Anda di halaman 1dari 6

Dongeng tentang Dua Angsa Undan dan Seekor Kura-Kura

Dahulu kala, di suatu danau di kota Magdha, hidup seekor kura-kura. Dua ekor angsa undan juga hidup di
dekat sana. Mereka bertiga adalah teman yang sangat akrab.

Pada suatu hari, beberapa nelayan tiba di sana dan berkata, Kita akan datang ke sini besok pagi dan
menangkap ikan dan kura-kura.

Pada waktu kura-kura mendengarnya, dia berkata kepada angsa-angsa undan, Apakah kalian dengar apa
yang dikatakan nelayan-nelayan tadi. Apa yang akan kita lakukan sekarang?

Kami akan melakukan apa yang terbaik. Saya sudah pernah melewati waktu yang sangat mengerikan
dahulu, kata kura-kura. Jadi bisakah engkau membantu saya pergi hari ini ke danau yang lain?

Tapi itu tidak aman untuk kamu dengan merangkak ke danau yang lain, kata angsa-angsa undan.

Baik, kamu bisa mengangkat saya ke sana dengan menumpang dua di antara kamu jawab kura-kura
sambil merasa bahagia sekali dengan dirinya sendiri.

Bagaimana kita bisa melakukannya? Tanya angsa-angsa undan.

Masing-masing bisa memegang ujung kayu di paruhmu sementara saya memegang kayu tengahnya di
mulutku. Kemudian jika kamu terbang, saya bisa ikut dengan kamu, kata kura-kura.

Rencana yang bagus sekali, kata angsa-angsa undan. Tapi ini juga sangat berbahaya karena kalau
kamu membuka mulutmu untuk bicara, kamu akan terjatuh.

Apakah kamu mengira saya begitu bodoh? Tanya kura-kura.

Kemudian pada waktu angsa-angsa undan itu terbang sambil mengangkat temannya si kura-kura di kayu,
mereka terlihat oleh beberapa orang penggembala sapi yang berada di bawah.

Karena terkejut, para penggembala itu berkata, Sesuatu yang aneh, lihatlah! Angsa-angsa undan sedang
membawa kura-kura ke suatu tempat.

Wah, kalau kura-kura itu jatuh kita akan memanggangnya, kata salah satu gembala sapi.

Saya akan memotong dia menjadi bagian-bagian kecil dan memakannya kata yang lain.

Mendengar kata-kata yang begitu kasar dari para gembala sapi, kura-kura lupa di mana dia sedang berada
kemudian berteriak dengan marah, Kamu akan makan abu.

Pada saat dia membuka mulutnya, ia kehilangan genggamannya dan dia pun jatuh terpelanting ke tanah
dan langsung disambar oleh gembala sapi kemudian dibunuh.

Angsa-angsa undan dengan sedih melihat kehancuran teman mereka (si kura-kura) dan dengan putus asa
mengharap bahwa dia seharusnya mendengar nasihat mereka untuk tidak membuka mulutnya.

Oleh karenanya, nasehat yang baik itu tidaklah ternilai harganya.

TUAS BAHASA INDONESIA


NAMA : RAHMANIA
KELAS : VII E
SMPN 1 TINAMBUNG
Dongeng tentang Dua Angsa Undan dan Seekor Kura-Kura

Dahulu kala, di suatu danau di kota Magdha, hidup seekor kura-kura. Dua ekor angsa undan juga hidup di
dekat sana. Mereka bertiga adalah teman yang sangat akrab.

Pada suatu hari, beberapa nelayan tiba di sana dan berkata, Kita akan datang ke sini besok pagi dan
menangkap ikan dan kura-kura.

Pada waktu kura-kura mendengarnya, dia berkata kepada angsa-angsa undan, Apakah kalian dengar apa
yang dikatakan nelayan-nelayan tadi. Apa yang akan kita lakukan sekarang?

Kami akan melakukan apa yang terbaik. Saya sudah pernah melewati waktu yang sangat mengerikan
dahulu, kata kura-kura. Jadi bisakah engkau membantu saya pergi hari ini ke danau yang lain?

Tapi itu tidak aman untuk kamu dengan merangkak ke danau yang lain, kata angsa-angsa undan.

Baik, kamu bisa mengangkat saya ke sana dengan menumpang dua di antara kamu jawab kura-kura
sambil merasa bahagia sekali dengan dirinya sendiri.

