: Membaca adalah kuncinya bermakna jika membaca buku, kita mendapat banyak wawasan.
6. Icha membawa banyak buah tangan setelah pulang dari Korea Selatan.
6. Bersabarlah ibarat samudra yang mampu menampung keluh kesah segala muara.
11. Wajah ibu dan anak itu bagaikan pinang dibelah dua.
14. Acara hari ini sangat kacau, seperti hutan terserang angin ribut.
15. Sepertinya ia sangat lapar, lihatlah tampangnya yang seperti singa kelaparan.
17. Dia selalu saja mematuhi mereka, seperti kerbau yang ditusuk hidungnya.
1. Sekarang, saat ini, detik ini juga aku harus mulai berubah menjadi dewasa.
2. Heru berjanji akan terus berjuang, berjuang, dan terus berjuang demi kebahagiaan istri dan anak-
anaknya.
3. Cinta adalah misteri. Cinta adalah kesetiaan. Cinta adalah kerinduan. Cinta adalah pengorbanan.
Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dan dialah yang kuharapkan.
4. Bung Karno adalah contoh, Bung Karno adalah panutan, Bung Karno adalah suri teladan bagi kita
semua.
5.. Saat senang atau pun susah, sebaiknya kita sebagai seorang hamba harus senantiasa bersyukur,
bersyukur, dan senantiasa bersyukur kepada Tuhan, karena semua ini hanya bersifat sementara.
6. Kegiatan menanam, sekali lagi menanam, adalah salah satu cara untuk menggalakkan swasembada
pangan.
7. Agama mana pun akan mengajarkan kebaikan dalam kehidupan manusia dengan manusia, manusia
dengan lingkungan, dan manusia dengan Tuhan.
8. Untuk mencapai cita-citamu itu, satu hal yang harus kau ingat adalah belajar, belajar, dan sekali lagi
belajar.
9. Dia akan terus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk melunasi hutang keluarganya kepada rentenir.
10. Aku akan selalu bersamamu, selalu bersamamu, selalu bersamamu, dan akan terus selalu
bersamamu di setiap kehidupan yang Tuhan ciptakan.
12. Ketika tengah malam adik berteriak,”ibu, ibu, ibu” lantas aku pun memanggil ibu untuk
menolongnya.
13. Salah lagi, salah lagi, dan salah lagi. Begitu sulit sekali menemukan penyelesaian dari soal kalkulus ini.
Contoh: “Angin meliuk-liuk menari di atas ladang, meraba setiap helai rumput dengan lembutnya,
seolah-olah memberikan pelukan pada alam yang terjaga dari tidur panjang.”
Contoh: “Matahari bersenyum di pagi hari, memancarkan sinar hangatnya ke seluruh bumi seperti
senyuman lembut seorang teman yang menyambut kita di hari baru.”
Contoh: “Hujan menangis di atas jendela, setiap tetes air sebagai ekspresi perasaan yang tersembunyi,
memperkuat kesepian malam.”