Pada suatu hari di hutan lereng gunung, ada seekor burung gagak yang sedang mencari
makan. Burung gagak itu memiliki anak namanya Raga, seekor anak burung gagak yang
sangat periang dan pantang menyerah. Kemanapun orang tuanya pergi, Raga selalu ikut dan
membantu mencari makanan.
Ke esokan hari, Ibu Raga keluar ingin mencari makanan, Raga waktu itu yang masih tertidur
tiba-tiba terbangun.
“Ibu mau kemana?” tanya Raga.
“Ibu mau mencari makanan untuk keluarga kita” jawab Ibu gagak.
“Raga ikut, bu. Raga ingin mencari cacing kesukaan Raga” pinta Raga.
“Iya nak, tapi kamu harus tetap waspada, jangan jauh-jauh dari ibu” ucap ibu gagak.
“baik bu” jawab Raga.
Padi itu mereka terbang ke arah timur, mereka turun dari sawah-kesawah untuk mencari tikus
sawah. Raga dengan cerdiknya mendapatkan banyak cacing sawah. Namun tiba-tiba dari atas
ada seekor elang yang juga mencari makan, elang itu memang terkenal sering merebut
makanan gagak. Ketika gagak ingin menerkam seekor tikus, tiba-tiba elang menyahutnya dari
atas.
Pesan Moral: “Kebenaran harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh. Kalau tidak maka
kebenaran pasti dikalahkan oleh kebatilan.”
Dongeng Dunia
1. Home
2. Fabel
3. Cerita Fabel Terbaru : Kisah Bebek Buruk Rupa
★★★★★
Hari yang indah di pedesaan. Padang rumput yang hijau dan rumput yang tinggi-tinggi. Di
tepi rumput terlihat hutan yang ditumbuhi pohon-pohon tinggi.
Ditengah hutan terdapat danau dengan air yang terlihat hijau-kebiruan. Ditempat yang sunyi-
senyap diantara pepohonan, terlihat induk bebek yang sedang mengerami beberapa telur
disarangnya. Induk bebek sudah merasa lelah dan berhharap telur-telurnya segera menetas.
Setelah berminggu-minggu mengeram, satu persatu telur mulai menetas “’Ciiit, ciit,” kata
bayi bebek ketiaka ia mengeluarkan kepalanya dari dalam telur. Bayi bebek mencari jalan
keluar dan mulai mencicit-cicit. Bayi bebek melihat-lihat alam di sekeliling sarang dan
berkata,’’Betapa besarnya dunia!’’
bebek buruk rupa berenang paling akhir cerita rakyat fabel
Induk bebek sangat senang melihat anak-anaknya yang baru menetas. Ia mulai bangkit dari
sarangnya dan menunjukkan betapa indahnya dunia. Namun, baru saja dia bangun dari
sarangnya, ia melihat ada sebuah telur yang sangat besar di dalam sarangnya yang belum
menetas. Ia mulai merasa takut, ‘’ Berapa lama lagi telur vesar ini akan menetas?’’ Induk
bebek tidak meninggalkan sarangnya dan kembali mengerami telurnya agar tetap hangat,
sehingga cepat menetas.
Akhirnya setelah beberapa minggu, telur besar itu mulai pecah. “Ciit,ciit,’’ kata bayi bebek
terakhir. Ia mendorong dan berusaha keluar dari cangkang telurnya.
“Induk bebek melihat bayi bebeknya dan berkata,’’ Betapa besar dan jelaknya bayiku ini. Dia
tidak seperti saudara-saudaranya.’’
bebek-bebek besar mematuk kepala beber buruk rupa - fabel terbaru
‘’Tinggalkan dia. Dia tidak menyakiti siapapun,’’ kata induk bebek. Namun tidak seekorpun
yang mau mendengarkan dan mereka terus mematuki bebek besar dan jelek itu. Mereka terus
menyebut dan mengatakan betapa jeleknya ia.
Setiap hari keadaannya menjadi lebih buruk bagi si bebek buruk rupa. Ia diburu oleh bebek
jantan, dipatuki oleh bebek betina. Akhirnya, ia tidak kuat menghadapi perlakuan bebek
tersebut. Ia tidak tahan mendengar ejekkan sebagai si bebek buruk rupa. Ia pergi dan
bersembungyi di balik tanaman di tepi kolam. Di daerah rawa, ia bertemu dengan beberapa
dari bebek liar. Mereka berkaa, ‘’ Mahluk apakan kamu? Kamu benar-benar besar dan
jelek.’’
Setelah beberapa hari ia memutuskan untuk pindah ketempat lain. Saat itu musim dingin dan
air danau menjadi sangat dingin. Bebek rupa berenang di danau dan memutuskkan kepalanya
ke dalam air yang dingin. Langit tiba-tiba menjadi gelap dan angin dingin bertiup. Ia menjadi
sangat lelah sehingga tidak dapat berenang lagi. Musim dingin hujan ini merupakan musim
yang paling buruk bagi si bebek, karena ia harus berusaha bertahan hidup didaerah rawa-
rawa.
Suatu hari matahari mulai memancarkan sinarnya dan udarapun menjadi lebih hangat dari
pada kemarin burung-burung mulai bernyanyi. Rumput-rumput mulai menghijau. Sibebrk
buruk rupa merasakkan kehangatan sinar matahari dan dan ia mendengar burung-burung
bernyany. Ia memaksakan dirinya masuk ke dalam air danau yang hangat.
bebek buruk rupa baru menyadari dia telah menjadi angsa yang cantik - fabel
Ketika sedang bereang, si bebek melihat ke air di bawahnya dan ia melihat banyangan
dirinya. Ia melihat bayangan dirinya di air yang jernih. Ia bukan lagi si bebek buruk rupa. Ia
menjadi angsa putih yang indah. Angsa yang indah yang besar berenang mengelilignya.
Mereka membelai-belai lehernya. Mereka sangat senang melihatnya. Beberapa anak di taman
melihat ke angsa. Mereka berteriak,’’ Ada angsa baru.’’ Mereka melemparkan remehan roti
kearahnya dan berkata.” Angsa baru ini sangat indah, ia pun kuat dan tampan.’’
Si angsa menggerakkan sayapnya dan menjulurkan lehernya yang ramping dan berkata,”
Saya tidak pernah bermimpi memdapatkan kebahagiaan ini ketika saya menjadi bebek buruk
rupa.’’
Pesan moral dari Cerita Fabel Terbaru Kisah Bebek Buruk Rupa adalah
Jangan pernah menghina dan menganggap rendah orang lain, karena setiap orang memiliki
kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Bisa jadi apa yang kita anggap jelek justru
sangat baik untuk kita