Anda di halaman 1dari 1

Home Berita Sepakbola Hukum & Krimina

detikJabar / Berita

8 Contoh Teks Story Telling


Bahasa Inggris dan Artinya
Kholida Qothrunnada, Rully Desthian - detikJabar

Kamis, 25 Agu 2022 10:06 WIB

BAGIKAN ! " #

$ Komentar

Ilustrasi story telling. Foto: Istimewa/ Thinkstock

- Story telling adalah kegiatan yang sering kita


temukan setiap hari. Apa pun bisa diceritakan,
mulai dari pengalaman kerja hari ini,
pengalaman bersekolah, kejadian yang lucu,
dan cerita-cerita lainnya.

Dalam dunia pendidikan, kegiatan bercerita


juga diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Anak-
anak diajarkan bercerita tentang banyak hal
seperti cerita tentang keluarga, teman,
pengalaman hingga cerita-cerita dongeng.

Pelajaran bahasa Inggris di sekolah juga


mengajarkan kegiatan bercerita yang kita kenal
dengan story telling. Anak-anak tentu diajarkan
untuk bercerita sambil mengasah
kemampuannya dalam menguasai bahasa
Inggris.

Story telling dalam bahasa Inggris tentu


membutuhkan beberapa contoh ceritanya,
bukan. Nah, artikel ini akan memberikan 8
contoh teks story telling yang bisa digunakan
untuk bercerita di depan kelas.

Story Telling Adalah


Seorang ahli pendidikan bernama Mark Turner
memberikan definisinya terkait story telling.
Menurutnya, story telling adalah kemampuan
seseorang untuk mengimajinasikan sebuah
pesan untuk kemudian disampaikan kepada
orang lain dengan menarik.

Story telling dapat membantu anak-anak dalam


mengekspresikan ide dalam suatu cerita, mulai
memperhatikan mimik wajah, bahasa tubuh
dan intonasi. Kegiatan story telling penting
untuk dilakukan, terutama di dalam masa
tumbuh kembang anak.

Contoh Story Telling Singkat

1. The Ant and the Grasshopper


In a field one summer's day, a Grasshopper
was hopping about, chirping and singing to its
heart's content. An Ant passed by, bearing
along with great effort an ear of corn he was
taking to the nest.

"Why not come and chat with me," said the


Grasshopper, "instead of toiling and moiling
away?" "I am helping to lay up food for the
winter," said the Ant, "and recommend you to
do the same." "Why to bother about winter?"
said the Grasshopper; "we have got plenty of
food at present."

But the Ant went on its way and continued its


toil. When the winter came the Grasshopper
found itself dying of hunger, while it saw the
ants distributing, every day, corn and grain from
the stores they had collected in the summer.
Then the Grasshopper knew...

Moral of the story: Work now and you can


reap the benefits then.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Semut dan Belalang


Di Sebuah ladang pada musim panas, seekor
belalang sedang berlompat, bersandar dan
bernyanyi dalam hati. Seekor semut kemudian
lewat di depannya. Dengan kemampuan yang
besar membawa sebuah jagung ke sarang nya.

"Kenapa tidak datang dan berkata saja


padaku?" kata seekor belalang. "Saya
membantu meletakkan makanan untuk musim
dingin" kata semut. "Aku menyarankan kamu
untuk melakukan hal yang sama". "Kenapa aku
harus khawatir dengan musim dingin, kita
punya banyak makanan sekarang" ujar
belalang.

Tetapi semut berlalu begitu saja dan


melanjutkan pekerjaannya. Ketika musim dingin
datang, belalang hampir mati kelaparan dan
melihat semut yang mendistribusikan jagung
dan biji-biji mereka dari toko yang telah
dikumpulkan di musim panas.
Kemudian belalang pun tahu.

Pesan moral: Bersusah-susah sekarang dan


kamu akan menikmatinya hasilnya nanti.

