin yg asli.”
Pakailah cincin kalian masing masing Kalian yang hrs membuktikan bahwa cincin kalian
asli, yaitu dengan bertindak & bekerja dengan baik sehingga kalian menjadi orang yang
beruntung”.
Ketiganya bertekad untuk membuktikan cincin mrk yg asli & bertuah.
Mereka berusaha membuktikan pada diri sendiri bahwa keberhasilan & keberuntungan
mrk adalah karena cincin ajaib asli pemberian bapak mereka.
Setelah beberapa tahun berlalu, sukses demi sukses mereka raih bersama. Akhirnya
merekapun sadar & mengerti bahwa bukan cincin yang membuat mereka sukses,
melainkan karena mereka sendiri.
Bukan sesuatu di luar diri Anda yg membuat Anda sukses atau beruntung. Bukan cincin
Anda, busana Anda, atau apapun yg Anda kenakan.
Tetapi yg menentukan keberhasilan adalah keuletan, Doa, bersyukur,dan Usaha diri
Anda sendiri.

Anda mungkin juga menyukai