Anda di halaman 1dari 6

Berikut Popmama.

com berikan 5 rekomendasi cerita dongeng sebelum tidur yang menarik


untuk dibacakan pada anak umur 1-3 tahun.
1. Si Kelinci yang Sombong dan Kura-kura
Dongeng ini menceritakan tentang Kelinci yang sombong, yang merasa dirinya adalah
binatang dengan kemampuan berlari paling cepat. Karena kesombongannya, suatu hari ia
menantang kura-kura temannya untuk beradu lomba lari.
Kura-kura yang rendah hati, menerima ajakan si Kelinci, tanpa tahu maksud jelek di
belakangnya.
Si Kelinci yang sudah yakin sekali menang, sangat bersemangat dan mengabarkan ke seluruh
hutan jika ia akan mengikuti lomba lari dengan kura-kura. Dengan sombongnya ia menyuruh
seisi hutan untuk melihat kemenangannya.
Pada hari perlombaan, seperti yang sudah dibayangkan, Kelinci melesat dengan cepat di
awal. Sedangkan kura-kura yang berjalan lambat dengan santainya terus berlari sebisa
mungkin mengejar kelinci.
Mendekati garis finish, Kelinci yang sombong memutuskan untuk tertidur sejenak di bawah
pohon, karena yakin sekali kura-kura tidak akan mungkin menyusulnya.
Namun ternyata, Kelinci tertidur pulas lebih lama dari yang ia rencanakan dan kura-kura pun
menyusul serta memenangkan lomba.
Pesan dari cerita ini adalah tidak boleh meremehkan kemampuan siapa pun, juga harus tekun
jika ingin memperoleh kemenangan.
2. Singa dan Tikus
Suatu hari seekor tikus melakukan kejahilan pada seekor singa. Dengan sengaja, tikus
membangunkan si Singa.
Tak disangka, Singa sangat marah dan menangkap si Tikus yang hendak memakannya.
Namun, si Tikus menangis memohon supaya Singa memaafkannya.
Dengan berbesar hati, Singa pun memaafkan dan melepaskan si Tikus. Tikus sangat
berterima kasih dan berjanji akan membalas kebaikan Singa suatu hari nanti.
Beberapa hari kemudian, Singa tertangkap jerat yang dipasang oleh para pemburu. Singa
sangat ketakutan akan dibunuh.
Ia menangis semalaman. Mendengar tangis Singa, Tikus menghampiri dan melihat Singa
sudah diam di dalam jerat tak berdaya.
Teringat akan kebaikan Singa, Tikus pun membantu melepaskan Singa dengan cara
menggerogoti jaring tersebut hingga putus. Singa pun terbebas. Sejak saat itu, Singa dan
Tikus pun menjadi teman baik.
Pesan dari cerita ini, jangan pernah melupakan kebaikan orang lain dan jangan sungkan untuk
membalas kebaikan itu.
3. Si Kancil dan Kawanan Buaya
Kancil, merupakan binatang yang terkenal cerdik di hutan. Suatu hari, Kancil ingin
menyebrangi sungai dan mencari makanan di daratan sebelah sungai.
Namun, ternyata jembatan yang biasa dipakai untuk menyebrang rusak terkena badai tadi
malam. Kancil yang kebingungan tiba-tiba memiliki ide.
Ia mencari Pak Buaya yang terkenal galak dan kejam. Dengan takut-takut dia mendekati Pak
Buaya. Tak disangka Pak Buaya yang melihat Kancil langsung menerkam kaki si Kancil.
Kancil berteriak kaget, "Pak Buayaa.... tolong jangan makan saya sekarang.... tolong"
Si Buaya berhenti mengigit si Kancil, katanya "Kenapa memangnya? Saya sangat lapar. Dan
kamu terlihat enak sekali."
"Beri saya waktu beberapa jam untuk menggendutkan tubuh saya terlebih dahulu, supaya
daging saya lebih banyak, dan Pak Buaya bisa lebih puas memakannya," mohon si Kancil
pada Buaya.
"Tidak, kamu pasti mau menipuku dan melarikan diri," tolak Buaya.
"Saya berjanji pak, selagi saya membesarkan badan, bapak bisa panggil teman-teman yang
lain juga untuk menyantap saya. Tentu tubuh saya akan semakin besar dan bisa dibagi-
bagikan pada teman-teman bapak. Namun saya harus mencari makanan di seberang. Karena
makanan di daerah sini sudah sangat sedikit, saya tidak bisa menggendut disini. Ada berapa
banyak teman yang bapak punya?" tanya Kancil.
"Banyak sekali" ujar Buaya.
