Anda di halaman 1dari 25

Kisah antara kelinci dan kura-kura

Dahulu kala ada seekor kelinci yang memiliki kaki kuat


sehingga larinya bisa sangat cepat. Karena kemampuan
larinya yang sangat cepat ia pun jadi kelinci yang congkak
dan sombong. Suatu hari karena tidak suka dengan sifat
sombong yang dimiliki si kelinci, seekor kura-kura pun
menantang kelinci untuk lomba lari.
Padahal, kura-kura adalah hewan yang jalannya lambat
karena kakinya kecil dan ia pun harus menggendong
rumahnya kemanapun ia pergi. Kelinci yang sombong pun
setuju untuk berlomba lari dengan kura-kura. “Bagaimana
bisa ia mengalahkanku dengan jalannya yang lambat
begitu”, pikir kelinci. Akhirnya mereka pun sepakat
menentukan jalan yang akan digunakan untuk berlari.
Perlombaan lari pun dimulai, banyak hewan yang
penasaran ingin melihat hasil perlombaan unik tersebut,
banyak juga yang mendukung kura-kura karena mereka
juga tidak suka dengan sifat kelinci yang sombong. Si
monyet pun ditunjuk untuk jadi wasitnya. Begitu lomba
lari dimulai, kelinci pun langsung melesat jauh
meninggalkan kura-kura.
 
2. Kisah antara semut dan belalang

Suatu hari di musim panas yang terik dan melelahkan, seekor semut
terlihat rajin bekerja mengumpulkan makanan. Ia mencari dan
mengangkut bahan makanan yang ia temukan untuk dikumpulkan dan
disimpan di dalam lumbungnya.
Meski panas yang terik dan hujan yang turun membasahi tanah dan
tubuhnya ia tetap bekerja dengan giat agar nanti saat musim dingin tiba
semut bisa memiliki persediaan makanan yang cukup untuk bertahan
hidup. Melihat hal ini si belalang menegur semut dan berkata,”Hey,
Semut. Kenapa kau begitu rajin mengumpulkan makanan tanpa henti?”.
Kemudian dijawab oleh semut,”Aku harus mengumpulkan banyak
makanan agar saat musim dingin nanti tidak mati karena kelaparan”.
Mendengar jawaban si semut, belalang pun terbawa terbahak-bahak,
katanya,”Hahahahaha kenapa repot sekali? Musim dingin masih lama!”
Belalang pun berlalu sambil memakan daun yang jadi makanannya.
Semut tetap bekerja dengan keras dan giat mengumpulkan makanan
yang banyak, sementara sepanjang musim panas dan musim selanjutnya
belalang tetap bermalas-malasan dan tidak mengumpulkan makanan
untuk musim dingin di mana persediaan makanan nantinya akan sulit
untuk dicari.
Sampai akhirnya musim dingin datang dan ternyata berlangsung lebih
lama dibandingkan sebelumnya. Belalang pun hampir mati karena tidak
punya cadangan makanan yang cukup dan minta makanan kepada
semut. Semut yang baik hati tidak tega melihat belalang yang kelaparan
dan mau berbagi makanan dengannya.
Pelajaran moral yang bisa diambil dari cerpen anak sekolah  dasar di
atas adalah bahwa agar tidak susah nanti di waktu yang akan datang,
seseorang tidak boleh bermalas-malasan. Pekerjaan yang dilakukan
sedikit demi sedikit namun dikerjakan terus-terusan akan membuahkan
hasil yang memuaskan dibandingkan dengan menunda pekerjaan karena
merasa masih punya waktu yang banyak.
Penting untuk tidak menunda pekerjaan karena kita tidak tahu hal apa
yang akan terjadi di masa depan. Pada cerita di atas, musim dingin yang
datang lebih panjang dari biasanya adalah kejadian tidak terduga dan si
belalang tidak bisa mengantisipasinya karena ia malas mengumpulkan
makanan sejak awal.
 
3. Kisah tentang anak kambing yang cerdik

Di dalam sebuah hutan terdapat rumah kecil yang dihuni oleh ibu
kambing dan anak kambingnya. Suatu hari ibu kambing harus pergi ke
luar rumah untuk mengunjungi nenek kambing yang tinggal agak jauh
dari rumah mereka.
Karena khawatir anaknya dimangsa oleh serigala ketika ditinggal
sendirian di rumah, ibu kambing mengajari anak kambing sebuah lagu
yang menjadi tanda agar anak kambing tidak membukakan pintu untuk
hewan yang lainnya. Nanti jika ibu kambing sudah pulang, ibu kambing
akan menyanyikan lagu tersebut sehingga si anak bisa tahu kalau ibunya
sudah pulang. Setelah mengajarkan lagu tersebut si ibu kambing pun
pergi ke rumah nenek kambing di tengah hutan.
Tiba-tiba, datang seekor serigala yang berniat untuk memakan anak
kambing yang sendirian di rumah. Ia pun mendengar ketika ibu
kambing mengajarkan lagu spesial untuk anak kambing. Untuk
mengelabui si anak kambing, serigala pun bernyanyi di depan pintu
menyanyikan lagu yang diajarkan oleh ibu kambing. Anak kambing
yang mendengar lagu ini pun bertanya-tanya, “Apakah ibu sudah
pulang? Kan ia baru keluar belum lama.” Karena curiga ia pun
mengintip dari balik jendela dan mendapati ternyata bukan ibunyalah
yang ada di depan pintu melainkan serigala.
Melihat hal tersebut anak kambing kemudian berteriak sekuat tenaga
meminta bantuan tetangga hewan yang lain agar menolongnya. Serigala
yang takut dan panik lalu pergi meninggalkan rumah kambing dan tidak
jadi memangsa anak kambing.
Pesan moral dari contoh cerpen anak sekolah dasar di atas adalah bahwa
Anda sebagai orang tua bisa mengajarkan kepada anak untuk waspada
dan hati-hati dengan orang asing. Bahkan jika orang asing tersebut tahu
nama si anak, jika tidak sedang bersama dengan orang tua ada baiknya
untuk tidak dekat-dekat dan mau diajak pergi, atau membukakan pintu
rumah.
 
4. Kisah seekor semut yang balas budi
Sumber : https://www.padek.co/
 
Suatu hari di tengah hutan yang damai, ada seekor semut kecil yang
hendak menyeberangi sungai untuk pulang ke rumahnya. Sungai yang
akan diseberangi memiliki arus air yang cukup kencang. Dengan sangat
hati-hati semut menyeberangi sungai menggunakan kakinya yang kecil,
tapi di tengah sungai ia pun tergelincir oleh batu yang licin dan terbawa
arus sungai yang deras. Ia pun berteriak minta tolong sekuat tenaga.
Seekor burung merpati yang kebetulan tengah terbang melintasi sungai
mendengar teriakan si semut. Ia pun turun dan mengambilkan daun
untuk menolong semut yang hampir tenggelam. Semut buru-buru naik
ke atas daun sehingga ia pun tidak jadi tenggelam dan bisa
menyeberang dengan selamat.
Beberapa hari setelah itu, semut yang sedang mencari makanan melihat
seorang pemburu tengah membidik sasarannya. Ternyata yang jadi
sasaran pemburu adalah burung merpati yang kemarin menolongnya.
Ketika akan menembakkan senapannya, si semut pun menggigit kaki
pemburu dengan kencang sehingga si pemburu kaget dan melepaskan
tembakan.
Untungnya tembakannya meleset dan merpati pun bisa kabur karena
mendengar suara tembakan. Burung merpati mengenali si semut yang
ditolongnya di sungai telah menyelematkannya dari pemburu. Ia pun
turun dan berterima kasih pada semut. Keduanya pun menjadi sahabat
baik yang saling tolong menolong.
Pesan moral yang ada di cerita ini mengajarkan bahwa memiliki sifat
yang mudah menolong orang lain, berempati terhadap penderitaan
orang lain adalah sifat yang baik dan sebaiknya dimiliki setiap orang.
Selain itu cerpen anak sekolah dasar ini juga mengajarkan bahwa ketika
sedang dalam kesusahan jangan ragu untuk minta tolong kepada orang
lain, kemudian jangan lupa untuk menunjukkan rasa terima kasih baik
dengan ucapan maupun dengan perbuatan.
 
5. Cerita kupu-kupu yang punya hati mulia

Sumber : Gubug Dongeng


 
Di sebuah taman yang cantik, seekor semut kecil berjalan-jalan
mengelilingi taman di pagi hari yang cerah. Sungguh hari yang indah
untuk menikmati pemandangan taman dan saling menyapa dengan
hewan yang lain. Lalu kemudian semut melihat ada sebuah kepompong
menggantung di salah satu tanaman.
Semut kemudian berkata,”Kasian sekali kamu kepompong, sudah jelek
tidak bisa ke mana-mana lagi. Ayo turun dan nikmati taman yang cantik
ini!” Tapi kepompong tersebut diam saja  dan tidak menanggapi semut.
Kemudian semut pun melanjutkan jalan-jalannya tanpa menghiraukan
kepompong.
Suatu hari karena kecerobohannya, semut jatuh ke dalam kubangan
lumpur karena semalam hujan lebat. Karena tidak bisa berenang dan
keluar dari lumpur, semut pun berteriak minta tolong. Kebetulan ada
seekor kupu-kupu cantik yang melintas dan melihat semut yang sedang
kesusahan.
Diambilnya ranting kecil kemudian diulurkannya ke arah semut, “Ayo
semut! Raih ranting ini dan aku akan mengangkatmu keluar dari
lumpur!” Semut pun meraih ranting tersebut dan berhasil keluar dari
jebakan lumpur. Ketika akan berterima kasih kepada kupu-kupu, betapa
malunya semut bahwa yang telah menyelamatkannya adalah
kepompong jelek yang ia hina tempo hari. Ia pun meminta maaf pada
kupu-kupu dan kupu-kupu pun memaafkannya.
Contoh cerita pendek anak sekolah dasar di atas bisa mengajarkan anak
untuk tidak dengan mudah menilai orang lain hanya dari penampilannya
saja. Mengejek orang lain hanya karena penampilannya yang berbeda
bisa menyakiti hati orang. Selain itu pesan moral lainnya adalah dengan
tidak membalas keburukan dengan keburukan. Kupu-kupu yang tadinya
diejek oleh semut tidak segan untuk memberikan bantuan ketika semut
berada dalam masalah sehingga semut keburukan bisa diubah menjadi
kebaikan.
Kumpulan cerita pendek anak sekolah dasar dengan pesan moral
di dalamnya
Selain cerita fabel yang menggunakan hewan sebagai pertokohannya,
masih banyak tipe cerita-cerita fiksi lainnya yang bisa Anda berikan
kepada anak-anak. Cerita yang menggunakan manusia maupun objek
mati lainnya sebagai pertokohan sehingga anak-anak bisa memiliki daya
imajinasi yang lebih aktif.
Tidak hanya menarik untuk disimak, cerita-cerita pendek di bawah ini
juga masih memiliki nilai edukasi yang baik untuk perkembangan otak
anak yang bisa berguna untuk masa depannya nanti. Kami dari Sekolah
Prestasi Global mendorong tenaga pendidik dan juga orang tua untuk
terus menghidupkan imajinasi dan kreativitas anak-anak dengan cara
yang bervariasi. Berikut adalah kumpulan contoh cerpen anak sekolah
dasar lainnya untuk Anda ceritakan dan peragakan bersama si kecil.
 
1. Kisah anak gembala yang nakal

Sumber : https://www.bacaanceritadongenganak.com
 
Di sebuah desa ada seorang anak gembala yang mendapatkan tugas dari
seorang saudagar kaya untuk menggembalakan domba-dombanya. Ia
mendapatkan pesan dari sang majikan untuk menjaga dombanya dengan
baik dan berteriak minta tolong jika ada serigala yang datang. Ketika
menggembala di padang rumput anak tersebut merasa bosan.
Ia pun berbuat jahil dengan berteriak minta tolong padahal tidak ada
serigala yang mendatanginya. Mendengar suara teriakan anak gembala,
para warga pun berdatangan hendak menolong tapi bukan serigala yang
ditemukan malah anak gembala yang tertawa terbahak-bahak karena
berhasil menipu warga desa.
Kenakalan  anak gembala tersebut pun dilakukan beberapa kali. Dan
setiap kali warga mendatangi teriakan anak gembala, lagi-lagi si anak
gembala hanya tertawa saja. Sampai pada suatu hari benar-benar datang
segerombolan serigala hendak memangsa domba yang digembalakan.
Karena panik si anak gembala pun  berteriak minta tolong tapi tidak ada
warga yang mau menolongnya karena mereka menduga si anak hanya
bermain-main saja. Alhasil semua domba berhasil dimangsa oleh
kawanan serigala dan si anak gembala pun dimarahi oleh majikannya.
Contoh cerita pendek anak sekolah di atas menggambarkan betapa
pentingnya untuk bersikap jujur kapan saja dan di mana saja karena jika
sudah tidak bersikap jujur maka akan sulit untuk mendapatkan
kepercayaan dari orang lain. Jika tidak dipercaya orang lain maka ketika
kita membutuhkan bantuan orang, akan sulit mendapatkannya karena
kebiasaan berbohongnya.
 
2. Kisah dua sahabat

Sumber : https://inspiratifanda.blogspot.com
 
Dua orang sahabat melakukan perjalanan bersama-sama. Di tengah
perjalanan keduanya bertengkar karena masalah yang sepele. Tapi
karena kesal dan marah, salah seorang dari dua sahabat tersebut
menampar temannya. Teman yang ditampar kemudian menuliskan
pesan di atas pasir, “Hari ini sahabat baikku menamparku.” Kemudian
melanjutkan perjalanan bersama dengan sahabatnya.
Setibanya di sebuah sungai, sahabat yang ditampar tadi terjatuh dan
hampir tenggelam. Melihat sahabatnya tenggelam, sahabat yang
menampar langsung menolong temannya dengan sigap dan cepat.
Kemudian teman yang jatuh tersebut menulis pesan di atas batu, “Hari
ini sahabat baikku menyelamatkan hidupku.”
Sahabat yang menampar temannya tadi bertanya kepada
temannya,”Mengapa engkau menulis kesalahanku di atas pasir,
sedangkan menulis kebaikanku di atas batu?” Si sahabat satunya
menjawab,”Agar kesalahan yang kau lakukan bisa langsung hilang
terhapus oleh angin, sedangkan kebaikanmu bisa terpahat selamanya di
atas batu dan akan selalu diingat.” Keduanya pun berpelukan dan
melanjutkan perjalanan dengan persahabatan yang lebih erat.
Pesan moral yang bisa diambil dari contoh cerpen anak sekolah dasar di
atas adalah bahwa ketika seseorang melakukan kesalahan maka cepat-
cepatlah dimaafkan agar tidak diingat terus dan merusak hubungan
dengan teman, sedangkan kebaikannya diingat selalu agar sesama
sahabat punya kenangan yang indah satu sama lain. Pesan lainnya yang
bisa dipetik adalah meski sedang marahan namun jika teman sedang
membutuhkan bantuan maka bantulah sebisa mungkin agar tali
persahabatan tidak putus.
 
3. Cerita Topan anak yang rajin

Sumber : https://bobo.grid.id
 
Di sebuah desa tinggallah seorang anak bernama Topan dengan ibunya.
Topan dan ibunya tidak punya banyak harta, ibunya bekerja sebagai
pedagang sayur di pasar dan Topan membantu ibunya dengan
menggembalakan kambing milik saudagar di desanya. Suatu hari ketika
Topan menggembalakan kambing di padang rumput sambil membaca
buku, datanglah seorang kakek tua yang terlihat kelelahan meminta izin
pada Topan untuk menumpang duduk di bawah pohon. Topan pun
mempersilahkan kakek tersebut untuk duduk bersamanya bahkan
menawarkan bekal minuman yang ia bawa dari rumah.
Kakek bertanya kepada Topan, “Apakah Kamu tidak sekolah?” Dengan
sedih Topan menjawab bahwa keluarganya tidak punya uang untuk
menyekolahkan Topan. Tapi meski begitu Topan tetap semangat dan
rajin membaca dari buku-buku yang ia pinjam dari temannya.
Keesokan harinya sepulangnya dari menggembalakan kambing, ibu
Topan keluar dari rumah dan langsung memeluk Topan. Katanya,
Topan mendapat undangan untuk masuk ke sekolah dengan biaya yang
gratis. Alangkah kaget dan senangnya Topan ketika ia berangkat ke
sekolah dan bertemu dengan si kakek yang duduk bersamanya waktu itu
ternyata adalah kepala sekolah dari sekolah tempatnya ia akan belajar.
Cerita cerpen anak sekolah dasar tersebut sangat cocok diceritakan
kepada anak-anak sekolah agar tetap rajin belajar dan menggapai cita-
cita meski banyak batasnya. Sifat Topan yang baik hati dan mau berbagi
dengan sesama ketika bertemu dengan kakek tua yang terlihat lelah juga
bisa jadi contoh yang baik agar anak bisa berbuat baik dengan siapa saja
tidak memandang bulu dan tanpa mengharapkan kebaikan. Kebaikan
yang dilakukan bisa dibalas dalam bentuk lain oleh orang lain.
 
4. Kisah Jaka dan pengemis

Sumber : https://dongengceritarakyat.com/
 
Di sebuah desa, tinggallah seorang pria bernama Jaka dan juga
keluarganya. Jaka memiliki seorang istri dan 3 anak yang harus
diberinya makan. Sayangnya saat itu sedang musim hujan dan sudah
lebih dari satu minggu hujan tidak berhenti. Karena hujan, Jaka tidak
bisa bekerja untuk membeli makanan untuk anak dan istrinya,
persediaan makanan pun sudah habis dan tidak cukup untuk hidup
besok-besoknya.
Istri Jaka menghampiri suaminya dengan membawa lima buah kentang,
katanya makanan di dapur tinggal itu saja dan tidak ada yang lain. Jaka
kemudian menyuruh istrinya untuk memberikan kentang tersebut pada
anaknya, dan ia akan keluar untuk mencari  bahan makanan meski
sedang hujan.
Ketika hendak keluar rumah, pintu rumah Jaka pun  diketuk oleh
seorang pengemis. Melihat pengemis yang renta dan kelaparan
membuat Jaka tidak tega dan memberikannya lima buah kentang yang
disimpannya untuk anak-anaknya. Pengemis tersebut menerima 4 buah
kentang dari Jaka dan memberikan 1 sisanya kepada Jaka. Ia menyuruh
Jaka untuk memberikan 1 buah kentang tersebut kepada anak-anaknya.
Setelah pengemis pergi, secara ajaib 1 buah kentang yang dipotong
tersebut setiap potongannya akan menghasilkan 5 buah kentang yang
baru, begitu seterusnya. Alhasil keluarga Jaka tidak lagi kekurangan
makanan, bahkan ia bisa menanam sisa kentang untuk jadi bahan
panennya nanti, dan sisanya ia berikan kepada tetangga-tetangganya.
Sungguh cerpen anak sekolah dasar di atas bisa menjadi contoh bahwa
bahkan ketika kita sedang kesusahan pun, jika membantu orang lain
pasti akan ada balasannya yang berkali lipat dalam bentuk apapun. Oleh
karena itu pesan yang bisa dipetik adalah jangan segan untuk membantu
orang lain yang sedang kesusahan dan berusaha sebisa mungkin
membantu orang lain sesuai dengan kemampuannya.
 
5. Kisah Abu Nawas yang mau terbang

Sumber : https://www.inspiradata.com/
 
Di sebuah negeri Timur  Tengah tempatnya 1001 malam terjadi, ada
seorang pemuda bernama Abu Nawas yang membuat geger warga
kerajaan. Ia mengaku mau terbang kepada orang-orang namun tidak ada
yang percaya padanya. Karena kabar Abu Nawas yang mau terbang
sangat heboh, berita ini pun sampai ke telinga Baginda Raja. Baginda
kemudian memerintahkan rakyatnya untuk berkumpul di alun-alun
untuk menyaksikan Abu Nawas yang mau terbang, jika ia tidak berhasil
maka Abu akan dihukum karena berbohong.
Abu Nawas kemudian naik ke menara yang tinggi dan mengepak-
ngepakkan tangannya seperti mau terbang. Baginda Raja pun jenuh
menunggu dan memanggil Abu Nawas turun ke bawah dan bertanya
kenapa tidak kunjung terbang? Abu Nawas pun menjawab ia bilang
hanya mau terbang, bukan bisa terbang. Mendengar hal ini pun Baginda
tidak jadi menghukum Abu karena ia tidak berbohong.
Demikian adalah beberapa contoh cerita pendek yang menarik dan
mengandung pesan moral yang bisa diceritakan kepada anak-anak.
Anda juga bisa mengisahkan cerpen anak sekolah cinta tanah air agar ia
bisa memiliki rasa persatuan nasional di dalam dirinya sejak kecil.
Kami dari Sekolah Prestasi Global adalah lembaga pendidikan formal
yang tidak hanya memberikan pendidikan akademik pada peserta didik
namun juga pendidikan moral, wawasan kebangsaan, dan tidak lupa
pendidikan religi khususnya agama Islam dengan kurikulum yang lebih
modern. Melalui cerita pendek di atas, anak-anak bisa mendapatkan
pendidikan yang lebih mengena dengan metode yang lebih pas dengan
usia anak.
1. Singa dan Tikus (The Lion and the Mouse)

Cerita Pendek Persahabatan Singa Dan Tikus

Seekor singa sedang tidur di hutan ketika seekor tikus mulai berlari naik turun tubuhnya hanya
untuk bersenang-senang.

Hal ini mengganggu tidur singa, dan dia bangun dengan marah.

Dia akan memakan tikus itu ketika tikus itu dengan putus asa meminta singa untuk
membebaskannya. “Aku berjanji padamu, aku akan sangat membantu kamu suatu hari nanti jika
kamu menyelamatkanku.”

Singa itu menertawakan kepercayaan diri tikus itu dan membiarkannya pergi.

Suatu hari, beberapa pemburu datang ke hutan dan bermaksud membawa singa yang terjebak
perangkap bersama mereka. Mereka mengikat singa itu di pohon. Si singa berjuang untuk keluar
dan mulai merintih.

Mendengar rintihan itu tikus berjalan segera menuju asal suara dan melihat singa dalam kesulitan.
Dengan cepat, dia berlari dan mengunyah tali untuk membebaskan singa. Keduanya berlari ke
hutan.

Pesan moral dalam cerita : Tindakan kebaikan kecil bisa sangat bermanfaat.

Kisah lengkap Fabel ini dapat dibaca pada artikel Fabel : Kisah Persahabatan Singa dan Tikus

2. Hitung dengan Bijaksana (Count Wisely)

Contoh Cerpen Pendidikan Hitung dengan Bijaksana

Suatu hari, raja Akbar mengajukan pertanyaan di istananya yang membuat semua orang di ruang
sidang bingung. Ketika mereka semua mencoba mencari tahu jawabannya, Birbal berjalan masuk
dan bertanya ada apa. Mereka mengulangi pertanyaan itu kepadanya.

Pertanyaannya adalah, “Ada berapa banyak gagak di kota ini?”

Birbal segera tersenyum dan pergi ke Akbar. Dia mengumumkan jawabannya; katanya ada dua
puluh satu ribu lima ratus dua puluh tiga gagak di kota.

Ketika ditanya bagaimana dia tahu jawabannya,

 Birbal menjawab, “Minta anak buahmu untuk menghitung jumlah gagak. Jika ada lebih banyak,
maka kerabat gagak harus mengunjungi mereka dari kota terdekat. Jika jumlahnya lebih sedikit,
maka gagak dari kota kami harus mengunjungi kerabat mereka yang tinggal di luar kota. “

 Senang dengan jawaban itu, Akbar memberi Birbal rantai ruby dan mutiara.

Pesan moral dalam cerita : Memiliki penjelasan untuk jawaban Anda sama pentingnya dengan
memiliki jawaban.

Baca juga dongeng cerdas lainnya seperti Dongeng Cerita Abu Nawas dan Pencuri dari Timur
Tengah

3. Pengembala yang Suka Berbohong (The Boy Who Cried Wolf)

Contoh Cerita Pendek Anak Anak Penggembala


Di sebuah desa, hidup seorang bocah lelaki yang riang dengan ayahnya. Ayah anak laki-laki itu
memberi tahu dia bahwa dia sudah cukup umur untuk mengawasi domba ketika mereka
merumput di ladang.

Setiap hari, ia harus membawa domba-domba itu ke ladang berumput dan mengawasinya saat
mereka merumput. Namun, bocah itu tidak bahagia dan tidak ingin membawa domba ke ladang.

Dia ingin berlari dan bermain, tidak menonton domba yang membosankan merumput di lapangan.
Jadi, dia memutuskan untuk bersenang-senang.

Dia berteriak, “Serigala! Serigala!” sampai seluruh desa datang berlari membawa batu untuk
mengusir serigala sebelum bisa memakan domba mana pun.

Ketika penduduk desa melihat bahwa tidak ada serigala, mereka bergumam tentang bagaimana
bocah itu membuang waktu mereka.

Keesokan harinya, bocah itu berteriak sekali lagi, “Serigala! Serigala!” dan, sekali lagi, penduduk
desa bergegas ke sana untuk mengusir serigala.

Bocah itu menertawakan ketakutan yang disebabkannya. Kali ini, penduduk desa pergi dengan
marah.

Hari ketiga, ketika anak lelaki itu naik ke bukit kecil, tiba-tiba dia melihat serigala menyerang
domba-dombanya.

Dia berteriak sekeras yang dia bisa, “Serigala! Serigala! Serigala! ”, Tetapi tidak ada satu pun
penduduk desa yang datang untuk membantunya.

Penduduk desa berpikir bahwa dia mencoba membodohi mereka lagi dan tidak datang untuk
menyelamatkannya atau domba-dombanya. Bocah itu kehilangan banyak domba pada hari itu,
semua karena kejahilan dan sifatnya yang suka berbohong.

Pesan moral dalam cerita : Sulit untuk memercayai orang yang berbohong, jadi penting untuk
selalu jujur.

Untuk kisah lengkap dari cerita pendek ini dapat diikuti di posting berikut ini Contoh Cerita
Pendek Anak Anak : Kisah Penggembala

4. Rubah dan Bangau (The Fox and the Stork)

Kumpulan Cerpen Singkat : Rubah Dan Bangau

Suatu hari, seekor rubah yang egois mengundang seekor bangau untuk makan malam. Bangau
sangat senang dengan undangan itu – dia tiba di rumah rubah tepat waktu dan mengetuk pintu
dengan paruhnya yang panjang.

Rubah membawanya ke meja makan dan menyajikan sup dalam mangkuk dangkal untuk mereka
berdua. Karena mangkuk itu terlalu dangkal untuk bangau, dia tidak bisa makan sup sama sekali.
Tapi, rubah menjilat supnya dengan cepat.

Bangau itu marah dan kesal dalam hati, tetapi dia tidak menunjukkan kemarahannya dan bersikap
sopan. Untuk mengajarkan pelajaran kepada rubah, dia kemudian mengundangnya untuk makan
malam pada hari berikutnya.

Dia juga menyajikan sup, tetapi kali ini sup disajikan dalam dua vas sempit yang tinggi. Bangau
melahap sup dari vasnya, tetapi rubah tidak bisa meminumnya karena lehernya yang sempit.
Rubah menyadari kesalahannya dan pulang ke rumah dengan kelaparan.

Pesan moral dalam cerita : Tindakan egois menjadi bumerang cepat atau lambat!
Fabel yang satu ini bisa dibaca versi lengkapnya pada posting kami berikut ini Dongeng
Terpendek dari AESOP : Perselisihan Rubah dan Bangau

5. Sentuhan Emas (The Golden Touch)

Sentuhan Emas

Suatu hari hiduplah seorang lelaki serakah di sebuah kota kecil. Dia sangat kaya, dan dia
mencintai emas dan semua hal mewah.

Suatu hari, dia kebetulan melihat peri. Rambut peri itu tersangkut di beberapa cabang pohon. Dia
membantunya, tetapi tiba-tiba hatinya diliputi rasa serakah, dia menyadari bahwa dia memiliki
kesempatan untuk menjadi lebih kaya dengan meminta permohonan balasan (dengan membantu
si peri).

Peri itu berkata akan mengabulkan satu permohonannya.

Laki-laki itu berkata, “Saya ingin semua yang saya sentuh berubah menjadi emas.” Dan
keinginannya dikabulkan oleh peri.

Pria serakah itu bergegas pulang untuk memberi tahu istri dan putrinya tentang keinginannya,
sambil menyentuh batu dan kerikil dan menyaksikannya berubah menjadi emas. Begitu dia
sampai di rumah, putrinya bergegas menyambutnya.

Begitu dia membungkuk untuk mengangkat hendak memeluk putrinya. Sang putripun berubah
menjadi patung emas. Dia sangat bersedih dan mulai menangis serta mencoba untuk
menghidupkan kembali putrinya.

Dia pun menyadari kebodohannya dan menghabiskan sisa hari-harinya mencari peri untuk
membatalkan kemampuannya dan mengembalikan putri kesayangannya menjadi manusia
kembali.

Pesan moral dalam cerita : Keserakahan akan selalu menyebabkan kejatuhan.

6. Pemerah Susu dan Embernya (The Milkmaid and Her Pail)

Pemerah Susu dan Embernya

Patty, seorang puteri pemerah susu memerah susu sapi dan memiliki dua ember penuh susu
krem segar. Dia meletakkan kedua ember susu di atas tongkat dan pergi ke pasar untuk menjual
susu.

Saat dia mengambil langkah menuju pasar,  dia terus memikirkan uang yang akan dihasilkannya
dari menjual susu. Kemudian dia berpikir tentang apa yang akan dia lakukan dengan uang itu.

Dia berbicara pada dirinya sendiri dan berkata, “Setelah saya mendapatkan uang, saya akan
membeli ayam. Ayam akan bertelur dan saya akan mendapatkan lebih banyak ayam. Mereka
semua bertelur, dan saya akan menjualnya untuk lebih banyak uang. Lalu, aku akan membeli
rumah di atas bukit dan semua orang akan iri padaku. “

Dia sangat bahagia bahwa segera dia akan menjadi sangat kaya. Dengan pikiran-pikiran bahagia
ini, dia bergerak maju.

Karena berjalan sambil berhayal, membuat Patty kurang hati-hati dan tersandung lalu jatuh.
Kedua ember susu itu tumpah dan semua mimpinya hancur. Susu tumpah ke tanah, dan yang
bisa dilakukan Patty hanyalah menangis. “Tidak ada lagi mimpi,” serunya bodoh!

Pesan moral dalam cerita : Jangan terlalu berhayal sebelum kamu melakukan sesuatu dengan
baik.
7. Saat Kesulitan Datang (When Adversity Knocks)

Saat Kesulitan Mengetuk

Ini adalah kisah yang menjelaskan bagaimana setiap orang memiiki kesulitannya masing-masing.

Ada seorang gadis bernama Asha yang tinggal bersama ibu dan ayahnya di sebuah desa. Suatu
hari, ayahnya menugaskannya tugas sederhana.

Dia mengambil tiga bejana yang diisi dengan air mendidih. Dia menempatkan telur di satu bejana,
kentang di bejana kedua, dan beberapa daun teh di bejana ketiga.

Dia meminta Asha untuk mengawasi kapal selama sekitar sepuluh sampai lima belas menit
sementara tiga bahan dalam tiga kapal terpisah direbus.

Setelah waktu itu, dia meminta Asha untuk mengupas kentang dan telur, dan menyaring daun teh.
Asha dibiarkan bingung. Dia mengerti ayahnya sedang mencoba menjelaskan sesuatu padanya,
tetapi dia tidak tahu apa itu.

Ayahnya menjelaskan, “Ketiga barang itu diletakkan dalam keadaan yang sama. Lihat bagaimana
mereka merespons secara berbeda. “

Dia mengatakan bahwa kentang berubah menjadi lunak, telur berubah menjadi keras, dan daun
teh mengubah warna dan rasa air.

Dia lebih lanjut berkata, “Kita semua seperti salah satu dari barang-barang ini. Ketika kesulitan
datang, kita merespons persis seperti yang mereka lakukan. Sekarang, apakah kamu akan seperti
kentang, telur, atau daun teh? “

Pesan moral dalam cerita : Kita dapat memilih bagaimana menanggapi situasi yang sulit.

8. Mawar yang Sombong (The Proud Rose)

Cerita Pendek Anak dan Pesan Moralnya Mawar yang Sombong

Sekali waktu, ada tanaman mawar yang indah di taman. Bunga mawar di taman itu sangat
bangga akan keindahannya. Namun, kecewa bahwa itu tumbuh di sebelah kaktus jelek.

Setiap hari, mawar akan menghina kaktus tentang penampilannya, tetapi kaktus tetap diam.

Semua tanaman lain di kebun berusaha menghentikan mawar dari menghina kaktus, tetapi mawar
itu terlalu angkuh oleh keindahannya sendiri untuk mendengarkan siapa pun.

Di suatu musim panas, sebuah sumur di kebun mengering dan tidak ada air untuk tanaman.
Mawar perlahan mulai layu.

Dia melihat burung pipit mencelupkan paruhnya ke dalam kaktus untuk mencari air. Dia kemudian
merasa malu karena mengolok-olok kaktus selama ini. Tetapi karena membutuhkan air, ia
bertanya kepada kaktus apakah ia dapat memiliki air.

Kaktus yang baik setuju, dan mereka berdua melewati musim panas sebagai teman.

Pesan moral dalam cerita pendek anak sekolah dasar ini : Jangan pernah menilai seseorang dari
penampilannya.

9. Kisah Sebuah Pensil (The Tale of the Pencil)

cerpen anak sekolah dasar kisah sebatang Pencil


Seorang anak laki-laki bernama Raj kesal karena dia mendapatkan nilai buruk dalam tes bahasa
Inggrisnya. Dia sedang duduk di kamarnya ketika neneknya datang dan menghiburnya.

Neneknya duduk di sampingnya dan memberinya pensil. Raj memandang neneknya dengan
bingung, dan berkata bahwa dia tidak pantas mendapatkan pensil setelah nilai ujiannya yang
jelek.

Neneknya menjelaskan, “Kamu bisa belajar banyak hal dari pensil ini karena sama seperti kamu.
Dia mengalami penajaman yang menyakitkan, persis seperti Kamu mengalami rasa sakit karena
tidak berhasil dengan baik pada ujian. Namun, hal ini akan membantu Kamu  menjadi siswa yang
lebih baik. Sama seperti semua kebaikan yang berasal dari pensil berasal dari dalam dirinya
sendiri, Kamu juga akan menemukan kekuatan untuk mengatasi rintangan ini. Dan akhirnya,
sama seperti pensil ini akan membuat tanda pada permukaan apa pun, Kamu juga harus
meninggalkan tanda pada apa pun yang Kamu pilih. “

Raj segera terhibur dan berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan melakukan yang lebih baik.

Pesan moral dalam cerpen anak sekolah dasar ini : Kita semua memiliki kekuatan untuk menjadi
yang kita inginkan.

10. Bola Kristal (The Crystal Ball)

Bola Kristal

Nasir, seorang bocah lelaki, menemukan bola kristal di belakang pohon beringin di kebunnya.
Pohon itu memberitahunya bahwa bola kristal itu akan mengabulkan permintaannya.

Dia sangat bahagia dan dia berpikir keras, tetapi sayangnya, dia tidak dapat menemukan apa pun
yang dia inginkan. Jadi, dia menyimpan bola kristal di tasnya dan menunggu sampai dia bisa
memutuskan keinginannya.

Hari-hari berlalu tanpa dia membuat permintaan, tetapi sahabatnya melihatnya melihat bola
kristal. Dia mencurinya dari Nasir dan menunjukkannya kepada semua orang di desa.

Mereka semua meminta istana, kekayaan, dan banyak emas, tetapi tidak dapat membuat lebih
dari satu keinginan. Pada akhirnya, semua orang marah karena tidak ada yang bisa memiliki
semua yang mereka inginkan.

Mereka menjadi sangat tidak bahagia dan memutuskan untuk meminta bantuan Nasir yang belum
mengajukan permintaan.

Nasir berharap semuanya kembali seperti semula menjadi sebelum penduduk desa berusaha
memuaskan ketamakan mereka. Istana dan emas lenyap dan penduduk desa sekali lagi menjadi
bahagia dan puas.

Pesan moral dalam cerita : Uang dan kekayaan tidak selalu membawa kebahagiaan.

11. Seikat Tongkat (A Bundle of Sticks)

seikat batang kayu

Suatu ketika, tiga tetangga yang tinggal di sebuah desa mengalami kesulitan dengan panen
mereka.

Masing-masing tetangga memiliki satu ladang, tetapi tanaman di ladang mereka penuh dengan
hama dan layu.

Setiap hari, mereka akan datang dengan ide-ide berbeda untuk membantu panen mereka. Yang
pertama mencoba menggunakan orang-orangan sawah di ladangnya, yang kedua menggunakan
pestisida, dan yang ketiga membangun pagar di ladangnya, semuanya sia-sia.
Suatu hari, kepala desa datang dan memanggil ketiga petani itu. Dia memberi mereka masing-
masing tongkat dan meminta mereka untuk mematahkannya. Para petani bisa dengan mudah
memecahkannya.

Dia kemudian memberi mereka seikat tiga batang, dan sekali lagi, meminta mereka untuk
mematahkannya. Kali ini, para petani berjuang untuk mematahkan tiga batang yang di jadikan
satu, namun sia-sai batang itu menjadi kuat karena bersatu.

Kepala desa berkata, “Bersama-sama, Anda lebih kuat dan bekerja lebih baik daripada Anda
melakukannya sendiri.”

Para petani mengerti apa yang dikatakan kepala desa. Mereka mengumpulkan sumber daya
mereka dan menyingkirkan hama dari ladang mereka bersama-sama

Pesan moral dalam dongeng anak singkat : Ada kekuatan dalam persatuan.

12. Cerita Anak Semut dan Merpati (The Ant and the Dove)

Kumpulan Cerita Dongeng Nusantara Semut

Pada hari musim panas yang terik, semut sedang berjalan mencari air. Setelah berjalan-jalan
selama beberapa waktu, dia melihat sebuah sungai dan senang melihatnya.

Dia naik ke atas batu kecil untuk minum air, tetapi dia terpeleset dan jatuh ke sungai. Dia
tenggelam tetapi seekor merpati yang duduk di pohon terdekat membantunya.

Melihat semut dalam kesulitan, burung merpati dengan cepat menjatuhkan daun ke dalam air.
Semut bergerak ke arah daun dan memanjatnya. Merpati kemudian dengan hati-hati menarik
daun itu keluar dan meletakkannya di tanah.

Dengan cara ini, kehidupan semut diselamatkan dan semut selamanya berhutang budi kepada
merpati.