2. The Crying Stone


Once upon a time, in a small village in Borneo
Island, there lived a mother and her daughter.
The daughter was popular among villagers
because of her beautiful face but she has bad
behavior. She always spent her time in front of
the mirror admiring her beautiful face. She
never helped her mother to fulfill their daily
needs. The daughter always made her mother
sad. However, the mother still loved her very
much.

One day, the girl asked her mother to buy her a


new gown. The mother refused it because she
had no money. Because the mother loved her
daughter so much, she finally bought her a new
gown.

Both went to the market. But the daughter


asked her mother to walk behind because she
was embarrassed if people saw them together.
Once again, because of her love, the mother
obeyed the daughter's request.

Along the way home, the daughter still walked


in front of her mother. People passing asked
about the woman behind her. The daughter
answered that she was not her mother but her
servant. The mother kept silent. But inside her
deep heart, she prayed to God to punish her
daughter.

Suddenly, her daughter's legs turned into


stone. The daughter realized that it was
because she had hurt her mother's feelings.
She begged her mother to forgive but it was too
late.

Slowly, her body also turned into stone. Though


the daughter had become a stone, the tears
were still seen, which was why the stone was
called Batu Menangis.

Moral of the story: Never hurt your parent's


feelings.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Batu yang Menangis


Dahulu kala, di sebuah desa kecil di Pulau
Kalimantan, hiduplah seorang ibu dan putrinya.
Putrinya populer di kalangan penduduk desa
karena wajahnya yang cantik tetapi dia memiliki
perilaku yang buruk. Dia selalu menghabiskan
waktunya di depan cermin untuk mengagumi
wajahnya yang cantik.

Dia tidak pernah membantu ibunya untuk


memenuhi kebutuhan sehari-hari. Anak
perempuan itu selalu membuat ibunya sedih.
Namun, sang ibu tetap sangat menyayanginya.

Suatu hari, gadis itu meminta ibunya untuk


membelikannya gaun baru. Sang ibu
menolaknya karena dia tidak punya uang.
Karena sang ibu sangat mencintai putrinya, dia
akhirnya membelikannya gaun baru.

Keduanya pergi ke pasar. Namun sang putri


meminta ibunya untuk berjalan di belakang
karena malu jika orang melihat mereka
bersama. Sekali lagi, karena cintanya, sang ibu
menuruti permintaan putrinya.

Sepanjang perjalanan pulang, sang putri masih


berjalan di depan ibunya. Orang-orang yang
lewat bertanya tentang wanita di belakangnya.
Anak perempuan itu menjawab bahwa dia
bukan ibunya tetapi pelayannya. Sang ibu
terdiam.

Namun di lubuk hatinya yang terdalam, dia


berdoa kepada Tuhan untuk menghukum
putrinya. Tiba-tiba, kaki putrinya berubah
menjadi batu. Putrinya menyadari bahwa itu
karena dia telah menyakiti perasaan ibunya.

Dia memohon kepada ibunya untuk


memaafkan tetapi sudah terlambat. Perlahan,
tubuhnya juga berubah menjadi batu. Meskipun
putrinya telah menjadi batu, tetapi air mata
masih terlihat, itulah sebabnya batu itu disebut
Batu Menangis.

Pesan moral: Jangan pernah menyakiti


perasaan orang tua.

3. Fox and A Cat


One day a cat and a fox were having a
conversation. The fox, who was a conceited
creature, boasted how clever she was. 'Why, I
know at least a hundred tricks to get away from
our mutual enemies, the dogs,' she said.

"I know only one trick to get away from dogs,'


said the cat. "You should teach me some of
yours!"

"Well, maybe someday, when I have the time, I


may teach you a few of the simpler ones,"
replied the fox airily.

Just then they heard the barking of a pack of


dogs in the distance. The barking grew louder
and louder - the dogs were coming in their
direction! At once the cat ran to the nearest tree
and climbed into its branches, well out of reach
of any dog. "This is the trick I told you about,
the only one I know," said the cat."'Which one
of your hundred tricks are you going to use?"

The fox sat silently under the tree, wondering


which trick she should use. Before she could
make up her mind, the dogs arrived. They fell
upon the fox and tore her to pieces.

