Anda di halaman 1dari 21

Ada begitu banyak macam-macam majas yang ada.

Secara umum memang


majas merupakan gaya bahasa dengan bahasa perumpamaan untuk
menguatkan kesan dalam kalimat yang bernuansa imajinatif.

Dalam bahasa Indonesia sendiri banyak sekali macam macam majas, berikut
ini adalah penjelasan lengkapnya:

1. Majas Personifikasi

kamusbahasaindonesiaku.com
Majas personifikasi merupakan salah satu dari macam majas yang
membandingkan benda mati seakan-akan bersifat seperti makhluk hidup.
Macam majas ini membuat benda mati seakan-akan dapat melakukan apa
yang dilakukan oleh makhluk hidup atau manusia.

Contoh Majas Personifikasi:


1. Angin puting beliung datang mengguncang sang Negeri.
2. Lukisan sedang menatap lembut kepadaku.
3. Ombak laut seakan-akan melambai-lambai kepada sang pengunjung
pantai.
4. Bulan sedang bersedih hati kala di malam hari.
5. Bunga mawar itu sedang menggodaku untuk membelinya.
6. Awan di atas sedang menari-nari di siang yang cerah ini.
7. Mendung seakan mencoba berbicara padaku kalau hari ini akan terjadi
hujan yang sangat deras.
8. Pelangi berbicara padaku bahwa hidup ini sungguh berwarna.
9. Kasur tersebut selalu melambai-lambai ketika aku masih mengantuk.
10. Ombak itu mencoba menyeretku sampai kembali ke pantai.
2. Majas Metafora

kuliah.info
Majas metafora adalah merupakan jenis majas yang mengungkapkan
perbandingan dua hal atau objek yang tidak sama menjadi paduan
persamaan.

Contoh Majas Metafora:


1. Hati seorang perempuan memang selembut sutera.
2. Kijang itu hilang dimangsa sang raja hutan.
3. Rahman merupakan sang buah hati pak Dias dan bu Rini.
4. Membaca merupakan hobi yang paling menyenangkan bagi si kutu
buku.
5. Sampah masyarakat itu pada akhirnya masuk dalam bui juga.
6. Hati kecilku mengatakan engkau adalah jodohku sampai kapanpun itu.
7. Mata hatiku selalu bersua kepadaku jikalau engkau memang baik hati.
3. Majas Repetisi
Selanjutnya adalah majas repetisi yang merupakan majas menggunakan
pengulangan bahasa, frasa, klausa dan kata yang dibuat sama dalam suatu
kalimat yang memiliki kegunaan untuk memberi penegasan.

Contoh Majas Repetisi:


1. Aku begitu menyayangimu, sungguh aku merindukanmu, aku sangat
memujamu, aku sangat mengagumimu.
2. Perjuangan itu sungguh sulit, perjuangan butuh proses, perjuangan
adalah indah.
3. Cinta itu sungguh indah, cinta itu menggilakan, cinta itu membutakan.

4. Majas Sinekdoke
abimuda.com
Majas sinekdoke merupakan majas dengan penulisan bahasa yang
mengungkapkan bagian dari keseluruhan atau mengungkapkan keseluruhan
untuk suatu bagian saja. Majas sinekdoke ini terbagi ke dalam 2 macam yaitu
sinekdode pars pro toto dan sinekdoke totem pro parte.

Majas sinekdode pars pro toto adalah macam majas guna menjelaskan suatu
bagian yang mewakili dari keseluruhan.

Contohnya Majas Sinekdoke:


1. Tiket nonton konser itu untuk setiap orang dikenai Rp. 100.000.
2. Sejak kemarin aku belum sekalipun melihat batang hidung temanmu
yang berkaca mata itu.
3. Majas sinekdade totem pro parte adalah macam majas sinekdade
lainnya yang menjelaskan keseluruhan yang mewakili suatu
bagian. Contoh:
4. Inggris selalu mendominasi dalam pertandingan piala dunia.
5. Bandung kemarin menjadi juara untuk cabang olahraga voli di PON
sepanjang tahun 2018 ini.
5. Majas Sarkasme
slideshare.net
Kemudian ada majas sarkasme adalah merupakan majas sindiran dengan
kalimat yang kasar. Biasanya majas ini disampaikan dalam keadaan sangat
marah.

Contoh Majas Sarkasme:


1. Melihat mukamu saja aku sudah sangat jijik.
2. Dasar babu tidak berguna sama sekali.
3. Pergi dari sini jadi gembel jalanan.
4. Jangan bertingkah seolah seperti orang kere.
5. Mengerjakan soal seperti ini saja tidak bisa, dasar bahlul.
6. Biasakan berhemat dasar tikus.
7. Sepertinya kau perlu untuk berkaca.
8. Dasar kau memang karyawan yang tidak berguna, mengerjakan proyek
sekecil ini saja tidak becus.
9. Melihatmu bagaikan kotoran anjing.
10. Kau sungguh pantas jadi sampah jalanan.
6. Majas Eufemisme
slideshare.net
Majas eufemisme merupakan majas yang digunakan untuk menggantikan atau
mewakili suatu ungkapan kasar menjadi ungkapan yang lebih halus. Dengan
penggunaan ungkapan halus ini diharapkan yang mendengarkannya
pun menjadi tidak tersinggung.

Contoh Majas Eufemisme:


1. Seorang tuna netra sedang menyeberang jalan ditemani oleh anaknya
(tuna netra: buta)
2. Saya baru tahu jika Andi adalah seorang tuna rungu (tuna rungu: tuli)
3. Saya tidak mengerti dan paham dengan bahasa isyarat tuna wicara itu.
(tuna wicara: bisu)
4. Di kota itu banyak sekali tuna wisma yang berkeliaran (tuna wisma:
gelandangan)
5. Banyak orang yang antri ke belakang gara-gara kebanyakan makan
makanan yang pedas (belakang = WC)
7. Majas Epifora
slideshare.net
Selanjutnya ada majas epifora yaitu majas pengulangan kata pada baris
terakhir atau kalimat secara berurutan.

Contoh Majas Epifora:


1. Orang mengandung akhirnya melahirkan juga, bayi akhirnya tumbuh
dewasa juga, orang dewasa akhirnya menjadi tua juga.
2. Aku begitu mencintai kamu, aku juga merindukan kamu, aku sungguh
memuja kamu.
8. Majas Pleonasme

slideshare.net
Kemudian majas pleonasme adalah merupakan majas yang digunakan untuk
menjelaskan sesuatu yang sudah jelas tapi diberikan tambahan kata dengan
tujuan untuk mempertegas maksud kalimat tersebut.

Contoh Majas Pleonasme:


1. Naiklah ke atas sana untuk mendapat jatah uang saku untuk wisata
besok.
2. Turunlah ke bawah sini untuk mendapat jatah makan pagi agar hari-
harimu selalu kuat.
3. Mundurlah ke belakang sebelum dia menendang dan mengusirmu
keluar dari rumah ini.
4. Ketika kepala sekolah itu datang, kemudian mendadak kelas kami
menjadi sunyi senyap.
5. Aku melihat peristiwa kecelakaan maut itu dengan mata kepalaku
sendiri.
6. Aku senang sekali pergi ke pasar bunga melihat keanekaragaman jenis
tanaman di sana.
7. Hatiku begitu riang gembira ketika mendapat hadiah darimu.
8. Suaramu sungguh cetar membahana hingga terdengar dari kamarku.
9. Aku sudah ikhlas lahir batin dengan semua cobaan ini.
10. Senyummu begitu manis mempesona sehingga membuat jantungku
berdegup begitu kencang.
9. Majas Paralelisme

slideshare.net
Majas paralelisme adalah salah satu majas dengan perulangan yang
digunakan untuk menegaskan sebuah makna frasa dalam bahasa puisi.

Contoh Majas Paralelisme:


1. Sungguh aku membutuhkanmu.
2. Sungguh aku memujamu.
3. Sungguh aku membencimu.
4. Jujur aku menyukaimu.
5. Sungguh aku memikirkanmu selalu.
10. Majas Hiperbola

slideshare.net
Majas hiperbola merupakan salah satu dari macam-macam majas yang
menjelaskan sesuatu secara berlebihan dibanding aslinya. Pembuatan kata
dalam majas ini yang dilebih-lebihkan digunakan untuk menarik perhatian dari
pembaca.

Contoh Majas Hiperbola:


1. Suara penyanyi yang merdu itu dapat menggemparkan dunia.
2. Perjalananmu dari Surabaya sampai di sini menyamai kecepatan kilat.
3. Dalamnya cintaku akan menenggelamkanmu ke dasar samudera
terdalam.
4. Otak Ganesh secemerlang berlian.
5. Kecantikan bintang film itu dapat mengalihkan duniamu.
11. Majas Paradoks

slideshare.net
Majas paradoks adalah merupakan majas pertentangan yang menjelaskan
pertentangan antara pernyataan dengan realita sesungguhnya. Majas ini
sering dinyatakan pada tulisan novel.

Contoh Majas Paradoks


1. Di tengah keramaian kota metropolitan ini, kau tetap merasa sendiri dan
kesepian.
2. Aku merasakan hangatnya suasana minum kopi di tengah malam yang
dingin menusuk tulang
3. Meskipun banyak yang bilang masakanku sudah pas tetap saja ini
kurang asin menurutku.
4. Ditengah-tengah kegaduhan suasana konser pria itu tetap terlihat
sangat tenang.
5. Walaupun sudah berumur, nenek itu tetap terlihat semangat bak kaum
muda umumnya.
12. Majas Tautologi

contohmajasku.blogspot.com
Selanjutnya ada majas tautologi yaitu majas dengan bahasa yang berulang-
ulang pada suatu kalimat dengan tujuan untuk menegaskan makna dari
kalimat tersebut.

Contoh Majas Tautologi


1. Kau memutuskan segala sesuatu dengan luluh lantak tanpa
mendiskusikannya terlebih dahulu
2. Di malam yang dingin hingga menusuk tulang ini terasa sepi sunyi
tanpamu di sisiku
3. Aku akan tetap bersamamu dalam suka maupun duka sepanjang
hidupku sampai maut datang menjemput
4. Melihat dirimu bersamanya membuat hatiku hancur lebur tak tersisa
5. Sedih tawamu merupakan bagian dari hidupku
13. Majas Metonimia

slideshare.net
Majas metonimia merupakan majas yang sering digunakan untuk menjelaskan
suatu kalimat atau kata yang masih mempunyai hubungan dekat. Pada
umumnya kata yang dipakai adalah merk barang untuk menggantikan kata
yang sudah umum.

Contoh Majas Metonimia


1. Liburan jalan-jalan ke luar negeri dengan pesawat Garuda terasa seperti
melayang ke awan.
2. Kalau kamu merasa belum sepenuhnya sadar, sini aku kasih minum air
aqua.
3. Sekarang para remaja bahkan sampai orang tua setelah asyik berfoto
selfie atau wifie tak lupa untuk diupdate ke instagram masing-masing.
4. Dengan memakai kispray setrikaanku pun jadi lebih wangi dan rapi.
5. Menggosok gigi dengan pepsodent akan membuat gigi lebih putih dan
nafas lebih segar.
6. Cucilah bajumu dengan memakai bayclean agar lebih putih dan bersih.
7. Minumlah baygon jika kamu ingin tamat segera juga.
8. Makan Taro membuatku terasa lebih ringan dari sebelumnya.
9. Dengan Natur E kulit wajah dan tubuh ku menjadi lebih halus, lembut
dan terasa kencang bagai di umur dua puluhan.
10. Sekarang adalah zamannya apapun dapat dicari dari smartphone kecil
ini.
14. Majas Ironi

Majas ironi adalah merupakan majas yang biasa digunakan untuk menyatakan
sesuatu yang bertolak belakang dengan aslinya.

Contoh Majas Ironi


1. Senyummu itu manis sekali hingga ada cabai merah yang tertinggal.
2. Pintar sekali kamu ini mengerjakan soal sampai kaya gini saja tidak bisa.
3. Sungguh rapi sekali kamarmu sampai terlihat seperti kapal pecah.
4. Sangat beruntung sekali kau dikejar anjing melulu dari kemarin.
5. Bajumu mewah sekali apakah kau membelinya di pasar loak ya.
6. Rambutmu indah sekali sampai hampir terlihat seperti ekor kuda belum
disisir.
7. Bedakmu lembut sekali seperti tepung beras yang biasa untuk membuat
kerupuk.
8. Sungguh rajin sekali dirimu, tugasmu saja sampai menjadi tumpukan
segunung begini.
9. Aku sungguh terkesan dengan bajumu yang terlihat seperti baju
nenekku dulu.
10. Kulitmu mulus sekali sampai terasa seperti jalan yang belum selesai di
aspal.
15. Majas Asosiasi

slideshare.net
Kemudian ada majas asosiasi yaitu macam majas yang membandingkan dua
objek yang berbeda tetapi mempunyai kemiripan sifat. Ciri-ciri yang dimiliki
majas ini biasanya menggunakan kata penghubung seperti laksana, bak, bagai,
ibarat, juga.

Contoh Majas Asosiasi


1. Hati seseorang itu memang keras ibarat kerasnya batu.
2. Senyumnya sungguh menawan laksana bunga yang masih ranum.
3. Binar matamu bagaikan bintang yang menerangi malam.
4. Pikirannya begitu encer bak santan kelapa.
5. Tekadnya sungguh membara bagai api yang menyala-nyala.
6. Kulitmu begitu halus dan lembut sekali seperti kapas putih.
7. Bibirmu merah merona bagaikan kelopak mawar yang baru mekar di
pagi hari yang cerah ini
8. Tubuhmu seksi sekali bak gitar spanyol sehingga membuat para pria
terpikat.
9. Kau begitu pandai sekali seperti Albert Einstein.
10. Tubuhmu sungguh tinggi sekali seperti pohon pinus yang tak pernah
ditebang.
16. Majas Antitesisi

contohmajasku.blogspot.com
Kemudian majas antitesis adalah salah satu macam dari majas yang
menyatakan dua kata yang memiliki arti berlawanan. Secara umumnya kedua
kata akan ditampilkan secara urut.

Contoh Majas Antitesis


1. Kaya miskin semuanya bisa masuk ke acara ulang tahunku kapanpun.
2. Banyak sedikit rezeki yang penting tidak lupa untuk tetap bersedekah.
3. Cantik atau jelek kita haruslah tetap bersyukur dengan segala
pemberian-Nya.
4. Kaya miskin bukanlah alasan untuk kita tetap bermalas-malasan.
5. Tinggi pendek seseorang sangat menentukan jika ingin masuk akademi
militer.
6. Besar kecil pemberianku harus kamu terima dengan senang hati.
7. Luas sempitnya tanah akan sangat menentukan harga jualnya di pasaran
bidang properti.
8. Manis pahit cerita hidupku akan membuatku lebih memahami arti
kehidupan itu.
9. Asam manis kehidupan ini tergantung pada jalan pikiranmu masing-
masing
10. Kental atau encer santan itu tergantung banyak sedikitnya kelapa yang
dipakai.
17. Majas Antonomasia

Majas antonomasia adalah merupakan salah satu majas yang digunakan untuk
menyebut suatu benda atau objek bukan dengan nama aslinya tetapi
menggunakan sifat dari objek tersebut.

Majas ini biasanya sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari guna


memvariasikan kalimat agar tidak terkesan terlalu monoton.

Contoh Majas Antonomasia


1. Angel membeli ‘’sang ratu bunga‘’ untuk memperindah tamannya. (ratu
bunga = mawar)
2. Anak-anak kecil itu senang sekali ketika melihat ‘’merpati terbang‘’ di
angkasa. (merpati terbang = pesawat)
3. Siapa sangka karena ‘’si manis diemut’’ itu gigi keponakanku bisa
ompong. (si manis diemut = permen)
4. Tidak disangka-sangka ‘’si bau menyengat’’ itu enak dibuat lalapan
makan bersama bebek goreng. (si bau menyengat = pete)
5. Si suara emas itu memang sangat cantik dan juga baik hati, pantas
banyak yang suka. (si suara emas = penyanyi)
18. Majas Simile

Majas simile adalah salah satu jenis majas guna untuk membandingkan dua
kata atau objek yang jelas secara eksplisit mempunyai kesamaan sifat.

Ciri-ciri majas ini memakai kata penghubung layaknya, ibarat, bagai, bak,
umpamanya. Majas sebenarnya juga sedikit mirip dengan asosiasi tetapi tetap
terdapat perbedaan antara keduanya.

Contoh Majas Simile


1. Perempuan itu sangat baik dan dermawan ibarat malaikat yang turun
dari langit.
2. Kata-katamu sungguh sangat kasar ibarat pisau yang menusuk
jantungku.
3. Kennan dan Yuna ibarat air dan minyak yang tidak dapat dipersatukan.
4. Indera penciuman Bagas sangat tajam ibarat anjing pelacak mayat.
5. Es buah ini sangat segar menyembuhkan dahaga ibarat hujan yang
membasahi gurun pasir.
19. Majas Litotes

Ada juga majas litotes yaitu majas yang menjelaskan suatu ungkapan yang
direndahkan jika dibandingkan dengan realita atau kenyataan aslinya.

Macam macam majas ini untuk mengungkapkan kepada pembacanya tentang


kerendah-hatian penulis.

Contoh Majas Litotes


1. Saya hanyalah orang biasa saja, sungguh tidak sepantasnya dilebih-
lebihkan seperti itu.
2. Janganlah engkau bertanya kepada orang bodoh seperti saya ini.
3. Makan nasi sambel teri saja sungguh sudah terasa lezat sekali bagi saya.
4. Ratna akan membuat pesta kecil-kecilan untuk merayakan kelulusanmu
5. Saya hanyalah seorang yang sudah lanjut usia, tidak pantas rasanya
memberikan sambutan di acara tersebut.
6. Saya hanyalah seorang pedagang kue pinggir jalan saja.
7. Kami bisa bertahan dengan usaha cendol yang sudah turun temurun
dari nenek moyang kami.
8. Aku hanyalah seorang nelayan penangkap ikan di laut.
9. Ibuku hanyalah seorang tukang jahit seragam sekolah di rumah.
10. Kami sudah sangat merasa cukup dengan uang saku seadanya.
20. Majas Alusio

Terakhir ada Majas alusio yaitu merupakan majas yang mempunyai gaya
bahasa yang memakai kata-kata di masa lalu untuk menjelaskan suatu
kejadian. Kata-kata masa lalu yang biasanya dipakai pada majas ini adalah
seperti berupa tokoh, legenda, kejadian, dan cerita.

Contoh Majas Alusio


1. Ceritamu dengan Fabian mengingatkanku pada cerita klasik bawang
merah dan bawang putih.
2. Walaupun sebagai orang tak berpunya jangan sampai kau seperti malin
kundang pada ibunya.
3. Jika kau jatuh cinta kepada orang salah nasibmu akan seperti cerita dari
gunung tangkuban perahu
4. Meskipun nilai rupiah semakin menurun, jangan sampai terulang
kembali kejadian tahun 90 an.
5. Semoga saja ini hanya getaran biasa tidak seperti tragedi tsunami di
Aceh dulu

Penutup
Nah itulah macam-macam majas dan beserta contohnya, macam-macam
majas dan juga pengertiannya masing-masing. Begitu banyak macam dari
majas dalam pelajaran bahasa Indonesia, itupun meliputi macam-macam
majas perbandingan, macam-macam majas pertentangan, macam-macam
majas sendirian, macam-macam majas penegasan dan lain sebagainya.

Majas memang menjadi salah satu unsur penting dalam karya sastra dan
bahasa, entah itu dengan majas retorika, majas hiperbola, majas alegori, majas
paradoks, majas ironi atau macam-macam majas lainnya yang umum kita
ketahui.

Penggunaan majas yang baik dalam membuat sebuah puisi ataupun cerita
adalah syarat tetap apakah tulisan tersebut menarik atau tidak. Maka,
kemampuan yang baik dalam berbahasa mutlak diperlukan bagi para
pembaca yang ingin mendalami dunia penulisan, baik novel, puisi, maupun
pantun.

Jadi perbanyaklah merangkai beragam susunan bahasa dalam pikiran dan


tulisan di buku setiap harinya supaya sebagai pembaca juga semakin terlatih
untuk membuat majas dengan gaya yang menarik. Sekian penjelasan kali ini,
salam literasi.

Anda mungkin juga menyukai