Anda di halaman 1dari 3

Gagak yang Cerdik

Di suatu siang yang terik, seekor burung gagak merasa sangat kehausan. Tiba-tiba, saat ia terbang, ia
melihat ada sebuah teko yang berisi sedikit air di sebuah kebun. Ia pun segera turun untuk meminum air di
dalam teko tersebut.
Setelah melihat ke dalam teko, ternyata paruh Gagak tidak bisa menjangkau air di dalamnya. Ia pun
berpikir dan berusaha mencari cara agar bisa meminum air di dalam teko tersebut.
Setelah berpikir, Gagak pun mendapat ide untuk memasukkan beberapa kerikil ke dalam teko satu demi
satu. Usahanya pun berbuah manis. Air di dalam teko perlahan naik ke permukaan dan Gagak pun dapat
dengan mudah untuk meminum air tersebut. Gagak pun sudah tidak kehausan lagi setelah berhasil
meminum air di teko tersebut.
Pesan Moral: Kita harus bisa berpikir kreatif untuk mencari solusi saat menghadapi kesulitan.

Bebek buruk rupa

Dikisahkan seorang petani memiliki seekor bebek. Bebek ini melahirkan sepuluh telur dan semuanya
menetas.
Namun, dari sepuluh bebek, ada satu yang wajahnya berbeda dari sang induk. Bentuknya lebih besar dan
warnanya abu-abu.
Setiap hari, bebek abu-abu ini harus hidup menderita karena diolok-olok bebek-bebek lain. Karena sedih,
bebek ini pun meninggalkan peternakan dan lari ke sungai dan bertemu dengan angsa putih yang sangat
cantik.
Bebek ini berusaha tidak menghiraukan angsa itu karena terlalu sedih diejek bebek lain. Saat berlari
menyeberangi sungai, dia tanpa sengaja melihat bayangannya sendiri di air sungai.
Betapa terkejutnya bebek ini, ternyata wajahnya kini berubah menjadi angsa yang cantik. Ia baru
menyadari kalau selama ini dirinya bukanlah itik jelek, tapi angsa yang cantik.
Dari cerita ini, si Kecil dapat belajar percaya diri. Penampilan bukanlah segalanya, yang penting
kita saling menghargai perbedaan ya.

Kisah Tiga Ikan

Di sebuah danau, ada tiga ikan yang merupakan teman baik. Ikan pertama sangat cerdas, yang
kedua tahu bagaimana menemukan jalan keluar dari masalah, dan yang ketiga keras kepala dan
membenci perubahan.
Ikan pertama mendengar percakapan seorang nelayan tentang mereka akan ke danau dan
menangkap ikan di Danau keesokan harinya.
Mengetahui bahaya, dia memperingatkan teman-temannya untuk keluar dari danau.
Ikan kedua berkata, “Aku akan tinggal di sini dan mencari jalan keluar jika aku tertangkap.”
Ikan ketiga berkata, “Saya tidak ingin pindah dari sini banyak makanan dan arusnya tenang tidak seperti
sungai.”
Ikan pertama pindah keluar dari danau dan pergi melalui sungai.
Keesokan harinya,nelayan itu tiba dan menangkap dua ikan lainnya. Yang kedua dengan cerdik lolos
dengan berpura-pura mati lalu melompat ke sungai.
Ikan ketiga tidak melakukan apapun dan ditangkap oleh para nelayan.
Pesan moral dari dongeng binatang ini adalah kita harus terbuka dengan perubahan dan bertindak
cepat dalam beradaptasi. Jika tidak maka kita akan kalah dalam persaingan.
Serigala dan Drum

Suatu ketika, seekor serigala berkeliaran dalam hutan yang sepi. Dia sangat lapar, jadi dia mulai mencari
makanan, ketika mendengar suara aneh.
Serigala menjadi ketakutan dan memutuskan akan melarikan diri, tetapi kemudian dia berpikir, “Biarkan
aku melihat siapa yang membuat suara itu dengan hati-hati.”
Ketika dia melihat sekeliling, dia melihat sebuah drum yang ditinggalkan tergeletak di sebelah pohon, dan
ketika angin bertiup, ranting-ranting pohon itu bergesekan dengannya dan membuat suara.
Dia merasa lega dan terus mencari makanan di hutan itu.
Pesan moral dari fabel anak ini : hadapi kesulitan, bukannya lari dari mereka.

Burung Bayan Diangkat Jadi Raja

Ada seekor burung yang pintar mendongeng. Burung bayan namanya. Raja pun mengundang burung
bayan bercerita di istana. Baiklah, aku akan mendongeng. Asalkan selesai mendongeng, engkau harus
memberikan sekantong emas, makanan, dan minuman, kata burung bayan sebelum bercerita.
Burung bayan tahu kalau raja itu sudah lama berbuat kejam pada rakyatnya. Rakyatnya banyak yang
hidup miskin dan kesusahan. Raja dan keluarganya terpesona mendengarkan burung Bayan bercerita.
Sehingga jika burung Bayan selesai bercerita dan memberi hadiah, sang raja akan kembali menyuruhnya
bercerita dengan dongeng yang baru.
Selama seminggu, burung Bayan terus bercerita sehingga ia pun menerima banyak hadiah dari raja. Uang,
emas, dan makanan itu lalu dibagikan kepada rakyat miskin negeri itu. Lama-lama harta kekayaan raja itu
pun habis tak bersisa karena terus-menerus dipakai membayar burung Bayan bercerita. Saat raja itu jatuh
miskin, maka rakyat pun kemudian berani menggulingkan raja itu dan menggantinya dengan burung bayan
yang pintar dan sangat sayang pada rakyatnya.
Pesan Moral: Jadilah pemimpin yang adil dan mencintai rakyatnya
.
Kura-kura dan Kelinci

Suatu hari, seekor Kelinci mengolok-olok Kura-kura karena berjalan begitu lamban.
“Apakah kamu pernah bepergian?” tanyanya sambil tertawa mengejek.
“Ya,” jawab Kura-kura, “dan aku sampai di sana lebih cepat dari yang kamu kira. Aku akan mengajakmu
berlomba untuk membuktikannya.”
Kelinci sangat geli dengan gagasan Kura-kura, tapi untuk memenuhi kesenangannya, Kelinci pun setuju. 
Rubah bertindak sebagai hakim untuk menandai jarak dan memulai perlombaan. Sesaat setelah
perlombaan dimulai, Kelinci itu segera menghilang dari pandangan, dan membuat Kura-kura merasa
konyol karena telah mencoba balapan dengan Kelinci.
Kelinci berbaring di samping jalur untuk tidur siang sampai Kura-kura itu menyusulnya. Sementara itu,
Kura-kura terus berjalan perlahan tapi pasti hingga dapat melewati Kelinci yang sedang tidur.
Tetapi, Kelinci tidur dengan sangat pulas, dan ketika ia terbangun, Kura-kura sudah berada di dekat garis
akhir. Kelinci pun berusaha untuk berlari dengan cepat, tapi dia tidak menyusul kura-kurang dengan tepat
waktu.
Pesan dari cerita Kura-kura dan Kelinci ini adalah berjalan dengan lambat namun pasti dapat
membuat kamu memenangkan perlombaan, dibandingkan dengan Kelinci yang terburu-buru
namun lalai
Beruang Dan Lebah

Suatu hari, seekor beruang tengah menjelajahi hutan untuk mencari buah-buahan. Di tengah
pencarian, ia menemukan pohon tumbang di mana terdapat sarang tempat lebah menyimpan madu.
Beruang itu mulai mengendus-endus dengan hati-hati di sekitar pohon tumbang tersebut untuk mencari
tahu apakah lebah-lebah sedang berada dalam sarang tersebut. Tepat pada saat itu, sekumpulan kecil
lebah terbang pulang dengan membawa banyak madu. Lebah-lebah yang pulang tersebut, tahu akan
maksud sang Beruang dan mulai terbang mendekati sang Beruang, menyengatnya dengan tajam lalu lari
bersembunyi ke dalam lubang batang pohon.
Seketika Beruang tersebut menjadi sangat marah, loncat ke atas batang yang tumbang tersebut
dan dengan cakarnya menghancurkan sarang lebah. Tetapi hal ini malah membuat seluruh kawanan lebah
yg berada dalam sarang, keluar dan menyerang sang Beruang.
Beruang yang malang itu akhirnya lari terbirit-birit dan hanya dapat menyelamatkan dirinya dengan cara
menyelam ke dalam air sungai.
Hal yang dapat dipelajari dari kisah beruang dan lebah ini adalah lebih bijaksana untuk
menahan diri ketimbang menambah masalah karena melampiaskan emosi.

Kisah Kupu – kupu dan Lebah

Pada suatu hari disebuah hutan kupu-kupu lewat di depan lebah ,lalu menyapa “hallo lebah,apa kau
sudah makan hari ini” Tanya kupu-kupu.Lalu lebah menjawab “Belum kupu-kupu,aku belum menemukan
bunga hari ini”. Kemudian kupu-kupu mengajak lebah untuk mencari makan,”kalau begitu ayo ikut
denganku “kata kupu-kupu .”kemana?” Tanya lebah ,”mencari makan ,apa kau mau ikut?

,tapi nanti kita bagi dua yak arena di taman hanya ada satu bunga” kata kupu-kupu.Kemudian
lebah menjawab “Baiklah aku mau ikut denganmu”.
Setelah lebah sepakat dengan kupu-kupu,akhirnya mereka pergi ke sebuah taman dan disitulah
mereka menemukan bunga yang tadi dibicarakan untuk makanannya hari ini dan benar ,hanya ada satu
bunga disana, dan apa yang terjadi?.Ketika mereka akan menyerap sari bunga itu,kupu-kupu melihat
capung yang sedang tersangkut sesuatu,lalu kupu-kupu membantu capung itu,Tetapi lebah langsung
menyerap sari bunga itu karena lebah sangat kelaparan,ia tidak menepati janji untuk membagi dua
makanannya dengan kupu-kupu.
Setelah selesai membantu capung,kupu-kupu menghampiri lebah, “Lebah,apakah kau menyisakan
makanan untukku?”Tanyak upu-kupu.Dengan wajah kebingungan,lebah menjawab “pada saat aku
mengampiri bunga itu,tiba-tiba lebah yang lain menyerangku dan lebah lain yang menyerap bunga itu”.lalu
kupu- kupu menjawab “ya sudah lebah,mungkin belum rejeki untuk kita “.
Keesokan harinya di taman yang sama ,kupu-kupu melihat lebah yang sedang kesakitan .Kupu-
kupu menghampiri lebah “Kamu kenapa lebah?” .Lebah menjawab “Perutku sangat sakit,mungkin karena
kemarin teralalu banyak menyerap sari bunga itu”.Kupu-kupu bingung dengan jawaban lebah “Bukankah
kau kemarin tidak menyerap bunga itu?”.Akhirnya lebah menceritakan kejadian sebenarnya,”Maafkan aku
kupu-kupu,sebenarnya kemarin tidak ada lebah yang meyerangku dan aku sndiri yang menhabiskan sari
bunga itu,karena aku takut kamu marah jadi aku berbohong “.Lalu kupu-kupu tersenyum “kenapa tidak
jujur saja dari awal lebah,aku tidak akan marah jika kamu yang menghabiskan sari bunga itu” Kata kupu-
kupu.”Sekali lagi aku minta maaf kupu-kupu,aku janji tidak akan mengulanginya lagi” Jawab lebah dengan
wajah pucat.Akhirnya kupu-kupu dan lebah saling berpelukan dan mereka menjadi sahabat yang tak
terpisahkan.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai