Anda di halaman 1dari 19

Kaidah Kebahasaan

TEKS EKSPOSISI
Muhammad Alfian H, S.Pd.
Kaidah Kebahasaan Teks
Eksposisi disajikan berik
ut ini.
Teks eskposisi tergolong jenis
karangan nonfiksi. Kita ketahui
bersama bahwa semua jenis Oleh karena itu, secara umum dapat
karangan nonfiksi dikatakan bahwa Kaidah kebahasaan teks
menggunakan kaidah bahasa eksposisi menggunakan bahasa baku.
baku.

2
1. Bahasa Baku
× Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang telah mengalami proses standardisasi,
yaitu tahap menegakkan tata bahasa dan kamus normatif.
× Penetapan bahasa baku biasanya melibatkan kodifikasi norma kebahasaan dan
sistem ejaan, serta penerimaan konvensi ini oleh khalayak umum.
× Pengertian lain dari bahasa baku adalah bahasa yang mempunyai setidaknya satu
varietas standar.
× Menurut definisi ini, istilah bahasa baku merujuk kepada keseluruhan bahasa itu,
bukan kepada bentuk bakunya sendiri.

3
Ciri-ciri Bahasa Baku
1. Tidak terpengaruh bahasa daerah
2. Tidak dipengaruhi bahasa asing
3. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan
4. Pemakaian imbuhannya secara eksplisit
5. Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
6. Tidak terkontaminasi dan tidak rancu.
7. Tidak mengandung arti pleonasme. ; pemborosan
kata.
8. Tidak mengandung hiperkorek. ; perbuatan
memperbaiki secara berlebihan.

4
2. Kalimat Efektif
Kalimat efektif dapat diartikan
sebagai susunan kata yang mengikuti
kaidah kebahasaan secara baik dan
benar. Tentu saja karena kita
berbicara tentang bahasa Indonesia,
kaidah yang menjadi patokan kalimat
efektif dalam bahasan ini adalah
kaidah bahasa Indonesia menurut
ejaan yang disempurnakan (EYD)
dan Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia (TBBI).

5
This is a slide title
× Here you have a list of items
× And some text
× But remember not to overload your slides with
content
Your audience will listen to you or read the content,
but won’t do both.

6
a. Sesuai EYD
× Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat.
× Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat
ejaannya.
b. Sistematis
× Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian
ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan.
× Sebisa mungkin guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan.
× Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.
c. Tidak Boros dan Bertele-tele
× Jangan sampai kalimat yang dibuat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata dan terkesan bertele-
tele.
× Pastikan susunan kalimat yang dirumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah
menangkap gagasan yang kalian tuangkan.

7
3. Istilah Teknis
× Istilah teknis merupakan istilah yang sering digunakan dalam
teks nonfiksi. Sering juga disebut sebagai kata peristilahan,
sesuai dengan topik atau tema apa yang tengah dibahas.
× Contoh sedang membahas soal kesehatan. Maka, istilah
teknis yang bisa digunakan adalah dokter, obat, apotek,
penyakit dan lain sebagainya.

8
Contoh Kata Teknis Di bi
dang Teknologi, dan pend
idikan.

a. Ponsel Lukman baru a. Materi yang sudah


selesai diinstal. diajarkan Toni tak sesuai
dengan kurikulum 2013.

b. Dzakira baru saja diberi b. Toni terkejut mendengar


password WiFi sekolah oleh bahwa saatnya ujian akan
Pak Alfian. berlangsung pada hari ini.

9
4. Makna leksikal
× Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi ditandai dengan penggunaan kata
bermakna leksikal.
× Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan konsep yang digambarkan
pada kata tersebut.
× Bisa juga berarti makna yang berkaitan dengan kata, leksem, ataupun
kosakata.
× Makna leksikal adalah makna aktual yang terkandung dalam kata yang
artinya direkam dalam kamus.

10
 

Kata Makna Leksikal


Contoh Makna leksikal Senja Waktu (hari) setelah matahari terbenam
setengah gelap

Kata Makna Leksikal


Piring Mangkok bundar dan agak cekung terbuat dari
porselen dan digunakan sebagai tempat
menyimpan nasi dan lauk pauk. Benda
berbentuk pipih menyerupai pelat.

Kata Makna leksikal


Plastik Seperangkat zat organik yang stabil pada suhu
biasa, tetapi pada beberapa tahap produksi
adalah plastik, sehingga dapat dikonversi
menggunakan panas dan tekanan. Bahan
sintetis dari berbagai warna (dari sisir, dompet,
ember, dll.).

Kata Makna Leksikal


Kaca Benda padat, biasanya bersih dan mudah
pecah (untuk jendela, botol, dll.) cermin; cermin
wajah.

Kata Makna Leksikal


Rumah sebuah bangunan untuk berteduh sebagai
tempat tinggal

11
Kata Makna Leksikal
Makna gramatikal
Sementara itu, makna gramatikal adalah makna utama kata, yang berubah
menjadi makna baru. Menurut Waridah (2008:293), makna gramatikal adalah
makna jenis-jenis kata yang terbentuk setelah mengalami proses gramatikalisasi,
seperti pemberian macam-macam imbuhan,  reduplikasi/pembentukan
jenis-jenis kata ulang, atau pemajemukan kata yang membuat kata dasar menjadi
kata majemuk. Makna gramatikal sangat tergantung dari struktur
jenis-jenis kalimat. Oleh karenanya, makna kata ini sering disebut sebagai
makna struktural. Untuk lebih memahami makna gramatikal, berikut disajikan
contoh makna kata gramatikal dalam bahasa Indonesia.

12
Contoh 1. Jalan
Makna dasar kata ini adalah tempat untuk lalu lintas orang, kendaraan, dan sebagainya.
Setelah mengalami gramatikalisasi, maka bentuk dan makna kata ini berubah menjadi
seperti berikut ini:
 Berjalan: kata jalan mengalami proses afiksasi atau pengimbuhan, dimana
imbuhan yang diberikan pada kata ini adalah imbuhan awalan ber-. Setelah diberi
imbuhan, makna kata ini pun berubah menjadi bergerak dari satu titik menuju titik
lainnya.
 Jalan-jalan: kata dasar jalan mengalami proses reduplikasi atau pengulangan kata.
Makna katanya pun berubah menjadi kegiatan berjalan yang bertujuan untuk
bersenang-senang atau melepas penat.
 Jalan keluar: kata dasar jalan mengalami proses pemajemukan kata dengan
penambahan kata keliar di belakangnya. Setelah dimajemukkan, makna kata ini
kini menjadi pintu keluar atau solusi.

13
2. Rumah
× Makna dasar dari kata dasar ini adalah bangunan untuk tempat tinggal. Setelah mengalami
gramatikalisasi, maka kata ini mengalami perubahan bentuk dan makna seperti berikut ini:
× Perumahan: kata rumah mengalami pengimbuhan dengan imbuhan pe-an sebagai imbuhannya.
Adapun makna kata ini berubah menjadi kumpulan beberapa rumah atau rumah-rumah tempat
tinggal.
× Rumah-rumahan: dalam gramatikalisasi, kata rumah pada kata ini mengalami proses
pengulangan kata, sehingga makna katanya pun berubah menjadi tiruan rumah.
× Rumah api: kata rumah di dalam kata ini mengalami proses pemajemukkan kata dengan
ditambahkan kata api di belakangnya. Adapun makna kata rumah api adalah menara api atau
mercu suar.

14
Jenis kata; benda, verba, sif
at,
keterangan
Verba (kata kerja)
Nomina (kata benda)
Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan,
proses, atau keadaan yang bukan sifat. Merupakan kata yang mengacu pada
benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam
Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat kalimat berkedudukan sebagai subjek.
dari bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu:

(1) Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses


Dilihat dari bentuk dan maknanya ada
morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya mandi, yang berbentuk nomina dasar maupun
pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll. nomina turunan.
(2) Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami
perubahan bentuk dasar karena proses morfologis (afiksasi, Nomina dasar contohnya gambar, meja,
reduplikasi, komposisi). rumah, pisau. Nomina turunan contohnya
Contohnya melebur, mendarat, berlayar, berjuang, memukul-
mukul, makan-makan, cuci muka, mempertanggungjawabkan, dll.
perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.

15
Adjektiva (kata sifat)
Adverbia (kata keterangan)
× Merupakan kata yang
× Merupakan kata yang melengkapi atau
dipakai untuk
memberikan informasi berupa keterangan
mengungkapkan sifat
atau keadaan orang, tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan
benda, dan binatang. lain-lain.
× Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana, mana,
× Contohnya indah,
lunak, lebar, luas, saat, ketika, mula-mula, dengan, memakai,
berdiskusi, dan lain-lain.
negatif, positif, keruh,
dingin, jelek, dan lain-
lain.

16
Kata Penghubung
(Konjungsi)
Berikut ini adalah jenis konjungsi yang dapat ditemukan pada teks eksposisi
adalah konjungsi:
(1) gabungan: dan, serta, dengan
(2) pembatasan: kecuali, selain, asal
(3) tujuan: agar, supaya, untuk
(4) persyaratan: kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana,
(5) perincian: yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni
(6) sebab akibat: karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya
(7) perbandingan: bagai, seperti, ibarat, serupa
penyimpulan: oleh sebab it
u, oleh karena itu, jadi, den
demikian gan

× Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi.


× Suatu jenis konjungsi dapat digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis
dalam suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi antarkalimat.
× Dapat pula mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks sehingga tercipta
keharmonisan makna maupun struktur.
× Konjungsi temporal seperti mula-mula, kemudian, lalu, setelah itu, akhirnya dapat digunakan
bersamaan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang penting menuju ke yang
kurang penting atau sebaliknya.
× Lalu, Konjungsi sebab-akibat dapat digunakan untuk menyuguhkan informasi asal-muasal suatu
peristiwa atau kejadian dan efek yang ditimbulkan dari kejadian tersebut.
× Kemudian, Konjungsi penegasan seperti pada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut, bahkan
digunakan untuk mengurutkan informasi dari yang kuat menuju yang lemah atau sebaliknya.

18
Terima kasih!

Ada pertanyaan?
You can find me at instagram; @Alfianh28_ & facebook; M. Alfian
Hermawan or email; Muhammadalfian2810@gmail.com

19

Anda mungkin juga menyukai