Anda di halaman 1dari 9

1.

Kisah gajah dan semut


Gajah dikenal sebagai binatang yang besar. Suatu hari, kawanan gajah yang besar datang ke
hutan untuk mencari makan.

Kehadiran gajah ini mengganggu kawanan semut yang tinggal di sana. Banyak rumah semut
hancur karena diinjak gajah yang mencari makan.

"Pergilah dari sini, gajah! Ini daerah tempat kami tinggal," kata salah satu semut.

Mendengar ucapan itu, gajah hanya tertawa. Ia tak peduli dan menganggap semut adalah
binatang kecil yang tidak berbahaya.

Kawanan semut merasa kesal dan berencana untuk mengusir gajah-gajah itu dari hutan
tempat mereka tinggal. Keesokan harinya, semut-semut mencoba bicara pada kawanan gajah
dan meminta mereka meninggalkan hutan.

Gajah menolak untuk meninggalkan hutan dan hal ini membuat kawanan semut semakin
marah. Semut-semut itu pun menyerang kawasan gajah dengan menggigit kulit dan masuk ke
dalam telinga hingga gajah-gajah terjatuh.

Kawanan gajah akhirnya menyerah dan meninggalkan hutan. Mereka sadar bahwa semut-
semut itu tidak bisa diremehkan hanya karena memiliki badan kecil.

Dibalik kisah gajah dan semut ini, tersimpan pesan moral yang bisa diajarkan pada anak-
anak. Bunda bisa menjelaskan bahwa kita tidak boleh meremehkan orang lain dan merasa
kuat karena memiliki tubuh besar.

2. Kancil cerdik dan buaya


Dongeng ini menceritakan kisah kancil kelaparan yang bertemu buaya di tepi sungai. Kancil
berteriak dan mengganggu tidur buaya-buaya.

"Hai kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu," kata salah satu buaya.

Kancil mengatakan bahwa dia datang ke tepi sungai untuk menyampaikan pesan dari raja
hutan. Ia mengatakan bahwa raja hutan ingin memberikan hadiah pada mereka.

Kancil lalu meminta buaya-buaya di sungai berkumpul. Ia mulai menghitung buaya di sungai
lalu kabur. Berkat kecerdikannya, dia berhasil lolos dari buaya-buaya yang lapar.

Cerita kancil dan buaya ini mengajarkan kita tentang kecerdikan yang disalahgunakan. Bunda
bisa mengajarkan si kecil untuk tidak berbohong dan menyalahgunakan kecerdikan yang bisa
merugikan orang lain.
3. Bebek buruk rupa
Dikisahkan seorang petani memiliki seekor bebek. Bebek ini melahirkan sepuluh telur dan
semuanya menetas.

Namun, dari sepuluh bebek, ada satu yang wajahnya berbeda dari sang induk. Bentuknya
lebih besar dan warnanya abu-abu.

Setiap hari, bebek abu-abu ini harus hidup menderita karena diolok-olok bebek-bebek lain.
Karena sedih, bebek ini pun meninggalkan peternakan dan lari ke sungai dan bertemu dengan
angsa putih yang sangat cantik.

Bebek ini berusaha tidak menghiraukan angsa itu karena terlalu sedih diejek bebek lain. Saat
berlari menyeberangi sungai, dia tanpa sengaja melihat bayangannya sendiri di air sungai.

Betapa terkejutnya bebek ini, ternyata wajahnya kini berubah menjadi angsa yang cantik. Ia
baru menyadari kalau selama ini dirinya bukanlah itik jelek, tapi angsa yang cantik.

Dari cerita ini, si Kecil dapat belajar percaya diri. Penampilan bukanlah segalanya, yang
penting kita saling menghargai perbedaan ya.

4. Semut dan belalang


Dongeng fabel ini menceritakan kisah belalang yang malas. Suatu hari, belalang yang sedang
bersantai melihat semut lewat sambil membawa biji jagung ke sarangnya.