Bagaimana kita bisa melakukannya? Tanya angsa-angsa undan.

Masing-masing bisa memegang ujung kayu di paruhmu sementara saya memegang kayu tengahnya di
mulutku. Kemudian jika kamu terbang, saya bisa ikut dengan kamu, kata kura-kura.

Rencana yang bagus sekali, kata angsa-angsa undan. Tapi ini juga sangat berbahaya karena kalau
kamu membuka mulutmu untuk bicara, kamu akan terjatuh.

Apakah kamu mengira saya begitu bodoh? Tanya kura-kura.

Kemudian pada waktu angsa-angsa undan itu terbang sambil mengangkat temannya si kura-kura di kayu,
mereka terlihat oleh beberapa orang penggembala sapi yang berada di bawah.

Karena terkejut, para penggembala itu berkata, Sesuatu yang aneh, lihatlah! Angsa-angsa undan sedang
membawa kura-kura ke suatu tempat.

Wah, kalau kura-kura itu jatuh kita akan memanggangnya, kata salah satu gembala sapi.

Saya akan memotong dia menjadi bagian-bagian kecil dan memakannya kata yang lain.

Mendengar kata-kata yang begitu kasar dari para gembala sapi, kura-kura lupa di mana dia sedang berada
kemudian berteriak dengan marah, Kamu akan makan abu.

Pada saat dia membuka mulutnya, ia kehilangan genggamannya dan dia pun jatuh terpelanting ke tanah
dan langsung disambar oleh gembala sapi kemudian dibunuh.

Angsa-angsa undan dengan sedih melihat kehancuran teman mereka (si kura-kura) dan dengan putus asa
mengharap bahwa dia seharusnya mendengar nasihat mereka untuk tidak membuka mulutnya.

Oleh karenanya, nasehat yang baik itu tidaklah ternilai harganya.

TUAS BAHASA INDONESIA


NAMA : RAHMANIA
KELAS : VII E
SMPN 1 TINAMBUNG
DONGENG KELINCI DAN KURA-KURA
Dongeng kelinci dan kura-kura
Dongeng Kelinci dan Kura-kura - Disuatu hutan, terdapat seekor kelinci yang sangat sombong. Bukan
tanpa alasan, akan tetapi karena kelinci itu mampu berlari sangat cepat. Sehingga dia sering meledek
hewan-hewan lain yang lebih lamban darinya. Banyak sekali hewan-hewan yang jengkel dengan ulah si
kelinci, namun mereka tak bisa berbuat banyak.

Hingga pada suatu hari, ada seekor kura-kura yang berjalan santai. Dia baru saja pulang dari berkunjung
ke rumah kerabatnya. Namun di tengah perjalanan, tiba-tiba si kelinci datang. Dia berlari cukup cepat
melewati kura-kura hingga membuat kura-kura terbatuk-batuk karena debu yang beterbangan. Namun
buka hanya itu, si kelinci berbalik menghampiri kura-kura sambil meledek. ''Dasar hewan lamban. Tak
berguna sama sekali. Hahaha..''. Kata kelinci.
Merasa di hina, kura-kura tidak terima. Lalu dia membalas..'' Dasar hewan sombong. Kau kira dirimu
cukup pintar dan cukup cepat? Aku saja bisa mengalahkan mu''. Kata kura-kura. Merasa harga dirinya
dipertaruhkan, si kelinci lalu berkata pada kura-kura dengan sombongnya. '' Hahaha.. jangan mimpi kau
bisa mengalahkan aku. Kita lihat saja siapa yang akan menang. Kecepatan ku, atau mulut besar mu.
Bagaimana kalau kita adakan lomba lari? Kita undang seluruh penghuni hutan untuk menonton, biar
mereka tahu siapa pecundang yang asli''. Kata kelinci. ''Baik, siapa takut? Kau akan ku kalahkan dengan
segenap kemampuan ku. Aku tak akan menyerah. Mungkin kau memang punya bakat, tapi aku juga
memiliki semangat''. Jawab kura-kura.

