Anda di halaman 1dari 23

Moms sering membacakan dongeng kepada anak?

Membacakan dongeng
pendek kepada anak bisa menstimulasi perkembangannya.

Mulai dari meningkatkan kemampuannya dalam mendengar,


berbicara, perkembangan kognitif , menambah kosakata, mengambil pelajaran
dalam hidup, hingga mempererat hubungan antar Moms dan anak.

Sebelum mendongeng, Moms harus memfokuskan perhatian kepada anak.

Hindari mendongeng sambil melakukan pekerjaan lain karena bisa


memecah konsentrasi anak  saat mendengarkan.

Selain itu, pilihlah dongeng yang punya pesan moral di dalamnya, ya.

Baca Juga: 12+ Keutamaan Membaca Al-Qur'an dan Adab Membaca yang


Benar

Kumpulan Kisah Dongeng Pendek

Ada banyak kisah dongeng pendek di luar sana yang bisa Moms bacakan untuk
anak.

Beberapa di antaranya ada yang punya pesan moral baik sehingga anak nantinya
akan memiliki budi pekerti  yang baik.

Di bawah ini ada beberapa dongeng pendek anak yang bisa Moms jadikan
rekomendasi, yaitu:

1. Si Kancil dan Kura-kura


Foto: Kancil dan Kura-kura (Kathakids.com)

Kisah dongeng pendek yang pertama ini sangat populer dan banyak dibacakan.

"Si Kancil dan Kura-kura" mengisahkan tentang seekor kancil dan kura-kura  yang
sedang mengikuti lomba lari.

Kancil dikenal sebagai hewan yang gesit, sedangkan kura-kura ini jalannya
sangat lamban.
ADVERTISEMENT
Produk yang mungkin kamu suka

Morinaga Chil Kid Vanila 800gr Box


4%
Rp. 178.300
Rp. 171.168

Morinaga Chil Go Chocolate 6x140 ML ( Banded isi 6 pcs)


11%
Rp. 31.350
Rp. 27.902
Morigro Powder Madu 800gr

Rp. 301.000

ZEE PLATINUM CHOCO RICH 350 G


23%
Rp. 76.200
Rp. 58.700

ZEE PLATINUM VANILLA DELIGHT 350 G (2 Pack)


15%
Rp. 135.400
Rp. 115.090

Diabetasol Vanilla 170g


7%
Rp. 50.500
Rp. 46.900

Diabetasol Chocolate 170g


7%
Rp. 50.500
Rp. 46.900

Saat sudah mendekati garis finish, Kancil yang sombong ingin mengolok-olok


kura-kura dengan beristirahat dan berbaring sejenak di bawah pohon rindang
sampai kura-kura datang.

Namun, berhubung Si Kancil tertidur sangat pulas, ia tidak tahu kalau kura-kura
telah melewatinya dan sampai ke garis finish.

Pelajaran yang bisa didapat dari dongeng pendek anak ini adalah
hindari bersikap sombong  dan meremehkan orang lain.

Sebab, siapa tahu orang tersebut bisa lebih hebat dari kita, lho.

Baca Juga:  90 Kalimat Pujian untuk Anak, Bantu Tingkatkan Semangat dan
Kepercayaan Diri!

2. Anak Gembala dan Serigala


Foto: Anak Gembala dan Serigala (Parenting.firstcry.com)

Dongeng anak  yang kedua ini juga sering dibacakan sebagai pengantar tidur.

Dongeng yang berjudul "Anak Gembala dan Serigala"  ini mengisahkan tentang
anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya raya.

Ia memiliki tugas untuk mengembala domba-dombanya. Anak gembala yang


nakal saat itu merasa bosan dan ingin mengerjai orang-orang di desa.

Ia kemudian berteriak meminta tolong kalau ada serigala yang akan memangsa
domba gembalaannya.
Namun, saat warga desa datang dan hendak menolong, ia tertawa karena
berhasil mengerjai orang-orang desa.

Hal ini tak hanya dilakukan sekali, tapi berkali-kali. Ini membuat orang desa tidak
percaya lagi padanya.

Hingga suatu hari, ada serigala yang benar-benar datang dan saat ia meminta
tolong, tidak ada warga yang menolongnya karena mengira ia berbohong lagi.

Dari kisah dongeng pendek ini, ada pelajaran kalau kita jangan suka berbohong .

Kebiasaan berbohong membuat orang tidak mau percaya lagi dengan perkataan
kita.

Baca Juga: Manfaat Dongeng untuk Anak, Mengajarkan Nilai Kebaikan


hingga Meningkatkan Daya Ingat Si Kecil

3. Tikus dan Singa


Foto: Singa dan Tikus (Byjus.com)

Dongeng pendek anak yang berikutnya ini berjudul "Tikus dan Singa ."

Dongeng Tikus dan Singa menceritakan tentang seekor tikus yang jahil dan ingin
menggoda singa saat sedang tidur siang.

Tentu saja, singa kemudian marah dan berniat memakan tikus tersebut.

Namun, karena tikus menangis ketakutan, singa pun tidak tega dan tidak jadi
menyantapnya. Ia membiarkan tikus tersebut untuk pergi.

Tikus pun berterima kasih kepada singa dan berjanji akan membalas budinya
nanti.

Lalu di suatu hari, tikus bertemu dengan singa yang ternyata sedang
terperangkap dalam jebakan pemburu.
Tikus membantu singa dengan menggigiti jaring yang membelit singa hingga
terputus. Akhirnya, singa bisa keluar dari perangkap tersebut.

Dari dongeng anak ini bisa diambil pelajaran kalau kita harus menolong orang lain
dengan tulus dan bisa saling menolong sesama .

4. Belalang dan Semut

Foto: Belalang dan Semut (Alltimeshortstories.com)

Untuk dongeng pendek selanjutnya adalah kisah yang berjudul "Belalang dan
Semut." Dongeng anak ini menceritakan tentang hewan belalang dan semut.

Belalang memiliki hidup yang sangat santai dan suka bermalas-malasan.


Sementara itu, semut suka bekerja keras.

Belalang yang melihat semut bekerja keras saling bahu-membahu mengumpulkan


makanan  untuk musim dingin pun menertawakan semut.
Namun, saat musim dingin datang, belalang tak bisa keluar mencari makan, ia
kelaparan dan kedinginan karena tidak memiliki stok makanan.

Ia melihat kehidupan semut yang nyaman saat musim dingin dan tak kekurangan
makanan.

Dari sinilah belalang sadar kalau ia tidak boleh meremehkan orang lain.

Selain itu, bersikap malas  karena bisa membawa dampak buruk bagi


kehidupannya nanti.

Baca Juga: 7 Cara Membacakan Dongeng untuk Anak dengan


Menyenangkan

5. Angsa dan Telur Emas

Foto: Angsa dan Telur Emas (Heligan.com)

EVISION

Tak Perlu Laser! Sempurnakan Penglihatan Anda dengan Metode Ini


PELAJARI LEBIH
Dongeng pendek yang berjudul "Angsa dan Telur Emas" juga memberikan
pelajaran yang sangat berharga bagi anak.

Dongeng pendek ini menceritakan tentang seorang petani dan istrinya yang


miskin  dan hanya memiliki seekor angsa.

Angsa tersebut kemudian mengeluarkan telur emas setiap harinya. Lambat laun
petani dan istrinya pun menjadi kaya.

Namun, angsa tersebut hanya bisa bertelur satu telur  emas saja per harinya.
Sang istri yang tamak pun ingin mendapatkan telur emas yang lebih.

Mereka memutuskan untuk menyembelih angsa tersebut untuk bisa mendapat


lebih banyak telur yang ada di dalam tubuh angsa.

Alih-alih mendapatkan telur emas, angsa tersebut justru mengeluarkan darah dan
mati.

Hal ini membuat petani dan istrinya kehilangan sumber penghasilan mereka dan
menjadi miskin kembali.

Pelajaran yang bisa diambil dari dongeng pendek ini, yaitu kita tidak
boleh bersikap tamak dan serakah .

Jika sudah mendapatkan harta yang melimpah seharusnya disyukuri dengan baik .

6. Kisah Pasir dan Batu


Foto: Pasir dan Batu (Freepik.com/rawpixel-com)

Kisah yang satu ini juga memiliki pesan moral  yang baik untuk anak. Kisah ini
berjudul "Pasir dan Batu."

Diceritakan kalau ada dua orang sahabat  yang melakukan perjalanan bersama. Di


tengah perjalanan, keduanya ini bertengkar.

Salah satu dari mereka menulis kejahatan sahabatnya di atas pasir. Lalu, mereka
terus berjalan.

Hingga sampai di pertengahan jalan, ada salah satu yang tergelincir dan salah
satunya menolong.
Setelah ditolong, sahabat tersebut menuliskan kebaikan sahabatnya di sebuah
batu.

Sang sahabat  yang menolong pun bertanya, mengapa kejahatan ditulis di atas
pasir sementara kebaikan ditulis di atas batu.

Ia pun menjelaskan kalau kejahatan yang ditulis di atas pasir bisa menghilang
tertiup angin.

Sedangkan kebaikan yang tertulis di atas batu tidak mudah hilang meski terkena
angin hingga hujan.

Kita bisa mendapatkan pelajaran kalau kita harus menjadi orang yang


pemaaf  dan kebaikan harus terus diingat.

Baca Juga: Dongeng Si Kancil Mencuri Timun, Penuh Pesan Moral

7. Burung Bangau yang Angkuh


Foto: Burung Bangau (Orami Photo Stock)

Dongeng pendek anak satu ini berjudul "Burung Bangau yang Angkuh."

Kisah ini menceritakan tentang seekor burung bangau yang sangat angkuh dan
sombong. Setiap harinya ia selalu menyantap ikan berukuran besar.

Namun, suatu saat ketika ia akan berburu mangsanya, hanya ada ikan kecil saja
di sungai.

Sikapnya yang angkuh tersebut membuatnya bersikeras untuk tidak


menyantap ikan kecil . Ia hanya ingin menyantap ikan besar.

Kemudian, ia memutuskan untuk menunggu hingga ikan yang lebih besar datang.
Hingga sore tiba, tidak ada ikan besar yang datang dan ikan kecil sudah mulai
berenang ke tengah sungai yang dalam.

Burung bangau yang lapar pun terpaksa memakan siput di pinggir sungai karena
sudah tidak ada ikan lagi di sana.

Dari cerita dongeng pendek anak ini, kita bisa mengambil pelajaran kalau sikap
angkuh hanya merugikan diri sendiri.

8. Buaya dan Kancil Cerdik

Foto: Buaya dan Kancil Cerdik (YouTube/Riri Cerita Anak Interaktif)

Rekomendasi dongeng pendek selanjutnya yang bisa Moms bacakan pada Si


Kecil adalah dongeng "Buaya dan Kancil Cerdik."

Sesuai dengan judulnya, dongeng ini mengisahkan tentang kehidupan seekor


buaya dan kancil yang cerdik.

Kisah dimulai ketika seekor kancil merasa lapar dan menemukan pohon


apel  lebat yang berada di seberang sungai.

Namun, karena harus melintasi sungai Si Kancil merasa kebingungan untuk


mengambil buah apel tersebut.
Bahkan ketika berada di tepi sungai, kancil menemukan sekelompok buaya di
sungai yang hendak menyergap kancil.

Berbekal dengan akalnya, kancil berusaha untuk menipu buaya dengan mengajak
mereka ke acara makan malam besar di hutan.

Kancil mengatakan pada buaya bahwa dirinya diminta untuk menghitung buaya
yang akan menjadi tamu makan malam tersebut.

Kancil meminta para buaya berbaris dari tepi sungai satu ke seberang


sungai  untuk menghitung total buaya.

Kemudian kancil pun langsung menaiki satu persatu buaya sambil berpura-pura
menghitung.

Hingga akhirnya kancil sampai di seberang sungai dan ia langsung lari menjauh
dari para buaya dan tertawa.

9. Si Kura-Kura yang Sombong

Foto: Kura-kura (Orami Photo Stock)

Dongeng pendek berjudul "Si Kura-Kura yang Sombong" mengisahkan tentang


seorang kura-kura yang sangat pandai dan merasa angkuh akan keahliannya.
Dia selalu merasa bahwa dia adalah hewan paling hebat dan paling pintar di
hutan. Kura-kura itu suka memamerkan kecepatan dan kepintarannya kepada
hewan-hewan lain.

Suatu hari, kura-kura sombong itu bertemu dengan kelinci  yang juga tinggal di
hutan.

Si kura-kura menantang kelinci untuk berlomba lari, karena dia yakin bisa
mengalahkan kelinci dengan mudah.

Kelinci setuju dengan tantangan itu dan mereka berdua mempersiapkan diri untuk
lomba. Hari perlombaan tiba, dan semua hewan di hutan berkumpul untuk
menyaksikan.

Baca Juga: Habitat Ikan Duyung di Indonesia, Apakah Sama dengan Putri


Duyung?

Tanda lomba diberikan, kelinci dengan cepat berlari menjauh dari kura-kura. Si
kura-kura sombong itu hanya bisa melihat kelinci semakin menjauh dengan
kecepatan yang luar biasa.

Sementara kura-kura berusaha keras untuk berlari secepat mungkin, dia tidak
bisa mengejar kelinci. Setelah lomba selesai, kelinci dengan mudah
memenangkan perlombaan tersebut.

Hewan-hewan lain di hutan tertawa melihat si kura-kura sombong yang akhirnya


menghadapi kenyataan bahwa kecepatannya tidak sebanding dengan kelinci.

Kura-kura sombong itu belajar pelajaran berharga. Dia menyadari bahwa


sombong dan memamerkan diri tidak membawanya ke mana-mana.

Kecerdasan dan kemampuan seseorang  tidak boleh digunakan untuk


merendahkan orang lain.

Dari hari itu, si kura-kura sombong itu menjadi lebih rendah hati dan belajar untuk
menghargai kemampuan dan kecepatan hewan-hewan lain di hutan.

10. Anjing yang Nakal


Foto: Anjing Menggigit Kayu (Freepik.com/freepik)

Dongeng pendek satu ini mengisahkan tentang seekor anjing  yang memiliki sifat
nakal dan ceroboh.

Anjing tersebut suka berlarian ke sana-sini tanpa memperhatikan aturan dan


peringatan yang diberikan.

Ia sering menggoda hewan lain, mencuri makanan, dan merusak taman orang
lain. Karena sikapnya yang nakal, anjing itu tidak dianggap baik oleh banyak
orang di sekitarnya.

Namun, suatu hari anjing tersebut mendapat pelajaran berharga ketika ia tersesat
dan tidak bisa pulang.
Merasa takut dan sendirian, anjing itu menyadari akibat dari perbuatannya.

Dalam kesendirian tersebut, ia bertemu dengan hewan-hewan baik hati yang


memberinya bantuan dan menunjukkan kebaikan.

Dari pengalaman itu, sang anjing nakal belajar pentingnya bertindak dengan
bijaksana, menghormati orang lain, dan memahami konsekuensi dari
perbuatannya.

Dengan transformasi karakternya, anjing itu berjanji untuk menjadi lebih baik dan
menjauhkan diri dari sifat nakal yang selama ini membuatnya dijauhi oleh orang-
orang di sekitarnya.

11. Gagak yang Ingin Menjadi Angsa

Foto: Angsa (Freepik.com/wirestock)


Dongeng pendek berjudul "Gagak Ingin Jadi Angsa" mengisahkan tentang
seorang gagak yang merasa tidak puas dengan penampilannya.

Gagak tersebut iri dengan keanggunan dan keindahan angsa-angsa yang selalu
terbang bebas di danau.

Gagak itu pun memutuskan untuk mengubah dirinya menjadi angsa agar
bisa merasakan kebahagiaan yang sama .

Ia mencari bantuan dari seekor penyihir yang memberinya mantra ajaib untuk
berubah menjadi angsa.

Namun, setelah berhasil berubah menjadi angsa, gagak tersebut menyadari


bahwa penampilan fisiknya tidaklah cukup untuk membuatnya bahagia.

Ia mulai merindukan teman-teman gagaknya dan merasa terasing di antara


angsa-angsa yang berbeda darinya.

Ia merasakan betapa pentingnya menerima diri sendiri dan menghargai keunikan


yang dimiliki.

Dari pengalaman itu, gagak tersebut belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak
terletak pada penampilan fisik atau menjadi seperti orang lain.

Ia menyadari bahwa penting untuk menerima diri sendiri dan bersyukur atas
keunikan yang dimiliki.

Dengan hati yang lega, gagak itu memutuskan untuk kembali menjadi dirinya
sendiri dan menghargai hidup yang telah diberikan kepadanya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Dongeng sebelum Tidur untuk Anak TK

12. Timun Mas


Foto: Timun Mas (alchetron.com)

Dongeng pendek satu ini pasti sudah tidak asing di kalangan masyarakat.

Dongeng pendek berjudul "Timun Mas " mengisahkan tentang seorang janda yang
sangat menginginkan seorang anak.

Suatu hari, ia menemukan sebuah timun yang berbeda dari yang biasa di
kebunnya.

Timun tersebut tumbuh begitu besar dan ketika wanita janda tersebut
memotongnya, ia terkejut menemukan seorang bayi perempuan kecil di
dalamnya.
Wanita itu menamai bayi tersebut Timun Mas. Ia membesarkan Timun Mas
dengan penuh kasih sayang.

Namun, ketika Timun Mas tumbuh dewasa, wanita tersebut menerima


ramalan  bahwa seekor raksasa jahat bernama Buaya Tapa telah mengincar
Timun Mas untuk memakannya.

Dengan hati-hati, ia memberikan Timun Mas sebuah baju zirah dan pedang sakti.

Timun Mas memutuskan untuk pergi dan menghadapi Buaya Tapa untuk
melindungi dirinya dan membalas dendam atas semua kejahatan yang dilakukan
oleh raksasa tersebut.

Selama perjalanannya, Timun Mas bertemu dengan beberapa hewan yang


memberikan bantuan dan petunjuk berharga.

Dengan keberanian dan ketekunan, Timun Mas berhasil mencapai gua Buaya
Tapa.

Dalam pertarungan yang sengit, Timun Mas menggunakan kecerdikannya  dan


mengalahkan Buaya Tapa, menyelamatkan dirinya dan orang-orang di sekitarnya
dari ancaman yang mengerikan.

Dalam akhir cerita, Timun Mas kembali ke rumah dengan kemenangan yang
dirayakan oleh wanita janda dan semua orang di desa.

Kisah Timun Mas mengajarkan kita tentang keberanian, ketekunan, dan


pentingnya melawan kejahatan.

Dongeng pendek ini menginspirasi kita untuk tidak takut menghadapi tantangan
hidup dan membuktikan bahwa siapa pun dapat mengatasi rintangan dengan
keberanian dan kecerdikan yang dimiliki.

Baca Juga: 6 Manfaat Rumput Laut untuk Kecantikan Kulit, Sudah Tahu?

Itulah dongeng pendek dengan pesan moral di dalamnya yang bisa Moms
dongengkan kepada anak.
Selamat mendongeng pada Si Kecil, ya!

Sumber

Anda mungkin juga menyukai