Anda di halaman 1dari 13

1.

Si Kancil dan Kura-kura

Kisah dongeng pendek yang pertama ini sangat populer dan banyak dibacakan.

"Si Kancil dan Kura-kura" mengisahkan tentang seekor kancil dan kura-kura yang sedang
mengikuti lomba lari.

Kancil dikenal sebagai hewan yang gesit, sedangkan kura-kura ini jalannya sangat
lamban.

Saat sudah mendekati garis finish, Kancil yang sombong ingin mengolok-olok kura-kura
dengan beristirahat dan berbaring sejenak di bawah pohon rindang sampai kura-kura
datang.

Namun, berhubung Si Kancil tertidur sangat pulas, ia tidak tahu kalau kura-kura telah
melewatinya dan sampai ke garis finish.

Pelajaran yang bisa didapat dari dongeng pendek anak ini adalah hindari bersikap
sombong dan meremehkan orang lain.

Sebab, siapa tahu orang tersebut bisa lebih hebat dari kita, lho.
2. Anak Gembala dan Serigala

Dongeng anak yang kedua ini juga sering dibacakan sebagai pengantar tidur.

Dongeng yang berjudul "Anak Gembala dan Serigala " ini mengisahkan tentang anak
gembala yang bekerja pada saudagar kaya raya.

Ia memiliki tugas untuk mengembala domba-dombanya. Anak gembala yang nakal saat
itu merasa bosan dan ingin mengerjai orang-orang di desa.

Ia kemudian berteriak meminta tolong kalau ada serigala yang akan memangsa domba
gembalaannya.

Namun, saat warga desa datang dan hendak menolong, ia tertawa karena berhasil
mengerjai orang-orang desa.

Hal ini tak hanya dilakukan sekali, tapi berkali-kali. Ini membuat orang desa tidak
percaya lagi padanya.

Hingga suatu hari, ada serigala yang benar-benar datang dan saat ia meminta tolong, tidak
ada warga yang menolongnya karena mengira ia berbohong lagi.

Dari kisah dongeng pendek ini, ada pelajaran kalau kita jangan suka berbohong .

Kebiasaan berbohong membuat orang tidak mau percaya lagi dengan perkataan kita.
3. Tikus dan Singa

Dongeng pendek anak yang berikutnya ini berjudul " Tikus dan Singa ."

Dongeng Tikus dan Singa menceritakan tentang seekor tikus yang jahil dan ingin
menggoda singa saat sedang tidur siang.

Tentu saja, singa kemudian marah dan berniat memakan tikus tersebut.

Namun, karena tikus menangis ketakutan, singa pun tidak tega dan tidak jadi
menyantapnya. Ia membiarkan tikus tersebut untuk pergi.

Tikus pun berterima kasih kepada singa dan berjanji akan membalas budinya nanti.

Lalu di suatu hari, tikus bertemu dengan singa yang ternyata sedang terperangkap dalam
jebakan pemburu.

Tikus membantu singa dengan menggigiti jaring yang membelit singa hingga terputus.
Akhirnya, singa bisa keluar dari perangkap tersebut.

Dari dongeng anak ini bisa diambil pelajaran kalau kita harus menolong orang lain
dengan tulus dan bisa saling menolong sesama .
4. Belalang dan Semut

Untuk dongeng pendek selanjutnya adalah kisah yang berjudul "Belalang dan Semut."

Dongeng anak ini menceritakan tentang hewan belalang dan semut.

Belalang memiliki hidup yang sangat santai dan suka bermalas-malasan. Sementara itu,
semut suka bekerja keras.

Belalang yang melihat semut bekerja keras saling bahu-membahu mengumpulkan


makanan untuk musim dingin pun menertawakan semut.

Namun, saat musim dingin datang, belalang tak bisa keluar mencari makan, ia kelaparan
dan kedinginan karena tidak memiliki stok makanan.

Ia melihat kehidupan semut yang nyaman saat musim dingin dan tak kekurangan
makanan.

