melepaskan daging dari mulutnya dia melihat bayangannya sendiri tidak lagi menggigit
daging besar.
Rubah itu sadar bahwa itu hanyalah bayangannya rubah itu menysesal atas apa yang
dilakukannya tadi. Padahal baru saja aku mendapat makanan kini hanya karena aku iri pada
bayanganku sendiri aku menjatuhkan makananku. Sesal sang rubah.
ayam itu di dekat kebun dan akhirnya dia menemukan ayamnya sedang bertengger di dahan
pohon yang tidak terlalu tinggi.
Ayam itu dia bawa ke kandangnya dan sekaligus membawa sebuah ranting kecil, setelah itu
dia masuk ke kandang dan langsung memukul kucing yang sedang tertidur pulas itu. Ketika
kucing itu dipukul kucing itu langsung terbangun dan lari terbirit-birit karena takut dipukul
lagi oleh pemilik ayam itu. Kemudian ayam itu diletakan dikandangnya.
Disisi lain kucing itu berpikir bahwa jika kita mengambil tempat milik orang lain kita akan
mendapatkan balasan yang setimpal. Kucing itu kini pergi mencari tempat untuk tidur namun
tempat itu bukan milik hewan lainnya.
Melihat tidak ada seekor pun yang dapat mengalahkannya. Kesombongannya pun sangat
meningkat. Gajah pun menakut-nakuti hewan lainya dengan menjulurkan belalainya yang
panjang di depan semua hewan. Ia merasa paling kuat dan di takuti semua hewan. Ketika
Gajah menunjukan kesombongannya. Tiba-tiba turunlah seekor Semut dari batang pohon.
Aku ingin mengikuti sayembara ini! Bolehkan aku ikut? Tanya Semut dengan ramah.
Hei kau hewan kecil! Kau bukan lawanku. Kau aka melawanku yang sebesar ini? Tubuhmu
saja tidak ada sebesar ujung ekorku.! Jawabnya sambil tertawa.
Mendengar ucapan Gajah, Semut pun merasa kesal. Namun, ia tetap rendah hati.
Baiklah Gajah, sekarang kau boleh smbong di hadapanku. Namun, kau belum pernah
merasakan gigitanku bukan? jawabnya.
Gajah pun mulai marah mendengar yang di ucapkap Semut. Ia langsung masuk kedalam
arena pertarungan.
Majulah hei kau Semut! kata sang Gajah.
Dengan gagah berani Semut maju ke dalam arena. Pertempuran terjadi sangat tidak
seimbang. Semut di injak-injak Gajah dengan sangat mudah. Namun, Semut yang cerdik dan
berani itu mencari kesempatan. Tanpa Gajah sadari, Semut berhasil naik ke atas punggung
Gajah yang besar itu. Kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh si kecil Semut. Semut hatu
kelemahan Gajah terletak pada telinga yang besar dan lebar itu. Perlahan-lahan ia masuk ke
lubang telinga Gajah. Semut mulai menggerogoti isi telinga Gajah. Gajah mulai merasa
kesakitan. Tubuhnya yang sangat besar itu berguling-guling di atas tanah karena menahan
kesakitannya. Gajah berusaha mengeluarkan Semut itu dari telinganya. Namun, usahanya
sia-sia.
Ampun Semut! Aku mengaku bersalah. Teriak Gajah. Heban besar itu mulai menyerah.
Mendengar teriakan Gajah, ia merasa sangat kasihan. Semut keluar dari lubang telinga.
Mangkannya hidup tidak boleh sombong dan angkuh. Kamu besar. Namun, ada lagi yang
lebih besar. Sekarang kamu kuat. Namun, ada yang lebih kuat dari kamu. Kekuatan tenaga
tidak selalu dapat menolong. Namun, kecerdikan otak selalu di atas segalanya. Ujarnya.
Gajah hanya terdiam. Ia merasa sangat malu, hewan-hewan lain hanya menyaksikan
kekalahan Gajah dan tertawa dan bersorak-sorak. Salah satu binatang yang turut menonton
pertarungan member komentar.
Mangkannya jangan suka meremehkan hewan lainnya. Semut, memang binatang yang
sangat kecil. Namun, Semut adalah pahlawan yang dapat mengalahkan kesombongan dan
keangkuhan.
teruskan pertengkaran kelian berdua wahai temanku. Ucap Serigala sambil tersenyum
senang.
Singa dan Beruang sangat terkejut melihat kedatangan Serigala yang sangat tiba-tiba. Dengan
sekuat tenaga Singa dan Beruang berusaha untuk mendapatkan Rusa tersebut. Namun, usaha
mereka sia-sia. Mereka terlalu lelah untuk mengejar Serigala yang sudah berlari dengan
sangat cepat. Akhirnya, Rusa tersebut berhasil di rebut oleh Serigala.
Singa dan Beruang sangat sedih. Mangsa yang mereka cari dan di tunggu-tungga seharian
dicuri begitu saja. Mereka pun sangat menyesali pertengkaran mereka tersebut.
Semuanya salah kita berdua. Seandainya, kita mau berbagi dan tidak memperebutkan Rusa
tersebut. pasti saat ini kita sama-sama kenyang dan merasa senang karena sudah berhasil
mendapatkan mangsa bersama-sama ucap Singa dan Beruang dengan wajah yang sangat
sedih dan menyesal.