Anda di halaman 1dari 3

Kelinci dan Kura-Kura

Dahulu kala, ada seekor kelinci yang populer karena kesombongannya. Ada seekor kura-
kura yang pernah diejeknya lamban dan bodoh, menantang si kelinci sombong untuk adu
lari cepat. Sebenarnya kura-kura tak mau berurusan dengan kelinci, tapi ia ingin
memberinya sedikit pelajaran.

Dengan penuh percaya diri, kelinci menyetujui tantangan kura-kura tersebut. Ia berpikir
mana mungkin kura-kura yang berjalan super lambat itu bisa mengalahkannya.
Kemudian, mereka sepakat untuk menentukan jalur panjang yang akan dilewati untuk adu
lari.

Pertandingan keduanya tak ayal mengundang penasaran hewan-hewan yang lain. Mereka
semua juga ingin menyaksikan bagaimana si kura-kura bisa mengalahkan kelinci. Para
hewan menunjukkan dukungannya terhadap si kura-kura karena mereka juga tidak
menyukai sifat kelinci yang sombong itu.

Seekor kera ditunjuk sebagai wasit untuk mengawasi jalannya pertandingan tersebut. Saat
perlombaan baru saja dimulai, kelinci pun melesat jauh meninggalkan kura-kura. Tak ingin
menyerah begitu saja, kura-kura tetap berusaha sekuat tenaga dan menambah kecepatan
larinya.

Karena merasa kura-kura masih tertinggal jauh dibelakangnya, di tengah-tengah waktu


perlombaan dia memutuskan untuk istirahat dan tertidur. Namun saat terbangun, kelinci
sungguh kaget karena ternyata kura-kura telah sampai di garis finish. Mendapatkan fakta
tersebut, para hewan lain pun bersorak gembira dan si kelinci pulang dengan rasa malu.

Melalui cerita pendek untuk anak ini, ada beberapa hal yang bisa Bunda ajarkan pada si
kecil. Salah satunya adalah untuk tidak menyombongkan diri karena kelebihan yang
dimiliki. Akan lebih baik jika kelebihan tersebut digunakan untuk membantu bukan malah
merendahkan orang lain.

Selain itu, cerita untuk anak ini mengajarkan si kecil untuk tidak berkecil hati jika ada
orang yang merendahkan dirinya. Besarkan hatinya dan bantu dia untuk membuktikan
bahwa dia bisa melakukannya.
Semut dan Belalang

Saat musim panas di sebuah hutan, hiduplah seekor semut yang sangat rajin bekerja. Setiap
hari ia tak kenal lelah mengumpulkan bahan makanan yang kemudian ia simpan di
lumbung. Si semut bahkan tidak mengindahkan panas maupun hujan, ia mengupayakan
hal tersebut supaya lumbungnya tidak kosong saat musim dingin nanti.

Suatu ketika saat dalam perjalanan mengumpulkan makanan, semut bertemu dengan
belalang. Belalang menyapa si semut dan mengatakan kenapa ia begitu kerja keras
sedangkan di hutan begitu banyak makan yang tersedia. Dengan bijak semut menjawab
bahwa ia tak ingin kehabisan persediaan untuk musim dingin.

Sambil memakan daun yang didekatnya belalang mengejek si semut dan berkata lagi,
“Musim dingin masih lama, tak perlu kerja begitu keras, bersenang-senanglah dahulu.”
Tapi, semut tak mengindahkan kata belalang dan kembali meneruskan pekerjaannya. Hal
itu berlangsung sampai beberapa waktu dimana si semut semakin rajin bekerja dan si
belalang yang tetap bermalas-malasan.

Hingga musim dingin pun datang dan berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan,
semut yang mempunyai persediaan makanan banyak bisa tinggal di rumah dengan
nyaman, sedangkan belalang mulai khawatir karena makanannya sudah habis. Belalang
kemudian meminta bantuan si semut, tentu saja ia menolaknya. Tapi, melihat belalang
yang hampir mati kelaparan membuat si semut tak tega, ia pun kemudian menolongnya.
SI KANCIL, TIKUS, DAN HARIMAU

Pada suatu masa, di tengah hutan terdapat seekor tikus yang tengah asyik bermain. Ia bernyanyi
dan berkeliling sangat riang. Sehingga ia tidak menyadari bahwa sudah sangat jauh dengan rumah.
Sesudah sangat jauh dari rumah, sang tikus pun baru sadar. Ia pun langsung memilih untuk pulang
ke rumahnya namun ia malah tersesat di hutan.

Ketika ia sedang dalam keadaan bingung mencari jalan pulang, ia justru terjebak di sarang
harimau. Ia menyaksikan ada harimau jantan yang tengah tidur lelap dan si tikus pun merasa
ketahkutan. Karena saking paniknya melihat harimau, ia berlari dan tanpa sengaja menginjak kaki
harimau.

Akhirnya harimau terbangun dah marah karena terganggu istirahatnya. Tikus tersebut akhirnya
ditangkap dengan kukunya yang tajam. Ia pun berusaha melepaskan diri dan memohon kepada
harimau untuk melepaskannya.

Namun sang harimau tetap saja tidak mau melepaskan tikus tersebut dan berkata bahwa ia merasa
sangat marah apabila ada yang mengganggunya. Tidak begitu jauh dari tempat tersebut, terdapat
seekor kancil yang tengah minum di tepi sungai.

Ia terkejut melihat kejadian itu. Dan basa basi kepada harimau. Namun harimau justru malah ingin
memakan kancil. Namun, dengan cepat ia berkata, “Kenapa aku harus takut kepadamu sementara
aku adalah raja hutan di sini. Jika kau tidak percaya, tanyalah langsung kepada penasihatku.
Penasihatku adalah orang yang saat ini ada di dalam cengkramanmu. Ia adalah penasihat yang
amat disegani di hutan ini. Maka aku tidak akan memaafkanmu jika terjadi apa-apa dengan
penasihatku”

Harimau pun terpengaruh oleh ucapan si kancil. Harimau kemudian bertanya kepada tikus
kebenaran yang dikatakan oleh kancil. Dan tikuspun sadar bahwa kancil berbohong untuk
menolongnya. Ia pun berkata, “Ia benar, kancil adalah saja hutan ini. Dan aku menjadi penasihat
dia. Kancil sangat ditakuti dan disegani di hutan ini oleh seluruh binatang. Apabila tidak percaya,
silahkan bertanya langsung kepada seluruh hewan dihutan ini”

Harimau akhirnya takut dengan ucapan tikus namun tetap saja tidak menunjukkan rasa takutnya.
Akhirnya, kancil pun kebingungan bagaimana cara untuk membuktikan kekuatannya kepada
harimau. Akhirnya ia berusaha tenang dengan kepandaiannya sekalipun sesungguhnya ia merasa
takut. Ia pun berkata bahwa ia baru saja mengalahkan harimau sebesar harimau tersebut. Dan itu
membuat harimau merasa sangat takut. Ia pun meminta kancil untuk membuktikan perkatannya
bahwa kepala harimau yang dia habisi masih ada di pinggiran rungai.

Akhirnya, kancil membawa harimau ke sumur yang gelap dan dalam. Namun ia tidak nampak
karena ada pantulan dari sinar matahari. Ia pun diminta untuk melihat kepala harimau di dalam
sumur. Alhasil, ia pun mengintip dan ternyata kepala harimau itu benar-benar ada. Padahal
sebenarnya di dalam sumur tersebut tidak ada apa-apa. Hanya saja harimau melihat cerminan
kapalanya sendiri. Melihat hal itu, harimau langsung lari ketakutan dari berlari. Dan tikuspun
bebas dari cengkraman harimau lantaran pertolongan dari kancil yang sangat cerdik itu.

Anda mungkin juga menyukai