Anda di halaman 1dari 12

Listoman Tanjung

Cerita
Anak

Keluarga Semut
&
Buaya
www.anakrajin.com
Keluarga Semut
dan Buaya
Cerita
Anak

Penulis Cerita : Listoman Tanjung


Ilustrator : Dede Rahmat
Tataletak : Gie

Cerita ini fiktif, hanya imajinasi penulis belaka. Jika ada


kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun
cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada
unsur kesengajaan.

© Hak Cipta Dilindungi Undang-undang


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau
seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari www.anakrajin.com.

Pertama kali di terbitkan oleh :


www.anakrajin.com
Satu keluarga semut hidup bahagia.
Mereka tinggal di pohon rindang yang
tumbuh di pinggir sungai. Keluarga semut
itu terdiri dari ayah, ibu dan tiga anak
semut yang imut-imut.

© www.anakrajin.com 3
Pada suatu pagi, ketika ayah dan ibu
semut sedang mencari makan. Ketiga
anak semut asyik bermain, mereka berlari
saling mengejar sambil tertawa riang.
Anak-anak semut itu tak menyadari kalau
ranting pohon tempat mereka bermain
sudah rapuh.

4 © www.anakrajin.com
Datang angin kencang dan “prakkkk”
terdengar suara ranting patih. Ranting dan
ketiga anak semut yang masih berada
diatasnya jatuh kedalam sungai.

© www.anakrajin.com 5
Ranting dan anak-anak semut terombang-
ombang diatas sungai dan mulai hanyut
mengikuti arus. Anak semut bungsu
menangis ketakutan. Anak semut tertua
dan yang nomor dua berteriak-teriak keras
meminta pertolongan, tapi tak ada yang
mendengar jeritan mereka.

6 © www.anakrajin.com
Ditengah keputus asaan, anak semut
sulung melihat seekor buaya yang sedang
berjemur di pinggir sungai. Ia dan adik-
adiknya serentak berteriak “Paman buaya,
tolong..kami tak bisa berenang.”

© www.anakrajin.com 7
Buaya langsung berenang menghampiri
anak-anak semut yang sedang ketakutan.
Dengan sigap, buaya menangkap ranting
itu dengan mulutnya. Semut sulung memo-
hon agar Paman Buaya bisa mengantar
mereka ke orang tuanya dihulu.

8 © www.anakrajin.com
Paman buaya berenang dengan cepat
sambil membawa ranting dan anak-anak
semut di dalam mulutnya.

© www.anakrajin.com 9
Tak lama kemudian mereka sudah sampai
di bawah pohon besar tempat tadi mereka
terjatuh. Ayah dan ibu semut sudah
menunggu dengan kuatir.

10 © www.anakrajin.com
Ibu semut turun dari pohon mengampiri
buaya, mengucapkan banyak terima
kasih kepada si raja sungai yang telah
menyelamatkan anak-anaknya. Buaya
hanya tersenyum, kemudian pamit dan
kembali berenang menunju sarangnya.

© www.anakrajin.com 11
Anak-anak semut berjanji kepada
orangtuanya tidak akan lagi mengulangi
perbuatan mereka. Selanjutnya, keluarga
semut itu hidup bahagia sampai akhir
hayatya.

12 © www.anakrajin.com

Anda mungkin juga menyukai