detikJabar / Berita
BAGIKAN ! " #
$ Komentar
5. Pinocchio
In the past, there was a puppeteer whose name
was Geppetto. He was eager to have a son
very much but his wife passed away several
years ago. One day, he got an idea to make a
puppet in order not to be lonely again. He made
a puppet all day long.
Pinocchio
Di suatu masa, ada seorang pembuat boneka
kayu yang bernama Geppetto. Dia ingin sekali
memiliki anak laki-laki tapi istrinya meninggal
beberapa tahun sebelumnya. Suatu hari, ia
mendapat ide untuk membuat boneka agar
tidak kesepian lagi. Dia membuat boneka kayu
itu sepanjang hari. Akhirnya, di pagi hari ia
selesai mengerjakannya dan dia beri nama
boneka itu Pinocchio. Setelah itu ia merasa
kesepian lagi karena Pinocchio tidak bisa
berjalan atau berbicara. Suatu malam,
Geppetto berdoa kepada Tuhan untuk
menjadikannya seorang anak yang nyata. Dia
selalu memikirkan itu dalam pikirannya.
6. Malin Kundang
A long time ago, in a small village near the
beach in West Sumatra, a woman and her son
lived. They were Malin Kundang and her
mother. Her mother was a single parent
because Malin Kundang's father had passed
away when he was a baby. Malin Kundang had
to live hard with his mother.
Malin Kundang
Dahulu kala, di sebuah desa kecil dekat pantai
di Sumatera Barat, seorang wanita dan
putranya tinggal. Mereka adalah Malin
Kundang dan ibunya. Ibunya adalah orang tua
tunggal karena ayah Malin Kundang telah
meninggal ketika dia masih bayi. Malin
Kundang harus hidup susah bersama ibunya.
Danau Toba
Alkisah, ada seorang pria yang tinggal di
Sumatera Utara. Dia tinggal di sebuah gubuk
sederhana di ladang pertanian. Dia melakukan
beberapa pekerjaan seperti berkebun dan
memancing untuk kehidupan sehari-hari.