Dari sinilah belalang sadar kalau ia tidak boleh meremehkan orang lain.

Selain itu, bersikap malas karena bisa membawa dampak buruk bagi kehidupannya nanti.
5. Angsa dan Telur Emas

Dongeng pendek yang berjudul "Angsa dan Telur Emas" juga memberikan pelajaran yang
sangat berharga bagi anak.

Dongeng pendek ini menceritakan tentang seorang petani dan istrinya yang miskin dan
hanya memiliki seekor angsa.

Angsa tersebut kemudian mengeluarkan telur emas setiap harinya. Lambat laun petani
dan istrinya pun menjadi kaya.

Namun, angsa tersebut hanya bisa bertelur satu telur emas saja per harinya. Sang istri
yang tamak pun ingin mendapatkan telur emas yang lebih.

Mereka memutuskan untuk menyembelih angsa tersebut untuk bisa mendapat lebih
banyak telur yang ada di dalam tubuh angsa.

Alih-alih mendapatkan telur emas, angsa tersebut justru mengeluarkan darah dan mati.

Hal ini membuat petani dan istrinya kehilangan sumber penghasilan mereka dan menjadi
miskin kembali.

Pelajaran yang bisa diambil dari dongeng pendek ini, yaitu kita tidak boleh bersikap
tamak dan serakah .

Jika sudah mendapatkan harta yang melimpah seharusnya disyukuri dengan baik .
6. Kisah Pasir dan Batu

Kisah yang satu ini juga memiliki pesan moral yang baik untuk anak. Kisah ini berjudul
"Pasir dan Batu."

Diceritakan kalau ada dua orang sahabat yang melakukan perjalanan bersama. Di tengah
perjalanan, keduanya ini bertengkar.

Salah satu dari mereka menulis kejahatan sahabatnya di atas pasir. Lalu, mereka terus
berjalan.

Hingga sampai di pertengahan jalan, ada salah satu yang tergelincir dan salah satunya
menolong.

Setelah ditolong, sahabat tersebut menuliskan kebaikan sahabatnya di sebuah batu.

Sang sahabat yang menolong pun bertanya, mengapa kejahatan ditulis di atas pasir?
Sementara kebaikan ditulis di atas batu?

Ia pun menjelaskan kalau kejahatan yang ditulis di atas pasir bisa menghilang tertiup
angin.

Sedangkan kebaikan yang tertulis di atas batu tidak mudah hilang meski terkena angin
hingga hujan.

Kita bisa mendapatkan pelajaran kalau kita harus menjadi orang yang pemaaf dan
kebaikan harus terus diingat.
7. Burung Bangau yang Angkuh

Dongeng pendek anak satu ini berjudul "Burung Bangau yang Angkuh."

Kisah ini menceritakan tentang seekor burung bangau yang sangat angkuh dan sombong.
Setiap harinya ia selalu menyantap ikan berukuran besar.

Namun, suatu saat ketika ia akan berburu mangsanya, hanya ada ikan kecil saja di sungai.

Sikapnya yang angkuh tersebut membuatnya bersikeras untuk tidak menyantap ikan kecil .
Ia hanya ingin menyantap ikan besar.

Kemudian, ia memutuskan untuk menunggu hingga ikan yang lebih besar datang.

Hingga sore tiba, tidak ada ikan besar yang datang dan ikan kecil sudah mulai berenang
ke tengah sungai yang dalam .

Burung bangau yang lapar pun terpaksa memakan siput di pinggir sungai karena sudah
tidak ada ikan lagi di sana.

Dari cerita dongeng pendek anak ini, kita bisa mengambil pelajaran kalau sikap angkuh
hanya merugikan diri sendiri.
8. Buaya dan Kancil Cerdik

Rekomendasi dongeng pendek selanjutnya yang bisa Moms bacakan pada Si Kecil adalah
dongeng "Buaya dan Kancil Cerdik."