Semut dan merpati menjadi sahabat terbaik dan hari-hari berlalu dengan gembira. Namun, suatu
hari, seorang pemburu tiba di hutan.

Dia melihat burung merpati yang cantik duduk di pohon dan mengarahkan senjatanya pada
burung merpati. Semut yang pernah diselamatkan merpati melihat ini dan menggigit tumit si
pemburu.

Si Pemburu berteriak kesakitan dan menjatuhkan pistol. Merpati terkejut oleh suara si pemburu
dan menyadari apa yang bisa terjadi padanya. Dia terbang!

Pesan moral dalam fabel pendek anak ini : Perbuatan baik pasti akan mendapatkan balasan
kebaikan juga.

Baca fabel seru ini dalam versi lengkap Cerita Anak Ramadhan : Balas Budi Semut Kepada
Merpati

13. Rubah dan Anggur (The Fox and the Grapes)

Rubah dan burung bangau

Pada hari musim panas, seekor rubah berkeliaran di hutan untuk mendapatkan makanan. Dia
sangat lapar dan putus asa mencari makanan. Dia mencari kemana-mana, tetapi tidak bisa
menemukan apa pun yang dia bisa makan.

Perutnya bergemuruh dan pencariannya berlanjut. Segera dia mencapai kebun anggur yang sarat
dengan anggur berair.
Rubah melihat sekeliling untuk memeriksa apakah dia aman dari para pemburu. Tidak ada orang
di sekitar, jadi dia memutuskan untuk mencuri anggur itu.

Dia melompat tinggi dan tinggi, tetapi dia tidak bisa meraih buah anggur. Buah anggur terlalu
tinggi tetapi dia menolak untuk menyerah.

Rubah melompat tinggi ke udara untuk menangkap anggur di mulutnya, tetapi dia kembali gagal.
Dia mencoba sekali lagi tetapi gagal lagi.

Dia mencoba beberapa kali lagi, tetapi tidak dapat menjangkau. Hari mulai gelap dan rubah
menjadi marah. Kakinya sakit, jadi dia menyerah pada akhirnya.

Saat berjalan pergi, dia berkata, “Aku yakin buah anggurnya masam.”

Pesan moral dalam fabel pendek anak : Kamu berpura-pura membenci sesuatu ketika kamu tidak
bisa memilikinya.
14. Semut dan Belalang (The Ant and the Grasshopper)

Dongeng Anak Dunia Kisah Semut dan Belalang

Sekali waktu, ada dua teman terbaik – semut dan belalang. Belalang suka bersantai sepanjang
hari dan memainkan gitarnya.

Namun, semut itu akan bekerja keras sepanjang hari. Dia akan mengumpulkan makanan dari
seluruh penjuru kebun, sementara belalang santai, bermain gitar, atau tidur.

Belalang akan memberitahu semut untuk beristirahat setiap hari, tetapi semut akan menolak dan
melanjutkan pekerjaannya.

Segera, musim dingin datang; siang dan malam menjadi dingin dan sangat sedikit makhluk yang
keluar.

Pada hari musim dingin yang dingin, sekelompok semut sibuk mengeringkan beberapa butir
jagung.

Belalang setengah mati, kedinginan dan lapar, mendatangi semut yang adalah temannya dan
meminta sepotong jagung.

Semut itu menjawab, “Kami bekerja siang dan malam untuk mengumpulkan dan menyimpan
jagung agar kami tidak mati kelaparan pada hari-hari musim dingin. Mengapa kami harus
memberikannya kepada Anda? “

Selanjutnya, semut bertanya, “Apa yang kamu lakukan musim panas lalu? Anda harus
mengumpulkan dan menyimpan makanan. Aku sudah memberitahumu sebelumnya. ”

Belalang berkata, “Saya terlalu sibuk menyanyi dan tidur.”

Semut itu menjawab, “Kamu bisa bernyanyi sepanjang musim dingin sejauh yang saya ketahui.
Anda tidak akan mendapatkan apa pun dari kami. “

Semut memiliki cukup makanan untuk bertahan selama musim dingin, tanpa khawatir sama
sekali, tetapi belalang tidak dan dia menyadari kesalahannya.

Pesan moral dalam cerita pendek fabel ini : Bekerja keraslah maka kamu akan mendapatkan
kesuksesan dimasa yang akan datang.

Baca cerita fabel pendek ini versi lengkapnya yaitu Dongeng Anak Dunia : Kisah Semut dan
Belalang
Beruang dan Dua Teman

beruang dan dua sahabat


Suatu hari, dua orang anak laki-laki yang bersahabat
sedang berjalan di jalan yang sepi dan berbahaya
melalui hutan. Saat matahari mulai terbenam, mereka
menjadi takut tetapi berpegangan satu sama lain.
Tiba-tiba, mereka melihat beruang di jalan mereka.
Salah satu bocah lelaki berlari ke pohon terdekat dan
memanjatnya dalam sekejap.
Anak laki-laki yang lain tidak tahu cara memanjat
pohon, jadi dia berbaring di tanah, berpura-pura mati.
Beruang itu mendekati bocah yang di tanah dan
mengendus-endus di sekitar kepalanya.
Berung itu membisikkan sesuatu di telinga si bocah,
lalu melanjutkan perjalanannya.
Bocah lelaki di pohon itu turun dan bertanya kepada
temannya apa yang dibisikkan beruang itu di
telinganya.
Dia menjawab, “Jangan percaya teman yang tidak
peduli padamu.”
16. Teman Selamanya (Friends Forever)

teman selamanya

Alkisah, hiduplah seekor tikus dan seekor katak, yang merupakan teman terbaik. Setiap pagi,
katak akan melompat keluar dari kolam untuk mengunjungi tikus, yang tinggal di dalam lubang
pohon.

Dia akan menghabiskan waktu dengan tikus lalu pulang ke rumah. Suatu hari, katak menyadari
bahwa dia terlalu banyak berusaha untuk mengunjungi tikus sementara mouse tidak pernah
datang untuk menemuinya di kolam.

Hal ini membuatnya marah, dan ia memutuskan untuk mengajak tikus  secara paksa ke
rumahnya.

Ketika tikus tidak melihat, katak mengikat tali ke ekor tikus dan mengikat ujung lainnya ke kakinya
sendiri, dan melompat pergi.

Tikus mulai diseret bersamanya. Kemudian, katak melompat ke kolam untuk berenang. Namun,
ketika dia menoleh ke belakang, dia melihat bahwa tikus itu mulai tenggelam dan berusaha untuk
bernapas!

Katak itu dengan cepat melepaskan ikatan tali dari ekornya dan membawanya ke tepi. Melihat
tikus dengan matanya yang hampir tidak terbuka membuat katak itu sangat sedih, dan dia segera
menyesal karena telah menarik tikus ke dalam kolam.

Pesan moral dalam cerpen pendidikan fabel ini : Jangan memaksakan sesuatu kepada orang lain.
Bisa jadi orang tersebut memiliki alasan sehingga tidak bisa menuruti yang kita inginkan.

17. Gajah dan Teman-Temannya (The Elephant and Her Friends)

gajah dan teman-temannya

Alkisah, seekor gajah sendirian masuk ke hutan yang aneh. Itu baru baginya, dan dia ingin
mencari teman.

Dia mendekati seekor monyet dan berkata, “Halo, monyet! Maukah Anda menjadi teman saya?”

Monyet itu berkata, “Kamu terlalu besar untuk mengayun diatas pohon seperti aku, jadi aku tidak
bisa menjadi temanmu.”

Gajah kemudian pergi ke kelinci dan menanyakan pertanyaan yang sama.

Kelinci itu berkata, “Kamu terlalu besar untuk bisa masuk ke liangku, jadi aku tidak bisa menjadi
temanmu.”

Gajah juga pergi ke katak di kolam dan mengajukan pertanyaan yang sama. Katak itu menjawab,
“Kamu terlalu berat untuk melompat setinggi aku, jadi aku tidak bisa menjadi temanmu.”

Gajah itu sangat sedih karena dia tidak bisa berteman. Kemudian, suatu hari, dia melihat semua
binatang berlari lebih dalam ke hutan, dan dia bertanya pada beruang apa yang terjadi.

Beruang itu berkata, “Singa itu berkeliaran – mereka berlari darinya untuk menyelamatkan diri.”

Gajah kemudian menemui ke singa dan berkata, “Tolong jangan menyakiti orang-orang tak
berdosa ini. Tolong tinggalkan mereka sendiri. “
Singa mengejek dan meminta gajah untuk minggir. Kemudian, gajah itu menjadi marah dan
mendorong singa itu sekuat tenaga, bahkan melukainya. Singa akhirnya kabur karena Gajah
sangat kuat.

Semua hewan lain keluar perlahan dan mulai bersukacita mengetahui kekalahan singa. Mereka
pergi ke gajah dan berkata kepadanya, “Kamu memiliki ukuran yang tepat untuk menjadi teman
kami!”

Pesan moral dalam cerita anak pendek ini : ukuran seseorang tidak menentukan nilainya.

18. Penebang Kayu dan Kapak Emas (The Woodcutter and the Golden Axe)

cerpen pendidikan anak pemotong kayu dan kampak emas

Pernah ada penebang kayu, bekerja keras di hutan, mendapatkan kayu untuk dijual untuk
makanan.

Ketika dia sedang memotong pohon, kapaknya secara tidak sengaja jatuh ke sungai. Sungai itu
dalam dan mengalir sangat cepat – ia kehilangan kapaknya dan tidak dapat menemukannya lagi.

Dia duduk di tepi sungai dan menangis.

Sementara dia menangis, Dewa sungai muncul dan bertanya kepadanya apa yang terjadi.

Penebang kayu menceritakan kisah itu kepadanya. Dewa sungai menawarkan untuk
membantunya dengan mencari kapaknya.

Dia menghilang ke sungai dan mengambil kapak emas, tetapi penebang kayu mengatakan itu
bukan miliknya. Dia menghilang lagi dan kembali dengan kapak perak, tetapi penebang kayu
mengatakan itu bukan miliknya juga.

Dewa menghilang ke dalam air lagi dan kembali dengan kapak besi – penebang kayu tersenyum
dan mengatakan itu miliknya. Sang Dewa terkesan dengan kejujuran penebang kayu dan
memberinya kapak emas dan perak.

Pesan moral dalam cerita pendidikan anak ini : Orang yang jujur akan disukai oleh siapapun.

19. Pohon Jarum (The Needle Tree)

pohon jarum

Tinggal dua saudara di dekat hutan. Yang lebih tua sangat kejam pada adik laki-lakinya – dia akan
menghabiskan semua makanan dan mengenakan semua pakaian baru milik adiknya.

 Suatu hari, kakak lelaki itu memutuskan untuk pergi ke hutan untuk mengambil kayu bakar dan
menjualnya di pasar.

Ketika dia berkeliling, memotong pohon demi pohon, dia menemukan pohon ajaib.

Pohon itu berkata, “Oh, Tuan yang baik, tolong jangan potong dahan saya. Jika kamu
menghindariku, aku akan memberimu apel emas. ”

Dia setuju, tetapi dia kecewa dengan jumlah apel yang diberikan pohon itu kepadanya. Ketika
keserakahan mengalahkannya, dia mengancam pohon itu bahwa dia akan memotong seluruh
batang pohon itu jika tidak memberinya lebih banyak apel.

Sebaliknya, pohon ajaib itu menghujani kakak laki-laki itu, ratusan dan ratusan jarum kecil. Kakak
lelaki itu berbaring di tanah, menangis kesakitan, saat matahari terbenam.
Adik laki-lakinya khawatir sehingga ia pergi mencari kakak laki-lakinya. Dia menemukannya
terbaring kesakitan di dekat pohon, dengan ratusan jarum di tubuhnya. Dia bergegas ke
saudaranya dan melepaskan setiap jarum, dengan penuh kasih dan lembut.

Setelah dia selesai, kakak lelaki itu meminta maaf karena telah memperlakukannya dengan buruk
dan berjanji untuk menjadi lebih baik. Pohon itu melihat perubahan dalam hati kakak lelaki itu dan
memberi mereka semua apel emas yang akan mereka butuhkan.

Pesan moral dalam cerita : adalah penting untuk bersikap baik dan ramah, karena itu akan selalu
dihargai.

20. Singa Serakah (The Greedy Lion)

singa serakah

Pada hari yang panas, seekor singa di hutan mulai merasa lapar. Dia mulai berburu makanannya
ketika dia menemukan seekor kelinci berkeliaran sendirian. Alih-alih menangkap kelinci, singa
membiarkannya pergi.

“Kelinci kecil seperti ini tidak bisa memuaskan rasa lapar saya”, katanya dan mengejek.
Kemudian, seekor rusa yang cantik lewat dan dia memutuskan untuk memangsanya.

Dia berlari dan berlari di belakang rusa itu tetapi karena dia lemah karena kelaparan, Rusa itu
tidak dapat dia raih.

Singa pun kembali untuk mencari kelinci untuk mengisi perutnya untuk saat ini, tetapi kelinci itu
sudah hilang. Singa itu sedih dan tetap lapar untuk waktu yang lama.

Anda mungkin juga menyukai