Membacakan dongeng
pendek kepada anak bisa menstimulasi perkembangannya.
Selain itu, pilihlah dongeng yang punya pesan moral di dalamnya, ya.
Ada banyak kisah dongeng pendek di luar sana yang bisa Moms bacakan untuk
anak.
Beberapa di antaranya ada yang punya pesan moral baik sehingga anak nantinya
akan memiliki budi pekerti yang baik.
Di bawah ini ada beberapa dongeng pendek anak yang bisa Moms jadikan
rekomendasi, yaitu:
Kisah dongeng pendek yang pertama ini sangat populer dan banyak dibacakan.
"Si Kancil dan Kura-kura" mengisahkan tentang seekor kancil dan kura-kura yang
sedang mengikuti lomba lari.
Kancil dikenal sebagai hewan yang gesit, sedangkan kura-kura ini jalannya
sangat lamban.
ADVERTISEMENT
Produk yang mungkin kamu suka
Rp. 301.000
Namun, berhubung Si Kancil tertidur sangat pulas, ia tidak tahu kalau kura-kura
telah melewatinya dan sampai ke garis finish.
Pelajaran yang bisa didapat dari dongeng pendek anak ini adalah
hindari bersikap sombong dan meremehkan orang lain.
Sebab, siapa tahu orang tersebut bisa lebih hebat dari kita, lho.
Baca Juga: 90 Kalimat Pujian untuk Anak, Bantu Tingkatkan Semangat dan
Kepercayaan Diri!
Dongeng anak yang kedua ini juga sering dibacakan sebagai pengantar tidur.
Dongeng yang berjudul "Anak Gembala dan Serigala" ini mengisahkan tentang
anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya raya.
Ia kemudian berteriak meminta tolong kalau ada serigala yang akan memangsa
domba gembalaannya.
Namun, saat warga desa datang dan hendak menolong, ia tertawa karena
berhasil mengerjai orang-orang desa.
Hal ini tak hanya dilakukan sekali, tapi berkali-kali. Ini membuat orang desa tidak
percaya lagi padanya.
Hingga suatu hari, ada serigala yang benar-benar datang dan saat ia meminta
tolong, tidak ada warga yang menolongnya karena mengira ia berbohong lagi.
Dari kisah dongeng pendek ini, ada pelajaran kalau kita jangan suka berbohong .
Kebiasaan berbohong membuat orang tidak mau percaya lagi dengan perkataan
kita.
Dongeng pendek anak yang berikutnya ini berjudul "Tikus dan Singa ."
Dongeng Tikus dan Singa menceritakan tentang seekor tikus yang jahil dan ingin
menggoda singa saat sedang tidur siang.
Tentu saja, singa kemudian marah dan berniat memakan tikus tersebut.
Namun, karena tikus menangis ketakutan, singa pun tidak tega dan tidak jadi
menyantapnya. Ia membiarkan tikus tersebut untuk pergi.
Tikus pun berterima kasih kepada singa dan berjanji akan membalas budinya
nanti.
Lalu di suatu hari, tikus bertemu dengan singa yang ternyata sedang
terperangkap dalam jebakan pemburu.
Tikus membantu singa dengan menggigiti jaring yang membelit singa hingga
terputus. Akhirnya, singa bisa keluar dari perangkap tersebut.
Dari dongeng anak ini bisa diambil pelajaran kalau kita harus menolong orang lain
dengan tulus dan bisa saling menolong sesama .
Untuk dongeng pendek selanjutnya adalah kisah yang berjudul "Belalang dan
Semut." Dongeng anak ini menceritakan tentang hewan belalang dan semut.
Ia melihat kehidupan semut yang nyaman saat musim dingin dan tak kekurangan
makanan.
Dari sinilah belalang sadar kalau ia tidak boleh meremehkan orang lain.
EVISION
Angsa tersebut kemudian mengeluarkan telur emas setiap harinya. Lambat laun
petani dan istrinya pun menjadi kaya.
Namun, angsa tersebut hanya bisa bertelur satu telur emas saja per harinya.
Sang istri yang tamak pun ingin mendapatkan telur emas yang lebih.
Alih-alih mendapatkan telur emas, angsa tersebut justru mengeluarkan darah dan
mati.
Hal ini membuat petani dan istrinya kehilangan sumber penghasilan mereka dan
menjadi miskin kembali.
Pelajaran yang bisa diambil dari dongeng pendek ini, yaitu kita tidak
boleh bersikap tamak dan serakah .
Kisah yang satu ini juga memiliki pesan moral yang baik untuk anak. Kisah ini
berjudul "Pasir dan Batu."
Salah satu dari mereka menulis kejahatan sahabatnya di atas pasir. Lalu, mereka
terus berjalan.
Hingga sampai di pertengahan jalan, ada salah satu yang tergelincir dan salah
satunya menolong.
Setelah ditolong, sahabat tersebut menuliskan kebaikan sahabatnya di sebuah
batu.
Sang sahabat yang menolong pun bertanya, mengapa kejahatan ditulis di atas
pasir sementara kebaikan ditulis di atas batu.
Ia pun menjelaskan kalau kejahatan yang ditulis di atas pasir bisa menghilang
tertiup angin.
Sedangkan kebaikan yang tertulis di atas batu tidak mudah hilang meski terkena
angin hingga hujan.
Dongeng pendek anak satu ini berjudul "Burung Bangau yang Angkuh."
Kisah ini menceritakan tentang seekor burung bangau yang sangat angkuh dan
sombong. Setiap harinya ia selalu menyantap ikan berukuran besar.
Namun, suatu saat ketika ia akan berburu mangsanya, hanya ada ikan kecil saja
di sungai.
Kemudian, ia memutuskan untuk menunggu hingga ikan yang lebih besar datang.
Hingga sore tiba, tidak ada ikan besar yang datang dan ikan kecil sudah mulai
berenang ke tengah sungai yang dalam.
Burung bangau yang lapar pun terpaksa memakan siput di pinggir sungai karena
sudah tidak ada ikan lagi di sana.
Dari cerita dongeng pendek anak ini, kita bisa mengambil pelajaran kalau sikap
angkuh hanya merugikan diri sendiri.
Berbekal dengan akalnya, kancil berusaha untuk menipu buaya dengan mengajak
mereka ke acara makan malam besar di hutan.
Kancil mengatakan pada buaya bahwa dirinya diminta untuk menghitung buaya
yang akan menjadi tamu makan malam tersebut.
Kemudian kancil pun langsung menaiki satu persatu buaya sambil berpura-pura
menghitung.
Hingga akhirnya kancil sampai di seberang sungai dan ia langsung lari menjauh
dari para buaya dan tertawa.
Suatu hari, kura-kura sombong itu bertemu dengan kelinci yang juga tinggal di
hutan.
Si kura-kura menantang kelinci untuk berlomba lari, karena dia yakin bisa
mengalahkan kelinci dengan mudah.
Kelinci setuju dengan tantangan itu dan mereka berdua mempersiapkan diri untuk
lomba. Hari perlombaan tiba, dan semua hewan di hutan berkumpul untuk
menyaksikan.
Tanda lomba diberikan, kelinci dengan cepat berlari menjauh dari kura-kura. Si
kura-kura sombong itu hanya bisa melihat kelinci semakin menjauh dengan
kecepatan yang luar biasa.
Sementara kura-kura berusaha keras untuk berlari secepat mungkin, dia tidak
bisa mengejar kelinci. Setelah lomba selesai, kelinci dengan mudah
memenangkan perlombaan tersebut.
Dari hari itu, si kura-kura sombong itu menjadi lebih rendah hati dan belajar untuk
menghargai kemampuan dan kecepatan hewan-hewan lain di hutan.
Dongeng pendek satu ini mengisahkan tentang seekor anjing yang memiliki sifat
nakal dan ceroboh.
Ia sering menggoda hewan lain, mencuri makanan, dan merusak taman orang
lain. Karena sikapnya yang nakal, anjing itu tidak dianggap baik oleh banyak
orang di sekitarnya.
Namun, suatu hari anjing tersebut mendapat pelajaran berharga ketika ia tersesat
dan tidak bisa pulang.
Merasa takut dan sendirian, anjing itu menyadari akibat dari perbuatannya.
Dari pengalaman itu, sang anjing nakal belajar pentingnya bertindak dengan
bijaksana, menghormati orang lain, dan memahami konsekuensi dari
perbuatannya.
Dengan transformasi karakternya, anjing itu berjanji untuk menjadi lebih baik dan
menjauhkan diri dari sifat nakal yang selama ini membuatnya dijauhi oleh orang-
orang di sekitarnya.
Gagak tersebut iri dengan keanggunan dan keindahan angsa-angsa yang selalu
terbang bebas di danau.
Gagak itu pun memutuskan untuk mengubah dirinya menjadi angsa agar
bisa merasakan kebahagiaan yang sama .
Ia mencari bantuan dari seekor penyihir yang memberinya mantra ajaib untuk
berubah menjadi angsa.
Dari pengalaman itu, gagak tersebut belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak
terletak pada penampilan fisik atau menjadi seperti orang lain.
Ia menyadari bahwa penting untuk menerima diri sendiri dan bersyukur atas
keunikan yang dimiliki.
Dengan hati yang lega, gagak itu memutuskan untuk kembali menjadi dirinya
sendiri dan menghargai hidup yang telah diberikan kepadanya.
Dongeng pendek satu ini pasti sudah tidak asing di kalangan masyarakat.
Dongeng pendek berjudul "Timun Mas " mengisahkan tentang seorang janda yang
sangat menginginkan seorang anak.
Suatu hari, ia menemukan sebuah timun yang berbeda dari yang biasa di
kebunnya.
Timun tersebut tumbuh begitu besar dan ketika wanita janda tersebut
memotongnya, ia terkejut menemukan seorang bayi perempuan kecil di
dalamnya.
Wanita itu menamai bayi tersebut Timun Mas. Ia membesarkan Timun Mas
dengan penuh kasih sayang.
Dengan hati-hati, ia memberikan Timun Mas sebuah baju zirah dan pedang sakti.
Timun Mas memutuskan untuk pergi dan menghadapi Buaya Tapa untuk
melindungi dirinya dan membalas dendam atas semua kejahatan yang dilakukan
oleh raksasa tersebut.
Dengan keberanian dan ketekunan, Timun Mas berhasil mencapai gua Buaya
Tapa.
Dalam akhir cerita, Timun Mas kembali ke rumah dengan kemenangan yang
dirayakan oleh wanita janda dan semua orang di desa.
Dongeng pendek ini menginspirasi kita untuk tidak takut menghadapi tantangan
hidup dan membuktikan bahwa siapa pun dapat mengatasi rintangan dengan
keberanian dan kecerdikan yang dimiliki.
Baca Juga: 6 Manfaat Rumput Laut untuk Kecantikan Kulit, Sudah Tahu?
Itulah dongeng pendek dengan pesan moral di dalamnya yang bisa Moms
dongengkan kepada anak.
Selamat mendongeng pada Si Kecil, ya!
Sumber