Belalang lalu meminta semut bergabung bersamanya untuk bersenang-senang. Semut


menolak dan memberi tahu belalang bahwa dia sedang bersiap mencari makanan untuk
cadangan musim dingin. Di musim dingin, makanan akan langka dan sulit dicari.

Belalang mengabaikan cerita semut karena dia tak mau repot. Akhirnya musim dingin pun
tiba dan belalang tidak memiliki makanan untuk bertahan hidup.

Ia kesusahan bertahan hidup di musim dingin. Hal ini berbanding terbalik dengan semut. Di
musim dingin, semut justru sedang menikmati jagung dalam kehangatan di sarangnya.
Dari kisah semut dan belalang ini kita dapat belajar bahwa bekerja keras dapat membuahkan
hasil yang baik. Jangan menjadi anak malas dan dengarkan nasihat positif dari teman dan
orang sekitar ya.

5. Dongen fabel kelinci sombong dan kura-kura


Dongeng fabel ini menceritakan Kelinci yang sombong. Ia selalu membanggakan dirinya
yang bisa berlari cepat.

Suatu hari, kelinci bertemu dengan kura-kura. Ia kaget karena kura-kura begitu lambat dalam
berjalan. Ia pun mulai menyombongkan diri dan mengolok-olok kura-kura.

Kura-kura berusaha tidak memedulikan ucapan kelinci. "Setiap hewan bergerak dengan
langkahnya sendiri. Saya mungkin lambat, tetapi saya bisa pergi kemana saka yang saya mau.
Saya bahkan bisa mencapai tujuan lebih cepat dari pada kamu," kata si kura-kura.

Kelinci tidak percaya dengan perkataan kura-kura. Dia pun menantang kura-kura lomba lari.
Keduanya pun setuju untuk lomba lari.

Saat lomba, kelinci berlari kencang, memimpin, dan meninggalkan kura-kura jauh di
belakang. Ia yakin bisa menang, sehingga berhenti lari dan beristirahat sejenak. Tanpa
disadari, kelinci justru tertidur lelap dan tak mengetahui bahwa kura-kura sudah
membalapnya.

Saat dia bangun, kelinci begitu kaget karena kura-kura sudah sampai di garis finish. Si kelinci
menghela napas, sementara kura-kura tersenyum ke arahnya.

Dongeng kura-kura dan kelinci ini memiliki pesan moral agar anak tak menganggap remeh
orang lain. Kita juga bisa mengajarkan mereka untuk tidak sombong dan selalu rendah hati.

6. Kisah persahabatan singa dan tikus

Singa merupakan raja hutan yang dikenal menakutkan. Tidak ada binatang di hutan yang
berani mendekati singa atau berada di sarangnya.

Suatu hari, si tikus penasaran dengan sarang singa. Ia pun diam-diam datang ke sarang singa
untuk melihat rumah raja hutan itu.
Tiba-tiba, singa mengetahui keberadaan tikus dan menangkapnya. Tikus merasa ketakutan
dan meminta maaf kepada singa.

Si singa akhirnya melepaskan tikus dan membiarkannya bebas. Tikus sangat berterima kasih
pada singa dan berjanji untuk membalas kebaikannya itu.

Hingga pada suatu hari, giliran singa yang terjebak masalah. Singa ditangkap oleh jaring
pemburu di hutan. Ia meraung tidak berdaya hingga tikus mendengarnya.

Tikus berlari dengan cepat dan membantu singa lolos dari jaring pemburu. Ia menggigit tali
jaring hingga singa bebas.

Singa begitu terkejut dengan aksi tikus. Ia sangat berterima kasih bisa diselamatkan tikus.
Sejak peristiwa itu, singa dan tikus mulai menjalin persahabatan.

Nilai moral kisah persahabatan singa dan tikus ini bisa diajarkan ke anak ya, Bunda.
Menolong teman yang kesusahan adalah perbuatan baik dan akan mendapatkan balasan suatu
hari nanti.

7. Kisah dua kambing


Suatu hari yang menyenangkan, dua ekor kambing terlihat mencoba menyeberangi jembatan
yang sudah rapuh dan sempit. Kedua kambing ini ingin menyeberangi jembatan, namun tak
ada yang mau mengalah.

Keduanya tidak ada yang mau memberi jalan untuk yang lain dan terus bertengkar. Tanpa
disadari mereka sudah berjalan sampai ke tengah jembatan.

Saat mereka bertengkar dan mencoba untuk menyerobot satu sama lain, jembatan itu goyah
dan ambruk. Kedua kambing itu pun jatuh ke sungai bersamaan.

Dari kisah dua kambing ini, anak bisa mengambil pesan moral yang positif. Mereka dapat
belajar bahwa lebih baik mengalah daripada mengalami kemalangan karena sikap keras
kepala.

8. Cerita fabel si kancil mencuri ketimun


Suatu hari, hutan sedang dilanda musim kemarau panjang yang membuat semua makanan
habis. Kancil pun kebingungan mendapatkan makanan dan terpaksa keluar hutan untuk
mencari makan karena tak ingin mati kelaparan.

Saat berjalan keluar hutan, Kancil tiba-tiba menemukan ladang timun yang besar. Seketika
muncul keinginannya untuk melahap semua timun-timun di ladang itu. Ide untuk mencuri
pun muncul.
Diam-diam Kancil memakan timun-timun di ladang tanpa sepengetahuan Pak Petani. Ia pun
menjadi terbiasa dan sering diam-diam mencuri timun untuk dimakan di hari-hari berikutnya.

Namun, ulah nakal Kancil ini akhirnya diketahui Pak Petani. Ia marah dan berusaha
menjebak Kancil agar tak mencuri lagi timun-timun di ladang. Pak Petani membuat orang-
orangan sawah dari kayu dan batok kelapa untuk menakut-nakuti Kancil.

Benar saja, keesokan harinya Kancil yang kelaparan datang ke ladang timun. Ia lalu kaget
dan takut melihat ada orang yang menjaga ladang Pak Petani. Kancil tidak tahu bahwa itu
adalah orang-orangan sawah.

Ia pun bersembunyi dan menunggu sampai orang itu pergi untuk mencuri timun. Tapi, meski
sudah lama menunggu, orang sawah itu tak kunjung pergi. Kancil akhirnya menyerah dan
kembali pulang tanpa membawa timun.

Dari cerita dongeng ini, kita bisa mengajarkan anak untuk tidak menirukan sifat Kancil.
Jelaskan pada si kecil bahwa mencuri seperti Kancil adalah perbuatan yang buruk dan dibenci
banyak orang.

9. Kura-kura dan sepasang itik

Dikisahkan ada seekor kura-kura yang telah dihukum oleh dewa Jupiter. Kura-kura tersebut
dihukum karena malas, sehingga lebih senang di rumah dan tidak menghadiri pesta
pernikahan dewa Jupiter. Padahal, kura-kurang telah diundang secara khusus oleh dewa
Jupiter.

Namun setelah bertahun-tahun, ia mulai ada keinginan untuk bisa datang ke pesta pernikahan.
Apa daya, ia hanyalah kura-kurang yang berjalan lambat dan selalu membawa beban di
punggungnya.

Hingga suatu ketika, kura-kura bertemu dengan sepasang itik dan menceritakan keluh
kesahnya. Kemudian itik tersebut berkata, "Kami dapat menolongmu untuk melihat dunia.
Berpeganglah pada kayu ini dengan gigimu dan kami akan membawamu jauh ke atas langit
di mana kamu bisa melihat seluruh daratan di bawahmu. Tetapi kamu harus diam dan tidak
berbicara atau kamu akan sangat menyesal."
Tanpa berpikir panjang, kura-kura pun langsung mengiyakan hal tersebut. Dengan cepat ia
memegang kayu tersebut erat-erat dengan giginya. Sepasang itik itu pun turut menahan kedua
ujung kayu itu dengan mulutnya, lalu terbang naik ke atas awan.

Kemudian, seekor burung gagak terbang melintasinya. Dia sangat kagum dengan apa yang
dilihatnya dan berkata:

"Kamu pastilah Raja dari kura-kura!"

"Pasti saja......" kura-kura mulai berkata.

Celakalah kura-kura, ia lupa dengan pesan itik sebelum terbang. Ia membuka mulutnya
hingga akhirnya terlepas dari gagang kayu dan terjatuh.

Dari cerita kura-kura dan sepasang itik ini kita diajarkan untuk tidak bermalas-malasan.
Selain itu, kita juga tidak boleh sombong. Kesombongan pada akhirnya akan membuat
celaka.

10. Tupai yang sombong


Di suatu hutan, hiduplah seekor tupai yang sombong. Ia sering sekali mengejek binatang
lainnya di hutan, salah satunya kura-kura dan kancil.

Ketika kura-kura dan kancil sedang asik bermain menangkap bola, tanpa sengaja bola yang ia
lemparkan tersangkut ke pohon di samping mereka. Namun, mereka berdua kebingungan
bagaimana mengambil bola tersebut.

Tiba-tiba tupai keluar dari balik pohon sambil meloncat kesana kemari dan berkata '' Haha,
kasihan sekali kalian!'' ujarnya. Tupai kemudian mengambil bola yang tersangkut. Namun,
ketika kura-kura meminta bola tersebut, tupai malah mengejeknya dan menyombongkan diri.

Sampai akhirnya kancil dan kura-kura pun memilih pulang karena bosan melihat tingkah
tupai yang sombong. Kancil pun berteriak bahwa bola tersebut direlakannya untuk tupai.

Tupai itu terkejut mendengar teriakkan kancil dan kehilangan konsentrasinya. Sehingga, ia
tergelincir ke batang pohon dan terjatuh ke kubangan sisa air hujan. Akhirnya, tupai terjatuh
ke dalam kubangan.

Sedangkan bola yang dipegangnya di ambil oleh kura-kura dan kancil. Sementara, kura-kura
dan kancil tidak bisa menahan diri untuk tertawa melihat tubuh tupai dipenuhi dengan
lumpur.

Dari cerita dongeng sebelum tidur ini kita dapat belajar bahwa janganlah menjadi anak yang
sombong. Kita semua tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kesombongan hanya akan membuat kita dijauhi banyak orang.

11. Rubah dan gagak


Pada suatu hari, hiduplah seekor rubah yang sedang kelaparan karena belum makan.
Kemudian, rubah tersebut melihat seekor gagak yang terbang melintas membawa sepotong
daging di paruhnya. Gagak tersebut pun hinggap di dahan pohon.

Rubah pun akhirnya menghampiri ke bawah pohon tempat gagak hinggap. Ia memuji gagak
hingga gagak tersebut pun senang dan tersipu malu.
Melihat reaksi gagak, rubah melanjutkan rencananya. Ia kembali memuji gagak.

"Melihat penampilanmu yang luar biasa, aku yakin suaramu pasti melebihi suara burung lain
di hutan ini. Biarkanlah aku mendengar satu lagu darimu, Nyonya Gagak. Tentu akan
terdengar sangat merdu!" kata rubah.

Gagak yang merasa tersanjung pun mulai bernyanyi. Potongan daging yang tadi ada di
paruhnya pun terjatuh ke tanah dan dengan cepat dibawa pergi oleh rubah. Gagak pun
menyesali peristiwa tersebut. Ia menyesal karena lengah telah dipuji.

Dari cerita ini kita perlu belajar untuk menjadi anak yang tetap waspada. Jangan sampai
pujian membuat diri kita celaka atau dimanfaatkan oleh orang lain.

12. Cerita fabel beruang dan lebah


Berkisah tentang seekor beruang yang tengah menjelajahi hutan untuk mencari makan. Di
tengah pencarian, dia menemukan pohon tumbang, di mana terdapat sarang tempat lebah
menyimpan madu.

Beruang itu mulai mengendus-endus dengan hati-hati di sekitar pohon tersebut untuk mencari
tahu apakah lebah-lebah sedang berada dalam sarang tersebut. Bertepatan dengan itu,
sekumpulan kecil lebah terbang pulang dengan membawa banyak madu.

Mengetahui sarangnya diusik, para lebah mendekati beruang dan menyengatnya dengan
tajam lalu lari bersembunyi ke dalam lubang batang pohon. Seketika Beruang tersebut
menjadi sangat marah, loncat ke atas batang yang tumbang tersebut dan dengan cakarnya
menghancurkan sarang lebah.

Tetapi hal itu malah membuat seluruh kawanan lebah yang berada di dalam sarang keluar dan
menyerang beruang. Beruang pun akhirnya lari terbirit-birit dan hanya dapat menyelamatkan
dirinya dengan cara menyelam ke dalam air sungai.

Pesan moral dari kisah beruang dan lebah ini adalah lebih bijaksana untuk menahan diri
ketika ada masalah, ketimbang menambah masalah dengan melampiaskan emosi, Bunda.

13. Dongeng fabel monyet dan buaya


Seekor monyet berteman dengan seekor buaya. Monyet tersebut biasa memberi buaya sebuah
apel setiap hari dari pohon tempat tinggalnya. Istri buaya tersebut lama-kelamaan menjadi
serakah dan meminta jantung monyet itu.

Buaya tersebut kemudian menggendong monyet di punggungnya dan hendak menyerahkan


pada istrinya. Begitu monyet menyadari apa yang terjadi, dia memberi tahu buaya bahwa
jantungnya ada di pohon dan mereka harus kembali untuk mengambilnya. Begitu mereka
kembali, monyet itu melarikan diri.

Pesan moral dari cerita fabel ini adalah agar tetap tenang dan berpikir jernih bahkan dalam
situasi stres dapat membantumu menemukan jalan keluar saat ada masalah.

14. Lumba-lumba dan Monyet


Seekor lumba-lumba menyelamatkan monyet dalam badai dan mereka berenang ke sebuah
pulau. Lumba-lumba lalu bertanya kepada monyet, apakah dia tahu pulau itu. Monyet
mengatakan bahwa dia tahu dan bahwa dia sebenarnya adalah pangeran pulau itu.

Lumba-lumba yang tak percaya begitu saja lalu pergi meninggalkan monyet tersebut di pulau
dan berenang menjauh. Monyet pun kini sendirian di pulau terpencil.

Pesan moral dari dongeng fabel ini adalah hindari berbohong dan berhati-hatilah dengan apa
yang kamu sampaikan pada orang lain.

15. Gajah dan teman-temannya


Ada seekor gajah kesepian yang mencoba berteman dengan hewan lain di hutan. Tapi, hewan
lain menolak bermain dengan gajah tersebut karena ukuran tubuhnya. Suatu hari, semua
hewan melarikan diri dari seekor harimau besar yang buas.

Nah, kala si Gajah pun dengan berani melindungi hewan-hewan yang ketakutan tersebut dan
bahkan menendang si Harimau. Kini, gajah memiliki banyak teman di hutan.

Pesan moral: Keberanian dan ketulusan bisa membawa kesuksesan.


Tugas
Bahasa
Nama :
Indone
Junita
Kelas
sia :
Cortali
2BM
a
SD Santa Maria Cimahi

Anda mungkin juga menyukai