Anda di halaman 1dari 20

KUMPULAN DONGENG ANAK

BILQIS KELAS : 3 ( TIGA )

1. Dongeng anak: cerita cerdik si Kancil dan


Buaya

Salah satu dongeng anak yang sering dibacakan pada anak


diantaranya adalah kisa "Si Kancil dan Buaya."
Kancil yang memiliki kecerdikan dan sering membantu sesama hewan
di hutan memang menjadi salah satu hewan yang disegani di hutan
tersebut. Dikisahkan pada suatu hari, Kancil merasa sangat lapar
namun ia harus menyebrangi sungai untuk mendapatkan makanan
tersebut.
Dengan kecerdikannya, Kancil memberanikan diri menghampiri para
buaya dan membuat kesepakatan pada buaya bahwa ia membawa
berita baik dari raja hutan untuk memberikan daging kepada para
buaya di sungai.
Merasa percaya dengan ucapan kancil, buaya pun menyepakatinya
dan bersedia berbaris dari tepi sungai sampai ke ujung sebrang sungai
hingga membentuk jembatan. Kancil pun menyebrangi sungai dengan
bantuan para buaya.
Namun sesampainya di sebrang sungai, Kancil langsung
mengucapkan terima kasih kepada para baya karena mau
membantunya menyebrangi sungai kemudian langsung melarikan diri.
Hal ini pun membuat para buaya marah karena merasa dibohongi.
Dari dongeng ini, Mama bisa mengajarkan pada anak bahwa
kecerdikan seseorang tidak boleh disalahgunakan agar tidak membuat
orang lain merasa dirugikan. 
2. Dongeng anak: kisah Tikus dan Singa yang
mengajarkan kebaikan

Cerita "Tikus dan Singa" bisa Mama jadikan cerita anak yang dapat
mengajarkan kebaikan sejak dini. Diceritakan bahwa seorang Tikus
yang menjahili Singa dikala sedang menikmati tidur siang, sontak
membuat Singa tersebut marah dan ingin memakan sang Tikus karena
merasa terganggu.
Sambil meringis ketakutan, Tikus pun memohon kepada Singa untuk
melepaskannya dan memaafkan kejahilan yang ia perbuat. Merrasa
kasihan, Singa melepaskan Tikus. Tikus merasa senang, ia berterima
kasih dan berjanji untuk membalas semua kebaikan Singa padanya.
Lalu pada suatu hari, Tikus mendengar suara Singa yang mengaung
keras. Sang Singa ternyata terperangkap disebuah jaring yang
sengaja dipasang oleh pemburu. Singa memohon bantuan Tikus untuk
melepaskan jaring tersebut. Dengan sigap, Tikus membantu Singa
keluar dari jaring tersebut dengan menggerogoti jaring
sampai terputus. Keduanya pun segera kabur dan menyelamatkan diri.
Kisah persahabatan Tikus dan Singa dapat menjadi inspirasi bagi anak
untuk selalu berbuat kebaikan dan mengingat semua kebaikan yang
kita terima.
3. Dongeng anak: si Kelinci yang sombong
dan Kura-Kura

Youtube
/Cerita Kartun Anak Anak Bahasa Indonesia
Pada suatu hari disebuah hutan, Kelinci yang merasa Kura-Kura
sangat lambat mengajaknya balap lari untuk membuktikan kehebatan
Kelinci dalam berlari. Kura-kura yang rendah hati menyambut gembira
ajakan Kancil. Keduanya pun mempersiapkan balap lari mereka
ditemani dengan para hewan lain di hutan.
Kelinci yang merasa hebat pun berhasil lari lebih dulu dibanding Kura-
Kura yang berjalan amat lambat. Saat mendekati garis finish, Kelinci
memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon yang rindang. Kelinci
yakin, Kura-kura pasti masih lama jadi ia memutuskan untuk tertidur
sebentar hingga tak menyadari ia sampai larut dalam tidurnya dan
membuat Kura-Kura telah lebih dulu sampai lebih di garis finish.
Dari dongeng tersebut, Mama dapat mengajarkan pada anak bahwa
sehebat apa pun ia nanti, tak boleh meremehkan kemampuan yang
dimiliki orang lain. Saling mengharagi dan rendah hati adalah
kuncinya.
4. Dongeng anak: kisah Putri yang ingar
kepada si Katak

Youtube/Cerita
Kartun Anak Anak Bahasa Indonesia
Seorang Putri kerajaan yang memesona tengah asik bermain bola di
pinggir sungai. Tanpa sengaja, ia menjatuhkan bola kesayangannya
hingga masuk ke sungai. Putri sedih karena tak bisa mengambil bola
ke sungai yang sangat dalam itu.
Disaat tengah bersedih, seekor Katak muncul ke permukaan dan
memnayakan apa yang membuat Putri sedih. Sang Putri kemudian
menceritakan apa yang terjadi pada Katak dan berjanji akan
melakukan apa saja apabila bolanya kembali.
Katak membantu Putri dengan mengambil bola tadi ke dasar sungai
yang dalam. Setelah berhasil mendapatkan bolanya kembali, Putri
memilih pergi dan meninggalkan Katak. Sampai pada suatu malam,
Katak mendatangi istana untuk menagih janji Putri dan Putri pun
terpaksa menepati janjinya pada Katak.
Kemudian di malam ketiga, Katak yang buruk rupa berubah menjadi
sosok pangeran yang mengejutkan Putri. Katak pun menjelaskan
kronologi kejadian yang menimpanya, "Aku dikutuk oleh penyihir jahat
menjadi seekor katak. Beruntung, aku bertemu denganmu yang
menjadi syarat untuk melepaskan kutukan penyihir jahat itu," cerita
pangeran.
Singkat cerita, pangeran kemudian mengajak Putri pulang ke istana
milik sang orangtuanya. Keduanya pun memutuskan menikah disana
dan hidup bahagia. Cerita ini mengajarkan anak untuk selalu
mengingat pa yang telah dijanjikan, jadilah orang yang tidak beringkar.
5. Dongeng anak: kisah pohon apel, tentang
kesetiaan seorang sahabat

Youtube/
Barron Mucharroron
Kisah pohon apel mengajarkan kita tentang kesetiaan seorang
sahabat yang tak lekang oleh waktu. Diceritakan seorang anak kecil
yang senang sekali bermain di bawah pohon apel. Hampir setiap hari
anak itu habiskan waktunya untuk memanjat dan menikmati manisnya
buah apel.
Ketika usia sang anak mulai remaja, ia pun sudah tak bermain-main
lagi di bawah pohon apel tersebut. Pohon apel pun merasa sedih dan
kesepian. Sampai suatu ketika, sang anak datang lagi. Saat anak itu
kelaparan, pohon mengizinkannya untuk mengambil buah apel dan
menjualnya ke pasar.
Suatu ketika, rumah anak itu kebakaran dan membuat ia serta
keluarganya kebingungan untuk membangun kembali rumah mereka.
Lagi-lagi pohon apel kembali menolongnya. Diambillah beberapa
batang pohon apel sebagai pondasi rumah yang baru.
Tahun terus berganti, si anak kecil yang dulu ceria, kini sudah renta di
makan usia. "Akhirnya kamu kembali," sapa pohon apel. "Kini aku
sebatang kara, tak tahu harus ke mana. Hatiku menuntunku berjalan
ke sini. Aku tak lagi butuh buahmu, aku hanya perlu bersandar," kata
sosok anak kecil yang saat ini sudah paruh baya.
Kemudian, anak kecil yang sudah tua itu menghembuskan nafas
terakhirnya di bawah pohon apel. Bahkan, ia dimakamkan tepat di
samping pohon apel tersebut. Cerita anak ini mengajarkan bahwa
persahabatan sejati tak akan meninggalkanmu. Ia akan selalu ada di
tempat yang sama untuk menunggumu kembali dengan setianya.
6. Dongeng anak: kerja kerasa kawanan Semut dan
Belalang

Dongeng "Semut dan Belalang" mengajarkan pada kita bahwa kerja


keras tak akan pernah mengkhianati hasil. Diceritakan terdapat seekor
Belalang tengah bersantai sambil bernyanyi di bawah pohon rindang.
Belalang memerhatikan kawanan semut dari kejauhan yang tengah
bekerja keras mengumpulkan bahan makanan. Sesekali, Belalang
mentertawakan apa yang sedang dikerjakan kawanan semut.
Kemudian Belalang mendekati kawanan semut. "Untuk apa bersusah
payah mengumpulkan makanan? Toh, makanan melimpah ruah di
sini," kata Belalang. "Musim dingin akan segera tiba. Kami
mempersiapkan diri agar bisa bertahan hidup," jawab semut.
Belalang membiarkan ucapan semut sebagai angin lalu sampai musim
dingin tiba, Belalang menangis karena merasa kedinginan serta
kelapaan. Seluruh wilayah yang sebelumnya menyediakan banyak
makanan pun mulai tertutup salju tebal.
Dari situlah Belalang menyadari bahwa usaha kerja yang dilakukan
para semut itu ternyata membawa dampak besar bagi hidup mereka.
Belalang pun menyesali kesombongannya di hari yang lalu. Itulah
pelajaran yang bisa diajarkan, bahwa kerja keras akan berbuahkan
hasil yang manis disuatu hari.
7. Dongeng anak: kisah anak kambing dan serigala

Youtube.com/
Indonesian Fairy Tales
Pada suatu hari, terdapat ibu kambing beserta anaknya. Dikisahkan
bahwa sang ibu kambing ingin pergi ke hutan untuk mencari makanan.
Berniat untuk tidak mengajak anaknya, ibu kambing mengajarkan
kepada sang anak untuk tidak membukakan pintu kepada siapapun.
Agar anak kambing tetap aman di dalam rumah, ibu kambing
mengajarkan sebuah lagu kepada anaknya sebagai petanda bahwa itu
adalah ibunya,
Namun tanpa diketahui, di luar sana terdapat seekor serigala yang
mendengar percakapan antara ibu dan anak kambing tersebut. Ketika
mengetahui ibu kambing sudah pergi keluar dan meninggal anaknya
seeorang diri, serigala langsung melancarkan aksinya dengan
menyanyikan lagu yang dibuat ibu kambing.
Mendengar lagu tersebut, anak kambing pun merasa heran. Pasalnya,
ibunya baru saja keluar rumah dan suara yang terdengar pun berbeda
dari suara ibunya. Mengetahui hal tersebut, anak kambing pun tidak
membukakan pintu dan mengintip lewat lubang jendela.
Betapa terkejutnya anak kambing saat melihat seekor serigala berada
di depan rumahnya. Merasa terancam dan ketakutan, anak kambing
pun berteriak dan membuat binatang lain menghampirinya.
Saat binatang lain datang menghampiri anak kambing, serigala yang
ketakutan akhirnya lari meninggalkan rumah kambing.
Itulah kisah anak kambing yang cerdik, di mana pesan yang bisa
Mama ajarkan pada si Kecil dari dongeng ini adalah untuk senentiasa
waspada dan tidak mudah percaya dengan orang asing.
8. Dongeng anak: balas budi seekor semut kepada
burung merpati

Youtube.
com/Bunda Maya IBN
Cerita lainnya yang bisa dibacakan kepada anak dan tetap terdapat
pesan moral di dalamnya adalah kisah balas budi seekor semut.
Pada dongeng ini, dikisahkan tentang seekor semut yang tak sengaja
tergelincir ke sungai ketika sedang mencari makan. Tubuhnya yang
kecil membuat semut hampir tenggelam ke dalam sungai.
Ia pun berteriak meminta tolong dan beruntung ada seekor burung
merpati yang mendengar suara teriakan semut. Sang burung lantas
membantu sembut dengan mengigit sehelai daun dan meminta semut
untuk menaiki daun tersebut. Semut pun naik ke atas daun dan
berhasil diselamatkan berkat burung merpati.
Di waktu yang lain, semut yang tengah mencari makan melihat
seorang pemburu tengah mengincar burung merpati yang pernah
menolongnya. Melihat hal itu, semut pun menolong burung dengan
menggigit keras kaki pemburu.
Kaget dengan aksi semut yang tiba-tiba datang dan mengigit kakinya,
sang pemburu tanpa sengaja menarik pelatuknya  dan membuat
burung merpati berhasil kabur.
Ketika keadaan sudah aman, burung merpati tadi menghampiri semut
dan berterima kasih. Sang semut kemudian menjawab bahwa itu
sudah semestinya ia lakukan sebagai bentuk balas budi karena pernah
ditolong oleh merpati terlebih dahulu.
Dari cerita ini, Mama bisa mengajarkan kepada anak arti balas budi
kepada orang lain. Meski orang tersebut dengan ikhlas membantu,
namun hidup saling menolong tanpa memandang jenis atau fisik tentu
menjadi hal positif dalam kehidupan sosialisasi.
#1. Dongeng fabel : Katak Jahat dan Tikus Petualang

Suatu ketika hiduplah seekor tikus muda yang ingin mencoba mencari petualangan baru,
kemudia ia berjalan menyusuri pinggiran kolam di mana di kolam tersebut tinggallah seekor
katak. Saat katak tersebut melihat tikus, lalu dia berenang menuju ke tepi kolam dimana
Suatu ketika ada tikus muda mencari petualangan baru, lalu menuju ke tepi kolam di mana
katak tinggal. Ketika katak melihat tikus, dia berenang ke tepi kolam tempat tikus itu dan
berkata,

“heyy Tikus muda sedang apa yang kamu lakukan di sini ?”


“Aku melihat alam yang indah ini dan aku akan mencoba petualangannya,” jawab Rat
dengan antusias.

Dalam benak sang katak, sang katak memiliki akal licik untuk mengerjai sang tikus.
“Wow, ini hal yang sangat menarik, maukah kamu pergi ke tempatku, wahai tikus muda
yang suka berpetualang?” Tanya katak itu kepada tikus muda itu,

Sang  Tikus  yang sangat ingin berpetualang tidak berpikir panjang lagi,  dan ia menerima


ajakan sang Katak karena dia sangat ingin berpetualang ke seluruh dunia dan melihat
segala yang ada di dunia.
“Tapi aku tidak pandai berenang, katak,” kata tikus muda itu dengan cemas.

“(hahahahaha Kebetulan sekali , aku akan mengerjai kamu wahai tikus muda) ucap sang
katak di dalam hati.
“Hey hey hey….. jangan khawatir tikus muda aku akan selalu di samping membawamu dan
berenang di sampingmu dan menjagamu” rayu sang katak dengan sangat manis dan raut
wajah penuh senyuman
Sang katak memiliki akal, agar sang Tikus bisa yakin bahwa katak akan dapat selalu
membantu sang Tikus saat berenang di kolam, dia mengikat kaki tikus tersebut ke kakinya
sendiri dengan seutas tali. Lalu dia melompat ke dalam kolam, sambil menarik tikus muda
yang polos.
Tikus muda terombang – ambing di kolam dan sesekali tenggelam dan kemudian ditarik
kepermukan lagi oleh sang katak, lalu kembali terombang – ambing dan begitu seterusnya
berulang – ulang….
Sang tikus yang terbawa-bawa berenang bersama katak akhirnya merasa cukup dan ingin
kembali ke pinggiran kolam.
Tetapi sang Katak yang jahat memiliki rencana lain. Dia kemudian menarik Sang Tikus
masuk ke dalam air dan sang tikus muda memohon ampun untuk melepaskanya
kepermukaan .
Namun sang katak malah tertawa kegirangan melihat tikus muda tersiksa. Dan di
benaknya timbul akal licik lagi, “( ah aku akan menarik tikus muda ke air yang lebih dalam
lagi)”
Tetapi sebelum sempat sang Katak membawa tikus ke air yang lebih dalam lagi, datanglah
seekor elang terbang menyambar ke bawah, menangkap Sang Katak .
ketika Burung elang mengangkat sang katak keudara tali yang mengikat di kaki katak dan
tikus terlepas dan membuat tikus yang ikut terangkat keudara langsung terjatuh ke semak
semak, dan sekaligus menyelamatkan sang tikus.
Tikus muda melihat keatas sang katak semakin jauh semakin terlihat kecil di bawa oleh
burung elang yang akan menjadi santapan si burung elang.
ringkasan cerita fabel dan Pesan moral dan pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita
dongeng fabel Katak Jahat dan Tikus Petualang adalah janganlah suka jahat
terhadap mahluk lain,
karena bisa jadi  jika berbuat jahat akan mendapatkan balasan yang lebih parah lagi.
Baca Juga : Kumpulan Cerita Legenda Singkat dari Berbagai Macam Daerah
#2. Cerita Fabel pada Zaman dahulu tentang Lebah dan Semut
Dahulu pada zaman Nabi Sulaiman, hiduplah lebah yang banyak sekali. Salah satu di
antara lebah itu adalah Dodo. Dodo adalah anak lebah yang telah ditinggal mati ibunya.
Waktu itu ibunya meninggal karena digigit kalajengking.

