Anda di halaman 1dari 7

A Fox and A Cat

One day a cat and a fox were having a conversation. The fox, who was a conceited
creature, boasted how clever she was. 'Why, I know at least a hundred tricks to get
away from our mutual enemies, the dogs,' she said.

'I know only one trick to get away from dogs,' said the cat. 'You should teach me
some of yours!'

'Well, maybe some day, when I have the time, I may teach you a few of the simpler
ones,' replied the fox airily.

Just then they heard the barking of a pack of dogs in the distance. The barking grew
louder and louder - the dogs were coming in their direction! At once the cat ran to
the nearest tree and climbed into its branches, well out of reach of any dog. 'This is
the trick I told you about, the only one I know,' said the cat. 'Which one of your
hundred tricks are you going to use?'

The fox sat silently under the tree, wondering which trick she should use. Before she
could make up her mind, the dogs arrived. They fell upon the fox and tore her to
pieces.

Moral : A single plan that works is better than a hundred doubtful plans.




Seekor Rubah dan Seekor Kucing

Suatu ketika ada seekor kucing dan seekor rubah sedang bercakap-cakap. Si rubah,
adalah makhluk sombong, yang membual betapa pintaranya dia. "Kenapa, saya tahu
setidaknya seratus cara untuk menjauh dari musuh kita bersama, anjing-anjing,"
katanya.

"Saya hanya tahu satu trik untuk menjauh dari anjing," kata si kucing. "Kamu harus
mengajar saya beberapa trik dari kamu!"

"Yah, mungkin suatu hari nanti, ketika saya punya waktu, saya bisa mengajarkan
beberapa trik yang lebih sederhana," jawab rubah enteng.

Saat itu mereka mendengar gonggongan dari anjing-anjing di kejauhan. Ggonggong
tersebut semakin keras dan keras - anjing-anjing tersebut datang ke arah mereka!
Seketika itu pun kucing tersebut berlari ke pohon terdekat dan naik ke cabang di luar
jangkauan anjing apapun. "Ini adalah trik yang kuceritakan, satu-satunya yang saya
tahu," kata si kucing. 'Mana dari seratus trik kamu yang akan kamu gunakan?'

Rubah tersebut pun duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya trik mana yang ia
harus gunakan. Sebelum dia bisa mengambil keputusan, anjing-anjing tersebut pun
tiba. Mereka menhajar rubah tersebut dan mencabik-cabiknya.

Moral: Satu rencana yang bekerja lebih baik dari seratus rencana yang masih
diragukan.

http://www.belajarbahasainggris.us/2014/01/5-contoh-narrative-text-fabel.html


Three Fishes

Orientation
Once, three fishes lived in a pond. One evening, some fishermen passed by the pond and saw the
fishes. 'This pond is full of fish', they told each other excitedly. 'We have never fished here before.
We must come back tomorrow morning with our nets and catch these fish!' Then the fishermen left.

(Suatu ketika, terdapatlah tiga ikan yang hidup di sebuah kolam. Di suatu sore, beberapa nelayan
melewati kolam tersebut dan melihat ikan-ikan itu. "Kolam ini penuh dengan ikan", merka berbicara
satu sama lian dengan bergairah. "Kita belum pernah memancing di sini sebelumnya. Kita harus
datang lagi besok pagi dengan jaring kita dan manangkap ikan-ikan ini!" Kemudian nelayan-nelayan
tersebut pergi.)

Complication
When the eldest of the three fishes heard this, he was troubled. He called the other fishes together
and said, 'Did you hear what the fishermen said? We must leave this pond at once. The fishermen
will return tomorrow and kill us all!' The second of the three fishes agreed. 'You are right', he said.
'We must leave the pond.'

(Ketika ikan yang paling tua mendengar ini, dia gelisah. Dia memanggil ikan-ikan yang lain dan
berkata, 'Apakah kamu dengar apa yang dikatakan nelayan itu? Kita harus meninggalkan kolam ini.
Nelayan itu akan kembali besok dan membunuh kita semua!' Ikan kedua setuju. 'Kamu benar', dia
berkata. 'Kita harus meninggalkan kolam ini.')

But the youngest fish laughed. 'You are worrying without reason', he said. 'We have lived in this
pond all our lives, and no fisherman has ever come here. Why should these men return? I am not
going anywhere - my luck will keep me safe.'

(Tetapi ikan yang paling muda tertawa. 'Kamu cemas tanpa ada alasan', dia berkata. 'Kita telah
tinggal di kolam ini semur hidup kita, dan tidak ada nelayan yang datang kesini. Kenapa harus
orang-orang itu kembali? Saya tidak akan pergi kemana-mana - keberuntunganku akan
menyelamatkan ku.')

Reslution
The eldest of the fishes left the pond that very evening with his entire family. The second fish saw
the fishermen coming in the distance early next morning and left the pond at once with all his
family. The third fish refused to leave even then.

(Ikan tertua meninggalkan kolam tersebut pada sora hari dengan seluruh keluarganya. Ikan kedua
melihat nelayan datang di kejauhan pada pagi hari dan meninggalkan kolam tersebut dengan
seluruh keluarganya. Ikan ketiga tetap menolak untuk pergi.)

The fishermen arrived and caught all the fish left in the pond. The third fish's luck did not help him -
he too was caught and killed.

(Nelayan tersebut pun datang dan menangkap semua ikan yang tertinggal di kolam. Keberuntungan
ikan ketiga tidak menyelamatkannya - dia juga tertangkap dan dibunuh.)

The fish who saw trouble ahead and acted before it arrived as well as the fish who acted as soon as it
came both survived. But the fish who relied only on luck and did nothing at all died. So also in life.

(Ikan yang cemas dahulu dan bertindak sebelum nelayan datang dan ikan yang tertindak ketika
nelayan datang bershasil selamat. Tetapi ikan yang mempercayakan hanya pada keberuntungan
dan tidak berbuat apa-apa semuanya mati. Begitu juga pada kehidupan.)

http://www.englishindo.com/2013/08/narrative-text.html






















Snow White

Orientation

Once upon a time there lived a little girl named Snow White. She lived with her Aunt
and Uncle because her parents were dead.

(Suatu ketika, hiduplah seorang gadis bernama Snow White. Dia tinggal bersama
paman dan bibinya, karena orangtuanya telah meninggal.)

Complication 1

One day she heard her Uncle and Aunt talking about leaving Snow White in the
castle because they both wanted to go to America and they didnt have enough money
to take Snow White.

Snow White did not want her Uncle and Aunt to do this so she decided it would be
best if she ran away. The next morning she ran away from home when her Aunt and
Uncle were having breakfast. She ran away into the woods.

(Suatu hari dia mendengar paman dan bibinya berbicara tentang rencana
meninggalkan istana karena mereka berdua ingin pergi ke Ameria dan mereka
tidak mempunyai cukup uang untuk membawa serta Snow White.)

(Snow White tidak ingin paman dan bibinya melakukan hal tersebut, sehingga dia
memutuskan akan lebih baik jika dia pergi. Pagi harinya dia pergi dari rumah
ketika paman dan bibi nya sedang sarapan. Dia lari ke dalam hutan.)

Resolution 1

Then she saw this little cottage. She knocked but no one answered so she went inside
and fell asleep.


Meanwhile, the seven dwarfs were coming home from work. They went inside. There
they found Snow White sleeping. Then Snow White woke up. She saw the dwarfs.
The dwarfs said, what is your name? Snow White said, My name is Snow White.

Doc, one of the dwarfs, said, If you wish, you may live here with us. Snow White
said, Oh could I? Thank you. Then Snow White told the dwarfs the whole story and
finally Snow White and the 7 dwarfs lived happily ever after.

(Kemudian dia melihat gubuk kecil. Dia mengetuk pintu tetapi tidak ada yang
menjawab sehingga dia masuk dan merasa ngantuk.)

(Sementara itu, tujuh kurcaci telah pulang dari pekerjaannya. Mereka masuk. Di
sana mereka menemukan Snow White tertidur. Kemudian Snow White terbangun.
Dia melihat kurcaci tersebut. Kurcaci tersebut berkata "Siapa nama kamu?" Snow
White menjawab, "Nama saya Snow White.")

(Doc, salah satu dari kurcaci tersebut berkata, "Jika kamu mau, kamu bisa tinggal
di sini bersama kami." Snow White berkata, "Oh, bolehkah? Terima kasih."
Kemudian Snow White menceritakan semua kisahnya dan akhirnya Snow White
dan 7 kurcaci hidup bahagian selamanya.)

http://www.belajarbahasainggris.us/2014/01/penjelasan-contoh-narrative-text-lengkap.html

























The Boy Who Cried Wolf

There was once a young shepherd boy who tended his sheep at the foot of a mountain
near a dark forest. 1 It was lonely for him watching the sheep all day. No one was
near, except for three farmers he could sometimes see working in the fi elds in the
valley below.

One day the boy thought of a plan that would help him get a little company and have
some fun. 3 He ran down toward the valley crying, Wolf! Wolf!

The men ran to meet him, and after they found out there was no wolf after all, one
man remained to talk with the boy awhile.

The boy enjoyed the company so much that a few days later he tried the same prank
again, and again the men ran to help him.

A few days later, a real wolf came from the forest and began to steal the sheep. The
startled 6 boy ran toward the valley, and more loudly than ever he cried, Wolf!
Wolf!

But the men, who had been fooled twice before, thought that the boy was tricking
them again. So no one came to help the boy save his sheep.

Moral: If you often dont tell the truth, people wont believe you even when you are
telling the truth.


Pemuda yang Beteriak Serigala

Suatu ketika, ada penggembala muda yang menggembala domba-dombanya di kaki
gunung dekat hutan gelap. Sungguh sangat kesepian baginya melihat domba
sepanjang hari. Tidak ada yang dekat, kecuali tiga petani yang kadang-kadang ia bisa
melihat bekerja di sawah di bawah lembah.

Suatu hari anak itu memikirkan rencana yang akan membantunya mendapatkan
teman dan bersenang-senang. Dia berlari ke arah lembah berteriak, "Serigala!
Serigala! "

Orang-orang pun berlari untuk menemui dia, dan setelah mereka mencari tahu tidak
ada serigala sama sekali, satu orang masih berbicara dengan anak sejenak.

Anak itu sangat menikmati pertemanan tersebut sehingga beberapa hari kemudian
ia mencoba tipuan yang sama lagi, dan lagi orang-orang berlari untuk membantunya.

Beberapa hari kemudian, serigala sungguhan datang dari hutan dan mulai mencuri
domba. Terkejut anak itu berlari ke arah lembah dan ia berteriak lebih keras dari
sebelumnya, "Serigala! Serigala! "

Tapi orang-orang yang telah tertipu dua kali sebelumnya tersebut berpikir bahwa
anak itu menipu mereka lagi. Jadi tidak ada yang datang untuk membantu anak itu
menyelamatkan domba-dombanya.

Moral: Jika kamu sering tidak berkata jujur, orang tidak mempercai kamu bahkan
ketika kamu mengatakan hal yang sebenarnya.

http://www.belajarbahasainggris.us/2014/01/5-contoh-singkat-narrative-text.html

Anda mungkin juga menyukai