Anda di halaman 1dari 3

Dongeng Kisah Burung Bangau yang Angkuh

Alkisah, seekor burung bangau tengah berdiri di sebuah sungai. Di sungai tersebut ia sedang
mencari makanannya, yaitu ikan. Namun, berbeda dari bangau lainnya, ternyata ia memang
dikenal memiliki sifat yang tinggi hati.

Melihat ikan-ikan yang melimpah di sungai tersebut, membuatnya merasa bahwa ikan besarlah
yang pantas ia makan. Sementara, ikan-ikan kecil tak dihiraukannya.

"Ah, hari ini aku tidak mau makan ikan-ikan yang kecil," katanya si Bangau dengan angkuh.

"Lagipula, ikan dengan ukuran kecil seperti itu tidak pantas dimakan oleh burung bangau yang
anggun sepertiku."

Tak lama kemudian datanglah seekor ikan yang berukuran sedikit lebih besar dari ikan lainnya.
Namun dengan sifat angkuhnya, ia pun tetap tak menghiraukannya dan berharapa bahwa ia akan
mendapatkan ikan yang lebih besar.

"Ah, tidak, aku tidak akan merepotkan diri sendiri hanya untuk membuka paruh dan memakan
ikan tersebut, meski lebih besar dari ikan lainnya," ujar Si Bangau.

Tak lama kemudian, sore hari pun tiba. Matahari mulai meninggi, dan ikan-ikan yang berenang
di sungai dangkal pun berenang ke tengah sungai yang lebih dalam dan dingin. Karena
kesombongannya, Si Bangau pun tak mendapatkan ikan yang diharapkannya hingga sore
harinya.

Si Bangau pun terpaksa harus puas dengan memakan siput kecil di pinggiran sungai untuk
menuntaskan rasa laparnya.
Cerita dongeng sebelum tidur tentang burung bangau yang angkuh ini mengajarkan anak untuk
tidak bersikap tinggi hati. Sebab, sifat tersebut hanya akan merugikan diri sendiri maupun orang
lain di kemudian hari
Balas Budi Seekor Semut Kepada Burung Merpati

Dikisahkan tentang seekor semut yang tak sengaja tergelincir ke sungai ketika sedang mencari
makan. Tubuhnya yang kecil membuat semut hampir tenggelam ke dalam sungai.

Ia pun berteriak meminta tolong dan beruntung ada seekor burung merpati yang mendengar
suara teriakan semut. Sang burung lantas membantu sembut dengan mengigit sehelai daun dan
meminta semut untuk menaiki daun tersebut. Semut pun naik ke atas daun dan berhasil
diselamatkan berkat burung merpati.

Di waktu yang lain, semut yang tengah mencari makan melihat seorang pemburu tengah
mengincar burung merpati yang pernah menolongnya. Melihat hal itu, semut pun menolong
burung dengan menggigit keras kaki pemburu.

Kaget dengan aksi semut yang tiba-tiba datang dan mengigit kakinya, sang pemburu tanpa
sengaja menarik pelatuknya dan membuat burung merpati berhasil kabur.

Ketika keadaan sudah aman, burung merpati tadi menghampiri semut dan berterima kasih. Sang
semut kemudian menjawab bahwa itu sudah semestinya ia lakukan sebagai bentuk balas budi
karena pernah ditolong oleh merpati terlebih dahulu.

Dari cerita ini, Mama bisa mengajarkan kepada anak arti balas budi kepada orang lain. Meski
orang tersebut dengan ikhlas membantu, namun hidup saling menolong tanpa memandang jenis
atau fisik tentu menjadi hal positif dalam kehidupan sosialisasi.

Anda mungkin juga menyukai