Moral of the story: A single plan that works


is better than a hundred doubtful plans.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Rubah dan Seekor Kucing


Suatu hari kucing dan rubah sedang bercakap-
cakap. Rubah, yang adalah makhluk sombong,
membual tentang betapa pintarnya dia.
"Kenapa, aku tahu setidaknya seratus trik untuk
menjauh dari musuh kita bersama, yaitu
anjing," katanya.

"Saya hanya tahu satu trik untuk menjauh dari


anjing," kata kucing. "Kamu harus mengajariku
beberapa trikmu!"

"Yah, mungkin suatu hari, ketika saya punya


waktu, saya mungkin mengajarkan kamu
beberapa trik yang sederhana," jawab rubah.

Sesaat kemudian mereka mendengar


gonggongan sekawanan anjing di kejauhan.
menggonggong semakin keras. Anjing datang
menuju ke arah mereka! Seketika kucing berlari
ke pohon terdekat dan naik ke cabang-
cabangnya, di luar jangkauan dari setiap anjing.
"Ini adalah trik saya katakan tadi, satu-satunya
yang saya tahu," kata kucing. "Mana salah satu
dari seratus trik anda yang anda akan
gunakan?'

Rubah duduk diam di bawah pohon, bertanya-


tanya trik apa yang dia harus gunakan.
Sebelum dia bisa mengambil keputusan, anjing
tiba. Mereka menyergap rubah dan mencabik-
cabiknya.

Pesan moral: Satu rencana yang pasti lebih


baik daripada banyak rencana yang
meragukan.

4. The Ant and the Dove


One hot day, an ant was seeking some water.
After walking around for a moment, she came
to a spring. To reach the spring, she had to
climb up a blade of grass. While making her
way up, she slipped and fell unintentionally into
the water.

She could have sunk if a dove up a nearby tree


had not seen her. Seeing that the ant was in
trouble, the dove quickly put off a leaf from a
tree and dropped it immediately into the water
near the struggling ant. Then the ant moved
towards the leaf and climbed up there. Soon it
carried her safely to dry ground.

Not long after that, there was a hunter nearby


who was throwing out his net towards the dove,
hoping to trap it in this way.

Guessing what he should do, the ant quickly bit


him on the heel. Feeling the pain, the hunter
dropped his net and the dove flew away quickly
from this net.

Moral of the story: One good turn deserves


another.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Semut dan Merpati


Pada suatu hari yang panas, seekor semut
sedang mencari air. Setelah berkeliling
sejenak, dia sampai ke sebuah mata air. Untuk
mencapai mata air itu, dia harus memanjat
rumput. Ketika ia memanjat ke atas, ia
terpeleset dan tanpa sengaja jatuh ke dalam
air.

Dia bisa saja tenggelam jika burung merpati di


atas pohon di dekatnya tidak melihatnya.
Melihat bahwa semut dalam kesulitan, burung
merpati cepat memetik daun dari pohon dan
langsung menjatuhkannya ke dalam air dekat
semut yang mencoba menyelamatkan diri itu.

Lalu semut bergerak menuju daun dan naik ke


atasnya. Segera terbawa dengan selamat ke
tanah kering. Tidak lama setelah itu, ada
seorang pemburu yang membuang jaring ke
arah burung merpati, berharap untuk
menjebaknya dengan cara ini .

Berfikir sejenak tentang apa yang harus ia


lakukan,kemudian semut cepat menggigit tumit
orang tersebut. Merasakan sakit, pemburu
menjatuhkan jaringnya dan kemudian burung
merpati terbang cepat keluar dari jaring
tersebut.

Pesan Moral: Satu perbuatan baik layak


mendapat kebaikan yang lain.

5. Pinocchio
In the past, there was a puppeteer whose name
was Geppetto. He was eager to have a son
very much but his wife passed away several
years ago. One day, he got an idea to make a
puppet in order not to be lonely again. He made
a puppet all day long.

Finally, in the morning he had finished his work


and he named the puppet Pinocchio. Soon he
felt lonely again since Pinocchio couldn't walk
or talk by itself. One night, Geppetto prayed to
God to become a real boy. He always thought it
in his mind in his dream.

The next morning, he was surprised that


Pinocchio was alive. He taught Pinocchio how
to walk, how to read, how to speak and to do
other things as human. He then studied at an
elementary school.

One day, Pinocchio felt bored and it made him


go home late. When Pinocchio finally came
home, Geppetto asked him. He said that he
was in school but he wasn't. Instantly,
Pinocchio's nose grew longer and longer and it
meant that Pinocchio had lied.

The next morning, Pinocchio was kidnaped by


the owner of the circus. Pinocchio soon
became a slave for the circus. He was so
famous because he was a puppet which could
talk. Geppetto worried about him because
Pinocchio had not been going home for almost
two days.

He tried to find Pinocchio everywhere but he


found nothing. When he searched for him on
the sea, a big wave smashed him. He was then
in the whale's stomach when he awoke. He
couldn't find the way to go out.

On the other side, Pinocchio finally could


escape out from the circus. He came home but
nobody was there. Later on, he searched
Geppetto in the sea. He had the same accident
as Geppetto and he met Geppetto in the
whale's stomach.

Both of them got out of its stomach by making a


fire. In the end of the story, they went home
together and lived happily ever after.

Moral of the story: Do not ever lie.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Pinocchio
Di suatu masa, ada seorang pembuat boneka
kayu yang bernama Geppetto. Dia ingin sekali
memiliki anak laki-laki tapi istrinya meninggal
beberapa tahun sebelumnya. Suatu hari, ia
mendapat ide untuk membuat boneka agar
tidak kesepian lagi. Dia membuat boneka kayu
itu sepanjang hari. Akhirnya, di pagi hari ia
selesai mengerjakannya dan dia beri nama
boneka itu Pinocchio. Setelah itu ia merasa
kesepian lagi karena Pinocchio tidak bisa
berjalan atau berbicara. Suatu malam,
Geppetto berdoa kepada Tuhan untuk
menjadikannya seorang anak yang nyata. Dia
selalu memikirkan itu dalam pikirannya.

Pada keesokan harinya, ia terkejut karena


Pinocchio hidup. Dia mengajari Pinocchio cara
berjalan, cara membaca, cara berbicara dan
melakukan hal-hal lain selayaknya manusia.
Dia kemudian belajar di sebuah sekolah dasar.
Suatu hari, Pinocchio merasa bosan dan itu
membuatnya pulang terlambat. Ketika
Pinocchio akhirnya pulang, Geppetto bertanya.
Dia mengatakan bahwa ia berada di sekolah
tapi sebenarnya dia tidak di sekolah. Seketika,
hidung Pinokio tumbuh lebih panjang lagi dan
lagi dan itu berarti bahwa Pinocchio telah
berbohong.

Keesokan paginya, Pinocchio diculik oleh


seorang pemilik sirkus. Pinocchio kemudian
menjadi budak untuk sirkus tersebut. Dia begitu
terkenal karena ia adalah boneka yang bisa
bicara. Geppetto khawatir tentang dia karena
Pinocchio belum pulang selama hampir dua
hari. Dia mencoba untuk menemukan
Pinocchio mana-mana tapi ia tidak
menemukannya. Ketika ia mencari dia di laut,
gelombang besar menghempaskan dirinya. Dia
kemudian berada di perut ikan paus ketika ia
terbangun. Dia tidak bisa menemukan cara
untuk pergi keluar dari sana.

Di sisi lain, Pinocchio akhirnya bisa melarikan


diri keluar dari sirkus itu. Dia pulang tapi tidak
ada siapa-siapa di rumahnya. Akhirnya, ia
mencari Geppetto di laut. Dia mendapat
kecelakaan yang sama seperti yang dialami
Geppetto dan ia bertemu Geppetto dalam perut
ikan paus. Keduanya keluar dari perut tersebut
dengan membuat api. Di akhir cerita, mereka
pulang bersama-sama dan hidup bahagia
selamanya.

Pesan moral: Jangan pernah berbohong.

6. Malin Kundang
A long time ago, in a small village near the
beach in West Sumatra, a woman and her son
lived. They were Malin Kundang and her
mother. Her mother was a single parent
because Malin Kundang's father had passed
away when he was a baby. Malin Kundang had
to live hard with his mother.

Malin Kundang was a healthy, dilligent, and


strong boy. He usually went to the sea to catch
fish. After getting fish he would bring it to his
mother, or sell the caught fish in the town.

One day, when Malin Kundang was sailing, he


saw a merchant's ship which was being raided
by a small band of pirates. He helped the
merchant. With his bravery and power, Malin
Kundang defeated the pirates. The merchant
was so happy and thanked him. In return, the
merchant asked Malin Kundang to sail with him.
To get a better life, Malin Kundang agreed. He
left his mother alone.

Many years later, Malin Kundang became


wealthy. He had a huge ship and was helped
by many ship crews loading trading goods.
Perfectly he had a beautiful wife too. When he
was sailing his trading journey, his ship landed
on a beach near a small village. The villagers
recognized him. The news ran fast in the town;
"Malin Kundang has become rich and now he is
here".

An old woman ran to the beach to meet the


new rich merchant. She was Malin Kundang's
mother. She wanted to hug him, releasing her
sadness of being lonely after so long a time.
Unfortunately, when the mother came, Malin
Kundang who was in front of his well dressed
wife and his ship crews denied meeting that old
lonely woman. For three times her mother
begged Malin Kundang and for three times he
yelled at her. At last Malin Kundang said to her
"Enough, old woman! I have never had a
mother like you, a dirty and ugly woman!" After
that he ordered his crews to set sail. He would
leave the old mother again but in that time she
was full of both sadness and anger.

Finally, enraged, she cursed Malin Kundang


that he would turn into a stone if he didn't
apologize. Malin Kundang just laughed and
really set sail. In the quiet sea, suddenly a
thunderstorm came. His huge ship was
wrecked and it was too late for Malin Kundang
to apologize. He was thrown by the wave out of
his ship. He fell on a small island. It was really
too late for him to avoid his curse. Suddenly, he
turned into a stone.

Moral of the story: No matter how good we are,


never be ashamed of our parents and where
we come from.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Malin Kundang
Dahulu kala, di sebuah desa kecil dekat pantai
di Sumatera Barat, seorang wanita dan
putranya tinggal. Mereka adalah Malin
Kundang dan ibunya. Ibunya adalah orang tua
tunggal karena ayah Malin Kundang telah
meninggal ketika dia masih bayi. Malin
Kundang harus hidup susah bersama ibunya.

Malin Kundang adalah anak yang sehat, rajin,


dan kuat. Dia biasanya pergi ke laut untuk
menangkap ikan. Setelah mendapatkan ikan,
dia akan membawanya ke ibunya, atau menjual
ikan yang ditangkap di kota.

Suatu hari, ketika Malin Kundang sedang


berlayar, dia melihat kapal saudagar yang
sedang didatangi oleh sekelompok kecil bajak
laut. Dia membantu pedagang itu. Dengan
keberanian dan kekuatannya, Malin Kundang
berhasil mengalahkan para bajak laut.
Pedagang itu sangat senang dan berterima
kasih padanya. Sebagai imbalannya saudagar
itu meminta Malin Kundang untuk berlayar
bersamanya. Untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih baik, Malin Kundang setuju. Dia
meninggalkan ibunya sendirian.

Bertahun-tahun kemudian, Malin Kundang


menjadi kaya raya. Dia memiliki kapal yang
besar dan dibantu oleh banyak awak kapal
yang memuat barang dagangan. Kehidupannya
sempurna, dia punya istri yang cantik juga.
Ketika ia sedang berlayar dalam perjalanan
dagangnya, kapalnya mendarat di sebuah
pantai dekat sebuah desa kecil. Penduduk
desa mengenalinya. Berita itu tersebar cepat di
desa; "Malin Kundang telah menjadi kaya dan
sekarang dia ada di sini".

Seorang wanita tua berlari ke pantai untuk


menemui saudagar kaya yang baru datang. Dia
adalah ibu Malin Kundang. Dia ingin
memeluknya, melepaskan kesedihannya
karena kesepian setelah sekian lama tak
bertemu. Sayangnya, ketika sang ibu datang,
Malin Kundang yang berada di depan istrinya
yang berpakaian rapi dan awak kapalnya malah
membantah bertemu dengan wanita tua yang
kesepian itu. Tiga kali ibunya memohon Malin
Kundang dan tiga kali dia berteriak padanya.

Akhirnya Malin Kundang berkata kepadanya,


"Cukup, wanita tua! Aku tidak pernah memiliki
ibu sepertimu, wanita kotor dan jelek!" Setelah
itu ia memerintahkan anak buahnya untuk
berlayar. Dia akan meninggalkan ibu tua itu lagi
tetapi pada saat itu dia penuh dengan
kesedihan dan kemarahan.

Akhirnya, marah, dia mengutuk Malin Kundang


bahwa dia akan berubah menjadi batu jika dia
tidak meminta maaf. Malin Kundang hanya
tertawa dan benar-benar berlayar. Di laut yang
tenang, tiba-tiba badai datang. Kapal besarnya
hancur dan sudah terlambat bagi Malin
Kundang untuk meminta maaf. Dia terlempar
oleh gelombang keluar dari kapalnya. Dia jatuh
di sebuah pulau kecil. Sudah terlambat baginya
untuk menghindari kutukannya. Tiba-tiba, dia
berubah menjadi batu.

Pesan moral: Sehebat apa pun kita, jangan


pernah malu dengan orang tua dan tempat
kita berasal.

7. The Story of Toba Lake


Once upon a time, there was a man who was
living in north Sumatra. He lived in a simple hut
in a farming field. He did some gardening and
fishing for his daily life.

One day, while the man was fishing, he caught


a big golden fish in his trap. It was the biggest
catch he ever had in his life. Surprisingly, this
fish turned into a beautiful princess. He fell in
love with her and proposed to her as his wife.
She said; "Yes, but you have to promise not to
tell anyone about the secret that I was once a
fish, otherwise there will be a huge disaster".
The man made the deal and they got married,
lived happily and had a daughter.

Few years later, this daughter would help bring


lunch to her father out in the fields. One day,
his daughter was so hungry that she ate his
father's lunch. Unfortunately, he found out and
got furious, and shouted; "You damned
daughter of a fish". The daughter ran home and
asked her mother. The mother started crying,
feeling sad that her husband had broken his
promise.

Then she told her daughter to run up the hills


because a huge disaster was about to come.
When her daughter left, she prayed. Soon there
was a big earthquake followed by non-stop
pouring rain. The whole area got flooded and
became Toba Lake. She turned into a fish
again and the man became the island of
Samosir.

Moral of the story: Never break a promise.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Danau Toba
Alkisah, ada seorang pria yang tinggal di
Sumatera Utara. Dia tinggal di sebuah gubuk
sederhana di ladang pertanian. Dia melakukan
beberapa pekerjaan seperti berkebun dan
memancing untuk kehidupan sehari-hari.

Suatu hari, ketika pria itu sedang memancing,


dia menangkap seekor ikan emas besar. Itu
adalah tangkapan terbesar yang pernah dia
dapatkan dalam hidupnya. Anehnya, ikan ini
berubah menjadi putri cantik.

Dia jatuh cinta padanya dan melamarnya


sebagai istrinya. Dia berkata; "Ya, tapi kamu
harus berjanji untuk tidak memberi tahu siapa
pun tentang rahasia bahwa aku pernah menjadi
%
ikan, jika tidak, akan ada bencana besar". Pria
itu membuat kesepakatan dan mereka
menikah, hidup bahagia dan memiliki seorang
putri.

Anda mungkin juga menyukai