Anda di halaman 1dari 5

1.

Dongeng anak gembala dan serigala

Diceritakan hiduplah seorang anak gembala yang bekerja pada saudagar


kaya. Tugasnya ialah merawat serta menjaga seluruh domba majikannya.
Selama menjalani tugasnya, majikan anak tersebut selalu berpesan
padanya apabila terdapat serigala yang mendekat, ia bisa berteriak
meminta tolong kepada orang-orang desa setempat.
Memiliki rutinitas yang hanya menggembalakan domba di tepi hutan
membuat anak itu merasa bosan. Sampai akhirnya terbesit untuk
melakukan tindakan tak terduga.
Sang anak tiba-tiba berteriak, “Tolong! Ada serigala di sini, tolong!”
Mendengar teriakan tersebut, warga desa pun datang menghampiri dan
berniat menolong anak tersebut dari serangan serigala. Namun
sesampainya di dekat sang anak, ternyata anak gembala hanya bercanda
dan melakukannya karena bosan. Warga pun kesal lalu kembali pulang.
Tak hanya dilakukan sekali, selang beberapa hari kemudian anak gembala
kembali melakukan kegiatan yang sama dengan berteriak meminta tolong.
Lagi-lagi warga tertipu dan membuat mereka kesal karena si anak gembala
hanya tertawa melihat kekesalan warga.
Sampai pada suatu sore, datanglah segerombolan serigala dan langsung
memangsa domba yang digembalakannya. Merasa terancam dan
ketakutan, si anak langsung berteriak meminta tolong. Namun naas, kali ini
tidak ada warga yang datang karena sudah tidak percaya dengannya.
Para serigala pun berhasil memangsa banyak domba dan membawa
masuk ke dalam hutan. Kejadian tersebut membuat si anak gembala
menyesal dan tak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Dari dongeng anak pendek di atas, pesan moral yang bisa diambil adalah
untuk tidak berbohong. Sebab sekali saja berbohong, maka tidak akan ada
orang yang mau memercayaimu lagi. Jadi kesimpulannya, cerita di atas
mengajarkan si Kecil tentang kejujuran kepada sesama, Ma.
2. Dongeng si kancil dan kura-kura

Dongeng anak pendek satu ini tentu sudah tak asing bagi Mama. Di mana
diceritakan terdapat seorang kancil yang sombong karena kemampuan
berlarinya dan mengajak kura-kura untuk melakukan lomba lari dengannya.
Dengan rendah hati dan percaya diri, kura-kura pun menerima ajakan
kancil. Keesokan paginya, keduanya menuju kawasan hutan tempat lomba
lari. Sesuai dengan perkiraan si kancil, ia berhasil lari dengan sangat cepat
dan mengalahkan kura-kura yang tertinggal di belakang.
Namun, ketika kancil mendekati garis finish, ia memutuskan untuk istirahat
di bawah pohon rindang karena beranggapan bahwa lawannya itu masih
sangat lama tiba. Sampai akhirnya si kancil tertidur pulas dan tidak
menyadari bahwa kura-kura telah lebih dulu sampai digaris finish.
Dari dongeng di atas, pesan moral yang bisa diajarkan pada si Kecil adalah
untuk tetap rendah diri mau sehebat apapun dirinya. Selain itu, anak juga
diajarkan untuk tidak meremehkan kemampuan orang lain dengan
kemampuannya.
3. Persahabatan tikus dan singa

Diceritakan terdapat seekor tikus jahil yang menggoda singa saat tengah
tidur siang. Merasa terganggu, si raja hutan kemudian marah dan berniat
untuk memakan tikus kecil tersebut.
Sambil menangis ketakutan, si tikus meminta ampun kepada singa untuk
memaafkan kejahilannya dan melepaskannya. Meski dikenal sebagai raja
hutan, singa pun merasa kasihan dan melepaskan tikus tersebut.
Tikus kemudian berterima kasih dan berjanji akan membalas kebaikan
singa padanya suatu hari nanti. Sampai tibalah di mana saat tikus
mendengar suara meringis dari sang singa. Rupanya, singa tersebut
tertangkap jaring yang dipasang pemburu. Tikus pun langsung membantu
singa dengan menggerogoti jaring hingga putus.
Beruntung, keduanya bisa kabur dan menyelamatkan diri masing-masing.
Dari dongeng anak pendek berikut ini, pesan moralnya adalah tentang
saling menolong antar sesama tanpa memandang perbedaan.
Dongeng ini juga mengajarkan kepada anak untuk membalas kebaikan
orang lain dengan tulus dan saling menolong sesama.
4. Dongeng buaya dan kancil yang cerdik

Dongeng anak pendek lainnya yang sudah tak asing adalah kisah buaya
dan kancil yang cerdik. Cerita dimulai dari seekor kancil yang merasa lapar
di tengah hutan. Melihat pohon apel yang begitu lebat disebrang sungai
membuat kancil merasa bingung harus berbuat apa.
Meski diselimuti rasa takut, akhirnya kancil memberanikan diri mendekat ke
arah tepi sunga yang terdapat sekumpulan buaya yang tengah menepi.
Awalnya para buaya itu menyergap kancil dan membuat hewan kecil ini
berteriak memohon agar tidak dimakan oleh para buaya.
Dengan kecerdikannya, kancil mengelabuhi buaya dengan menyebutkan
bahwa raja singa memintanya untuk mengundang seluruh hewan di hutan
dalam acara makan besar dan meminta kancil untuk menghitung total
buaya.
Awalnya para buaya merasa ragu, namun karena kepandaian kancil
dalam berbicara, akhirnya para buaya mau berbaris sampai sebrang
sungai. Kancil pun langsung menaiki satu persatu buaya sambil berpura-
pura menghitung.
Sesampainya di sebrang sungai, kancil langsung lari menjauh dan tertawa
karena para buaya sudah mau mengantarkannya sampai ke sebrang
sungai. Melihat kancil yang sudah lari menjauh membuat sekumpulan
buaya ini merasa marah, namun sayang kancil sudah berhasil melarikan
diri.
Dari dongeng di atas, pesan moral yang bisa diajarkan pada anak adalah
untuk memanfaatkan kepandaian yang dimiliki dengan sebaik-baiknya agar
tidak merugikan orang lain disekitar.
5. Dongeng belalang dan semut

Dongeng anak pendek lainnya yang mengajarkan tentang nilai kehidupan


adalah kisah dari belalang dan semut. Diawali dengan seekor belalang
yang tengah bersantai sambil bernyanyi di bawah pohon yang rindang. Ia
memperhatikan kawanan semut dari kejauhan.
Belalang melihat bagaimana para semut yang sangat kecil ini saling
bekerja keras mengumpulkan bahan makanan untuk musim dingin.
Sesekali, Belalang mentertawakan apa yang sedang dikerjakan para
semut.
Ketika tiba saatnya musim dingin, belalang pun menangis dan meringis
kelaparan serta kedinginan karena tidak mempersiapkan kebutuhannya
jauh-jauh hari. Sebab seluruh wilayah yang biasanya menyediakan
makanan, kini sudah tak terlihat karena cuaca dingin yang sedang terjadi.
Dari sinilah belalang menyadari bahwa yang dilakukan sekumpulan semut
waktu itu adalah untuk mempersiapkan kehidupannya saat ini. Ia pun
menyesali keseombongannya yang pernah menertawakan para semut.
Dongeng belalang dan semut ini mengajarkan kepada anak untuk tidak
boleh sombong dan meremehkan usaha orang lain. Jadilah orang yang
selalu berusaha demi kehidupan lebih baik dikemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai