Anda di halaman 1dari 6

ANGSA DAN TELUR EMAS

Dongeng pendek yang berjudul "Angsa dan Telur Emas" juga memberikan pelajaran
yang sangat berharga bagi anak.
Dongeng pendek ini menceritakan tentang seorang petani dan istrinya yang miskin dan
hanya memiliki seekor angsa.
Angsa tersebut kemudian mengeluarkan telur emas setiap harinya. Lambat laun petani
dan istrinya pun menjadi kaya.
Namun, angsa tersebut hanya bisa bertelur satu telur emas saja per harinya. Sang istri
yang tamak pun ingin mendapatkan telur emas yang lebih.
Mereka memutuskan untuk menyembelih angsa tersebut untuk bisa mendapat lebih
banyak telur yang ada di dalam tubuh angsa.
Alih-alih mendapatkan telur emas, angsa tersebut justru mengeluarkan darah dan mati.
Hal ini membuat petani dan istrinya kehilangan sumber penghasilan mereka dan menjadi
miskin kembali.
Pelajaran yang bisa diambil dari dongeng pendek ini, yaitu kita tidak boleh bersikap
tamak dan serakah. Jika sudah mendapatkan harta yang melimpah seharusnya disyukuri dengan
baik.
KISAH PASIR DAN BATU
Kisah yang satu ini juga memiliki pesan moral yang baik untuk anak. Kisah ini berjudul
"Pasir dan Batu."
Diceritakan kalau ada dua orang sahabat yang melakukan perjalanan bersama. Di tengah
perjalanan, keduanya ini bertengkar.
Salah satu dari mereka menulis kejahatan sahabatnya di atas pasir. Lalu, mereka terus
berjalan.
Hingga sampai di pertengahan jalan, ada salah satu yang tergelincir dan salah satunya
menolong.
Setelah ditolong, sahabat tersebut menuliskan kebaikan sahabatnya di sebuah batu.
Sang sahabat yang menolong pun bertanya, mengapa kejahatan ditulis di atas pasir?
Sementara kebaikan ditulis di atas batu?
Ia pun menjelaskan kalau kejahatan yang ditulis di atas pasir bisa menghilang tertiup
angin.
Sedangkan kebaikan yang tertulis di atas batu tidak mudah hilang meski terkena angin hingga
hujan. Kita bisa mendapatkan pelajaran kalau kita harus menjadi orang yang pemaaf dan
kebaikan harus terus diingat
BURUNG BANGAU YANG ANGKUH
Dongeng pendek anak satu ini berjudul "Burung Bangau yang Angkuh."
Kisah ini menceritakan tentang seekor burung bangau yang sangat angkuh dan sombong.
Setiap harinya ia selalu menyantap ikan berukuran besar.
Namun, suatu saat ketika ia akan berburu mangsanya, hanya ada ikan kecil saja di sungai.
Sikapnya yang angkuh tersebut membuatnya bersikeras untuk tidak menyantap ikan kecil. Ia
hanya ingin menyantap ikan besar. Kemudian, ia memutuskan untuk menunggu hingga ikan
yang lebih besar datang.
Hingga sore tiba, tidak ada ikan besar yang datang dan ikan kecil sudah mulai berenang
ke tengah sungai yang dalam.
Burung bangau yang lapar pun terpaksa memakan siput di pinggir sungai karena sudah
tidak ada ikan lagi di sana. Dari cerita dongeng pendek anak ini, kita bisa mengambil pelajaran
kalau sikap angkuh hanya merugikan diri sendiri.
GAGAK YANG INGIN MENJADI ANGSA
Dongeng pendek berjudul "Gagak Ingin Jadi Angsa" mengisahkan tentang seorang gagak
yang merasa tidak puas dengan penampilannya.
Gagak tersebut iri dengan keanggunan dan keindahan angsa-angsa yang selalu terbang
bebas di danau.
Gagak itu pun memutuskan untuk mengubah dirinya menjadi angsa agar bisa merasakan
kebahagiaan yang sama.
Ia mencari bantuan dari seekor penyihir yang memberinya mantra ajaib untuk berubah
menjadi angsa.
Namun, setelah berhasil berubah menjadi angsa, gagak tersebut menyadari bahwa
penampilan fisiknya tidaklah cukup untuk membuatnya bahagia. Ia mulai merindukan teman-
teman gagaknya dan merasa terasing di antara angsa-angsa yang berbeda darinya.
Ia merasakan betapa pentingnya menerima diri sendiri dan menghargai keunikan yang
dimiliki. Dari pengalaman itu, gagak tersebut belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak
pada penampilan fisik atau menjadi seperti orang lain. Ia menyadari bahwa penting untuk
menerima diri sendiri dan bersyukur atas keunikan yang dimiliki. Dengan hati yang lega, gagak
itu memutuskan untuk kembali menjadi dirinya sendiri dan menghargai hidup yang telah
diberikan kepadanya
TIMUN MAS
Dongeng pendek satu ini pasti sudah tidak asing di kalangan masyarakat. Dongeng
pendek berjudul "Timun Mas" mengisahkan tentang seorang janda yang sangat menginginkan
seorang anak.
Suatu hari, ia menemukan sebuah timun yang berbeda dari yang biasa di kebunnya.
Timun tersebut tumbuh begitu besar dan ketika wanita janda tersebut memotongnya, ia terkejut
menemukan seorang bayi perempuan kecil di dalamnya. Wanita itu menamai bayi tersebut
Timun Mas. Ia membesarkan Timun Mas dengan penuh kasih sayang.
Namun, ketika Timun Mas tumbuh dewasa, wanita tersebut menerima ramalan bahwa
seekor raksasa jahat bernama Buaya Tapa telah mengincar Timun Mas untuk memakannya.
Dengan hati-hati, ia memberikan Timun Mas sebuah baju zirah dan pedang sakti.
Timun Mas memutuskan untuk pergi dan menghadapi Buaya Tapa untuk melindungi
dirinya dan membalas dendam atas semua kejahatan yang dilakukan oleh raksasa tersebut.
Selama perjalanannya, Timun Mas bertemu dengan beberapa hewan yang memberikan bantuan
dan petunjuk berharga.
Dengan keberanian dan ketekunan, Timun Mas berhasil mencapai gua Buaya Tapa.
Dalam pertarungan yang sengit, Timun Mas menggunakan kecerdikannya dan mengalahkan
Buaya Tapa, menyelamatkan dirinya dan orang-orang di sekitarnya dari ancaman yang
mengerikan.
Dalam akhir cerita, Timun Mas kembali ke rumah dengan kemenangan yang dirayakan
oleh wanita janda dan semua orang di desa.
Kisah Timun Mas mengajarkan kita tentang keberanian, ketekunan, dan pentingnya
melawan kejahatan. Dongeng pendek ini menginspirasi kita untuk tidak takut menghadapi
tantangan hidup dan membuktikan bahwa siapa pun dapat mengatasi rintangan dengan
keberanian dan kecerdikan yang dimiliki
SI KANCIL DAN KURA-KURA
Kisah dongeng pendek yang pertama ini sangat populer dan banyak dibacakan.
"Si Kancil dan Kura-kura" mengisahkan tentang seekor kancil dan kura-kura yang sedang
mengikuti lomba lari.
Kancil dikenal sebagai hewan yang gesit, sedangkan kura-kura ini jalannya sangat
lamban
Saat sudah mendekati garis finish, Kancil yang sombong ingin mengolok-olok kura-kura
dengan beristirahat dan berbaring sejenak di bawah pohon rindang sampai kura-kura datang.
Namun, berhubung Si Kancil tertidur sangat pulas, ia tidak tahu kalau kura-kura telah
melewatinya dan sampai ke garis finish. Pelajaran yang bisa didapat dari dongeng pendek anak
ini adalah hindari bersikap sombong dan meremehkan orang lain.
Sebab, siapa tahu orang tersebut bisa lebih hebat dari kita, lho.

Anda mungkin juga menyukai