Anda di halaman 1dari 7

Pesan Moral Pada Setiap Fabel:

1. Fabel dengan judul Anjing yang Serakah.


Pesan yang ingin disampaikan adalah janganlah serakah terhadap sesuatu yang kita
miliki.
2. Fabel dengan judul Kisah Gajah dan Semut.
Dibalik kisah gajah dan semut ini, tersimpan pesan moral yang bisa diajarkan pada anak-
anak. Bunda bisa menjelaskan bahwa kita tidak boleh meremehkan orang lain dan merasa
kuat karena memiliki tubuh besar.
3. Fabel dengan judul Kancil Cerdik dan Buaya.
Cerita kancil dan buaya ini mengajarkan kita tentang kecerdikan yang disalahgunakan.
Bunda bisa mengajarkan si kecil untuk tidak berbohong dan menyalahgunakan
kecerdikan yang bisa merugikan orang lain.
4. Fabel dengan judul Bebek Buruk Rupa.
Pesan yang ingin disampaikan adalah syukuri paras atau wajah yang telah Tuhan berikan
dan janganlah malu melainkan harus percaya diri.
5. Fabel dengan judul Kisah Semut dan Belalang.
Dari kisah semut dan belalang ini kita dapat belajar bahwa bekerja keras dapat
membuahkan hasil yang baik. Jangan menjadi anak malas dan dengarkan nasihat positif
dari teman dan orang sekitar ya.
6. Fabel dengan judul Kelinci Sombong dan Kura-Kura.
Dongeng kura-kura dan kelinci ini memiliki pesan moral agar anak tak menganggap
remeh orang lain. Kita juga bisa mengajarkan mereka untuk tidak sombong dan selalu
rendah hati.
7. Fabel dengan judul Kisah Persahabatan Singa dan Tikus.
Nilai moral kisah persahabatan singa dan tikus ini bisa diajarkan ke anak ya, Bunda.
Menolong teman yang kesusahan adalah perbuatan baik dan akan mendapatkan balasan
suatu hari nanti.
8. Fabel dengan judul Kisah Dua Kambing.
Dari kisah dua kambing ini, anak bisa mengambil pesan moral yang positif. Mereka dapat
belajar bahwa lebih baik mengalah daripada mengalami kemalangan karena sikap keras
kepala.
9. Fabel dengan judul Si Kancil Mencuri Ketimun.
Pesan yang ingin disampaikan adalah berusahalah mencari rezeki dengan cara yang halal
bukan dengan yang haram dan janganlah mencuri walaupun dalam keadaan sulit.

1.
Anjing yang Serakah
Ada seekor anjing yang baru mencuri sepotong daging milik pemiliknya. Ia berlari karena
dikejar dan memutuskan untuk melewati jembatan dan menyeberangi sungai agar lolos dari
kejaran (bagian Orientasi). Saat di jembatan, anjing melihat ke bawah dan dia melihat anjing
lainnya yang membawa daging. Anjing berpikir kalau ia berhasil mengalahkan anjing di sungai,
ia bisa mendapatkan 2 potong daging sekaligus (bagian Komplikasi). Ia pun langsung
menyerang anjing di sungai, sehingga daging pada mulut anjing tersebut terlepas dan jatuh ke
dalam sungai (bagian Resolusi). Namun, ternyata anjing yang diserangnya adalah bayangannya
sendiri di sungai (bagian Koda). 

Kisah Gajah dan Semut

Gajah dikenal sebagai binatang yang besar. Suatu hari, kawanan gajah yang besar datang ke
hutan untuk mencari makan. Kehadiran gajah ini mengganggu kawanan semut yang tinggal di
sana. Banyak rumah semut hancur karena diinjak gajah yang mencari makan. "Pergilah dari sini,
gajah! Ini daerah tempat kami tinggal," kata salah satu semut.

Mendengar ucapan itu, gajah hanya tertawa. Ia tak peduli dan menganggap semut adalah
binatang kecil yang tidak berbahaya. Kawanan semut merasa kesal dan berencana untuk
mengusir gajah-gajah itu dari hutan tempat mereka tinggal. Keesokan harinya, semut-semut
mencoba bicara pada kawanan gajah dan meminta mereka meninggalkan hutan.

