Anda di halaman 1dari 15

Cara perawatan atau Servis Sistem CVT Pada Motor Matik

17 Jul 2017

JAKARTA — Salah satu komponen penting pada sepeda motor jenis skuter otomatik
(skutik) adalah Continuously Variable Transmission (CVT). Komponen yang punya
tugas menyalurkan tenaga ke roda namun tidak berbentuk rantai ini memang sering
dilupakan saat perawatan ringan di bengkel.
CVT sendiri terdiri dari berbagai komponen lainnya yang bisa dibilang cukup rumit
dibanding jenis rantai. Seperti per CVT, roller, v-belt, mangkok kopling, dan banyak lagi.
Jika sistem CVT ini tidak sering dirawat atau minimal diberssihkan maka akan berpengaruh
kepada seluruh komponen di dalamnya.
Sehingga, menurut Saifudin, mekanik Putra Motor Daan Mogot, jika CVT jarang dibersihkan
atau diservis, imbasnya ke tarikan motor akan terasa berat, risikonya performa motor kurang
maksimal dan bisa boros bahan bakar.
“Jadi, setiap servis berkala harus berpesan untuk dicek kondisi CVT-nya, bersihkan dari
kotoran atau debu yang menempel, jika itu dibiarkan, CVT akan cepat bermasalah,” katanya.
Saifudin menambahkan, saat melakukan perawatan, pastikan mekanik tidak hanya
membersihkan tapi juga melakukan pengecekan pada beberapa komponen di CVT.
Tujuannya untuk memastikan apakah pada bagian CVT masih layak digunakan atau harus
diganti.
“Cek komponen penting pada CVT, kalau sudah aus sebaiknya segera ganti, ikuti saja arahan
mekanik. Jika dibiarkan, takutnya bermasalah saat di jalan. Kalau mekanik menyarankan
untuk ganti, sebaiknya ganti saja,” sarannya.
Untuk motor matik Honda seperti Honda BeAT Fi, pemerikasaan CVT dilakukan setiap 8000
km dan penggantian V-belt pada 24.000 km.
Sedangkan untuk skutik Yamaha, Saifudin mengatakan setiap 7000 km dan pemeriksaan
berikutnya setiap 3.000 km. Lanjutnya, jika motor masih memiliki buku servis sebaiknya
lakukan servis berkala di bengkel resmi dari masing-masing merek.
“Saya sarankan baca buku panduan servis, jangan malas untuk membaca, kalau masih
memiliki garansi sebaiknya servis rutin di bengkel resmi masing-masing, supaya jika terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan bisa mengajukan komplain, karena biasanya di bengkel resmi
ada jaminannya,” ungkapnya.

Rumah Roller
Jalur bergerak roller ini bisa tergerus, efeknya pada tarikan yang berat dan tertahan.
Kerusakannya diakibatkan usia pakai dan beban overload yang sering dibawa skutik.
Disarankan alur roller diberi gemuk secukupnya supaya lebih awet.

Roller
Paling sering didapati jadi peyang atau hancur. Gejalanya terdengar bunyi ngrecek-ngrecek di
area CVT bagian depan. Solusinya harus ganti roller. “Supaya awet silahkan diberi gemuk
terlebih dulu, pengalaman di skutik balap, roller jadi lebih awet,” yakin pria asal Depok ini.

V-Belt dan roller yang tidak dirawat berkala

Damper Teflon (Slide Pieces)


Berjumlah tiga buah dan punya tugas menahan getaran dari rumah roller. Gejalanya terdengar
bunyi klok-klok ketika putaran mesin stationer. Disarankan setiap mengganti roller, damper
ini juga ikut diganti.

V-Belt
Berbahan karet dan selalu terkena panas, lama-lama pasti getas. Gejala rusaknya harus dilihat
langsung, jika sudah retak-retak lebih baik langsung ganti baru. Jika tidak, sewaktu-waktu v-
belt bisa putus dan skutik tak bisa bergerak.

Kampas Sentrifugal
Sering dengar bunyi mendecit? Ini karena kampas sudah tipis. Tanda lainnya mesin sudah
teriak tapi kecepatan skutik tak terlalu tinggi. Solusinya harus ganti. “Untuk Mio bisa pakai
kampas BeAT, lebih murah karena dijual kampasnya aja, kalo beli khusus Mio harus satu
paket dengan dudukanya,” saran pebengkel rumahan ini.

Piston Jantungnya Mesin Motormu

Piston bekerja pada ruangan yang disebut silinder, disinilah proses pemampatan berlangsung,
piston kemudian mendorong uap bahan bakar dan udara yang homogen ke kubah silinder
untuk diledakan. Karena tugas utamanya memompa uap bahan bakar dan udara maka piston
wajib dipasang sangat rapat pada silinder. Tapi bukan berarti rapat serapat-rapatnya Feders,
tetap dibutuhkan celah atau clearance antara piston dan silinder.
Piston atau dikenal dengan 'seher' oleh orang-orang bengkel dan 'torak' jika menggunakan
bahasa teknis, jika dianalogikan adalah jantungnya sepeda motor, tugas utamanya memompa
uap bahan bakar dan udara ke ruang bakar untuk dimampatkan dan kemudian diledakan, lalu
mengubah tekanan karena ledakan tadi menjadi gaya atau linear.

Sudah pasti piston terbuat dari bahan spesial, bahan tersebut harus ringan tapi juga kuat
Feders. Umumnya sih piston terbuat dari alumunium alloy atau bahan tempa lainnya yang
memiliki karakter ringan dan kuat.
Jika piston dipasang terlalu ketat dengan silinder maka akan terjadi macet atau jammed saat
mesin panas akibat pemuaian piston. Bahasa ringannya sih ukuran piston membesar,
meskipun terjadi pemuaian pada silinder, tapi pemuaian pada piston terjadi lebih besar.

Lalu bagaimana bisa memampatkan kompresi jika masih ada celah ? Nah, disinilah tugas ring
piston, celah yang nol koma sekian milimeter antara piston dan dinding silinder di
mampatkan oleh ring piston, nanti akan dibahas tersendiri soal ring piston ya Feders.

Kerenggangan yang pas antara piston dan silinder tetap harus disempurnakan oleh oli motor,
gerakan naik turun piston pada silinder yang terjadi ribuan bahkan jutaan kali ketika mesin
motor menyala pastinya menghasilkan gesekan yang menimbulkan panas, gesekan
tersebut kudu dilumasi oli motor dengan kualitas tinggi agar terjadi gesekan seminim
mungkin.

Pelumas harus mampu memberikan perlindungan pada komponen yang bergesekan sekaligus
membuat suhu mesin tetap stabil. Suhu mesin yang terjaga pada suhu ideal, yaitu tidak dingin
dan tidak terlampau panas, membuat mesin bekerja maksimal. Efeknya tentu penggunaan
bahan bakar yang efisien dan power yang dihasilkan mesin lebih besar.

Nah kalau soal pelumas Feders tau dong kalau Federal Oil memiliki line up oli motor terbaik
yang lengkap untuk semua motor. Pelumas yang mampu menjaga jantung sepeda motor
kalian selalu kondisi terbaiknya.

Komponen Besar Sepeda Motor

Salam otomotif di manapun kalian berada. Pada kesempatan kali ini Camargus mencoba
memberikan informasi mengenai komponen yang ada pada sepeda motor. Sangat penting
bagi anda semua untuk mengetahui setiap komponen yang ada pada motor. Komponen pada
motor harus sangat dipahami karena sangat membantu dalam proses memperbaiki kerusakan
yang ada pada motor anda. Pada umumnya komponen sepeda motor terdiri dari 3 bagian
besar, yaitu bagian rangka, kelistrikan dan mesin. Komponen besar sepeda motor ini sangat
membantu anda dalam mempelajari setiap seluk beluk motor anda.

