Anda di halaman 1dari 10

FABEL KELAS 7

Kisah Gajah Dan Semut


Gajah dikenal sebagai binatang yang besar. Suatu hari, kawanan gajah yang besar datang ke
hutan untuk mencari makan.

Kehadiran gajah ini mengganggu kawanan semut yang tinggal di sana. Banyak rumah semut
hancur karena diinjak gajah yang mencari makan.

"Pergilah dari sini, gajah! Ini daerah tempat kami tinggal," kata salah satu semut.

Mendengar ucapan itu, gajah hanya tertawa. Ia tak peduli dan menganggap semut adalah
binatang kecil yang tidak berbahaya.

Kawanan semut merasa kesal dan berencana untuk mengusir gajah-gajah itu dari hutan
tempat mereka tinggal. Keesokan harinya, semut-semut mencoba bicara pada kawanan gajah
dan meminta mereka meninggalkan hutan.

Gajah menolak untuk meninggalkan hutan dan hal ini membuat kawanan semut semakin
marah. Semut-semut itu pun menyerang kawasan gajah dengan menggigit kulit dan masuk ke
dalam telinga hingga gajah-gajah terjatuh.

Kawanan gajah akhirnya menyerah dan meninggalkan hutan. Mereka sadar bahwa semut-
semut itu tidak bisa diremehkan hanya karena memiliki badan kecil.

Dibalik kisah gajah dan semut ini, tersimpan pesan moral yang bisa diajarkan pada anak-
anak. Bunda bisa menjelaskan bahwa kita tidak boleh meremehkan orang lain dan merasa
kuat karena memiliki tubuh besar.
Kancil Cerdik Dan Buaya
Kancil dan buayaKancil dan buaya/ Foto: Dwi Rachmi/ HaiBunda
Dongeng ini menceritakan kisah kancil kelaparan yang bertemu buaya di tepi sungai. Kancil
berteriak dan mengganggu tidur buaya-buaya.

"Hai kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu," kata salah satu buaya.

Kancil mengatakan bahwa dia datang ke tepi sungai untuk menyampaikan pesan dari raja
hutan. Ia mengatakan bahwa raja hutan ingin memberikan hadiah pada mereka.

Kancil lalu meminta buaya-buaya di sungai berkumpul. Ia mulai menghitung buaya di sungai
lalu kabur. Berkat kecerdikannya, dia berhasil lolos dari buaya-buaya yang lapar.

Cerita kancil dan buaya ini mengajarkan kita tentang kecerdikan yang disalahgunakan. Bunda
bisa mengajarkan si kecil untuk tidak berbohong dan menyalahgunakan kecerdikan yang bisa
merugikan orang lain.
Dongen Fabel Kelinci Sombong Dan Kura-Kura
Dongeng fabel ini menceritakan Kelinci yang sombong. Ia selalu membanggakan dirinya
yang bisa berlari cepat.

Suatu hari, kelinci bertemu dengan kura-kura. Ia kaget karena kura-kura begitu lambat dalam
berjalan. Ia pun mulai menyombongkan diri dan mengolok-olok kura-kura.

Kura-kura berusaha tidak memedulikan ucapan kelinci. "Setiap hewan bergerak dengan
langkahnya sendiri. Saya mungkin lambat, tetapi saya bisa pergi kemana saka yang saya mau.
Saya bahkan bisa mencapai tujuan lebih cepat dari pada kamu," kata si kura-kura.

Kelinci tidak percaya dengan perkataan kura-kura. Dia pun menantang kura-kura lomba lari.
Keduanya pun setuju untuk lomba lari.

Saat lomba, kelinci berlari kencang, memimpin, dan meninggalkan kura-kura jauh di
belakang. Ia yakin bisa menang, sehingga berhenti lari dan beristirahat sejenak. Tanpa
disadari, kelinci justru tertidur lelap dan tak mengetahui bahwa kura-kura sudah
membalapnya.

Saat dia bangun, kelinci begitu kaget karena kura-kura sudah sampai di garis finish. Si kelinci
menghela napas, sementara kura-kura tersenyum ke arahnya.

Dongeng kura-kura dan kelinci ini memiliki pesan moral agar anak tak menganggap remeh
orang lain. Kita juga bisa mengajarkan mereka untuk tidak sombong dan selalu rendah hati.
Kisah Persahabatan Singa Dan Tikus
Singa merupakan raja hutan yang dikenal menakutkan. Tidak ada binatang di hutan yang
berani mendekati singa atau berada di sarangnya.

Suatu hari, si tikus penasaran dengan sarang singa. Ia pun diam-diam datang ke sarang singa
untuk melihat rumah raja hutan itu.

Tiba-tiba, singa mengetahui keberadaan tikus dan menangkapnya. Tikus merasa ketakutan
dan meminta maaf kepada singa.

Si singa akhirnya melepaskan tikus dan membiarkannya bebas. Tikus sangat berterima kasih
pada singa dan berjanji untuk membalas kebaikannya itu.

Hingga pada suatu hari, giliran singa yang terjebak masalah. Singa ditangkap oleh jaring
pemburu di hutan. Ia meraung tidak berdaya hingga tikus mendengarnya.

Tikus berlari dengan cepat dan membantu singa lolos dari jaring pemburu. Ia menggigit tali
jaring hingga singa bebas.

Singa begitu terkejut dengan aksi tikus. Ia sangat berterima kasih bisa diselamatkan tikus.
Sejak peristiwa itu, singa dan tikus mulai menjalin persahabatan.

Nilai moral kisah persahabatan singa dan tikus ini bisa diajarkan ke anak ya, Bunda.
Menolong teman yang kesusahan adalah perbuatan baik dan akan mendapatkan balasan
suatu hari nanti.
Cerita Fabel Si Kancil Mencuri Ketimun
Suatu hari, hutan sedang dilanda musim kemarau panjang yang membuat semua makanan
habis. Kancil pun kebingungan mendapatkan makanan dan terpaksa keluar hutan untuk
mencari makan karena tak ingin mati kelaparan.

Saat berjalan keluar hutan, Kancil tiba-tiba menemukan ladang timun yang besar. Seketika
muncul keinginannya untuk melahap semua timun-timun di ladang itu. Ide untuk mencuri
pun muncul.

Diam-diam Kancil memakan timun-timun di ladang tanpa sepengetahuan Pak Petani. Ia pun
menjadi terbiasa dan sering diam-diam mencuri timun untuk dimakan di hari-hari berikutnya.

Namun, ulah nakal Kancil ini akhirnya diketahui Pak Petani. Ia marah dan berusaha
menjebak Kancil agar tak mencuri lagi timun-timun di ladang. Pak Petani membuat orang-
orangan sawah dari kayu dan batok kelapa untuk menakut-nakuti Kancil.

Benar saja, keesokan harinya Kancil yang kelaparan datang ke ladang timun. Ia lalu kaget
dan takut melihat ada orang yang menjaga ladang Pak Petani. Kancil tidak tahu bahwa itu
adalah orang-orangan sawah.

Ia pun bersembunyi dan menunggu sampai orang itu pergi untuk mencuri timun. Tapi, meski
sudah lama menunggu, orang sawah itu tak kunjung pergi. Kancil akhirnya menyerah dan
kembali pulang tanpa membawa timun.
Kura-Kura Dan Sepasang Itik
Cerita Fabel: Kura-kura dan Sepasang ItikCerita Fabel: Kura-kura dan Sepasang Itik/ Foto:
HaiBunda/Dwi Rachmi
Dikisahkan ada seekor kura-kura yang telah dihukum oleh dewa Jupiter. Kura-kura tersebut
dihukum karena malas, sehingga lebih senang di rumah dan tidak menghadiri pesta
pernikahan dewa Jupiter. Padahal, kura-kurang telah diundang secara khusus oleh dewa
Jupiter.

Namun setelah bertahun-tahun, ia mulai ada keinginan untuk bisa datang ke pesta pernikahan.
Apa daya, ia hanyalah kura-kurang yang berjalan lambat dan selalu membawa beban di
punggungnya.

Hingga suatu ketika, kura-kura bertemu dengan sepasang itik dan menceritakan keluh
kesahnya. Kemudian itik tersebut berkata, "Kami dapat menolongmu untuk melihat dunia.
Berpeganglah pada kayu ini dengan gigimu dan kami akan membawamu jauh ke atas langit
di mana kamu bisa melihat seluruh daratan di bawahmu. Tetapi kamu harus diam dan tidak
berbicara atau kamu akan sangat menyesal."

Tanpa berpikir panjang, kura-kura pun langsung mengiyakan hal tersebut. Dengan cepat ia
memegang kayu tersebut erat-erat dengan giginya. Sepasang itik itu pun turut menahan kedua
ujung kayu itu dengan mulutnya, lalu terbang naik ke atas awan.

Kemudian, seekor burung gagak terbang melintasinya. Dia sangat kagum dengan apa yang
dilihatnya dan berkata:

"Kamu pastilah Raja dari kura-kura!"

"Pasti saja......" kura-kura mulai berkata.


Celakalah kura-kura, ia lupa dengan pesan itik sebelum terbang. Ia membuka mulutnya
hingga akhirnya terlepas dari gagang kayu dan terjatuh.

Dari cerita kura-kura dan sepasang itik ini kita diajarkan untuk tidak bermalas-malasan.
Selain itu, kita juga tidak boleh sombong. Kesombongan pada akhirnya
akan membuat celaka.
Tupai Yang Sombong
Di suatu hutan, hiduplah seekor tupai yang sombong. Ia sering sekali mengejek binatang
lainnya di hutan, salah satunya kura-kura dan kancil.

Ketika kura-kura dan kancil sedang asik bermain menangkap bola, tanpa sengaja bola yang ia
lemparkan tersangkut ke pohon di samping mereka. Namun, mereka berdua kebingungan
bagaimana mengambil bola tersebut.

Tiba-tiba tupai keluar dari balik pohon sambil meloncat kesana kemari dan berkata '' Haha,
kasihan sekali kalian!'' ujarnya. Tupai kemudian mengambil bola yang tersangkut. Namun,
ketika kura-kura meminta bola tersebut, tupai malah mengejeknya dan menyombongkan diri.

Sampai akhirnya kancil dan kura-kura pun memilih pulang karena bosan melihat tingkah
tupai yang sombong. Kancil pun berteriak bahwa bola tersebut direlakannya untuk tupai.

Tupai itu terkejut mendengar teriakkan kancil dan kehilangan konsentrasinya. Sehingga, ia
tergelincir ke batang pohon dan terjatuh ke kubangan sisa air hujan. Akhirnya, tupai terjatuh
ke dalam kubangan.
Sedangkan bola yang dipegangnya di ambil oleh kura-kura dan kancil. Sementara, kura-kura
dan kancil tidak bisa menahan diri untuk tertawa melihat tubuh tupai dipenuhi dengan
lumpur.

Dari cerita dongeng sebelum tidur ini kita dapat belajar bahwa janganlah menjadi anak yang
sombong. Kita semua tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kesombongan hanya akan membuat kita dijauhi banyak orang.
Rubah Dan Gagak
Pada suatu hari, hiduplah seekor rubah yang sedang kelaparan karena belum makan.
Kemudian, rubah tersebut melihat seekor gagak yang terbang melintas membawa sepotong
daging di paruhnya. Gagak tersebut pun hinggap di dahan pohon.

Rubah pun akhirnya menghampiri ke bawah pohon tempat gagak hinggap. Ia memuji gagak
hingga gagak tersebut pun senang dan tersipu malu.
Melihat reaksi gagak, rubah melanjutkan rencananya. Ia kembali memuji gagak.

"Melihat penampilanmu yang luar biasa, aku yakin suaramu pasti melebihi suara burung lain
di hutan ini. Biarkanlah aku mendengar satu lagu darimu, Nyonya Gagak. Tentu akan
terdengar sangat merdu!" kata rubah.

Gagak yang merasa tersanjung pun mulai bernyanyi. Potongan daging yang tadi ada di
paruhnya pun terjatuh ke tanah dan dengan cepat dibawa pergi oleh rubah. Gagak pun
menyesali peristiwa tersebut. Ia menyesal karena lengah telah dipuji.

Dari cerita ini kita perlu belajar untuk menjadi anak yang tetap waspada. Jangan sampai
pujian membuat diri kita celaka atau dimanfaatkan oleh orang lain.
Beruang Dan Lebah
Berkisah tentang seekor beruang yang tengah menjelajahi hutan untuk mencari makan. Di
tengah pencarian, dia menemukan pohon tumbang, di mana terdapat sarang tempat lebah
menyimpan madu.

Beruang itu mulai mengendus-endus dengan hati-hati di sekitar pohon tersebut untuk mencari
tahu apakah lebah-lebah sedang berada dalam sarang tersebut. Bertepatan dengan itu,
sekumpulan kecil lebah terbang pulang dengan membawa banyak madu.

Mengetahui sarangnya diusik, para lebah mendekati beruang dan menyengatnya dengan
tajam lalu lari bersembunyi ke dalam lubang batang pohon. Seketika Beruang tersebut
menjadi sangat marah, loncat ke atas batang yang tumbang tersebut dan dengan cakarnya
menghancurkan sarang lebah.

Tetapi hal itu malah membuat seluruh kawanan lebah yang berada di dalam sarang keluar dan
menyerang beruang. Beruang pun akhirnya lari terbirit-birit dan hanya dapat menyelamatkan
dirinya dengan cara menyelam ke dalam air sungai.

Anda mungkin juga menyukai