Kini ia hidup sebatang kara. Oleh karena itulah ia memutuskan untuk hidup mengembara.
Hingga akhirnya ia tiba di gurun pasir yang luas. Di tengah gurun itu Dodo merasa haus
dan kelaparan

“Aku harus segera mencari makan dan air, tapi aku harus mencari di mana?” pikir Dodo
dalam hati.

Tetapi Dodo tidak mau menyerah begitu saja. Ia bersikeras untuk mencari makanan dan
air. Setelah cukup lama terbang, dari kejauhan Dodo melihat air dan makanan.

Namun setelah mendekat, ternyata yang dilihatnya itu hanyalah hamparan pasir yang
sangat luas. Maka dengan rasa kecewa, Dodo kembali lagi terbang menyelusuri gurun.

Lebah dan Semut – by : qerja.com

Tak berapa lama kemudian ia langsung bertemu dengan seekor semut yang sedang
kesusahan membawa telurnya. Dodo pun mendekati semut itu.

“Hai, semut. Siapakah namamu?” tanya Dodo ke semut

“Namaku Didi. Namamu siapa?” semut pun menjawab

“Aku Dodo. Maukah kamu menjadi sahabatku?” Didi mengangguk senang.

“Baguslah! Kalau begitu mari kita mencari air dan makanan bersama?” Didi kembali
mengangguk.

Kemudian mereka bergegas pergi untuk mencari makanan. Setelah cukup lama menyusuri
gurun, mereka menemukan sebuah mata air yang berair bersih dan segar.

Di samping mata air itu terdapat sebatang pohon kurma yang berbuah lebat dan sangat
manis. Didi dan Dodo sangat gembira. Mereka segera minum dan makan sepuasnya.

Setelah mereka benar-benar kenyang, mereka segera mencari tempat tinggal.

Dua hari kemudian mereka menemukan sebuah tempat tinggal yang menurut mereka
layak untuk ditempati, yaitu di sebuah padang rumput yang luas.

Mereka disana tidak akan kekurangan makanan lagi karena di tepi padang rumput itu
terdapat banyak pohon buah-buahan dan sebuah mata air yang sangat bersih.

Didi dan Dodo hidup dengan rukun. Semakin hari persahabatan mereka semakin erat.
Mereka pun hidup dengan aman, tenteram dan bahagia selamanya.
#3. Cerita pendek Tentang Gajah dan Buaya yang Serakah

Buaya yang Serakah – by : penuliscilik.com

Pada disebuah pinggiran sungai, hidup seekor buaya yang tengah kelaparan. Sudah
selama tiga hari ia tidak makan apapun. Dan kini perutnya sangat lapar dan jika ia tidak
makan, maka bisa-bisa ia mati.

Kemudian ia pun masuk ke dalam sungai dan berenang di dalamnya untuk mecari
makanan.

Akhirnya, sang buaya melihat ada seekor bebek yang tengah berenang. Ketika sang bebek
tahu sedang diincar oleh buaya, ia pun akhirnya menepi.

Melihat bebek yang hendak dimangsa tersebut kabur, akhirnya buaya pun mengejarnya
dan alhasil bebek tertangkap olehnya.

Sembari menangis ketakutan sang bebek berkata, “Ampun buaya, lepaskanlah aku.
Dagingku hanya sedikit. Mengapa engkau tidak memangsa kambing saja di hutan”.

Sembari menunjukkan taring tajamnya, sang buaya berkata,”Baiklah kalau begitu antarkan
aku ke tempat persembunyian kambing di hutan sekarang”.

Kemudian tidak jauh dari tempat itu, ada lapangan hijau dimana banyak kambing yang
sedang mencari rumput untuk dimakan. “Pergi sana, aku akan memangsa kambing saja”.

Akhirnya bebek merasa sangat senang dan berlari dengan kecepatan yang penuh.

Akhirnya buaya pun mendapati seekor anak kambing yang berhasil ia tangkap sesudah
beberapa lama. Karena saking takutnya, anak kambing tersebut berkata,”Tolong jangan
makan aku.

Aku masih sangat kecil sehingga dagingku tidaklah banyak. Mengapa engkau tidak
memakan gajah saja yang dagingnya lebih banyak dariku. Aku akan mengantarmu
kesana”.

“Baiklah, antarkan aku kesana sekarang juga!” Pinta gajah. Akhirnya, buaya diajak ke
tepian danau yang sangat luas oleh anak kambing tersebut. Dan benar saja, di sana sudah
ada anak gajah yang besar.

Akhirnya, buaya langsung mengejar dan kemudian menggigit kaki anak gajah tersebut.
Namun, kulit gajah sangat tebal sehingga itu tidak dapat melukainya.

Anak gajah pun berteriak dan meminta tolong kepada sang ibu. Sedangkan buaya terus
saja berusaha untuk menjatuhkan gajah tersebut.

Namun sayangnya tidak bisa. Mendengar teriakan sang anak, sekumpulan gajahpun
akhirnya mendatangi dan menginjak buaya hingga ia tidak bisa bernapas.

Akhirnya, sang buaya tetap saja tidak mampu melawan karena ukuran ibu gajah yang amat
besar. Belum lagi ia dalam keadaan lemas karena belum makan. Setelah itu, buaya pun
mati karena sudah kehabisan tenaga.

Jika ada tugas seperti tulislah pesan yang terkandung dalam dongeng tersebut, berikut ini
jawabannya:
Pesan moral dan pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita fabel singkat bermakna
dari buaya yang serakah adalah kalau kita sudah menerima apapun meskipun kecil
atau meskipun sedikit berterimakasihlah dan bersyukurlah dengan apa yang sudah
kita dapat.