Bagian Rangka

Sumber: www.camargus.com

Motor memiliki rangka yang sesuai dengan kebutuhan motor tersebut. Bagian rangka
berfungsi sebagai wadah penempatan mesin, sistem kelistrikan dan penyangga penumpang.
Bagian dari beberapa komponen untuk menunjang agar sepeda motor dapat berjalan dan
berbelok. Komponen pada bagian rangka terdiri dari, rangka, kelompok kemudi, kelompok
suspensi, kelompok roda, kelompok rem, tangki bahan bakar, tempat duduk, dan fender.
Bagian Kelistrikan

Sumber: www.camargus.com

Bagian kelistrikan pada sepeda motor memiliki jalur yang berbeda walaupun kelistrikan yang
dihasilkan sama-sama berasal dari pembakaran mesin. Mekanisme kelistrikan dipakai untuk
menghasilkan daya pembakaran untuk proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang
keamanan berkendaraan. Jadi semua komponen yang berhubungan langsung dengan energi
listrik dikelompokkan menjadi bagian kelistrikan. Bagian kelistrikan terdiri dari komponen
pengapian, pengisian dan kelompok beban. Kelistrikan harus tetap dijaga kestabilannya agar
performa yang dihasilkan juga akan tetap bagus dan tahan lama.

Bagian Mesin

Sumber: www.camargus.com

Bagian mesin merupakan bagian terpenting didalam sebuah sepeda motor, karena mesin pada
motor merupakan komponen penggerak. Bagian mesin adalah seluruh komponen yang
mengkonsumsi energi listrik selain sistem pengapian, terdiri atas sistem tenaga mesin.
Sebagai sumber tenaga penggerak untuk berkendaraan, terdiri dari, mesin / engine, sistem
bahan bakar, sistem pelumasan, sistem pembuangan, dan sistem pendinginan.

Bagian komponen besar dari ketiga bagian tersebut, memiliki peran dan fungsinya masing-
masing. Salah satunya bagian mesin yang merupakan sumber tenaga dan penggerak dari
sepeda motor sehingga dari sumber tenaga tersebut dapat dihubungkan ke bagian lainnya.
Jangan salah mengenal dalam bagian mesin ini, karena salah penamaan dalam bagian mesin
akan salah juga pada saat memperbaikinya.

Jenis Mesin Motor

Sumber: www.camargus.com

Mesin motor memiliki jenis mesin yang berbeda, dari jenis mesin yang berbeda juga
menghasilkan tenaga yang berbeda. Mesin motor terbagi kedalam 2 golongan yaitu mesin 4
tak dan mesin 2 tak. Mesin merupakan penghasil tenaga pada suatu kendaraan bermotor,
termasuk sepeda motor. Mesin mempunyai komponen utama berupa silinder blok, silinder
kop, dan karter (khusus motor 4 tak). Mesin 2 tak ini maksudnya adalah untuk memperoleh 1
x usaha, dibutuhkan 1 x putaran crankshaft dan 2 x gerakan piston (turun dan naik). Pada
mesin 2 tak, konstruksi mesinnya cukup sederhana, hanya berupa piston, crankcase, katup
masuk berupa membran, saluran bilas, dan saluran buang. Mesin 4 tak berarti untuk
memperoleh 1 x usaha, dibutuhkan 2 x putaran poros engkol dan 4 x gerakan piston (turun-
naik-turun-naik). Masing-masing komponen tersebut, terutama pada komponen pertama dan
kedua masih dapat dirinci lagi menjadi beberapa sub-komponen. Masing-masing komponen
tersebut di atas mempunyai fungsi tertentu, sesuai dengan cara kerja suatu motor (4 tak atau 2
tak). Jenis mesin motor 2 tak dan 4 tak memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing
tergantung dari penggunaannya.
Komponen Mesin

Pada bagian ini akan membahas bagian mesin secara umum yang mengatur kekuatan mesin
motor. Secara umum komponen mesin pada sepeda motor dapat dibagi menjadi 3 bagian
utama, yaitu kepala silinder (cylinder head), blok silinder (cylinder block), dan bak engkol
(crankcase). Ketiga komponen ini merupakan tulang punggung bagi mesin sepeda motor.
Komponen utama mesin sepeda motor berikut ini merupakan mesin sepeda motor untuk dua
langkah (2 tak) dan empat langkah (4 tak). Komponen yang ada pada mesin memiliki fungsi
yang berbeda. Maka dari jenis mesin juga memiliki kemampuan yang berbeda.

Kepala Silinder (Cylinder Head)

Sumber: www.camargus.com

Kepala silinder (cylinder head) memiliki fungsi untuk menutup lubang silinder pada blok
silinder dan sebagai tempat dudukan busi. Kepala silinder ini bertumpu diatas blok silinder.
Pada titik tumpunya dipasang atau disekat oleh gasket yang berguna untuk mencegah
kebocoran kompresi. Kepala silinder dibuat dari bahan alumunium campuran agar tahan karat
dan juga tahan terhadap panas pada suhu tinggi serta konstruksinya ringan. Pada kepala
silinder biasanya ada sirip-sirip yang membentuk alur, sirip-sirip ini berfungsi untuk
membantu melepaskan panas pada mesin atau biasa kita sebut dengan pendingin udara.
Blok Silinder Mesin (Cylinder Block)

Sumber: www.camargus.com

Blok silinder (cylinder block) memiliki fungsi sebagai tempat bergeraknya piston. Blok
silinder piston terdiri dari dua komponen yang digabung menjadi satu, yaitu silinder liner dan
blok silinder, keduanya saling melekat. Blok silinder dan silinder liner dibuat terpisah, hal ini
akan memberikan keuntungan ketika silinder liner keausannya sudah berlebihan akibat
gesekan dengan piston, maka silinder liner dapat diganti. Blok silinder mesin dibuat dengan
syarat-syarat sebagai berikut, tahan terhadap panas atau suhu yang tinggi, bisa
menghantarkan panas dengan baik, dan tahan terhadap gesekan.

Silinder liner yang bergesekan langsung dengan piston mendapat pelumasan supaya tidak
terjadi keausan, namun meskipun mendapat pelumasan tetap saja keausan silinder liner tidak
dapat dihindari, untuk itu perlu adanya pengecekan secara rutin pada silinder liner dengan
bantuan dial indikator. Pada dinding silinder sepeda motor juga terdapat sirip-sirip yang
berfungsi untuk mendinginkan mesin melalui udara yang masuk ke kisi-kisi atau celah sirip
tersebut.
Tipe transmisi ini lebih dikenal dengan sebutan transmisi matic atau otomatis, yang banyak
dipakai pada motor-motor skutik. Apa saja komponen-komponen yang terdapat didalam
CVT ?

Nama Komponen Transmisi Otomatis Pada Motor

1. Fixed primary sheeve

Dalam pulley primer sistem CVT ada dua bagian utama, yakni fixed primer dan sliding
primer. Fixed primer sheeve adalah sisi yang terhubung secara fixed (tetap) ke poros pulley
primer.

Fungsinya sebagai tempat V belt melilit pulley.

2. Sliding primary sheeve


Sementara sliding primer sheeve adalah sisi yang terhubung secara tidak tetap pada poros
pulley primer. Karena sheeve ini tidak tetap maka bisa digeser ke kanan dan ke kiri.

Fungsi sliding primary sheeve adalah untuk memperbesar atau memperkeil diameter dari
pulley primer. Ketika sliding primary bergerak mendekati fixed primary sheeve maka
jaraknya semakin dekat.

Bentuk dari sheeve ini tirus sehingga saat kedua sheeve ini bergerak mendekat, lilitan V belt
akan terdorong menjadi lebih melebar.
3. Roller

Roller atau pemberat berfungsi untuk mengatur pergerakan sliding primer sheeve. Pemberat
ini bekerja menggunakan prinsip gaya sentrifugal.

Gaya sentrifugal adalah gaya yang keluar dari sebuah gerakan rotasi dengan arah menjauhi
poros putaran. Namun, alur roller ini dibuat condong ke depan.

Sehingga pergerakan roller tidak sepenuhnya menjauhi poros putaran namun akan
dibelokan ke arah depan. Pergerakan ini akan mendorong sliding primer sheeve untuk
bergerak ke depan ketika putaran pulley kencang.

4. Primary shaft

Poros primer berfungsi menghubungkan putaran crankshaft dari mesin ke pulley utama.
Sebagai poros primer, komponen ini terhubung ke crankshaft mesin secara tetap.

Sehingga RPM mesin sama dengan RPM poros primer, yang artinya RPM mesin juga sama
dengan RPM pulley primer.

5. V Belt

V belt adalah sabuk khusus yang terbuat dari bahan karet bercampur serat baja yang
berfungsi menghubungkan putaran dari pulley primer ke pulley sekunder.

Meskipun terbuat dari karet, V belt tidak memiliki daya elastisitas seperti karet pada
umumnya. Karena serat sabuk terbuat dari kawat baja. Bahan karet digunakan karena
sanggup menahan gesekan antara pulley primer dan sekunder.
Advertisement

6. Secondary fixed sheeve

Pada pulley sekunder juga terdapat dua sisi, yakni sisi fixed sheeve dan sliding sheeve.
Secondary fixed sheeve adalah sisi sheeve yang terhubung dengan poros sekunder secara
tetap.

7. Secondary sliding sheeve

Untuk secondary sliding sheeve, juga sama memiliki fungsi untuk mengatur besar kecilnya
diameter pada pulley sekunder. Secondary sliding sheeve juga berbentuk tirus agar
pergerakannya bisa mempengaruhi lebar lilitan V belt.

8. Secondary sheeve spring

Pada pulley primer, itu ada roller yang bertugas mengatur pergerakan primer sliding sheeve.
Namun pada pulley selunder hanya menggunakan sebuah pegas spiral untuk mengatur
pergerakan secondary sliding sheeve.

Dalam posisi normal, pegas ini akan menjaga sliding sheeve tetap rapat sehingga
diameternya membesar. Namun ketika pulley primer berputar, roller tidak hanya mengatur
pergerakan primer sliding sheeve,

Tapi juga melawan daya pegas pada pulley sekunder. Karena V belt juga tidak memiliki
daya elastisitas maka pembesaran diameter pullet primer akan membuat diameter pulley
sekunder mengecil.

Baca pula ; Komponen transmisi manual pada sepeda motor dan fungsinya

9. Secondary shaft

Poros sekunder berfungsi meneruskan putaran dari pulley sekunder ke powertrain


berikutnya yaitu kopling sentrifugal.
10. Centrifugal clutch

Kampas kopling pada jenis kopling sentrifugal sangat berbeda berbeda dengan kopling
manual. Kalau kopling manual, kampas kopling itu hanya berbentuk piringan namun pada
kopling sentrifugal kampas kopling berbentuk seperti sepatu rem tromol.

Fungsi kampas kopling sentrifugal adalah meneruskan putaran dari poros sekunder ke roda
hanya apabila putaran poros sekunder pada midle RPM.

Kampas kopling ini bekerja menggunakan gaya sentrifugal, jadi ketika poros sekunder
berputar otomatis kampas kopling juga berputar. Putaran kampas kopling akan
menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat kampas kopling bergerak lebih keluar.
Sehingga bisa terhubung ke clutch housing.

Baca pula ;

 Komponen kopling manual pada sepeda motor


 Cara kerja transmisi manual syncronmesh pada mobil
 Cara kerja transmisi manual sequential pada motor

11. Clutch housing

Rumah kopling ini berbentuk seperti tromol rem, fungsinya untuk menerima putaran dari
kampas kopling yang selanjutnya akan dikirim ke roda.

Ketika kampas kopling berputar pada RPM rendah, gaya sentrifugal yang dihasilkan itu kecil
sehingga kampas kopling tidak mampu membuat rumah kopling berputar.

Namun ketika RPM mesin bertambah, gaya sentrifugal membesar dan kampas kopling akan
semakin kuat menekan rumah koplong. Hasilnya terjadilah perpindahan tenaga dari kampas
kopling ke rumah kopling.
12 Transmission case

Rumah transmisi adalah komponen yang melindungi semua sistem transmisi dari pulley
primer hingga pulley sekunder. Dengan adanya rumah transmisi, maka tidak ada material
seperti debu atau air yang mampu mengganggu V belt dalam meneruskan putaran.

Apakah transmisi matic perlu oli pelumas ?

Sebenarnya, oli transmisi motor tidak diperlukan pelumasan. Ini karena V belt bekerja
secara kering dan ketika terkena pelumas justru V belt akan selip.

Pelumas matic yang sering anda ganti, itu sebenarnya hanya melumasi bagian gear
belakang yang menghubungkan gigi output dari rumah kopling ke gigi yang terhubung ke
roda.

Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai komponen transmisi otomatis sepeda motor
dan fungsinya. Semoga bisa menambah wawasan kita.

Anda mungkin juga menyukai