Akhirnya, lomba diadakan di hari yang sudah disepakati. Banyak sekali yang menonton untuk melihat
pertandingan itu. Kera yang menjadi wasit mulai meniup peluit, tanda pertandingan dimulai. Kura-kura
langsung berusaha berlari secepat mungkin dengan segenap tenaganya. Namun kecepatan si kelinci
memang di luar kemampuan kura-kura, hingga tak butuh waktu lama bagi kelinci untuk membuat kura-
kura tertinggal jauh di depan ( dongengterbaru.blogspot.com ). Setelah terpaut cukup jauh, si kelinci
berhenti untuk melihat kura-kura yang berada jauh di belakangnya. Melihat kura-kura yang berlari sangat
lamban, muncul niat si kelinci untuk meledek. Apa lagi di kala itu, banyak sekali yang menonton.
Sehingga si kelinci berniat menyombongkan diri. Lagi pula, garis finish tinggal beebrapa langkah lagi di
depanya. Maka dia yakin pasti dia akan menang.

Maka dia berhenti di bawah sebuah pohon, kemudian dia tiduran dengan santainya. Tentu saja para
penonton tahu, bahwa si kelinci berniat menyombongkan diri dan meledek kura-kura yang berlari lamban.
Fikir si kelinci, nanti jika kura-kura tinggal beberapa langkah lagi dari garis finish, maka dia akan
langsung berlari mendahuluinya. Dengan begitu, kura-kura pasti akan merasa sangat kecewa dan malu.

Dongeng anak - Namun sudah sekian lama menunggu, kura-kura masih saja belum tampak mendekat.
Karena bosan menunggu, akhirnya si kelinci tertidur. Udara yang sejuk disertai angin sepoi-sepoi,
membuat kelinci tertidur cukup pulas. Dia bahkan tak sadar ketika kura-kura sudah melewatinya. Namun
ketika dia terbangun, semua sudah terlambat. Kura-kura sudah berada satu langkah di depan garis finish.
Melihat itu, kelinci terkejut dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengejarnya. Namun karena tak
memiliki cukup waktu, kura-kur sudah berada di belakang garis finis ketika kelinci berhasil mengejarnya.
Akhirnya, kelinci yang sombong itu di kalahkan oleh kura-kura karena bumerang kesombonganya sendiri.
Dengan menahan rasa malu, akhirnya kelinci pergi dari tempat itu dan tak pernah terlihat lagi.

TUGAS MANDIRI BHS. INDONESIA


MUH. SEKI RADANA
KELAS VII E
SMPN 1 TINAM BUNG
Dongeng Keong Mas

Legenda keong mas

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang Raja bernama Kertamarta. Ia memimpin sebuah kerajaan yang
sangat megah dan indah, nama kerajaan itu adalah kerajaan Daha. Raja Kertamarta memiliki 2 orang
putri yang cantik bernama Dewi Galuh dan Candra Kirana. Kehidupan mereka sangatlah berkecukupan
dan bahagia.

Suatu hari, datang seorang Pangeran tampan dari Kerajaan Hahuripan bernama Raden Inu Kertapati.
Kedatangan Raden Inu Kertapati adalah untuk melamar salah satu putri Raja Kertamarta. Putri Raja
Kertamarta yang akan dilamar oleh Raden Inu Kertapati adalah Candra Kirana. Kedatangan sang
Pengeran disambut sangat baik oleh Raja Kertamarta. Putri Candra Kirana pun akhirnya menerima
lamaran Pangeran Raden Inu Kertapati.
Lamaran Pangeran Raden kepada Candra Kirana membuat dewi Galuh sangat marah dan merasa iri. Ia
menaruh hati kepada Pangeran Raden dan merasa bahwa dirinyalah yang cocok sebagai tunangan sang
Raden. Perasaan iri pada Dewi Galuh berkambang menjadi benci. Perasaan ini membawa Dewi Galuh
merencanakan perbuatan untuk menyingkirkan Candra Kirana dari Kerajaan.

Cerita Keong Mas


Suatu hari, Dewi Galuh secara diam-diam menemui seorang penyihir jahat. Ia meminta bantuan untuk
menyingkirkan Candra Kirana kepada penyihir jahat itu. Dewi Galuh menyuruh sang penyihir jahat
merubah Candra Kirana menjadi sosok yang menjijikan agar Raden Inu Kertapati menjauhinya. Dewi
galuh pun berharap menjadi penganti Candra Kirana sebagai tunangan Pangeran raden.

Penyihir jahat menyetujui permintaan Dewi Galuh. Namun penyihir jahat tidak dapat masuk kedalam
kerajaan karena akan menimbulkan kecurigaan. Akhirnya Dewi Galuh memfitnah Candra Kirana yang
membuat Candra Kirana diusir dari Kerajaan. Candra Kirana meninggalkan kerajaan dengan perasaan
yang sangat sedih. Di tengah perjalanan Candra Kirana bertemu dengan penyihir jahat dan disihir
menjadi Keong Mas. Setelah menyihir Candra Kirana, penyihir jahat membuangnya ke sungai sambil
berkata kutukanmu akan hilang, jika kamu bertemu dengan tunanganmu Raden Inu Lertapati.
Suatu hari keong mas tersangkut pada jala seorang nenek yang sedang mencari ikan. Melihat keindahan
keong mas, sang nenek membawa pulang keong mas dan meletakkannya di sebuah tempayan. Nenek
memelihara keong mas dengan sangat baik dan memberinya makan, agar keong mas tidak mati.
Keesokan harinya, nenek datang ke sungai untuk mencari ikan seperti biasanya. Namun pada hari itu
tidak ada satupun ikan yang didapatkan.

TUGAS MANDIRI BHS. INDONESIA


MUH. FAUZI
KELAS VII E
SMPN 1 TINAM BUNG
Telaga Warna

Telaga warna
Jaman dahulu ada sebuah kerajaan di Jawa Barat yang bernama Kutatanggeuhan.
Kutatanggeuhan adalah sebuah kerajaan yang makmur dan damai. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja bijaksana
bernama prabu Swartalaya. Meski negeri itu hidup makmur, namun rakyat negeri itu merasa gelisah. Hal tersebut
dikarenakan sang raja belum juga dikaruniai momongan hingga saat ini. Sehingga masalah tersebut membuat raja
dan ratu sangat sedih, rakyatpun ikut gundah. Mereka khawatir jika kerajaan nantinya tidak memiliki penerus.

Akhirnya untuk bisa mendapat keturunan, sang raja menyepi dan bersemedi di sebuah goa. Setelah beberapa waktu
lamanya, ahirnya harapan sang raja terkabul. Muncul sebuah suara tanpa wujud yang berkata bahwa harapanya akan
segera terwujud. Sang raja merasa sangat senang, lalu dia menyudahi semedinya dan kembali ke istana.
Selang beberapa minggu kemudian, permaisuri akhirnya mengandung. Lalu sembilan bulan kemudian lahirlah
seorang puteri yang sangat cantik. Puteri tersebut dinamakan Gilang Rukmini. Kelahiran sang puteri disambut riang
gembira oleh segenap rakyat, terutama sang raja dan ratu yang sudah lama mengharapkan keturunan. Pesta diadakan
cukup meriah di istana.

Beberapa tahun berlalu, puteri Gilang Rukmini tumbuh menjadi puteri yang sangat cantik. Namun karena sejak kecil
sering dimanjakan oleh ayah ibunya, puteri gilang rukmini memiliki perangai yang cukup buruk. Dia tumbuh
menjadi gadis yang sangat manja. Jika keinginanya tidak dituruti, dia akan cepat marah dan berlaku cukup kasar
pada siapapun.

Namun sang raja dan segenap rakyat tetap menyayanginya. Mereka berharap perangai sang puteri kelak akan
berubah seiring waktu. Hingga pada suatu ketika, tibalah umur sang puteri genap menginjak 17 tahun. Untuk
merayakanya, suluruh rakyat sepakat untuk memberikan hadiah spesial sebagai wujud rasa cinta mereka pada sang
puteri. Akhirnya, rakyat seluruh negeri menyisihkan perhiasan terbaik mereka. Semua perhiasan itu nantinya akan
dilebur untuk membuat kalung yang cukup cantik. Pandai emas terbaik diseluruh negeri, diserahi tugas untuk
membuat kalung tersebut. Hingga terciptalah sebuah kalung yang sangat cantik, bertahtakan batu permata warna-
warni yang berkilau. Acara ulang tahun diadakan di istana dengan persiapan yang cukup megah. Panggung besar
dibuat di depan istana dengan dekorasi yang meriah. Rakyat berbondong-bondong berkumpul untuk mengucapkan
selamat pada sang puteri yang mereka cintai.

Akhirnya, sang raja, ratu, dan puteri datang dan naik ke atas mimbar, disambut sorak sorai para rakyat yang
berbahagia. Hingga tibalah dimana kalung permata yang dipersembahkan oleh rakyat seluruh negeri diserahkan.
Mereka berharap sang puteri akan merasa senang.

Namun ketika sang raja membuka kotak dan menyerahkan kalung itu, sang puteri hanya mengerutkan dahi. Tidak
sedikitpun tampak raut senang di wajahnya. Melihat tingkah laku puterinya, sang raja menjadi malu. Lalu raja
berkata..'' Terimalah dan pakailah kalung itu. Itu wujud cinta seluruh rakyat pada mu. Hargailah jerih payah
mereka''. Namun jawaban sang puteri justru mengejutkan. Dengan terang-terangan dia menolak, bahkan mengejek
kalung itu. ''Ah.. kalung apa itu? Jelek sekali. Warnanya sangat kampungan''.

Melihat tingkah laku puterinya yang sudah di luar batas, sang raja menjadi sangat sedih dan malu. Akhirnya sang
raja mulai menangis. Melihat rajanya menangis, rakyat yang melihatnya ikut bersedih, dan ahirnya ikut menangis.
Konon katanya, mereka semua menangis terus menerus hingga istana tergenang oleh air mata mereka. Dan tiba-tiba,
dari dalam tanah juga ikut memancar air yang sangat deras, hingga istana dan seluruh negeri tenggelam di dasarnya.
Dan kini, tempat itu berubah menjadi Telaga Warna. Karena pada waktu-waktu tertentu, air di telaga itu bisa
berubah warnanya. Dan menurut legenda, itu adalah pancaran warna dari kalung Puteri Gilang Rukmini yang berada
di dasar telaga.
TUGAS MANDIRI BHS. INDONESIA
RAHMAWATI
KELAS VII E
SMPN 1 TINAM BUNG
Dongeng Kancil, Burung Gagak dan Burung Bangau

Kancil dan burung gagak


Kancil, Burung Gagak dan Burung Bangau P ada pagi yang cerah ketika libur sekolah, si kancil memutuskan
untuk menemui sahabatnya yang tinggal di tepi sungai, Burung Gagak. Si kancil dan burung gagak memang sudah
sangat kenal akrab, semua bermula ketika burung gagak menolong kancil dari sergapan serigala. Burung gagak
terkenal sebagai burung yang sangat baik, bulunya putih dan cantik, serta pandai sekali mencari ikan. Banyak yang
kagum pada burung gagak, tentu saja karena burung gagak juga termasuk burung yang cukup ramah. Setelah
beberapa lama si kancil berjalan, ahirnya si kancil tiba di tepi sungai tempat burung gagak tinggal. Tapi belum
sempat si kancil menuju sarang burung gagak, dia mendengar suara tangisan yang cukup pilu. Kancil kemudian
mencari dari mana arah suara itu. Dan ahirnya dia menemukan ada seekor burung berwarna hitam kusam tengah
menangis di pinggir sungai. Kancilpun mendekat dan berusaha menyapanya, tapi betapa terkejutnya si kancil ketika
tahu bahwa burung yang berwarna hitam legam itu adalah gagak sahabatnya.

Hai gagak sahabat ku, apa yang terjadi pada mu? Kenapa bulu mu yang putih dan indah berubah menjadi hitam
begini?. Tanya kancil terkejut. Dalam isak tangisnya, burung gagak pun mulai menjelaskan Aku di tipu sama
burung bangau sahabat ku cil.. dia yang membuat aku jadi begini. Jawaban burung gagak membuat si kancil
semakin penasaran, karena yang dia tahu.. si burung bangau yang memiliki bulu berwarna hitam legam adalah
sahabat karib dari burung gagak. Bahkan burung gagak kerap membantu burung bangau mencari ikan. Aku tak
faham dengan maksud mu kawan. Bukankah burung bangau itu sahabat mu? Dan bagaimana ceritanya bulu mu
yang dulu putih dan indah kini berubah menjadi hitam begini?. Tanya si kancil. Ahirnya, burung gagak mulai
bercerita tentang nasib malang yang menimpanya. Semua berawal dari satu bulan yang lalu. Waktu itu burung gagak
melihat burung bangau sangat sedih. Dia merasa rendah diri karena memiliki bulu yang hitam serta sangat buruk,
sedangkan si gagak memiliki bulu yang putih dan indah. Si bangau merasa bahwa dirinya adalah mahluk yang
sangat malang. Karena kasihan dengan sahabatnya itu, ahirnya burung gagak menceritakan rahasia ke cantikan
bulunya pada burung bangau. Dia bercerita bahwa dia memiliki bubuk emas ajaib yang dapat membuat bulu menjadi
bersih, putih, dan berkilau indah. Setiap seminggu sekali, dia mencuci bulu-bulunya dengan air yang sudah di
campur bubuk emas ajaib itu. Sehingga bulunya tetap tampak bersih dan indah. Mendengar itu, burung bangau
menjadi sangat tertarik. Lalu di merengek meminta pada burung gagak agar mau meminjamkan bubuk emas ajaib itu
padanya. Karena mereka sahabat dekat, ahirnya burung gagak meminjamkan bubuk ajaibnya. Dengan catatan,
bangau akan mengembalikan bubuk itu setelah waktu satu bulan.