#4. Dongeng Fabel : Gagak Meniru Elang

Gagak Meniru Elang – by: dongengjamandahulu.blogspot.com

Seekor burung Elang, dengan kekuatan sayapnya menyambar seekor anak domba dengan
kukunya dan membawanya pergi jauh ke angkasa, seekor burung gagak melihat kejadian
itu, dan terbayang dibenaknya sebuah gagasan bahwa dia mempunyai kekuatan untuk
melakukan hal yang sama dengan burung elang tersebut.
Dan dengan membuka sayapnya lebar-lebar kemudian terbang di udara dengan galaknya,
dia meluncur kebawah dan dengan cepat menghamtam bagian punggung seekor domba.
Tetapi ketika dia mencoba untuk terbang kembali dia baru sadar kalau dia tidak bisa
mengangkat domba tersebut dan dia tidak dapat terbang lagi karena kukunya telah terjerat
pada bulu domba.
Walaupun dia mencoba untuk melepaskan dirinya, jeratan itu terlalu sulit untuk dilepaskan
sehingga dia merasa putus asa dan tetap tinggal di atas punggung domba tersebut.
Seorang pengembala yang melihat lantas bergerak mendekatinya. burung gagak itu
mengibas-ngibaskan sayapnya berusaha melepaskan diri, pengembala itu menyadari apa
yang telah terjadi.
Pengembala itupun berlari dan segera menangkap burung itu lalu mengikat dan
mengurung burung gagak tersebut, setelah menjelang sore dia memberikan burung gagak
itu kepada anak-anaknya di rumah untuk bermain.
“Betapa lucunya burung ini!” mereka sambil tertawa, “ini disebut burung apa ayah?”
“itu burung gagak, anakku. Tetapi jika kamu bertanya kepadanya, dia akan menjawab dia
adalah seekor burung elang.”
Pesan moral dan pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita dongeng fabel gagak
meniru elang adalah setiap mahluk memiliki kemampuan yang berbeda, maka
janganlah iri dengan kemampuan mahluk lain.
Baca Juga: Kumpulan Cerita Rakyat Jawa Tengah dan Pesan Moralnya
#5. Dongeng Singkat yang mengandung Pesan Moral dari Kancil
dan Buaya

Kisah Kancil dan Buaya – by: Diorasta.blogspot.com

Suatu hari, ada seekor kancil sedang duduk bersantai di bawah pohon. Ia ingin
menghabiskan waktu siangnya dengan menikmati suasana hujan yang asri dan sejuk.
Beberapa waktu kemudian, perutnya keroncongan.

Ya, kancil yang konon katanya cerdik itu lapar. Ia sedang berpikir untuk mendapatkan
mentimun yang letaknya berada di seberang sungai. Tiba-tiba terdengar suara kecipak
keras dari dalam sungai. Ternyata itu adalah buaya.

Kancil yang cerdik itu pun punya ide jitu untuk menghilangkan rasa laparnya. Ia bangkit
dari duduknya dan berjalan cepat ke arah sungai untuk menghampiri buaya. “selamat siang
buaya, apakah kau sudah makan?” Tanya kancil berpura-pura.

Namun buaya itu tetap diam, nampaknya ia tertidur pulas sehingga tidak menjawab
pertanyaan kancil. Si kancil pun mendekat.

Kini jaraknya dengan buaya hanya satu meter saja “hai bbaya, aku punya banyak daging
segar. Apakah kau sudah makan siang?” Tanya kancil dengan suara yang dikeraskan.

Buaya itu tiba-tiba mengibaskan ekornya di air, ia bangun dari tidurnya. “ada apa? Kau
mengganggu tidurku saja” jawab buaya agak kesal.

“sudah kubilang, aku punya banyak daging segar. Tapi aku malas untuk memakannya. Kau
tahu bukan kalau aku tidak suka daging? Jadi aku berniat memberikan daging segar itu
untukmu dan teman-temanmu” jawab kancil polos.

“benarkah itu? Aku dan beberapa temanku memang belum makan siang.

Hari ini ikan-ikan entah pergi kemana, sehingga kami tak punya cukup makanan” jawab
buaya kegirangan.

“kebetulan sekali, kau tidak perlu khawatir akan kelaparan buaya. Selama kau punya
teman yang baik sepertiku. Benarkan? Hehehe” ujar kancil sembari memperlihatkan
deretan gigi runcingnya.

“terimaksih kancil, ternyata hatimu begitu mulia. Sangat berbeda dengan apa yang
dikatakan oleh teman-teman di luar sana.
Mereka bilang kalau kau licik dan suka memanfaatkan keluguan temanmu untuk memenuhi
segala ambisimu” jawab buaya yang polos tanpa ragu-ragu.

Mendengar itu, kancil sebenarnya agak kesal. Namun, ia harus tetap terlihat baik demi
mendapatkan mentimun yang banyak di seberang sungai “aku tidak mungkin sejahat itu.
Biarlah.

Mereka hanya belum mengenalku saja, sekarang, panggilah teman-temanmu” ujar kancil.

Buaya itu pun tersenyum lega, akhirnya ada jatah makan siang hari ini. “teman-teman,
keluarlah. Kita punya jatah makan siang daging segar yang sangat menggoda.

Kalian sangat lapar bukan?” Pekik buaya dengan suara yang sengaja dikeraskan agar
teman-temannya cepat keluar.

Tak lama kemudian, 8 ekor buaya yang lain pun keluar secara bersamaan. Melihat
kedatangan buaya itu, kancil berkata “ayo berbaris yang rapi. Aku punya banyak daging
segar untuk kalian”.

Mendengar itu, 9 ekor buaya itu pun berbaris rapi di sungai. “baiklah, aku akan menghitung
jumlah kalian, agar daging yang aku bagikan bisa merata dan adil” tipu kancil.

Kancil pun meloncat-loncat girang melewati 9 ekor buaya sembari berkata ‘satu, dua, tiga,
empat, lima, enam, tuju, delapan, dan sembilan” hingga akhirnya ia sampai di seberang
sungai.

9 buaya itu berkata “mana daging segar untuk makan siang kami?”.

Kancil terbahak-bahak Kemudian berkata “betapa bodohnya kalian, bukankah aku tak
membawa sepotong pun daging segar di tangan? Itu artinya aku tak punya daging segar
untuk jatah makan siang kalian. Enak saja, mana bisa kalian makan tanpa ada usaha?”.

9 ekor buaya itu pun merasa tertipu, salah satu diantara mereka berkata “akan ku balas
semua perbuatanmu”.

Kancil pun pergi sembari berkata “terimakasih buaya bodoh, aku pamit pergi untuk mencari
mentimun yang banyak. Aku lapar sekali”.

Baca Juga : Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara yang Singkat dan Menarik
#6. Cerita Fabel dan Pesan Poralnya dari Persahabatan Monyet
dan Kelinci

Persahabatan Monyet dan Kelinci – by: guruceritaku.blogspot.com

Pada suatu hari, terlihat di pinggir sungai ada seekor monyet dan seekor kelinci. Biasanya
si kelinci suka mendengar cerita-cerita dari si monyet.

Sebenarnya si kelinci suka akan cerita-erita si monyet, akan tetapi si kelinci sedikit risih
dan terganggu dengan cara kebiasaan buruk si monyet yang suka menggaruk-garuk
hampir semua bagian tubuhnya ia garuk-garuk.

Dan begitupun sebaliknya, Si monyetpun suka apabila mengobrol dengan si kelinci, akan
tetapi si monyet pun merasa terganggu dengan kebiasaan buruk si kelinci yang suka
mengendus-endus dan suka menggerakan kuping nya kesisi kanan dan kesisi kiri.

Dan pada akhirnya simonyet pun memberanikan diri berkata dengan maksud menegur
kepada si kelinci. “Hei kau kelinci, apakah kau bisa menghentikan kebiasaan buruk mu
itu ?” tegur si monyet kepada si kelinci

“Menghentikan apa monyet?” si kelinci balik bertanya

“Berhenti mengendus-endus, berhenti menggerak-gerakan hidung, dan berhenti


menggerak-gerakan telinga mu yang panjang itu kelinci…, Betapa buruknya kebiasaan kau
kelinci …” Jawab si monyet

“Hei kau monyet, kau hanya bisa menilai kebiasaan buruk ku saja, bagimana dengan
kebiasaan buruk mu? di setiap kita lagi asik ngobrol kau selalu saja menggeruk-garuk.
Sungguh sangat buruk kebiasan mu itu monyet” Tegur si kelinci membalas teguran si
monyet tadi

“kelinci, aku tidak bisa menghentika nya,” kata si monyet

“Monyet, aku tidak selalu harus mengendus, menggerakan telinga dan hidung ku.” kata si
kelinci membalas perkataan yang di lontarkan si monyet kepadanya tadi.

Akhirnya mereka pun saling membalas pembicaraan itu. Dan si monyet pun karena tidak
terima di tegur seperti itu oleh si kelinci, akhiranya si monyet pun menantang kelinci untuk
bertanding.

Si monyet meminta si kelinci mulai saat ini dia tidak boleh lagi mengendus-endus dan
menggerak-gerakan hidung dan telinganya lagi. dan si monyet pun sama, ia tidak akan lagi
menggaruk-garuk lagi.

Singkat cerita, keesokan harinya mereka berdua pun bertemu kembali di pinggir sungai
ditempat biasanya mereka berdua bertemu.

Mereka berdua sedang menjalankan misi tantangan yang susah, si monyet jangan
menggeruk-garuk lagi, begitupun si kelinci tidak boleh mengendus-endus, atau menggerak-
gerakan hidung dan telinganya.
Akhirnya sesuai dengan hasil keputusan janji mereka berdua, kelinci dan monyet pun
hanya duduk terdiam saja.

si monyet tetap diam tapi dia diam sedang menahan ingin menggaruk merasakan kulitnya
yang sangat gatal, ia ingin menggaruk dagunya, dan lengan kiri dan kanan nya pun angat
terasa gatal.

Akan tetapi si monyet tetap mencoba bertahan dan tetap terdiam.

Begitu pun halnya, si kelinci pun sedang berusaha menahan kebiasaan buruknya itu.
Sebenarnya Ia ingin sekali mengendus-enduskan hidungnya, ingin sekali menggerakan
kupingnya, tapi ia tetap terlihat duduk diam.

“Monyet, aku punya ide, Kita duduk diam di sini sudah sangat lama, dan aku pun sudah
mulai bosan. Bagaimana kalau kita mengobrol dan bercerita untuk menghabiskan waktu.”
Kata si kelinci

“Itu ide yang sangat bagus kelinci, silahkan kau kelinci bercerita terlebih dahulu ” Kata si
monyet

Si kelinci pun mulai bercerita. “Monyet, saat kemarin aku akan datang kesini untuk
menemui mu, aku mencium seperti ada singa di balik rerumputan. Oleh karena itu, aku pun
mengendus-endus udara, tetapi singa itu tidak ada disana.

Tapi aku belum yakin di balik rumput itu tidak ada singa, Nah untuk memastikannya aku
pun menggerakan hidung ku beberapa kali, tapi tidak ada bau singa disana. Kemudian aku
menggerak-gerakan telinga ku ke kiri dan kekanan untuk mendengarkan, tetapi memang
tidak ada singa di sana.

Dan akhirnya aku pun yakin bahwa di balik rumput itu memang tidak ada singa. Kemudian
akupun melanjutkan perjalanan ke sini untuk menemuimu temanku.”

Simonyet pun mendengarkan cerita si kelinci itu yang bercerita sambil menggerak-gerakan
hidung dan telinganya.

Kemudian si monyet pun mulai bercerita. “temanku, kemarin pun sama. Saat aku akan
menemuimu disini di tengah jalan aku berpapasan dengan beberapa anak-anak, mereka
jahil sekali kepadaku kelinci.

Pertama salah satu diantara mereka melemparkan kelapa dan mengenai kepalaku tepat
disini, dan sianak satunya melemparkan batok kelapa dan tepat sekali mengenai daguku
disini kelinci.

Dan dua anak perempuan itu melempar ku dengan batok kelapa juga tepat mengenai
tangan kiri dan tangan kanan ku. Kemudian akupun lari secepat-cepatnya ketepi sungai ini
untuk menemui mu sahabat ku.”

Sikelinci pun mendengarkan dan melihat gerakan simonyet saat bercerita. Dan sikancil pun
tertawa cekikikan, dan si monyetpun tertawa lebar. Sebenarnya sikelinci tahu apa yang
dilakukan oleh simonyet, dan sebaliknya si monyet pun tahu apa yang dilakukan si kelinci.

“ya…ya..ya monyet, cerita mu memang sangat bagus monyet. tapi kau kalah dalam
pertandingan ini monyet, karena kau menggeruk saat bercerita.” kata sikelinci

“Iya kelinci, cerita mu juga benar-benar bagus kelinci. Tetapi saat kau bercerita kau
mengendus-endus dan menggerakan telinga mu.” balas si monyet

“aku pikir kita berdua tidak ada yang bisa menghilangkan kebiasan buruk kita ini. Karena
aku sendiri tidak bisa menghilangkan kebiasaan ini ” kata sikelinci sambil mengendus-
endus dan mengerak-gerakan telinganya

“Aku pun sama kelinci, aku pun tidak bisa menghilangkan kebiasaan buruk ini.” Kata si
monyet sambil menggaruk-garuk kepala, dagu dan menggeruk tangan kanan kirinya.
Akhirnya keduanya setuju, bahwa kebiasaan buruk mereka berdua susah dihilangkan. dan
mereka pun setuju untuk tidak merasa terganggu dengan kebiasaan mereka masing-
masing.

Pesan moral dari Cerita Dongeng Favel : Persahabatan Monyet dan Kelinci adalah
Bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, Dan kita sebagai makhluk
sosial harus dapat menerima kekurangan orang lain dan tidak memaksakan
kehendak kita.

#7. Cerita Fabel Singkat 3 Paragraf: Musang dan Anak Ayam

Musang dan Anak Ayam – by : dongenganakdunia.com

Suatu hari di senja yang tenang, hiduplah seekor ayam betina yang sedang mengerami
tiga ekor telur yang akan menetas. Sang indung ayam itu sangat sayang kepada anak
ayam yang ada di dalam telur tersebut.

Dari kejauhan muncullah seekor musang yang jahat ingin segera mendekati kandang ayam
betina tadi. Namun sebelum menuju kandang ayam tadi, si musang harus menaiki sebuah
pohon besar, namun sayangnya musang tidak bisa memanjat pohon itu.

Akhirnya akal bulus sang musang pun muncul, ia perlahan-lahan menuju pagar terdekat
dengan kandang ayam itu, lalu ia berkata “hai ayam, aku membawa pesan dan sesuatu
yang maha penting dari sang raja hutan, bukalah pintu mu lekas” pinta si musang ke
indung ayam.

Ternyata ayam tersebut sudah mengetahui terlebih dahulu bahwa musang sedang
mengincarnya. “Ya tunggu sebentar, aku juga ada pesan dari serigala sahabatku, dia
punya sesuatu untuk mu….sebentar ya..

serigala…serigala…kemari sini” kata si induk ayam tidak mau kalah sama sang musang.

Si musang mendengar si ayam berteriak, dan seraya langsung berfikir “Wah ternyata dia
sahabat serigala yang menjadi musuhku, aduh aku harus pergi nih”.

Si musang pun segera meninggalkan kandang induk ayam tadi dan tidak mau kembali lagi.
Akhirnya induk ayam dan telur-telurnya selamat dari akal jahat si musang yang mempunyai
niat jahat untuk memangsanya.

“Jangankan kamu, aku saja takut dan lari kalau ada serigala yang mendekati, hihihi” tawa
si induk ayam sambil kembali mengerami lagi telur-telurnya.
#8. Dongeng Fabel : Semut dan Kepompong

Semut dan Kepompong – by: jayakartanews.com

Dikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat, disana tinggallah bermacam-macam
hewan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya.

Pada suatu hari tiba-tiba datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu membuat panik
seluruh hewan penghuni hutan itu. Seketika semua hewan langsung panik dan berlari
ketakutan menghindari badai yang datang tersebut.

Keesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan burung
terdengar dengan merdunya, namun apa yang telah terjadi? ternyata banyak pohon di
hutan tersebut tumbang berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi hutan yang
berantakan.

Seekor Kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi pada
sebuah pohon yang sudah tumbang. “Hu…. huu…. betapa sedihnya kita, diterjang badai
tapi tak ada tempat satu pun yang aman untuk berlindung,” Sang Kepompong sedih
meratapi keadaannya.

Tiba-tiba dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata, “Hai
kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau yang ada di
atas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa
berlindung dari badai,” kata sang Semut dengan kesombongnya.

Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di
hutan itu, sampai pada suatu hari si Semut berjalan diatas lumpur hidup.

Ternyata Si Semut itu tidak mengetahui kalau ia berjalan diatas lumpur hidup yang bisa
menelan dan menariknya kedalam lumpur tersebut.