Gajah menolak untuk meninggalkan hutan dan hal ini membuat kawanan semut semakin
marah. Semut-semut itu pun menyerang kawasan gajah dengan menggigit kulit dan masuk ke
dalam telinga hingga gajah-gajah terjatuh. Kawanan gajah akhirnya menyerah dan meninggalkan
hutan. Mereka sadar bahwa semut-semut itu tidak bisa diremehkan hanya karena memiliki badan
kecil.
Kancil Cerdik dan Buaya

Dongeng ini menceritakan kisah kancil kelaparan yang bertemu buaya di tepi sungai. Kancil
berteriak dan mengganggu tidur buaya-buaya. "Hai kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan
nanti kamu," kata salah satu buaya. Kancil mengatakan bahwa dia datang ke tepi sungai untuk
menyampaikan pesan dari raja hutan. Ia mengatakan bahwa raja hutan ingin memberikan hadiah
pada mereka. Kancil lalu meminta buaya-buaya di sungai berkumpul. Ia mulai menghitung
buaya di sungai lalu kabur. Berkat kecerdikannya, dia berhasil lolos dari buaya-buaya yang lapar.

Kisah Dua Kambing

Suatu hari yang menyenangkan, dua ekor kambing terlihat mencoba menyeberangi jembatan
yang sudah rapuh dan sempit. Kedua kambing ini ingin menyeberangi jembatan, namun tak ada
yang mau mengalah. Keduanya tidak ada yang mau memberi jalan untuk yang lain dan terus
bertengkar. Tanpa disadari mereka sudah berjalan sampai ke tengah jembatan. Saat mereka
bertengkar dan mencoba untuk menyerobot satu sama lain, jembatan itu goyah dan ambruk.
Kedua kambing itu pun jatuh ke sungai bersamaan.

Bebek Buruk Rupa

Dikisahkan seorang petani memiliki seekor bebek. Bebek ini melahirkan sepuluh telur dan
semuanya menetas. Namun, dari sepuluh bebek, ada satu yang wajahnya berbeda dari sang
induk. Bentuknya lebih besar dan warnanya abu-abu. Setiap hari, bebek abu-abu ini harus hidup
menderita karena diolok-olok bebek-bebek lain. Karena sedih, bebek ini pun meninggalkan
peternakan dan lari ke sungai dan bertemu dengan angsa putih yang sangat cantik.

Bebek ini berusaha tidak menghiraukan angsa itu karena terlalu sedih diejek bebek lain. Saat
berlari menyeberangi sungai, dia tanpa sengaja melihat bayangannya sendiri di air sungai. Betapa
terkejutnya bebek ini, ternyata wajahnya kini berubah menjadi angsa yang cantik. Ia baru
menyadari kalau selama ini dirinya bukanlah itik jelek, tapi angsa yang cantik.

Semut dan Belalang

Dongeng fabel ini menceritakan kisah belalang yang malas. Suatu hari, belalang yang sedang
bersantai melihat semut lewat sambil membawa biji jagung ke sarangnya. Belalang lalu meminta
semut bergabung bersamanya untuk bersenang-senang. Semut menolak dan memberi tahu
belalang bahwa dia sedang bersiap mencari makanan untuk cadangan musim dingin.

Di musim dingin, makanan akan langka dan sulit dicari. Belalang mengabaikan cerita semut
karena dia tak mau repot. Akhirnya musim dingin pun tiba dan belalang tidak memiliki makanan
untuk bertahan hidup. Ia kesusahan bertahan hidup di musim dingin. Hal ini berbanding terbalik
dengan semut. Di musim dingin, semut justru sedang menikmati jagung dalam kehangatan di
sarangnya.

Kelinci Sombong dan Kura-Kura

Dongeng ini menceritakan Kelinci yang sombong. Ia selalu membanggakan dirinya yang bisa
berlari cepat. Suatu hari, kelinci bertemu dengan kura-kura. Ia kaget karena kura-kura begitu
lambat dalam berjalan. Ia pun mulai menyombongkan diri dan mengolok-olok kura-kura.

Kura-kura berusaha tidak memedulikan ucapan kelinci. "Setiap hewan bergerak dengan
langkahnya sendiri. Saya mungkin lambat, tetapi saya bisa pergi kemana saka yang saya mau.
Saya bahkan bisa mencapai tujuan lebih cepat dari pada kamu," kata si kura-kura. Kelinci tidak
percaya dengan perkataan kura-kura. Dia pun menantang kura-kura lomba lari. Keduanya pun
setuju untuk lomba lari.

Saat lomba, kelinci berlari kencang, memimpin, dan meninggalkan kura-kura jauh di
belakang. Ia yakin bisa menang, sehingga berhenti lari dan beristirahat sejenak. Tanpa disadari,
kelinci justru tertidur lelap dan tak mengetahui bahwa kura-kura sudah membalapnya. Saat dia
bangun, kelinci begitu kaget karena kura-kura sudah sampai di garis finish. Si kelinci menghela
napas, sementara kura-kura tersenyum ke arahnya.

Kisah Persahabatan Singa dan Tikus

Singa merupakan raja hutan yang dikenal menakutkan. Tidak ada binatang di hutan yang
berani mendekati singa atau berada di sarangnya. Suatu hari, si tikus penasaran dengan sarang
singa. Ia pun diam-diam datang ke sarang singa untuk melihat rumah raja hutan itu. Tiba-tiba,
singa mengetahui keberadaan tikus dan menangkapnya. Tikus merasa ketakutan dan meminta
maaf kepada singa.

Si singa akhirnya melepaskan tikus dan membiarkannya bebas. Tikus sangat berterima kasih
pada singa dan berjanji untuk membalas kebaikannya itu. Hingga pada suatu hari, giliran singa
yang terjebak masalah. Singa ditangkap oleh jaring pemburu di hutan. Ia meraung tidak berdaya
hingga tikus mendengarnya.

Tikus berlari dengan cepat dan membantu singa lolos dari jaring pemburu. Ia menggigit tali
jaring hingga singa bebas. Singa begitu terkejut dengan aksi tikus. Ia sangat berterima kasih bisa
diselamatkan tikus. Sejak peristiwa itu, singa dan tikus mulai menjalin persahabatan.
Si Kancil Mencuri Ketimun

Suatu hari, hutan sedang dilanda musim kemarau panjang yang membuat semua makanan
habis. Kancil pun kebingungan mendapatkan makanan dan terpaksa keluar hutan untuk mencari
makan karena tak ingin mati kelaparan. Saat berjalan keluar hutan, Kancil tiba-tiba menemukan
ladang timun yang besar. Seketika muncul keinginannya untuk melahap semua timun-timun di
ladang itu. Ide untuk mencuri pun muncul.

Diam-diam Kancil memakan timun-timun di ladang tanpa sepengetahuan Pak Petani. Ia pun
menjadi terbiasa dan sering diam-diam mencuri timun untuk dimakan di hari-hari berikutnya.
Namun, ulah nakal Kancil ini akhirnya diketahui Pak Petani. Ia marah dan berusaha menjebak
Kancil agar tak mencuri lagi timun-timun di ladang. Pak Petani membuat orang-orangan sawah
dari kayu dan batok kelapa untuk menakut-nakuti Kancil.

Benar saja, keesokan harinya Kancil yang kelaparan datang ke ladang timun. Ia lalu kaget
dan takut melihat ada orang yang menjaga ladang Pak Petani. Kancil tidak tahu bahwa itu adalah
orang-orangan sawah. Ia pun bersembunyi dan menunggu sampai orang itu pergi untuk mencuri
timun. Tapi, meski sudah lama menunggu, orang sawah itu tak kunjung pergi. Kancil akhirnya
menyerah dan kembali pulang tanpa membawa timun.
Sumber Untuk Fabel:

1. Untuk fabel berjudul Anjing yang Serakah.


https://www.quipper.com/id/blog/mapel/bahasa-indonesia/cerita-fabel-singkat/.
2. Untuk kedelapan fabel mulai dari Kisah Gajah dan Semut sampai Si Kancil yang
Mencuri Mentimun.
https://www.haibunda.com/parenting/20210323103450-61-200489/8-cerita-fabel-untuk-
dongeng-anak-kaya-pesan-moral-dan-nilai-kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai