Anda di halaman 1dari 10

D

I
S
U
S
U
N

O
L
E
H

NAMA : NOBERTUS . A . G . SERAN SURI

KELAS : (V)

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA


Persahabatan Monyet Dan Kelinci

Awal cerita pada suatu hari, terlihat di pinggir sungai ada seekor monyat dan seekor kelinci.
Biasanya si kelinci suka mendengar cerita-cerita dari si monyet. Sebenarnya si kelinci suka akan
cerita-erita si monyet, akan tetapi si kelinci sedikit risih dan terganggu dengan cara kebiasaan
buruk si monyet yang suka menggaruk-garuk hampir semua bagian tubuhnya ia garuk-garuk.

Dan begitupun sebaliknya, Si monyetpun suka apabila mengobrol dengan si kelinci, akan tetapi
si monyet pun merasa terganggu dengan kebiasaan buruk si kelinci yang suka mengendus-endus
dan suka menggerakan kuping nya kesisi kanan dan kesisi kiri.

Dan pada akhirnya simonyet pun memberanikan diri berkata dengan maksud menegur kepada si
kelinci. "Hei kau kelinci, apakah kau bisa menghentikan kebiasaan buruk mu itu ?" tegur si
monyet kepada si kelinci

"Menghentikan apa monyet?" si kelinci balik bertanya


"Berhenti mengendus-endus, berhenti menggerak-gerakan hidung, dan berhenti menggerak-
gerakan telinga mu yang panjang itu kelinci..., Betapa buruknya kebiasaan kau kelinci ..." Jawab
si monyet

"Hei kau monyet, kau hanya bisa menilai kebiasaan buruk ku saja, bagimana dengan kebiasaan
buruk mu? di setiap kita lagi asik ngobrol kau selalu saja menggeruk-garuk. Sungguh sangat
buruk kebiasan mu itu monyet" Tegur si kelinci membalas teguran si monyet tadi

"kelinci, aku tidak bisa menghentika nya," kata si monyet


"Monyet, aku tidak selalu harus mengendus, menggerakan telinga dan hidung ku." kata si kelinci
membalas perkataan yang di lontarkan si monyet kepadanya tadi. Akhirnya mereka pun saling
membalas pembicaraan itu. Dan si monyet pun karena tidak terima di tegur seperti itu oleh si
kelinci, akhiranya si monyet pun menantang kelinci untuk bertanding.

Si monyet meminta si kelinci mulai saat ini dia tidak boleh lagi mengendus-endus dan
menggerak-gerakan hidung dan telinganya lagi. dan si monyet pun sama, ia tidak akan lagi
menggaruk-garuk lagi.

Singkat cerita, keesokan harinya mereka berdua pun bertemu kembali di pinggir sungai ditempat
biasanya mereka berdua bertemu. Mereka berdua sedang menjalankan misi tantangan yang
susah, si monyet jangan menggeruk-garuk lagi, begitupun si kelinci tidak boleh mengendus-
endus, atau menggerak-gerakan hidung dan telinganya.

Si Kancil Tikus Dan Harimau

suatu hari di tengah hutan terlihat seekor tikus yang sedang asyik bermain. Ia berkeliling-keliling
dan bernyanyi dengan sangat riang. Akan tetapi, si tikus tidak sadar kalau iya bermain sudah
sangat lalu jauh dari rumah. Setelah sangat jauh dari rumahnya, si tikus pun menyadari bahwa
dia bermain sudah sangat jauh. Si tikus langsung memutuskan untuk kembali pulang
kerumahnya, dan akan tetapi karena si tikus terlalu jauh masuk ke dalam hutan akhirnya ia pun
tersesat di dalam hutan.

Namun ,saat si Tikus dalam kebingungan Mencari jalan untuk pulang kembali ke rumahnya, dia
malah kesasar sampai ke sebuah sarang Harimau. Ia pun melihat harimau jantan itu sedang
tertidur lelap, terlihat di muka si tikus sangat ketakutan. Karena kepanikan nya melihat harimau
yang sedang tidur dia pun berlari dan tidak sadar telah menginjak kaki si harimau itu.

Si harimau pun terbangun dari tidurnya dan terlihat sangat marah karena waktu istirahatnya telah
terganggu. Ditangkap lah si tikus oleh harimau itu, dicengkeram nya si tikus dengan kuku-
kuku yang tajam.

Si tikus pun berusaha sekuat tenaga untuk bisa lepas dari cengkraman kuku kuku harimau itu
sambil berteriak-teriak " lepaskan aku tuan Harimau, lepaskanlah aku. Aku sungguh tidak
sengaja telah mengganggu istirahat mu. Tolong tuan Harimau lepaskan aku."
" aku tidak akan Melepaskanmu, kau sudah ganggu aku sedang beristirahat. Kau tahu kan
sifatku? Aku sangat marah jika ada binatang lain mengganggu istirahat ku." jawab siHarimau

Tidak jauh dari tempat itu nada si kancil yang sedang minum di tepian sebuah sungai. Kancil pun
mendengar suara teriakan si tikus, dan ia pun mencari sumber suara itu. Setibanya si kancil
terkejut, melihat seekor tikus dalam cengkraman Harimau dan sedang memohon minta
dilepaskan. Sebenarnya si kancil merasa sangat takut melihat si harimau yang besar dan kuat itu,
akan tetapi dia sangat kasihan melihat nasib si tikus sudah siap dimangsa oleh si harimau.

Dan pada akhirnya, si kancil memberanikan diri untuk mendekati dan menghampiri mereka.
Terlihat raut muka si tikus sangat senang melihat kancil datang. Siti ku sangat berharap bahwa
kancil dapat menolongnya. Berpura-pura tidak tahu si kancil pun menyapa kepada
Harimau dan tikus.
" hey, kalian berdua sedang apa? Sepertinya asik sekali kalian bermain. Bolehkah aku
ikut?" Tanya si kancil
" hahaha, kancil, kau sangat berani datang ke sini. Sini kau kancil kebetulan perutku
sekarang sangat lapar." Kata si harimau

" hahaha... Hahaha harimau, kenapa aku harus takut kepadamu harimau. Kau tahu, aku adalah
Raja di dalam hutan ini. Mana mungkin aku takut kepadamu Harimau. Aku bisa mengalahkan
semua penghuni hutan ini." jawab Si Kancil dengan gaya bijaknya
" apa benar yang kau katakan, kancil?" tanya Harimau dan harimau pun merasa penasaran
" hai Harimau, kau tidak percaya? Jika kau tidak percaya kalau aku adalah raja di hutan ini, kau
bisa tanyakan langsung pada penasehat ku." tukas Si Kancil
" hahaha... Penasehat??? Hahaha, di mana kancil aku bisa menemui penasehat mu itu....?"
Tanya si harimau yang makin mulai penasaran
" hey Harimau, kau pura-pura tidak tahu saja. Itu sekarang yang kau cengkram adalah penasehat
yang paling aku percaya. Disini di dalam hutan ini ia adalah penasehat yang sangat disegani. Jika
kau melukai penasehat ku dan sampai terjadi apa-apa dengan nya, aku benar-benar tidak akan
memaafkanmu Harimau." jawab Si Kancil sambil berlaga dengan tegas
BANGAU TUA LICIK DAN KEPITING PEMBERANI

Diceritakan dahulu kala. Ada seekor bangau tua yang susah, susah karena ia tidak dapat
menangkap ikan secepat dulu lagi. Usianya telah menggerogoti kekuatan dan kegesitan nya,
padahal Talaga dimana tempat ia tinggal banyak sekali ikannya yang berwarna-warni.

Si bangau yang sudah tua itu telah menjadi loyo dan lemah, ia tidak dapat lagi menangkap ikan-
ikan didanau itu. Sejenak bangau itu berpikir, " sepertinya aku harus menggunakan siasat" dalam
pikiran bangau tua itu.Kemudian bangau tua itu pasang aksi di tepi Telaga.

Ia berdiri terpekur dengan wajah murung dan sedih. Walau pun kan-ikan yang berenang di
dekatnya sengaja tidak ia hiraukan, padahal seperti biasanya ia selalu mematuk atau memangsa
ikan-ikan di dalam danau itu.

Tiba-tiba seekor kodok menghampirinya dan bertanya " pak Bangau, mengapa engkau kelihatan
sedih sekali? Mengapa engkau tidak mencoba menangkapku?"
" tidak," kata bangau dengan sedih. " aku sudah tua, aku sudah cukup puas karena sudah banyak
sekali ikan ikan, kodok kodok dan kepiting kepiting yang ku makan dari Telaga ini."
" lho? Terus kenapa kok kelihatannya engkau bersedih?" sahut Si Kodok
"semuanya akan berakhir..."kata bangau tua.
"adaapakiranyabangau?" siKodok penasaran.

Kembali sibangau berkata dengan sedih, " kemarin aku telah mendengar rencana penduduk
setempat, rupanya mereka akan mengosongkan Telaga ini dan akan menimbun dengan tanah
untuk menanam buah dan sayuran."
"wah, itu gawat sekali...!"seru SiKodok" Iya, semua ikan-ikan, kodok, kepiting dan hewan-
hewan lainnya akan mati tertimbun oleh tanah, lalu aku juga mungkin akan mati karena tidak
dapat mencari makan lagi." ujar si bangau sedih dengan diiringi tetes air mata.
Si Kodok yang lincah berenang itu segera memberitahukan hal itu kepada penghuni Telaga
lainnya. Semua ikan, kodok, kepiting dan hewan-hewan kecil lainnya ketakutan mendengar
berita buruk itu." apa yang harus kita lakukan?" tanya mereka kepada sesamanya
" mari kita menemui Pak Bangau, ia lebih tua dan berpengalaman Mungkin ia bisa membantu
untuk menyelamatkan kita."

Sambil menangis tersedu-sedu semua penghuni Telaga menghadap bangau tua, mereka
memohon," selamatkanlah kami, kami tidak mau mati. Hanya engkau bangau tua yang dapat
memikirkan rencana untuk menyelamatkan kami."
Si burung bangau tua berpura-pura berfikir dengan keras dan berkata
" aku akan mencoba kemampuan terbaik untuk menyelamatkan nyawa kalian semua, aku tahu
Telaga lain cuma agak sedikit jauh dari sini. Bila kalian percaya kepadaku, aku akan
membawamu dan semuanya ke sana." begitu ucap bangau tua kepada para penghuni danau.

Akhirnya, semua ikan, kodok dan kepiting mulai bertengkar di antara mereka sendiri. Masing-
masing ingin paling dulu dibawa oleh si Bangau.
" sebentar, sebentar semuanya," kata si bangau dengan tegas " kita semua harus sabar. Aku sudah
tua dan lemah serta mudah lelah. Aku akan membawamu seekor seekor pada waktu pada satu
waktu. Aku akan membawa ikan-ikan terlebih dahulu."
" sekarang saatnya menjalankan rencana itu," pikir sang Bangau.

Lalu kemudian ia cepat-cepat mematuk seekor ikan di paruhnya yang tajam itu lalu bangau tua
pun terbang.
" sudah sampai kah kita ke Telaga, tuan Bangau?" tanya si ikan dengan sangat ketakutan setelah
beberapa lama dibawa terbang oleh si Bangau tua dua.
" ehem, ehem," jawab sibangau dengan paruhnya mengatup lebih erat pada ikan. Kemudian si
bangau tua hinggap pada tebing Karang dan dengan cepat yang melahap mangsanya.
Hari-hari berlalu penuh kegembiraan bagi sang Bangau. Manakala ia merasa lapar, ia akan
mengambil seekor ikan dan berpura-pura mengangkutnya ke Telaga yang baru, menjadikannya
santapan lezat.
Suatu hari, seekor Kepiting datang menuju sang Bangau dan bersungut-sungut " pak bangau, itu
tidak adil. Kau tampaknya hanya membantu para ikan saja. Setiap hari engkau membawanya
meninggalkan Telaga ini, lalu kapan giliranku?"
Si bangau tua pun tersenyum licik pada dirinya " hehehe... Kesempatan baik mendapat ekor
kepiting untuk makan siang hari ini," pikir Si bangau tua di dalam hatinya
" baiklah kepiting," kata si Bangau, " hari ini giliranmu."

Akhirnya, si bangau tua itu membawa si kepiting dalam paruhnya dan segera terbang. Mereka
terbang agak jauh tetapi kepiting tidak dapat melihat tanda-tanda adanya telaga yang dijanjikan.
Ketika sang bangau mulai menukik menuju tebing Karang di bawah, sedikit timbul kecurigaan si
kepiting. Ketika mereka semakin dekat pada tebing, sang kepiting terkejut menyaksikan tulang
tulang ikan berserakan dimana-mana. Akhirnya sang kepiting menyadari, apa yang sebenarnya
yang telah dilakukan oleh si bangau tua.

" ternyata ia menipu kami," pikir Si kepiting." awas ya, akan kubalas kau bangau tua."
Ketika bangau mulai terbang merendah, tiba-tiba si kepiting mencengkeram leher bangau yang
panjang dan ramping itu dengan cupit nya yang kuat dan menjepitnya kuat-kuat.
" aduh," sang bangau memekik " lepaskan aku!"
Akan tetapi sikepiting malah justru menguatkan dan mengeraskan jepitannya. Sibangau tua
berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari cengkraman Kepiting itu akan tetapi ia tidak
berhasil.
" mampuslah kau bangau keparat," teriak si kepiting dengan mengerahkan seluruh tenaganya
hingga leher sibangau putus. Kepalanya menggelinding ke tanah. Si kepiting yang pemberani itu
menyeret kepala bangau yang putus ke dalam telaga. Semua penghuni Telaga bertanya heran,
"lho,,?Kamu kenapa kok kembali lagi?"" Iya," jawab si kepiting dengan sangat marah " pak
bangau rupanya adalah penipu besar. Ia secara licik telah membuat jebakan untuk membunuh
semua ikan, kodok dan kepiting dari Telaga ini. Ia telah berbohong tentang membawa kita
dengan selamat. Ia hanya membawa kita satu persatu pada tebing Karang yang tandus Dan
melahap Kita. Namun bagaimanapun juga, aku telah mengakhiri rencana jahatnya itu dengan
cara memutus lehernya."
Seluruh penghuni Telaga itu bersorak gembira, mereka mengelu-elukan si kepiting sebagai
pahlawan yang telah menyelamatkan jiwa mereka.
KISAH SI PENGEMBALA DOMBA DAN SERIGALA

Awal cerita, seorang pengembala yang sedang menggiring dombanya menuju padang rumput di
dekat desa. Ketika si penggembala domba sedang duduk santai sambil menggembala dombanya,
terlintas dibenak sipenggembala untuk mempermainkan para penduduk desa.

" Serigala..! Serigala...! " teriak sipenggembala sekeras-kerasnya. Dan para penduduk desa pun
berhamburan lari dari rumah dengan membawa tongkat untuk menolong si penggembala. Tapi
penduduk desa tidak menemukan apa - apa, yang ada hanya penggembala yang sedang
mentertawakan kebodohan mereka.

Singkat cerita, di hari kedua, Sipengembala mengulangi kembali perbuatannya. Ia berteriak "
Serigala...! Serigala...! ". Orang - orang desa pun kembali berhamburan berlarian ingin menolong
sipenggembala. Tapi penduduk desa tidak menemukan apa - apa yang ada hanya sipenggembala
yang dengan girangnya ia menertawakan mereka.
Dihari yang ke tiga, seekor serigala benar - benar datang, sipenggembala pun terlihat ketakutan.
Karena ketakutannya terhadap serigala ia pun berteriak - teriak memenggil penduduk desa, "
Serigala! Serigala...!"
Domba gembalaannya diterkam serigala, namun tak satu pun penduduk desa datang
menolongnya. Karena menyangka penggembala hanya mau membohongi mereka lagi.

KANCIL LOMBA BERLARI DENGAN SIPUT

Pada suatu hari di dalam hutan,ada se ekor kancil sedang berlari-lari,si kancil lalu berpapasan
dengan seekor siput di pinggir kali. sikancil yang sombong meledek siput, betapa lambannya
jalannya si siput, betapa tak bisa cepatnya si siput berjalan.
Si Kancil dengan sifat angkuhnya bicara kepada sisiput
"Siput, beranikah kau adu balap lari denganku?" Dia tahu siput pasti menolak, karena tak
mungkin bisa menang melawannya.

Tetapi di luar dugaan si kancil, sisiput menerima tantangan itu.dan kedua nya pun membuat
suatu perjanjian dan menentukan hari dimana keduanya akan lomba balap lari.

Si kancil sangat menantikan hari H perlombaan. Dan selama itu, siput membuat sebuah
strategi,siput mengajak teman-teman siput yang lainnya untuk berkumpul dan menceritakan
tentang tantangan si kancil kepada dirinya.Siput dan kawan-kawan siput yang lainnya sedang
berdiskusi untuk bisa menang dan bisa mempermalukan si kancil.
Begini Strategi nya Cara nya sepanjang tepian sungai siput-siput berbaris rapi, dan Jika kancil
memanggil, maka siput yang ada di depan kancil harus menjawabnya,begitu dan begitu sampai
garis finish.
Ahirnya hari yang sangat di nantikan si kancil pun tiba.Hampir semua penghuni dalam hutan
datang untuk menontonnya.Kancil dan siput sudah bersiap-siap di garis start.
"Apa kalian sudah siap?" tanya pemimpin adu lari kepada Kancil dan siput.
Keduanya pun mengangguk."Mulai!"Keduanya langsung lari. Kancil langsung berlari dengan
kecepatan penuh.dan setelah beberapa jauh, sikancil mulai kecapean,nafasnya mulai terengah-
engah.si kancil berhenti sejenak untuk istirahat sebentar,dia pun memanggil si siput ,
"Put,siput?"panggil kancil kepada siput.
"Ya, aku di sini," sahut siput, bergerak dengan lamban di depan kancil.
Si kancil kaget karena siput sudah berada di depannya,dia tidak jadi istirahat dan si kancil pun
langsung bergegas berlari kembali dengan sekuat tenaga.

Kancil pu merasa sangat lelah,mulai kehausan,dan terengah-engah dengan nafas yang seperti
hampir habis,kancil berhenti,dan kemudian memanggil si siput kembali,
si kancil mengira siput berada di belakangnya,tetapi dugaan si kancil salah,si siput tetap
menjawab di depan kancil,karena itu memang strateginya siput.
Si kancil berlari kembali,dan begitu seterusnya,sampai akhirnya si kancil kelelahan dan
menyerah kepada siput.Penghuni-penghuni hutan pun terkejut melihat kancil menyerah balap lari
dengan siput,Ahirnya berkat strategi yang sukses si siput menang dalam lomba larinya.

Anda mungkin juga menyukai