“Tolong…tolong…. aku terjebak di lumpur hidup… tolong”, teriak si semut meminta


bantuan kepada hewan lain. Lalu suara semut terdengar dari atas, “Kayaknya kamu lagi
sedang kesulitan ya, semut?”

Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari
seekor kupu-kupu yang sedang terbang di atas lumpur hidup tadi.

“Siapa kau?” tanya si Semut galau. “Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina,”
jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk
menolong dia dari lumpur yang menghisapnya.
“Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa
bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah”.

Akhirnya kupu-kupu pun menolong si Semut dan semut pun selamat. Ia pun berjanji pada
kupu-kupu agar tidak lagi menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan
tersebut.

Pesan moral dan pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita dongeng fabel Semut dan
Kepompong adalah kita harus menyayangi dan menghormati semua makhluk
ciptaan Tuhan.
Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh kita menghina
makhluk yang lain.

#9. Dongeng Fabel : Rusa dan Kura-Kura


Pada zaman dahulu, hidup seekor rusa yang amat pemarah dan juga sombong. Ia bahkan
kerap meremehkan kemampuan hewan yang lain. Suatu ketika sang rusa berjalan di
pinggir danau.

Ia tidak senjaga berjumpa dengan kura-kura yang tampak mondar mandir saja. Melihat hal
itu, sang rusa pun bertanya, “Kura kura, apa yang tengah engkau lakukan?”

Mendengar itu, sang rusa tiba-tiba marah, “Kau jangan berlagak. Kau hanya mondar
mandir dan berlagak mencari sumber kehidupan”.

Kura-kura pun berupaya untuk menjelaskan akan tetapi rusa tetap saja marah. Rusa juga
mengancam akan menginjak tubuh kura-kura. Akhirnya, kura kura merasa jengkel dan
menantang rusa untuk adu kekuatan dari betis kaki mereka.

Mendengar tantangan tersebut, tentu saja rusa amat marah. Akhirnya, ia minta kepada
kura-kura untuk menendang betisnya terlebih dahulu.

Namun, kura-kura tidak mau dan menjawab, “Apabila aku yang menendang betismu lebih
dulu, tentu saja engkau akan jatuh dan tidak sanggup membalasku”.

Akhirnya, rusa semakin marah dan melakukan ancang-ancang untuk menendang kura
kura. Namun, kura-kura segera memasukkan kaki-kakinya ke dalam tempurung.

Akhirnya, rusa menginjak tempurung dengan kuat dan itu menyebabkan kura-kura
tertimbun di tanah.

Kura-kura pun berusaha keluar. Dan sesudah seminggu berlalu, ia berhasil keluar dari
tanag dan mencari rusa. “Bersiaplah rusa, kini aku yang saatnya menendang”.

Mendengar itu,rusa hanya memandang remeh kemampuan yang dimiliki oleh kura-kura.
“Kerahkan saja semua kemampuan yang engkau miliki untuk menendang betisku. Ayolah
jangan ragu”.

Kura-kura pun bersiap dan mengambil ancang-ancang tempat tinggi. Kemudian, ia pun
menggelindingkan tubuhnya. Dan ketika sudah hampir mendekati tubuh rusa, ia pun
menaikkan tubuhnya sampai melaayng. Ternyata kura-kura mengincar hidung sang rusa.

Dengan sangat keras, akhirnya tempurung kura ura berhasil menyebabkan hidung sang
rusa putus. Dan akhirnya ia pun mati.
#10. Cerita Fabel Singkat 5 paragraf tentang “Keledai Pemalas”
Pada  musim panas. tampak seekor keledai berjalan di gunung. Keledai itu membawa
beberapa karung garam di punggungnya. Karung itu sangat berat. sementara matahari
bersinar dengan panas.

“Panas sekali aku tidak berpikir aku bisa berjalan lagi.” kata keledai itu. Di depan, terlihat
seperti sungai. “Ah, ada sungai! Sebaiknya aku istirahat dulu.” kata keledai dengan
gembira.

Tanpa pikir panjang si menceburkan dirinya ke sungai, alhasil dia pun terpeleset. Dia
mencoba untuk bediri kembali. tetapi tidak berhasil. Ia masih berusaha untuk berdiri, tetapi
ada yang aneh dia merasa beban di punggungnya semakin ringan. Akhirnya keledai itu
bisa berdiri lagi.

“Ya ampun, garamnya larut!” Tuan itu berkata dengan marah, “Oh, maaf, garamnya larut di
air ya?” kata keledai itu. Beberapa hari kemudian. keledai mendapat tugas lain untuk
membawa garam.
Seperti biasa, dia harus berjalan melewati gunung oleh tuannya. “Sebentar lagi akan ada
sungai di depan.” kata keledai di hatinya. Saat Keledai melintasi sungai, ia sengaja
menjatuhkan dirinya kembali.

Byuuuuur! Tentu saja garam yang ada di punggungnya langsung larut di dalam air. Beban
menjadi ringan. “Ahhh ringan sekalii,” kata keledai senang, mengetahui keledai
menjatuhkan dirinya dengan sengaja, tuannya menjadi marah.

“Dasar Keledai pemalas!” Tuannya berkata dengan marah. Keesokan harinya, keledai
mendapat pekerjaan membawa kapas. Sama seperti sebelumnya, dia berjalan bersama
tuannya melalui pegunungan yang dilaluinya kemaren.

Sesampainya mereka di sungai, keledai pemalas itu kembali sengaja menjatuhkan dirinya
ke sungai. Tetapi kapas yang dapat menyerap air membuat muatannya menjadi seberat
batu.

Mau tidak mau, keledai pemalas itu harus terus berjalan dengan beban yang amat berat di
punggungnya. Keledai berjalan pelan dan lemas di bawah terik matahari sampai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai