Anda di halaman 1dari 9

1.

Cerita Hewan Fabel : Dongeng Rusa dan


Kura-Kura
Pada zaman dahulu hiduplah seekor rusa. Ia sangat sombong lagi pemarah. dan ia meremehkan
kemampuan hewan lain.

Pada suatu hari si rusa berjalan-jalan di pinggir danau. Ia bertemu dengan kura-kura yang terlihat hanya
mondar-mandir saja. "Kura-kura, apa yang sedang engkau lakukan di sini?"

"Aku sedang mencari sumber penghidupan," jawab si kura-kura.

Si rusa tiba-tiba marah mendengar jawaban si kura-kura. "Jangan berlagak engkau, hei kura- kura! Engkau
hanya mondar-mandir saja namun berlagak tengah mencari sumber penghidupan!"

Si kura-kura berusaha menjelaskan, namun si rusa tetap marah. Bahkan, si rusa mengancam akan
menginjak tubuh si kura-kura. Si kura-kura yang jengkel akhirnya menantang untuk mengadu kekuatan
betis kaki.

Si rusa sangat marah mendengar tantangan si kura-kura untuk mengadu betis. Ia pun meminta agar si
kura-kura menendang betisnya terlebih dahulu. "Tendanglah sekeras-kerasnya, semampu yang engkau
bisa lakukan!"

Si kura-kura tidak bersedia melakukannya. Katanya, "Jika aku menendang betismu, engkau akan jatuh dan
tidak bisa membalas menendangku."

Si rusa kian marah mendengar ucapan si kura- kura. Ia pun bersiap-siap untuk menendang. Ia berancang-
ancang. Ketika dirasanya tepat, ia pun menendang dengan kaki depannya sekuat-kuatnya.

Ketika si rusa mengayunkan kakinya, si kura-kura segera memasukkan kaki-kakinya ke dalam


tempurungnya. Tendangan rusa hanya mengenai tempat kosong. Si rusa sangat marah ketika
tendangannya tidak terkena. Ia lantas menginjak tempurung si kura-kura dengan kuat. Akibatnya tubuh si
kura-kura terbenam ke dalam tanah. Si Rusa menyangka si kura-kura telah mati. Ia pun meninggalkan si
kura-kura.

Si kura-kura berusaha keras keluar dari tanah. Setelah seminggu berusaha, si kura-kura akhirnya berhasil
keluar dari tanah. Ia lalu mencari si rusa. Setelah beberapa hari mencari, akhirnya kura kura bertemu
dengan rusa. "Bersiaplah Rusa, kini giliranku untuk menendang." Ujar kura-kura

Si rusa hanya memandang remeh kemampuan si kura-kura. "Kerahkan segenap kemampuanmu untuk
menendang betisku. Ayo, jangan ragu-ragu!"

Si kura-kura bersiaga dan mengambil ancang-ancang di tempat tinggi. Ia lalu menggelindingkan tubuhnya.
Ketika hampir tiba di dekat tubuh si rusa, ia pun menaikkan tubuhnya hingga tubuhnya melayang. Si kura-
kura mengincar hidung si rusa. Begitu kerasnya tempurung si kura-kura mengena hingga hidung si rusa
putus. Seketika itu si rusa yang sombong itu pun mati.
Pesan Moral dari Cerita Hewan Fabel : Dongeng Rusa dan Kura-Kura adalah jangan sombong dan
meremehkan kemampuan orang lain. kesombongan hanya akan mendatangkan kerugian dan penyesalan di
kemudian hari.

4. Kumpulan Cerita Hewan Fabel : Kelinci dan


Anjing Petani
Disebuah perkebunan jagung yang cukup luas terdapat seekor anjing petani sedang mencari kelinci yang
berkeliaran untuk dimangsa. Anjing itu dilatih untuk mengejar hewan pengganggu perkebunan jagung
ketika jagung masih muda. Daun jagung itu sering dimakan oleh kelinci sehingga tanaman jagung itu tidak
dapat tumbuh dengan baik dan jika tanaman itu tidak tumbuh dengan baik hasil panen jagung juga akan
sangat berkurang, maka dari itu sang petani menempatkan seekor anjing terlatih di perkebunan itu. Setiap
hari anjing itu berkeliaran memeriksa hewan pengganggu tanaman jagung di perkebunan petani.

