Dongeng anak yang satu ini menceritakan tentang dua sahabat, yaitu Si Kera dan Si Kura-Kura.
Pada suatu hari, mereka sepakat memiliki rencana untuk menanam pohon pisang. Lalu, mereka
pergi ke pinggir sungai dan menemukan sebatang pohon pisang yang hanyut di sungai.
Setelah mendapatkannya, mereka langsung membagi dua pohon pisang tersebut untuk ditanam di
rumah masing-masing. Si Kera mengambil bagian ujung, sedangkan Si Kura-Kura diberi bagian
pangkal pohon.
Seiring dengan berjalannya waktu, pohon pisang yang ditanam oleh Kura-Kura telah tumbuh
tinggi dan berbuah lebat. Sementara itu, pohon pisang yang ditanam oleh Si Kera tidak
membuahkan hasil apa-apa.
Saat Si Kera berkunjung ke rumah Si Kura-Kura untuk melihat pohon pisangnya, Si Kura-Kura
meminta tolong Kera untuk mengambil buah pisangnya. Namun, sangat disayangkan, Kera
dengan serakah memakan banyak buah pisang Kura-Kura sendirian dan akhirnya sakit perut.
Setelah kejadian tersebut, Kera merasa bersalah dan meminta maaf kepada Kura-Kura.
Walaupun pernah disakiti, Kura-Kura tetap memaafkannya dan tetap menjadi sahabat Si Kera.
Pada suatu pagi di tengah hutan, Singa sang Raja Hutan tengah tertidur pulas. Namun, tanpa
disengaja Tikus menyentuh tubuh sang Singa hingga membuatnya terbangun dari tidurnya.
Sang Singa pun marah dan menangkap Tikus itu, tetapi Tikus memohon kepada sang Singa
untuk tidak memakannya dan berjanji akan membalas kebaikan hati Singa. Akhirnya Singa pun
melepaskannya, tetapi ia meremehkan janji Tikus yang ingin membalas kebaikannya itu.
Pada suatu hari, sang Singa terperangkap jaring pemburu. Mendengar jeritan suara minta tolong,
Tikus segera datang menghampiri sang Singa dan menolongnya. Akhirnya sang Singa bisa bebas
dari jaring tersebut dan berterima kasih kepada Tikus.
Di sebuah hutan terdapat seekor kucing yang pandai, bijaksana, dan adil. Kucing tersebut
diangkat menjadi guru oleh binatang penghuni hutan, Harimau dan Singa adalah dua murid yang
paling cerdas, Mereka ingin sekali belajar memanjat pohon dari sang Kucing.
Namun, sang Kucing malah memberikan beberapa latihan ilmu lain agar kedua muridnya
tersebut lupa dengan permintaannya yang ingin belajar memanjat pohon. Semakin lama, si
Harimau merasa dirinya telah dibohongi oleh sang Kucing.
Harimau marah dan berusaha mengejar sang Kucing untuk menerkamnya. Dengan
kelincahannya tersebut, sang Kucing melarikan diri sampai memanjat dan duduk di atas pohon.
Harimau yang melihat kejadian tersebut, begitu tercengang dan menyesal karena gurunya
ternyata tidak berdusta.
Dongeng ini bermula dari Singa si Raja Hutan yang mengumpulkan rakyatnya. Singa
mengumumkan ia akan mengadakan perlombaan suara paling bagus dan enak didengar, tetapi
tidak boleh meniru suara temannya.
Menjelang perlombaan, seluruh binatang sibuk melatih suara agar menjadi pemenang. Namun,
berbeda dengan Beo yang hanya menirukan dan menertawakan suara teman-temannya itu.