Setelah satu bulan berlalu, ternyata bulu-bulu burung bangau memang berubah menjadi putih, indah, dan bersinar. Hal tersebut
menjadikan burung bangau sangat sombong, dan ingin memiliki bulu indah itu untuk selamanya. Dengan kata lain, burung
bangau tak berniat mengembalikan bubuk itu pada burung gagak. Ahirnya burung bangau menyusun siasat. Tepat setelah satu
bulan, burung gagak dating menemui burung bangau untuk mengambil bubuk itu. Ketika mendengar suara burung gagak yang
ada di luar, burung bangau menyuruh gagak untuk menunggunya sebentar di luar. Sementara burung bangau tengah menjalankan
siasat liciknya, di membuat sebuah bubuk dari arang. Dia tak ingin ada yang mampu menyaingi ke indahan bulunya, termasuk
sahabatnya sendiri si burung gagak. Tepat ketika si burung gagak tengah lengah menunggu burung bangau di luar, tiba-tiba
burung bangau keluar lalu menyiramkan bubuk arang ke seluruh bulu burung gagak. Dengan nada angkuh si burung bangau
berkata Hahira.. dasar hewan bodoh. Sekarang hanya aku yang akan menjadi hewan yang berbulu paling cantik sedunia. Bubuk
ini akan ku bawa, tak akan ku kembalikan. Sekarang lihat bulu mu, kau menjadi hewan yang buruk rupa. Hahahaha... kata
burung bangau sambil terbang jauh meninggalkan burung gagak yang terkejut dan tak menduga perbuatan sahabtnya itu.

Mendengar kisah dari burung gagak, si kancil merasa iba. Lalu dia berusaha member semangat pada burung gagak.. Sudahlah
kawan.. sahabat seperti itu sudah tak bisa lagi kau percaya. Lupakan saja.. tak usah bersedih. Mungkin, kini bulu mu tak akan
bisa seindah dulu. Akan tetapi, kita di nilai dari hati dan perbuatan kita, bukan dari bentuk fisik kita. Contohnya aku, aku
berbadan kecil. Tapi aku tetap memiliki banyak teman karena meski aku tak kuat, tapi aku tetap berusaha menolong kawan-
kawan ku yang di rundung kesusahan dengan cara ku sendiri. ( baca dongeng terlengkap di http://dongengterbaru.blogspot.com )
Sudahlah.. tak usah bersedih. Kelak, si bangau yang licik itu akan mendapat balasanya sendiri. Kau tak usah hawatir, karena
tuhan maha adil. Seburuk apapun warna mu, kau tetap gagak sahabat ku yang selalu baik hati dan suka menolong, sama seperti
dulu. Mendengar kata-kata si kancil, burung gagak menjadi sangat lega. Hatinya merasa terhibur dan kini dia buang semua
kesedihanya. Kancil memang benar. Seseorang itu tak di nilai dari bentuk mereka, tapi lebih dari apa yang mampu mereka
lakukan untuk sesama. Dan pada kisah yang lain, si burung bangau akan menerima akibat dari sifat liciknya.

TUGAS MANDIRI BHS. INDONESIA


ALFA AULIA D.R.
KELAS VII E
SMPN 1 TINAM BUNG

Anda mungkin juga menyukai