Sesuai dengan judulnya, dongeng ini mengisahkan tentang kehidupan seekor buaya dan
kancil yang cerdik.

Kisah dimulai ketika seekor kancil merasa lapar dan menemukan pohon apel lebat yang
berada di seberang sungai.

Namun, karena harus melintasi sungai Si Kancil merasa kebingungan untuk mengambil
buah apel tersebut.

Bahkan ketika berada di tepi sungai, kancil menemukan sekelompok buaya di sungai yang
hendak menyergap kancil.

Berbekal dengan akalnya, kancil berusaha untuk menipu buaya dengan mengajak mereka
ke acara makan malam besar di hutan.

Kancil mengatakan pada buaya bahwa dirinya diminta untuk menghitung buaya yang
akan menjadi tamu makan malam tersebut.

Kancil meminta para buaya berbaris dari tepi sungai satu ke seberang sungai untuk
menghitung total buaya.

Kemudian kancil pun langsung menaiki satu persatu buaya sambil berpura-pura
menghitung.

Hingga akhirnya kancil sampai di seberang sungai dan ia langsung lari menjauh dari para
buaya dan tertawa.
9. Si Kura-Kura yang Sombong

Dongeng pendek berjudul "Si Kura-Kura yang Sombong" mengisahkan tentang seorang
kura-kura yang sangat pandai dan merasa angkuh akan keahliannya.

Kura-kura selalu merasa bahwa ia adalah hewan paling hebat dan paling pintar di hutan.

Kura-kura itu suka memamerkan kecepatan dan kepintarannya kepada hewan-hewan lain.

Suatu hari, kura-kura sombong itu bertemu dengan kelinci yang juga tinggal di hutan.

Si kura-kura menantang kelinci untuk berlomba lari, karena dia yakin bisa mengalahkan
kelinci dengan mudah.

Kelinci setuju dengan tantangan itu dan mereka berdua mempersiapkan diri untuk lomba.
Hari perlombaan tiba, dan semua hewan di hutan berkumpul untuk menyaksikan.

Tanda lomba diberikan, kelinci dengan cepat berlari menjauh dari kura-kura. Si kura-kura
sombong itu hanya bisa melihat kelinci semakin menjauh dengan kecepatan yang luar
biasa.

Sementara kura-kura berusaha keras untuk berlari secepat mungkin, dia tidak bisa
mengejar kelinci.

Setelah lomba selesai, kelinci dengan mudah memenangkan perlombaan tersebut.

Hewan-hewan lain di hutan tertawa melihat si kura-kura sombong yang akhirnya


menghadapi kenyataan bahwa kecepatannya tidak sebanding dengan kelinci.

Kura-kura sombong itu belajar pelajaran berharga. Dia menyadari bahwa sombong dan
memamerkan diri tidak membawanya ke mana-mana.

Kecerdasan dan kemampuan seseorang tidak boleh digunakan untuk merendahkan orang
lain.

Dari hari itu, si kura-kura sombong itu menjadi lebih rendah hati dan belajar untuk
menghargai kemampuan dan kecepatan hewan-hewan lain di hutan.
10. Anjing yang Nakal

Dongeng pendek satu ini mengisahkan tentang seekor anjing yang memiliki sifat nakal
dan ceroboh.

Anjing tersebut suka berlarian ke sana-sini tanpa memperhatikan aturan dan peringatan
yang diberikan.

Ia sering menggoda hewan lain, mencuri makanan, dan merusak taman orang lain. Karena
sikapnya yang nakal, anjing itu tidak dianggap baik oleh banyak orang di sekitarnya.

Namun, suatu hari anjing tersebut mendapat pelajaran berharga ketika ia tersesat dan
tidak bisa pulang.

Merasa takut dan sendirian, anjing itu menyadari akibat dari perbuatannya.

Dalam kesendirian tersebut, ia bertemu dengan hewan-hewan baik hati yang memberinya
bantuan dan menunjukkan kebaikan.

Dari pengalaman itu, sang anjing nakal belajar pentingnya bertindak dengan bijaksana,
menghormati orang lain, dan memahami konsekuensi dari perbuatannya.

Dengan transformasi karakternya, anjing itu berjanji untuk menjadi lebih baik dan
menjauhkan diri dari sifat nakal yang selama ini membuatnya dijauhi oleh orang-orang di
sekitarnya.
11. Gagak yang Ingin Menjadi Angsa

Dongeng pendek berjudul "Gagak Ingin Jadi Angsa" mengisahkan tentang seorang gagak
yang merasa tidak puas dengan penampilannya.

Gagak tersebut iri dengan keanggunan dan keindahan angsa-angsa yang selalu terbang
bebas di danau.

Gagak itu pun memutuskan untuk mengubah dirinya menjadi angsa agar bisa merasakan
kebahagiaan yang sama .

Ia mencari bantuan dari seekor penyihir yang memberinya mantra ajaib untuk berubah
menjadi angsa.

Namun, setelah berhasil berubah menjadi angsa, gagak tersebut menyadari bahwa
penampilan fisiknya tidaklah cukup untuk membuatnya bahagia.

Ia mulai merindukan teman-teman gagaknya dan merasa terasing di antara angsa-angsa


yang berbeda darinya.

Ia merasakan betapa pentingnya menerima diri sendiri dan menghargai keunikan yang
dimiliki .

Dari pengalaman itu, gagak tersebut belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada
penampilan fisik atau menjadi seperti orang lain.

Ia menyadari bahwa penting untuk menerima diri sendiri dan bersyukur atas keunikan
yang dimiliki.

Dengan hati yang lega, gagak itu memutuskan untuk kembali menjadi dirinya sendiri dan
menghargai hidup yang telah diberikan kepadanya.
12. Timun Mas

Dongeng pendek satu ini pasti sudah tidak asing di kalangan masyarakat.

Dongeng pendek berjudul "Timun Mas " mengisahkan tentang seorang janda yang sangat
menginginkan seorang anak.

Suatu hari, ia menemukan sebuah timun yang berbeda dari yang biasa di kebunnya.

Timun tersebut tumbuh begitu besar dan ketika wanita janda tersebut memotongnya, ia
terkejut menemukan seorang bayi perempuan kecil di dalamnya.

Wanita itu menamai bayi tersebut Timun Mas. Ia membesarkan Timun Mas dengan penuh
kasih sayang.

Namun, ketika Timun Mas tumbuh dewasa, wanita tersebut menerima ramalan bahwa
seekor raksasa jahat bernama Buaya Tapa telah mengincar Timun Mas untuk
memakannya.

Dengan hati-hati, ia memberikan Timun Mas sebuah baju zirah dan pedang sakti.

Timun Mas memutuskan untuk pergi dan menghadapi Buaya Tapa untuk melindungi
dirinya dan membalas dendam atas semua kejahatan yang dilakukan oleh raksasa tersebut.

Selama perjalanannya, Timun Mas bertemu dengan beberapa hewan yang memberikan
bantuan dan petunjuk berharga.

Dengan keberanian dan ketekunan, Timun Mas berhasil mencapai gua Buaya Tapa.

Dalam pertarungan yang sengit, Timun Mas menggunakan kecerdikannya dan


mengalahkan Buaya Tapa, menyelamatkan dirinya dan orang-orang di sekitarnya dari
ancaman yang mengerikan.

Dalam akhir cerita, Timun Mas kembali ke rumah dengan kemenangan yang dirayakan
oleh wanita janda dan semua orang di desa.

Kisah Timun Mas mengajarkan kita tentang keberanian, ketekunan, dan pentingnya
melawan kejahatan.
Dongeng pendek ini menginspirasi kita untuk tidak takut menghadapi tantangan hidup
dan membuktikan bahwa siapa pun dapat mengatasi rintangan dengan keberanian dan
kecerdikan yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai