Anda di halaman 1dari 11

1.

Serigala Kurus dan Anjing Penjaga yang Gemuk

Ada seekor serigala yang tinggal di hutan. Badannya kurus kering


tinggal tulang belulang. Suatu hari saat berjalan di hutan, serigala
bertemu dengan seekor anjing yang besar dan gemuk. Anjing itu
tinggal di rumah orang kaya sebagai anjing penjaga. Serigala
berpikir hidup anjing itu tampak menyenangkan sekali.

Setiap hari, majikan pemilik anjing itu memberinya makanan yang


banyak dan enak-enak. Wah, serigala jadi iri ingin menjadi seperti
anjing itu. Namun, anehnya. Tiba-tiba, serigala itu mengurungkan
niatnya. Aku lihat kamu memakai ikatan di leher,” kata serigala
sambil memperhatikan ikatan yang ada di leher anjing.

“Pasti majikanmu sering mengikatmu ya?? tanya serigala menerka.


Kalau seperti itu kondisinya,” lanjut serigala kemudian. “Aku lebih
baik kelaparan dan kesusahan mencari makan seperti saat ini,” kata
serigala menegaskan pada anjing. “Daripada hidupku terkekang dan
tidak ada kebebasan seperti engkau, tambah serigala dengan penuh
keyakinan sambil pergi meninggalkan anjing.

Pesan Moral: Selalu bersyukur, karena setiap makhluk memiliki


kelebihan dan kekurangan.
2. Rusa yang Membenci Kakinya yang Ramping

Sang rusa sangat bangga dengan tanduknya yang indah dan


membenci kakinya yang kurus tinggi. Maka hari itu, sang rusa
berniat untuk mencari hewan yang bisa mengubah keempat
kakinya jadi lebih gemuk. Namun, saat sang rusa asyik berjalan ke
tengah hutan. Tiba-tiba, sang rusa mendengar ada beberapa anjing
pemburu datang mengejarnya.

Maka, tanpa memikirkan apapun lagi. Sang rusa langsung berlari


sekencang mungkin ke tengah hutan untuk menyelamatkan diri.
Sang rusa menerobos hutan lebat dengan semak belukar dan
pohon-pohon rindang. Karena ketakutan dan kurang
memperhatikan jalan, tiba-tiba…. Duk! Tanduk sang rusa yang indah
itu tersangkut batang-batang pohon.

Uh, sang rusa mencoba untuk melepaskan tanduknya. Tapi…ufh!


Susah juga. Sementara anjing-anjing pemburu sudah semakin
dekat. Di saat genting seperti itu, sang rusa mengambil ancang-
ancang. Satu… dua… tiga…. Lalu, dengan hentakkan keras kakinya.
Tanduk sang rusa yang tersangkut batang pohon langsung bisa
terlepas! Dengan keempat kaki sang rusa yang ramping itu, maka ia
pun berlari sekencang mungkin.

Dan… akhirnya selamat dari kejaran anjing pemburu. Ah… leganya.


Setelah kejadian itu, sang rusa baru sadar. Ternyata, kakiku yang
selama ini kusepelekan, malah yang menyelamatkanku.”
“Sebaliknya, tandukku yang selama ini selalu kubanggakan.” “Malah
hampir saja mencelakakanku….? Maka sejak itu, sang rusa pun tidak
lagi mempersoalkan bentuk kakinya lagi.

Pesan Moral:
Selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki.
3. Tipuan Suara Rubah

Suatu hari, seorang peternak mencari hewan yang bersedia


menggembalakan domba dombanya. Di jalan, ia bertemu dengan
seekor beruang yang menawarkan diri untuk menjadi
penggembalanya. Namun, peternak itu menolaknya karena suara
beruang sangat buruk. Di tempat lain, ia bertemu dengan serigala
yang bersedia menjadi gembalanya.

Namun, lagi-lagi tak diterimanya karena suara serigala parau. Di


tempat lain, barulah ia bertemu dengan seekor rubah. Karena
bersuara merdu, peternak pun menerimanya sebagai penggembala
domba dombanya. Namun, suara merdu rubah itu tidak menjadi
jaminan. Si rubah sangat culas dan tak bisa dipercaya.

Setiap hari selama menggembalakan domba peternak, ia


memangsa domba peternak satu-persatu. Sehingga akhirnya dalam
sebulan, semua domba-domba peternak itu habis dimakannya.
(Tamat)

Pesan Moral:
Jangan sembarang dan mudah percaya memilih orang.
4. Tak Pernah ke Laut

Ada seekor serigala yang belum pernah melihat laut. Kebetulan saat
itu ia bertemu dengan seekor rubah yang tinggal di dekat pantai.
Wah, laut itu amat luas dan indah ya! seru serigala takjub. Bolehkah
aku masuk ke dalamnya?? tanya serigala. Ya, terserah kamu, jawab
rubah, Kalau kamu pandai berenang dan menyelam, kamu bisa
masuk ke dalamnya.

Pemandangan di dalam laut sangat indah dan banyak dihuni ikan


warna-warni. Serigala tak bisa berenang dan menyelam. Namun
karena kebodohannya, serigala memaksakan diri berenang ke
dalam laut. Rubah tak bisa mencegahnya. Serigala kemudian
digulung ombak dan tak bisa lagi kembali ke darat. (Tamat)

Pesan Moral:
Jangan memaksakan diri jika tak punya kemampuan dan ilmunya.
5. Tugas Baru Ayam Jago

Saat musim kemarau, para hewan kesulitan mencari air minum.


Sungai, kolam, dan sumber air lainnya mengalami kekeringan. Para
hewan kemudian sepakat untuk menggali sebuah sumur.

Semua hewan bekerja keras bergotong-royong menggali sumur.


Hanya ayam jantan pemalas saja yang tidak ikut bekerja. Ia malah
terus mengejek mereka. Pekerjaan yang sia-sia! Mana mungkin ada
air di dalam tanah setandus begini??

Setelah beberapa hari, sumur yang digali para hewan akhirnya


mengeluarkan air juga. Wah, para hewan pun dengan bersuka-cita
mengambil air untuk minum sepuasnya. Karena haus, si ayam
jantan pun ingin ikut-ikutan minum dari air sumur itu. Tapi para
hewan mencegahnya. Engkau tidak pernah ikut bekerja dan malah
terus-menerus mengejek kami.

Dengan mengiba si ayam jantan berkata. Tolong izinkan aku minum


dari sumur ini ya….? Si gajah mengusulkan. Engkau boleh minum air
di sumur ini. Tapi syaratnya, engkau harus bangun lebih pagi.
Soalnya engkau harus membangunkan semua hewan di hutan ini.
Maka sejak itulah si ayam jantan selalu bangun sebelum matahari
terbit.

Dia langsung berkokok membangunkan semua penghuni hutan.


Suaranya keras dan panjang. Kukuruyuuuuk! Bangunlah semua
penghuni hutan! Sampai sekarang si ayam jantan pun bertugas
membangunkan para hewan dan juga manusia setiap pagi.

Pesan Moral:
Jangan pernah menyerah dan hadapi dengan tegar.
6. Tikus Hewan yang Paling Beruntung di Dunia

Suatu hari, tikus berseru di depan hewan-hewan ternak. Akulah


hewan paling beruntung di dunia,” kata tikus. “Untuk makan, aku
tak perlu bekerja dulu membantu petani,” jelas tikus. “Padahal sapi
dan ayam harus menghasilkan telur dan susu dulu agar kalian
mendapat makanan setiap hari,” sambung tikus sambil melihat ke
arah sapi dan ayam.

“Selain itu, di akhir hidupku aku tak perlu menyerahkan dagingku,”


tegas tikus sambil tersenyum puas. “Padahal ayam dan sapi harus
mati dipotong petani untuk diambil dagingnya oleh petani….?
tambah tikus dengan bangga. Namun, beberapa hari kemudian.
Para hewan di peternakan melihat tikus berlari-lari ketakutan.

Tikus melihat ada jebakan tikus di halaman rumah petani.


Tolooong! Tolooong!? teriak tikus berteriak-teriak ketakutan sambil
lari kencang. Makanya, kamu jangan merasa diri paling beruntung,”
kata induk ayam. “Nyatanya hidupmu selalu dihantui ketakutan dan
kematian!? seru sapi menertawakan tikus. Karena kau sering
mencuri makanan, maka kau menjadi hewan paling dicari petani
untuk dibunuh….? seru sapi menambahkan.

Pesan Moral:
Hindari sifat sombong dan angkuh
7. Putri Candra Kirana menjadi Keong Mas

Di sebuah kerajaan, hidup dua putri kakak beradik. Putri Dewi Galuh
Ajeng dan adiknya, Putri Candra Kirana. Putri Dewi Galuh Ajeng
menaruh cemburu pada Putri Candra Kirana. Putri Candra Kirana
akan bertunangan dengan Raden Inu Kertapati dari kerajaan
tetangga. Padahal Putri Dewi Galuh Ajeng sangat menaruh hati
pada Raden Inu Kertapati.

Karena kekesalan pada Putri Candra Kirana sudah memuncak, Putri


Dewi Galuh Ajeng kemudian memanggil seorang penyihir. Putri
Dewi Galuh Ajeng lalu menyuruh penyihir untuk menyihir Putri
Candra Kirana menjadi seekor keong mas. Setelah Putri Candra
Kirana menjadi keong mas, lalu penyihir membuang keong mas itu
ke laut.

Putri Candra Kirana masih bernasib baik. Seorang nenek kemudian


menemukan keong mas penjelmaan Putri Candra Kirana itu. Lalu
nenek itu membawa keong mas ke rumahnya. Ternyata sihir itu
baru akan hilang, jika Putri Candra Kirana bertemu dengan Raden
Inu Kertapati. Setelah lama mencari-cari, akhirnya Raden Inu
bertemu dengan keong mas di rumah nenek itu.

Maka, keong mas pun seketika berubah menjadi Putri Candra


Kirana kembali. Selang beberapa waktu, Putri Candra Kirana pun
kemudian menikah dengan Raden Inu Kertapati. Sementara itu,
karena malu dengan kejahatannya, Putri Dewi Galuh Ajeng
melarikan diri ke hutan dan ditemukan tewas setelah terjatuh ke
dalam jurang.

Pesan Moral:
Jadilah seseorang sebaik mungkin dan tidak merugikan orang lain.
8. Kerbau dan Raja Semut yang Tamak

Ada raja semut yang tamak. Setiap hari, raja semut menyuruh prajuritnya mencari
makanan yang besar dan banyak. Pagi-pagi, datang semut prajurit pertama melapor.
Semut prajurit pertama menemukan seekor bangkai lalat di lapang. Lalat terlalu
kecil. Tidak akan mengenyangkan. Tidak usah ke sana! kata raja semut sama sekali
tidak menanggapi laporan semut prajurit pertama.

Siangnya, datang prajurit semut kedua melapor. Prajurit semut kedua itu melihat
ada seekor bangkai capung di kebun. Capung masih kecil. Tidak akan
mengenyangkan. Tidak usah pergi, kata raja masih belum tertarik dengan laporan
prajurit semut kedua. Barulah pada sore hari, datang prajurit semut ketiga.

Prajurit semut ketiga melapor pada raja semut jika ia melihat ada bangkai kerbau di
dekat sawah. Maka dengan gembira raja semut berseru, Ayo, saatnya kita mencari
makan. Bangkai kerbau bisa mengenyangkan kita semua! Namun, ternyata semut
prajurit ketiga itu keliru dengan penglihatannya.

Kerbau yang dikiranya sudah mati itu ternyata masih hidup. Namun, terlambat. Para
semut sudah terlanjur mengerubungi bangkai kerbau yang tergeletak di atas rumput.
Sang kerbau saat itu sedang berbaring istirahat setelah seharian bekerja. Karena
sekujur tubuhnya banyak dikerubungi semut.

Maka kerbau pun langsung lari dan melompat ke dalam sungai. Para semut tidak
sempat melarikan diri dari tubuh kerbau. Sehingga prajurit semut pun banyak yang
hanyut dan mati terbawa arus sungai. Sang raja semut sedih. Raja semut kini
menyesal karena terlalu serakah dan kurang perhitungan.

Pesan Moral:
Carilah sesuatu secukupnya dan tidak serakah.
9. Burung Bayan Diangkat Jadi Raja

Ada seekor burung yang pintar mendongeng. Burung bayan


namanya. Raja pun mengundang burung bayan bercerita di istana.
Baiklah, aku akan mendongeng. Asalkan selesai mendongeng,
engkau harus memberikan sekantong emas, makanan, dan
minuman, kata burung bayan sebelum bercerita.

Burung bayan tahu kalau raja itu sudah lama berbuat kejam pada
rakyatnya. Rakyatnya banyak yang hidup miskin dan kesusahan.
Raja dan keluarganya terpesona mendengarkan burung Bayan
bercerita. Sehingga jika burung Bayan selesai bercerita dan
memberi hadiah, sang raja akan kembali menyuruhnya bercerita
dengan dongeng yang baru.

Selama seminggu, burung Bayan terus bercerita sehingga ia pun


menerima banyak hadiah dari raja. Uang, emas, dan makanan itu
lalu dibagikan kepada rakyat miskin negeri itu. Lama-lama harta
kekayaan raja itu pun habis tak bersisa karena terus-menerus
dipakai membayar burung Bayan bercerita. Saat raja itu jatuh
miskin, maka rakyat pun kemudian berani menggulingkan raja itu
dan menggantinya dengan burung bayan yang pintar dan sangat
sayang pada rakyatnya.

Pesan Moral:
Jadilah pemimpin yang adil dan mencintai rakyatnya.
10.Tuli Pembawa Keberuntungan Kiki Katak

Suatu hari, Kaka dan Kiki katak terjatuh ke dalam sebuah lubang
yang dalam. Kaka dan Kiki berusaha naik ke atas lubang. Kaka dan
Kiki melompat-lompat ke atas. Namun, lompatan Kaka dan Kiki
masih gagal mencapai atas lubang. Teman-teman katak tak ada
yang mau menolong Kaka dan Kiki. Teman-teman katak malah
mencemooh Kaka dan Kiki.

Kalian takkan bisa melompat ke atas! Menyerah saja! Semua katak


yang pernah jatuh ke dalam lubang ini tak pernah ada yang
selamat! Kaka katak terpengaruh dengan seruan dan cemoohan
teman-temannya. Saat melompat ke atas, Kaka terpeleset jatuh dan
sungguh malang! Kaka katak akhirnya mati.

Sementara Kiki katak terus-menerus melompat-lompat ke atas.


Tidak pernah menyerah. Kiki katak seperti tak terpengaruh dengan
cemoohan teman-temannya. Akhirnya, setelah berkali-kali
melompat. Aha…. Kiki katak pun berhasil mencapai atas lubang
dengan selamat. Para katak heran dengan kehebatan Kiki katak.
Apa kamu tidak mendengar cemoohan kami tadi?? Ternyata, Kiki
katak itu tuli. Jadi, dari tadi Kiki katak sama sekali tak mendengar
cemoohan teman-teman katak.

Pesan Moral:
Jangan pernah meremehkan seseorang atau sesuatu yang terlihat
kecil dengan cemoohan.
Si Anjing yang Rakus

Alkisah, Ada seekor anjing bernama Puppy yang kedapatans


mencuri sepotong daging. Puppy pun berlari untuk menghindari
kejaran pemiliknya. Si Puppy melintasi jembatan serta
menyeberangi sungai agar tak bisa dikejar. Ketika berada di atas
jembatan, Si Puppy melihat ke bawah, Namun ternyata ada anjing
lain yang terlihat juga sedang membawa sepotong daging.

Si Puppy pun berpikir, Jikalau ia berhasil mengalahkan anjing di


sungai. Ia bisa mendapatkan dua potong daging. Dan tanpa pikir
panjang, si Puppy dari di atas jembatan menggonggong keras dan
seketika itu melompat menyerang anjing di sungai itu.

Daging yang ada pada mulutnya terlepas dan hilang jatuh ke dalam
sungai. Ketika itu Si Puppy menyesali kesalahannya. Anjing yang
diserangnya ternyata ialah bayangannya sendiri di sungai. Akibat
ketamakannya, Si Puppy tak mendapatkan dua potong daging itu.
tapi ia juga kehilangan daging yang dicurinya.

Pesan Moral:
Janganlah serakah dan tamak. karena sifat itu hanya akan
membawa keburukan.

Anda mungkin juga menyukai