Pada suatu pagi anjing itu bangun dari tidurnya kemudian dia berjalan mengitari perkebunan jagung itu
sambil mengendus-ngendus bau hewan lain dengan hidung nya, penciuman anjing itu sangat tajam
bahkan anjing itu mampu mencium bau kelinci dari jarak yang sangat jauh, ketika dia berjalan anjing itu
mencium bau kelinci dari kejauhan anjing itu mengikuti arah bau itu sampai akhirnya dia melihat seekor
kelinci sedang asik memakan pucuk jagung yang masih muda. Anjing itu berjalan perlahan mendekati
kelinci tersebut ketika dia sudah sangat dekat dengan kelinci itu sang anjing langsung mengejarnya
dengan sangat cepat, namun sang kelinci mendengar langkah anjing itu karena kelinci memiliki telinga
yang panjang dan sangat peka terhadap suara. Kelinci itu menhindari sang anjing dengan cepat dia
melompat dengan sangat cepat dan lompatan kelinci itu sangat jauh.

Sang anjing terus mengejarnya meskipun kelinci itu semakin menjauh dari jarak sang anjing namun sang
anjing tidak menyerah begitu saja. Anjing itu memiliki kemampuan berlari tanpa henti sehingga dia mampu
mengejar sang kelinci tanpa kelelahan. Meskipun demikian sang kelinci yang sangat cepat melompat
menghindari kejaran anjing itu membuat anjing itu kehilangan jejaknya, anjing itu mulai mengendus-
ngendus bau sang kelinci dan tidak lama kemudian dia menemukan kelinci itu kini dia mengejarnya lebih
cepat dari sebelumnya namun sang kelinci itu tidak dapat dia kejar hingga akhirnya anjing itu menyerah
dan tidak melakukan pengejaran terhadap kelinci itu lagi. Ternyata kejadian itu ditonton oleh seekor burung
gagak yang sedang bertengger di sebuah pohon yang daunnya sedang gugur ketika anjing itu melewati
pohon tersebut sang gagak bertanya kepadanya “Ternyata kelinci itu lebih kencang dibandingkan dengan
dirimu” kemudian sang anjing berkata dengan tenang “Apa kau tidak melihat perbedaan yang begitu
mencolok antara aku dengan kelinci itu?” sang gagak menjawab “aku tidak melihat perbedaan itu, memang
apa perbedaan yang kau maksudkan itu?” Sang anjing menjawab “Aku berlari untuk menangkap makanan
sedangkan dia berlari mempertahankan hidupnya, sebuah keinginan akan menentukan kerasnya sebuah
usaha”.
Pesan Moral dari Kumpulan Cerita Hewan Fabel : Kelinci dan Anjing Petani adalah jika kita memiliki
keinginan dan semangat yang kuat untuk mewujudkan apa yang kita inginkan, maka cepat atau lambat
keinginan itu pasti akan terwujud.

5. Kumpulan Cerita Hewan Fabel : Kuda yang


memakai kulit harimau
Seekor kuda sedang berjalan dari sebuah ladang gandum menuju sebuah hutan yang lebat, kuda itu telah
puas memakan gandum yang ada di ladang itu dia terlihat gembira karena tidak ada petani gandum
menjaga ladangnya.

Ketika dia menuju hutan lebat di tengah jalan sang kuda melihat sesuatu dengan heran seperti sebuah kulit
harimau lalu kuda itu mendekatinya dan ternyata memang benar apa yang dia lihat adalah sebuah kulit
harimau yang tidak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu harimau. Kuda itu mencoba memakai kulit
harimau itu dan ternyata pas ditubuhnya.

Lalu terlintas di benak kuda itu untuk menakuti hewan-hewan hutan yang melewati dirinya, kuda itu
bergegas mencari tempat untuk bersembunyi. Tempat itu harus terlihat gelap dan sering dilalui oleh
beberapa hewan hutan. Akhirnya dia menemukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi dan
kuda itupun masuk ke semak-semak dengan menggunakan kulit harimaunya, di semak-semak kuda itu
bersembunyi menunggu hewan hutan yang melewatinya dan tidak lama kemudian beberpa domba gunung
berjalan ke arah dirinya kuda itu kini bersiap-siap untuk meloncat.

Ketika domba-domba itu melewati kuda yang sedang bersembunyi kuda itu meloncat ke arah domba-
domba itu dan serentak domba-domba itu berlarian kesana kemari mereka ketakukan dengan kulit harimau
yang di pakai oleh kuda itu. Sang kuda hanya tertawa setelah domba-domba itu berlarian dia amat senang
sekali menjaili domba-doma itu.

Lalu sang kuda kembali bersembunyi kedalam semak-semak dia menunggu hewan lain datang melewati
semak-semak itu dari kejauhan terlihat seekor tapir berjalan sambil mengunyah sesuatu dimulutnya, tapir
itu berjalan dengan sangat lambat mendekati semak-semak namun ketika kuda itu meloncat ke arah tapir
itu sang tapir terkejut dan lari sekencang-kencangnya menghindari menghindari kuda yang memakai kulit
harimau itu. Sang kuda kini semakin senang mengganggu hewan-hewan lainnya dan dia kembali ke
semak-semak itu menunggu hewan lain untuk dia kagetkan.

Kini sang kuda menunggu lebih lama dari biasanya namun hal itu tidak membuatnya bosan tiba-tiba seekor
kucing hutan berlari sambil membawa seekor tikus dimulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak
kucing itu hanya duduk menyantap tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar, melihat hal itu sang kuda
berinisiatif untuk mengagetkannya dari arah belakang. Kuda itu keluar dari semak-semak dan berjalan
dengan hati hati agar lebih dekat dengan sang kucing ketika sudah sangat dekat dengan sang kucing,
kuda itu mengaum seperti halnya seekor harimau namun kuda itu tidak sadar bahwa suara aumannya
bukanlah suara harimau melainkan suara seekor kuda, mendengar hal itu sang kucing menoleh ke
belakang dan dia melihat kuda itu dengan kulit harimau namun bersuara kuda.

Hal itu membuat sang kucing tertawa terbahak-bahak “Apabila aku melihatmu memakai kulit harimau itu
aku akan lari ketakutan tapi auman suaramu itu tetap bukan suara harimau melainkan suara seekor kuda”.

Pesan Moral dari Kumpulan Cerita Hewan Fabel : Kuda yang memakai kulit harimau adalah sepandai-
pandainya kita berpura-pura maka suatu saat akan terlihat juga kebohongannya. Kejujuran merupakan kata
yang paling indah di dunia ini.

Cerita Fabel Binatang : Dongeng Rubah kecil


Yang Tidak Sabaran
Pada zaman dahulu, di sebuah hutan tinggallah seekor Rubah kecil bersama ayahnya. Karena anaknya
terlalu kecil, ayahnya selalu membawakan makanan untuknya. Pada suatu hari, ayah Rubah kecil itu
mengajaknya ikut untuk berburu. Namun, ia tidak mau di temani oleh ayahnya. Ia ingin berburu seorang
diri.

Sang ayah melarangnya, karena Rubah kecil tersebut belum siap berburu sendiri tanpa sang ayah.

‘’ Anakku, kau belum siap untuk berburu sendiri. Masih banyak yang harus kau pelajari dan jangan pernah
pergi berburu sendiri. Ingat itu!’’ kata ayah Rubah kecil.

Rubah kecil hanya diam. Namun, keesokkan harinya pada saat ayahnya tidur. Rubah kecil perhi keluar
rumah untuk berburu. Ia pun berhasil pulang membawa seekor Ayam Jantan yang gemuk. Ia pun segera
membangunkan ayahnya.

‘’ Ayah, lihatlah apa yang aku tangkap. Aku bisa berburu sendiri tanpa di temani ayah.’’ Kata Rubah kecil
senang.

‘’ Kau masih sangat kecil anakku! Dan tidak baik berburu pada siang hari.’’ Kata sang ayah.

Namun, Rubah kecil sama sekali tidak menuruti peringatan ayahnya. Setiap hari, ia berburu dan berhasil
memburu banyak Ayam, Kalkum, dan Bebek sehingga banyak sekali Petani yang ingin menangkapnya.
Pada suatu malam, sang ayah bersiap untuk berburu ke hutan seorang diri. Namun, ternyata Rubah
kecil mengikutinya dari belakang. Sang ayah pergi kesebuah perternakan, ia pun merangkak dan
diam menunggu. Rubah kecil pun mengikuti gerak-geriknya.

Namun, Rubah kecil sangat bingung karena melihat sang ayah hanya diam saja dan tidak bergerak.
Padahal di sana ada Kalkun besar yang sangat mudah untuk di tangkap. Tapi ayahnya masih diam
dan tidak segera menangkapnya. Rubah kecil berpikir bahwa ayahnya sudah kehilangan kemampuan
berburunya dan berniat untuk membantu ayahnya menangkap Kalkun besar tersebut.

Rubah kecil langsung berlari dengan sangat cepat akan menangkap Kalkun tersebut. namun, tiba-
tiba saja Rubah kecil terjebak oleh sebuah perangkap. Ia sangat terkejut karena masuk kedalam
perangkap tersebut. ia pun menahan rasa sakit dan menangis.

Sang ayah pun sangat terkejut melihat anaknya terperangkap dalam jebakan dan kesakitan. Ia pun
segera berlari untuk menolong Rubah kecil anaknya. Akhirnya, Rubah kecil pun dapat terlepas dari
jebakkan dan segera di bawa pulang oleh sang ayah. Tubuhnya di penuhi dengan luka-luka. Ayahnya
segera mengobati luka tersebut. rubah kecil hanya menahan rasa sakitnya dan menangis tersedu-
sedu.

‘’ Anakku, itulah mengapa kau harus banyak belajar sebelum berburu sendirian. Kau harus tahu,
kalau Kalkun yang kau lihat tadi hanya sebuah umpan dari perangkap tersebut, kedepannya jangan
berburu sendirian tanpa ayah. Karena kau masih kecil dan kau masih tanggung jawabku untuk
mencarikan makanan.’’ Kata sang ayah menjelaskan.

Rubah kecil pun sangat menyesal karena ia sangat tidak sabar untuk dapat berburu sendirian. Ia pun
meminta maaf dan memanggukkan kepala tanda persetujuan untuk menuruti apa yang di katakana
ayahnya tersebut.

Pesan moral dari Cerita Fabel Binatang : Dongeng Rubah kecil Yang Tidak Sabaran adalah dengarkan dan
turuti nasihat dari orang tuamu. Apa yang mereka larang sebenarnya dengan maksud untuk memastikan kamu
terlindungi.

Cerita Hewan Singkat : Rajawali Yang Sombong Dan Elang


Yang Sabar
Pada suatu hari, Elang terbang dan mendarat di sebuah pohon. Sesaat kemudian, rajawali datang
menghampiri elang.

"Hai, Elang. Apa yang kau lakukan di sini? Bukannya berburu, justru bermalas-malasan. Kau memang
makhluk yang tidak berguna," kata rajawali mencibir.

"Aku sedang menunggu bantuan dari dewa," kata elang.

Rajawali melihat seekor burung puyuh sedang bertengger di sebuah tunggul pohon. "Aku berburu dengan
kekuatanku. Aku tidak butuh bantuan dewa. Perhatikan apa yang akan aku lakukan kepada burung puyuh
itu. Aku akan membunuhnya dan memakannya di depan matamu," kata rajawali menyombongkan diri.

Lalu, rajawali pun terbang menukik cepat untuk menangkap burung puyuh. Tapi, tiba-tiba burung puyuh
pergi meninggalkan tunggul pohon.

Karena terbang terlalu cepat, rajawali tidak bisa berhenti mendadak sehingga dadanya terkena tunggul dan
berdarah. Rajawali tidak bisa terbang lagi karena terluka.

Lalu, elang datang menghampiri rajawali. "Hei Elang, apa yang hendak kau lakukan?" tanya rajawali.

"Aku akan memakanmu. Aku tadi kan bilang sedang menunggu bantuan dari dewa. Inilah bantuan dari
dewa untukku," jawab elang.

"Tidak, jangan makan aku," kata rajawali yang mencoba melawan. Namun karena elang terlalu kuat,
rajawali pun kalah dan dimakan oleh elang sampai habis. Itulah balasan bagi rajawali yang suka
menyombongkan diri.

Pesan Moral dari Cerita Hewan Singkat : Rajawali Yang Sombong Dan Elang Yang Sabar adalah jangan jadi
anak yang sombong dan suka membanggakan diri sendiri. Setiap orang pasti butuh bantuan dari orang lain.
Dongeng Fabel India : Monyet Yang Suka
Mencuri

Musim kemarau tiba. Hal itu membuat monyet-monyet yang hidup di hutan kelaparan. Beberapa ada yang
pergi ke rumah-rumah warga. Beberapa ada yang memilih pergi ke hutan lain untuk mencari makan.

Pemimpin monyet menyarankan warganya untuk tetap tinggal di hutan. Meskipun kemarau, namun masih
ada beberapa tanaman yang bisa dimakan.

"Kalau kalian tak ingin membahayakan hidup kalian, maka dengarkan perkataanku," seru pemimpin
monyet.

Namun ada satu anak monyet yang nakal. Ia tak mengindahkan perkataan pemimpinnya. Beberapa hari
yang lalu ia pergi ke rumah warga dan mencuri makanan di sana. Ia memakannya dengan lahap sehingga
tak kelaparan lagi.

Hari ini anak monyet itu berniat pergi ke rumah warga lagi. Sesampainya di perkampungan, ia langsung
memasuki salah satu rumah warga. Olala... di rumah itu tak ada makanan sama sekali. Dengan kesal, ia
mengambil baju yang tergeletak di kursi.

Pemilik rumah yang melihat bajunya diambil langsung mengambil buah pisang dan melemparnya ke
monyet. Monyet pun menangkap pisang itu, lalu melemparkan baju tersebut kepada pemilik rumah.
Kemudian ia pergi untuk menikmati pisang yang dibawanya.

Selesai makan, Monyet kembali ke rumah salah satu warga. Olala... di sana ada stoples berisi permen.
Monyet itu suka sekali permen. Kemarin ia juga merampas permen milik anak kecil yang sedang bermain.

Sayang, mulut stoples itu sangat kecil, hanya bisa dimasukki beberapa jari. Monyet tak peduli. Ia
memaksakan tangannya masuk ke dalam staples. Alhasil, tangannya terjebak di dalam staples. Ia
menggoyang-goyangkan stoples itu hingga terdengar oleh pemilik rumah.

"Tolong... tolong! Ada monyet liar di rumahku!" teriak pemilik rumah.

Warga yang mendengar teriakan pemilik rumah langsung menghampirinya. Mereka beramai-ramai
menangkap monyet nakal itu.

Monyet itu menyesal, kenapa ia tak mendengarkan perkataan pemimpinnya. Kalau saja ia menjadi anak
yang penurut, pasti ia tidak akan tertangkap oleh warga.

Pesan moral dari Dongeng Fabel India adalah jangan jadi anak nakal. Dengarlah selalu nasihat orangtua.

Cerita Dongeng Fabel Persahabatan Kancil dan Paus


Di sebuah hutan yang jauh, ada seekor Kancil yang hidup disana, si kancil mempunyai sahabat
seeokor ikan Paus. Mereka saling mengenal dan menjadi sahabat ketika Kancil sedang berjalan di
tepi laut, tiba-tiba ada seeokor ikan Paus yang terdampar, lalu Kancil menolongnya hingga ikan Paus
itu selamat. Sejak kejadian itu, Paus sering mengajak Kancil putar-putar menikmati pemandangan
laut yang indah.

Kancil gembira ria bisa naik ikan Paus dan mengelilingi laut yang luas. Keinginan Kancil akhirnya
terpenuhi oleh sahabatnya itu. Pada suatu saat Kancil menunggu Paus di tepi laut, tapi, hingga sore
tiba, Paus tidak datang. “Kenapa sahabatku Paus tidak datang ya?” tanya Kancil dalam hati. “Ah,
mungkin Puas sedang ada urusan penting, aku pulang sajalah” kata Kancil sambil melangkahkan
kaki meninggalkan laut. Ia berharap Paus baik-baik saja dan segera mendapat kabar darinya.

Sementara di dasar laut, di istana para Paus sedang mengalami musibah, sang raja Paus menderita
penyakit aneh dan para punggawa istana sedang berkumpul untuk mencarikan tabib yang bisa
menyembuhkan penyakit raja Paus. Seluruh rakyat Paus termasuk sahabat kancil juga diberi perintah
untuk mencari tabib itu. “Mungkin sahabatku Kancil bisa membantuku mencarikan tabib untuk raja”
gumam Paus dalam hati. Waktu itu juga Paus pergi menemui Kancil di tepi laut. “Dimana si Kancil
ya?, baiklah akan ku tunggu dia disini” ucap Paus. Matahari pun sudah hampir terbenam dan Paus
masih menunggu Kancil di tepi laut, Akhirnya Kancil pun datang.

Kancil senang sahabatnya baik-baik saja. “Hai, Paus sahabatku, kemarin kamu tidak datang ada
apa?” tanya Kancil. “Iya, Kancil. Kemarin ada masalah besar di istana Paus, maafkan aku ya karena
aku tidak sempat datang menemuimu” jawab Paus. “Ada masalah apa di istana Paus” tanya Kancil
penasaran. “Sudah lebih 5 hari raja Paus sakit aneh, semua rakyat Paus di perintahkan membantu
untuk mencarikan tabib untuk mengobati penyakit raja. aku sendiri juga bingung harus mencari tabib
kemana. Apakah kamu punya kenalan tabib, sahabatku Kancil?” tanya Paus. “Di Bangsa Kancil
memang ada tabib yang hebat, tapi aku tak tahu rumahnya, dan sudah lama beliau juga tidak pernah
terdengar kabar” jawab Kancil.

Harapan mulai ada di benak Paus, lalu dia memohon kepada Kancil. “Tolong aku, Kancil. Carikan
rumah tabib itu, aku dengan sangat kamu bisa menolongku” pinta Paus dengan memohon. “Baiklah,
sahabatku. Aku akan mencari tahu keberadaan tabib itu, kasih waktu aku 2 hari ya, Paus” kata
Kancil. “Baiklah, Kancil. 2 hari besok aku tunggu kamu disini sore hari” jawab Paus lalu pergi. Kancil
segera pulang ke rumahnya dan mengumpulkan informasi tentang keberadaan tabib itu. Tapi, tak ada
informasi yang bisa di dapatkan Kancil tentang tabib itu. Akhirnya Kancil melanjutkan pencariannya
esok hari.

Di pagi hari Kancil masih tertidur, tiba-tiba seekor Rusa datang dan membangunkan Kancil. “Hai,
Kancil. Ayo bangun” teriak Rusa. “Apa apa, Rusa. Kau bangunkan aku pagi-pagi sekali, aku masih
ngantuk” kata Kancil. “Aku membawa kabar gembira untukmu, bukanya kamu sedang mencari tabib
sakti yang lama menghilang?” tanya Rusa. “Iya, Rusa. Kamu bisa menunjukkan padaku rumahnya
sekarang?” pinta Kancil. “Aku bisa mengantarmu ke rumah tabib itu. Namun semua itu ada syaratnya,
Kancil” jawab Rusa. “Apa syaratnya, Rusa” tanya Kancil lagi. “Kamu harus memberiku semua
persediaan ketimun mu dirumah” jawab Rusa. “Baiklah, Rusa. akan ku berikan semua persediaan
makananku untukmu, asal kau antarkan aku ke rumah tabib sakti itu. Demi sahabatku” jawan Kancil.
Akhirnya Kancil menyerahkan semua persediaan makanannya kepada Rusa, demi menolong
sahabatnya, Kancil ikhlas. “Apakah kamu tidak takut kelaparan, Kancil” tanya Rusa. “Demi menolong
sahabatku, aku ikhlas, Rusa” jawab Kancil. Kejadian aneh pun terjadi, tiba-tiba Rusa berubah menjadi
seekor Kancil yang tua. “Siapa kau” tanya Kancil ketakutan. “Aku adalah tabib sakti yang kamu cari.
Aku berubah wujud hanya untuk menguji kesetiaanmu kepada sahabatmu. Sekarang ayo kita
menemui temanmu Paus, aku akan menyembuhkan penyakit raja Paus” jawab tabib sakti.

Akhirnya, Kancil mengajak tabib sakti menemui Paus, mereka bertiga merangkat ke isatan Paus.
Disana mereka di sambut oleh pembesar istana. Tabib sakti langsung di antar menemui raja yang
sedang sakit. Tabib memeriksa penyakit raja, lalu memberikan ramuan obat untuk diminum, Selang
beberapa saat kemuadian, raja Paus langsung sembuh dari sakitnya. Seluruh pegawai dan rakyat
istana Paus gembira mendengar raja sudah sembuh dari sakitnya. Raja Paus sangat berterima kasih
kepada tabib sakti dan memberikan hadiah kepada tabib sakti. Demikian juga Paus sahabat Kancil, ia
diangkat menjadi pengawal kepercayaan di istana Paus.

“Sahabat sejati bukanlah mereka yang dapat menghilangkan masalahmu, namun yang pasti
sahabat sejati adalah mereka yang tak akan meninggalkanmu saat masalah menimpamu.”

DONGENG LEBAH DAN TAWON YANG BEREBUT SARANG MADU (AESOP) |


DONGENG ANAK DUNIA

Dongeng lebah dan tawon yang berebut sarang madu - Sebuah sarang yang berisikan madu telah ditemukan

di sebuah pohon yang berongga, dan Tawon menyatakan sarang itu adalah milik mereka. Lebah pun yakin

bahwa harta karun itu adalah milik mereka. Argumen dan perdebatan itu makin lama makin meruncing, dan

tampaknya, peristiwa itu tidak bisa diselesaikan tanpa pertempuran. Tetapi pada akhirnya, mereka berdua

setuju untuk membiarkan seorang hakim yang akan memutuskan masalah ini. Jadi mereka kemudian

membawa kasus ini ke hadapan seekor tabuhan (hornet) yang bertindak sebagai hakim yang adil di seluruh

hutan.

Ketika Hakim mulai memanggil saksi-saksi, saksi menyatakan bahwa mereka melihat bahwa yang membangun

sarang madu tersebut adalah serangga bersayap yang hidup di lingkungan pohon berongga, yang mendengung

keras, dan tubuhnya bergaris kuning dan hitam, seperti Lebah.

Tetapi pihak tawon segera bersikeras bahwa secara garis besar, ciri-ciri tersebut juga dimiliki oleh tawon.

Bukti tersebut tidak dapat menunjukkan secara jelas siapa pemilik sarang yang sah, sehingga sang Hakim pun

mendunda pengadilan selama enam minggu untuk memberinya waktu agar dapat memikirkan hal itu. Ketika

kasus ini disidangkan kembali, kedua belah pihak memiliki lebih banyak lagi saksi. Saat saksi-saksi mulai

diajukan kembali, seekor lebah tua yang bijaksana berkata:

"Yang Mulia," katanya, "kasus ini kini telah tertunda selama enam minggu. Jika tidak segera diputuskan, madu

dalam sarang tersebut akan rusak. Perintahkanlah keduanya untuk membangun sarang madu seperti itu, dan

kita akan segera melihat siapa pemilik madu yang sebenarnya."


Tawon memprotes dengan keras. Tetapi Hakim yang bijaksana langsung mengerti mengapa tawon

memprotesnya. Karena Tawon tahu bahwa mereka tidak bisa membangun sebuah sarang madu dan

mengisinya dengan madu.

"Sudah jelas terlihat di sini," kata Hakim, "yang bisa membuat sarang madu dan yang tidak bisa membuatnya.

Saya memutuskan bahwa madu itu adalah milik Lebah."

Jadi pembelajaran yang dapat kita teladani dari dongeng lebah dan tawon yang berebut sarang madu ini

adalah

Kemampuan akan dibuktikan dengan tindakan dan janganlah mengakui hak yang bukan miliknya.

Anda mungkin juga menyukai