"Kalau begitu coba panggil semuanya dan minta mereka berjajar supaya saya bisa
menghitungnya. Jadi saya tahu akan dibagi berapa badan saya, setelah saya gemuk nanti"
kata Si Kancil lagi pada Buaya.
Buaya dengan polosnya menuruti Kancil dan memanggil semua temannya, dan memintanya
berjajar supaya Kancil bisa menghitung.
Setelah semua berkumpul, dan berjajar, Kancil menaiki satu per satu buaya-buaya itu sambil
menghitungnya.
Kancil terus menjajaki buaya hingga ke sebrang sungai, dan kemudian berlari secepat
mungkin untuk menghindari kawanan buaya, sebelum ia menjadi santapan.
Buaya-buaya itu merasa sangat bodoh, dan menyadarinya jika mereka hanya ditipu dan
diperdaya oleh Kancil. Sedangkan Kancil? Dia berhasil menyebrang dan tidak dijadikan
santapan buaya-buaya itu.
4. Kawanan Semut dan Belalang
Di suatu hari yang panas, seekor belalang duduk di atas pohon sambil menyanyi dan
meminum air dingin.
Di hadapannya terlihat kawanan semut sedang sibuk mengangkat bahan-bahan makanan dari
tempat satu ke tempat yang lain.
Sambil bersantai, Belalang menyindir kawanan semut-semut itu.
Sungguh semut-semut yang aneh, di hari sepanas ini, masih saja bekerja. Lebih baik seperti
aku, bersantai-santai sambil minum air dingin, berteduh di bawah rindangnya pohon. "Hai
semut-semut, bergabunglah bersamaku! Bersantailah dulu sejenak!"
Salah satu dari semut itu menjawab "Kami harus mengumpulkan makanan wahai Belalang.
Kalau kami tidak mengumpulkan makanan sekarang, kami akan kelaparan di musim dingin
nanti. Lebih baik kamu juga mengumpulkan makananmu dibandingkan bersantai seperti itu."
"Hah, buat apa kumpulkan makanan dari sekarang. Musim dingin masih sangat lama, aku
masih punya banyak waktu untuk mengumpulkan makanan. Lebih baik aku sekarang
bersantai saja," ujar Belalang tanpa mengindahkan ucapan semut.
Namun, si Belalang terus menerus santai dan tidak berusaha untuk mengumpulkan makanan
untuk musim dingin.
Benar saja, saat musim dingin tiba, salju tebal melapisi seluruh daerah, sehingga Belalang
tidak mendapatkan satu makanan pun.
Ia menangis meratapi nasibnya yang hanya bersantai tidak mengumpulkan makanan selama
musim panas.
Akibatnya sepanjang musim dingin, Belalang hidup dengan kelaparan. Sedangkan kawanan
semut, berpesta pora dengan makanan yang ia kumpulkan selama musim panas.
5. Kisah pohon apel
Suatu masa, terdapat sebuah pohon apel yang sangat besar, rimbun, dan banyak sekali
berbuah apel yang manis dan berwarna merah. Seorang anak kecil senang sekali main di
sekitar pohon itu.
Namun beranjak semakin besar anak kecil sudah tidak lagi bermain di sekitar pohon, dan
membuat si Pohon Apel bersedih.
Suatu hari si Anak kecil yang sudah tumbuh remaja datang ke tempat Pohon Apel. “Hai anak
muda kemarilah bermain-main di sekelilingku” kata si Pohon Apel.
“Aku tidak sempat bermain, aku kelaparan, tidak punya uang, dan aku tidak tahu harus
berbuat apa” ucap Si Anak. “Kalau begitu ambillah semua buahku, dan juallah di pasar”
tawar si Pohon Apel.
Si Anak senang sekali, mengambil semua pohon apel dan menjualnya di pasar hingga ia bisa
mendapatkan uang.
Lama si Anak tidak datang lagi dan membuat si Pohon Apel kesepian kembali. Beberapa
tahun setelahnya si Anak kembali, dan pohon apel senang sekali.
“Hai anak muda, kemarilah dan bermain di sekitarku” kata si Pohon Apel.
“Aku tidak punya waktu bermain, rumahku habis kebakaran, dan aku serta anak istriku tidak
memiliki rumah lagi sekarang,” ujar si Anak sedih.
“Kalau begitu potong saja bahanku untuk dijadikan rumahmu” ucap Si Pohon Apel. Si Anak
gembira luar biasa dan langsung memotong habis batang pohon hanya menyisakan sedikit
batang serta akarnya.
Bertahun-tahun lamanya si Anak tak kembali lagi. Si Pohon Apel benar-benar merasa
kesepian. Namun suatu hari si anak kembali lagi, wajahnya sudah tua, tubuhnya sudah
bungkuk.
Namun si Pohon Apel masih tetap mengenalinya. “Apa lagi yang kau butuhkan nak? Aku
sudah tidak memiliki apa-apa. Buahku sudah habis, batangku pun sudah kau tebang. Aku
hanya memiliki akar saat ini” ucap si Pohon Apel. “Aku hanya membutuhkan tempat
beristirahat untuk tempat tinggal abadiku. Dan aku memilih tempat ini di dekatmu.
Karena kamu adalah teman terbaikku” ungkap si Anak. Pohon apel senang sekali
mendengarnya.
Si Anak yang sudah menjadi kakek-kakek itu pun meninggal dan dikuburkan di dekat pohon
apel itu.
6. Putri berambut merah dan burung bewarna emas
Di sebuah kerajaan, hidup seorang putri yang cantik. Dia memiliki rambut merah panjang dan
sangat menyukai mawar sehingga semua orang memanggilnya Putri bunga mawar.
Setiap malam setelah senja, Putri Bunga Mawar pergi ke balkon dan bertepuk tangan. Seekor
burung emas datang entah dari mana dan turun di bahunya. Seketika, rambut sang putri mulai
bersinar dengan cahaya merah yang cemerlang.
Ketika burung itu mulai melantunkan sebuah lagu yang memesona, Putri Bunga Mawar ikut
bernyanyi, dan semua orang di kerajaan itu tertidur dan memiliki mimpi-mimpi indah hingga
fajar menyingsing.
Hingga suatu hari sesuatu yang mengerikan terjadi. Seorang penyihir mengutuknya.
"Abracadabra, Sim-Sala-Bim, semoga warna mawar redup!" kata penyihir itu, dan rambut
Putri Mawar langsung berubah menjadi hitam.
Malam itu juga, Putri Bunga Mawar keluar di balkonnya dan bertepuk tangan. Tetapi ketika
burung emas itu muncul, rambutnya bersinar hitam bukannya merah. Burung itu
menyanyikan melodi yang memesona, dan Putri Bunga Mawar menyanyikan lagu pengantar
tidurnya.
Semua orang di kerajaan tertidur, tetapi malam itu mereka hanya memiliki mimpi buruk dan
mimpi buruk. Pada hari berikutnya, sang putri yang sedih bertanya kepada burung itu,
"Katakan, burung emas, bagaimana saya bisa membuat mimpi rakyat saya begitu manis lagi
sampai fajar menyingsing?"
"Rambut hitam di air mawar," jawab burung itu.
Sang putri bertanya-tanya pada nasihat ini, namun ia mematuhinya.
Dia mengisi baskom dengan air dan menaburkan kelopak mawar di permukaannya.
Kemudian, dia mencelupkan rambutnya ke dalam air mawar, dan langsung berubah merah
lagi.
Malam itu, ketika burung itu bertengger di bahunya, cahaya merah rambutnya yang
bercahaya menerangi langit malam sekali lagi. Sang Putri menyanyikan lagu pengantar
tidurnya, dan semua orang di kerajaan itu tertidur dan memiliki mimpi indah sampai fajar.
Penyihir jahat itu sangat marah sampai kutukannya patah sehingga dia memutuskan untuk
mengutuknya lagi.
"Abracadabra, Sim-Sala-Bim, semoga warna mawar redup!" Dan rambut sang putri berubah
menjadi hitam.
Hanya saja kali ini sang penyihir juga mengambil semua bunga mawar di seluruh kerajaan.
"Mari kita lihat bagaimana kamu akan mematahkan kutukanku sekarang!" dia mencibir,
dipenuhi amarah.
Sekali lagi, putri yang sedih bertanya kepada burung itu, "Katakan, burung emas, bagaimana
saya bisa membuat mimpi rakyat saya begitu manis lagi sampai fajar?"
"Rambut hitam di air mawar," jawab burung itu.
"Tapi di mana aku harus menemukan bunga mawar?"
"Rambut hitam di air mawar," burung itu berkicau dan terbang menjauh.
Sang putri tidak tahu harus berbuat apa. Sedemikian hebatnya kesedihannya hingga matanya
berkaca-kaca, salah satunya jatuh ke tanah di bawahnya. Pada saat itu, seorang pangeran
muda dan tampan, yang telah berhenti di bawah balkon sang putri, mengeluarkan sebuah
kotak kecil dan satu rambut merah dari dalamnya.
Dia membungkuk dan meletakkan rambut di atas air mata sang putri. Dan kemudian,
keajaiban terjadi. Tiba-tiba, rambut merah berubah menjadi mawar merah.
Sang pangeran mengambil mawar dan membawanya ke sang putri. Setelah melihat mawar,
dia segera mengelap air matanya dan memetik kelopaknya untuk menambah air di baskom.
Kemudian, dia mencelupkan rambutnya ke dalam, dan kutukan itu patah. Semua orang
terengah-engah, dan Raja bertanya kepada pangeran, "Anak muda, di mana kamu
menemukan rambut merah itu?"
"Ketika sang putri dan aku sama-sama anak-anak, aku mengambil sehelai rambut dari
kepalanya sebagai tanda kesetiaanku padanya. Dan dia melakukan hal yang sama kepadaku,
menarik sehelai rambutku sendiri."
"Itu benar, ayah," sang putri menegaskan dan mengeluarkan sebuah kotak kecil. Dia
membukanya untuk mengungkapkan sehelai rambut dari kepala pangeran di dalamnya.
Semua orang senang dengan berita ini. Pangeran dan Putri Bunga Mawar menikah pada hari
yang sama.
Setelah mengetahui bahwa kutukannya telah dipatahkan lagi, penyihir tiba-tiba meledak.
Akhirnya, bunga mawar bermunculan di setiap taman di kerajaan sekali lagi. Setiap malam
Putri bunga mawar menyanyikan lagu pengantar tidurnya yang penuh kasih, sehingga semua
orang tertidur dan bermimpi indah hingga fajar menyingsing.
7. Kisah Pangeran Katak
Suatu malam yang indah seorang putri muda mengenakan topi dan bakiaknya, pergi berjalan-
jalan sendirian di hutan; dan saat dia tiba di mata air dingin, yang muncul di tengah-
tengahnya, dia duduk untuk beristirahat sebentar.
Sekarang dia memiliki bola emas di tangannya, yang merupakan mainan favoritnya; dan dia
selalu melemparkannya ke udara, dan menangkapnya lagi saat jatuh. Setelah beberapa waktu
dia melemparkannya begitu tinggi sehingga dia tidak bisa menangkapnya saat jatuh, bola itu
terbang pergi, dan berguling di atas tanah, sampai akhirnya jatuh ke mata air.
Sang putri melihat ke dalam aliran sungai setelah bolanya masuk, tetapi itu sangat dalam,
begitu dalam sehingga dia tidak bisa melihat bagian bawahnya. Kemudian dia mulai meratapi
kehilangannya, dan berkata, "Aduh! jika ada yang bisa mengambil bola saya, saya akan
memberikan semua pakaian dan perhiasan saya yang bagus, dan semua yang saya miliki di
dunia," kata sang Putri.
Sementara dia berbicara, seekor katak mengeluarkan kepalanya dari air, dan berkata, "Putri,
mengapa kamu menangis begitu sedih?" kata si Katak.
"Sayang! apa yang bisa kamu lakukan untukku, katak jahat? Bola emasku jatuh ke sungai,"
kata Putri.
Katak itu berkata, "Aku tidak mau mutiara, perhiasan, dan pakaian bagusmu, tetapi jika kamu
akan mencintaiku, dan biarkan aku hidup bersamamu dan makan dari piring emasmu, dan
tidur di tempat tidurmu, aku akan membawakanmu bolamu lagi,"
"Omong kosong," pikir sang Putri, "katak konyol ini sedang berbicara! Dia bahkan tidak
pernah bisa keluar dari musim semi untuk mengunjungi saya, meskipun dia mungkin bisa
mendapatkan bola untuk saya, dan karena itu saya akan memberitahunya bahwa dia akan
mendapatkan apa yang dia minta," ungkap putri dalam hati.
"Baiklah, jika kamu mau membawakan aku bolaku, aku akan melakukan semua yang kamu
minta." kata Putri.
Kemudian katak itu menundukkan kepalanya, dan menyelam jauh di bawah air; dan setelah
beberapa saat dia muncul lagi, dengan bola di mulutnya, dan melemparkannya ke tepi sungai.
Segera setelah putri muda melihat bolanya, dia berlari untuk mengambilnya; dan dia sangat
senang memilikinya di tangannya lagi, dia tidak pernah memikirkan katak, tetapi berlari
pulang dengan secepat mungkin. Katak itu memanggilnya, "tinggallah, tuan puteri, dan bawa
aku bersamamu seperti katamu," kata katak. Tapi putri tidak berhenti untuk mendengar
sepatah kata pun.
Keesokan harinya, sama seperti sang putri duduk untuk makan malam, dia mendengar suara
aneh, seolaholah terdengar ada yang naik di tangga marmer. Setelah itu, terdengar ketukan
lembut di pintu, dan sebuah suara kecil berteriak dan berkata:
'Buka pintu, puteriku sayang,
Buka pintu untuk cinta sejatimu di sini!
Dan ingat kata-kata yang kamu dan aku katakan
Di dekat air mancur, di bawah naungan greenwood. '
Kemudian sang putri berlari ke pintu dan membukanya, dan di sana dia melihat katak, yang
telah dia lupakan. Melihat pemandangan ini, dia sangat ketakutan, dan menutup pintu secepat
dia bisa kembali ke tempat duduknya.
Raja, ayahnya, melihat bahwa ada sesuatu yang membuatnya takut, bertanya apa masalahnya.
"Ada katak jahat," katanya, "di pintu, yang mengangkat bolaku keluar dari musim semi pagi
ini: aku mengatakan kepadanya bahwa dia harus tinggal bersamaku di sini, berpikir bahwa
dia tidak akan pernah bisa keluar dari musim semi; tetapi di sana dia ada di pintu, dan dia
ingin masuk," kata Putri sangat panik.
Sementara dia berbicara, katak itu mengetuk pintu lagi, dan berkata:
'Buka pintu, puteriku sayang,
Buka pintu untuk cinta sejatimu di sini!
Dan ingat kata-kata yang kamu dan aku katakan
Di dekat air mancur, di bawah naungan greenwood. '
Kemudian raja berkata kepada putri muda itu, "Seperti yang telah kamu katakan, kamu harus
menyimpannya; jadi pergi dan biarkan dia masuk," kata sang Raja.
Putripun melakukannya, dan katak melompat ke dalam ruangan, dan kemudian langsung -
meloncat naik dari bagian bawah ruangan ke atas, sampai dia datang dekat ke meja di mana
sang putri duduk .
"Berdoalah, angkat aku di kursi," katanya kepada putri, "dan biarkan aku duduk di
sebelahmu." Segera setelah dia melakukan ini, katak berkata, "Letakkan piringmu lebih dekat
denganku, supaya aku bisa makan dari itu." Ini yang dia lakukan, dan ketika dia makan
sebanyak yang dia bisa, dia berkata, "Sekarang aku lelah; bawa aku ke atas, dan tempatkan
aku di tempat tidurmu. "Dan sang putri, meskipun sangat tidak rela, mengangkatnya ke
tangannya, dan meletakkannya di atas bantal di tempat tidurnya sendiri, di mana ia tidur
sepanjang malam. Begitu cahaya, dia melompat, melompat ke bawah, dan keluar dari rumah.
"Akhirnya dia pergi, dan aku tidak akan bermasalah dengannya lagi," kata sang Putri.
Tapi dia salah, karena saat malam datang lagi dia mendengar ketukan yang sama di pintu; dan
katak itu datang sekali lagi, dan berkata:
'Buka pintu, puteriku sayang,
Buka pintu untuk cinta sejatimu di sini!
Dan ingat kata-kata yang kamu dan aku katakan
Di dekat air mancur, di bawah naungan greenwood. '
Dan ketika sang Putri membuka pintu, katak masuk, dan tidur di atas bantal seperti
sebelumnya, sampai pagi tiba. Dan malam ketiga dia melakukan hal yang sama. Tetapi ketika
sang putri terbangun pada keesokan paginya dia terkejut melihat, bukannya katak, seorang
pangeran tampan, menatapnya dengan sangat tulus.
Dia mengatakan kepadanya bahwa dia diubah oleh seorang peri menjadi katak. Untuk
kembali menjadi pangeran ia harus bertemu dengan putri yang mau menikah dengannya.
Peri itu mentakdirkannya agar pangeran bisa makan dari piringnya, dan tidur di tempat
tidurnya selama tiga malam. "Kamu," kata sang pangeran, "telah menghancurkan kutukan ini,
dan sekarang aku tidak memiliki apa-apa untuk diharapkan kecuali bahwa kamu harus pergi
bersamaku ke kerajaan ayahku, di mana aku akan menikahimu, dan mencintaimu
selamanya," katanya.
Mereka kemudian pergi ke kerajaan sang Pangeran, dan masuk degan delapan kuda yang
indah dengan penuh sukacita dan kegembiraan, untuk kerajaan pangeran dan di sana mereka
hidup bahagia bertahun-tahun.
Berikut tadi 7 dongeng sebelum tidur untuk anak yang bisa buat si Kecil tidur pulas.

Anda mungkin juga menyukai