Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan KLIPING PANTUN ini dengan baik.Kliping
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas bahasa Indonesia sebagai siswa kelas VII di MTs
Ma’arif Tembarak.Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan kliping ini sehingga kliping ini bisa tersusun dan lancar.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, penulis
menghargai kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan
dimasa mendatang.Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Temanggung, 11 April 2022

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................2

Daftar Isi...................................................................................................................3

PANTUN ANAK.....................................................................................................4

a. Pantun Sukacita..................................................................................................4
b. Pantun Dukacita.................................................................................................5

PANTUN MUDA....................................................................................................6

a. Pantun Berkenalan.............................................................................................6
b. Pantun Berkasih-kasihan....................................................................................7
c. Pantun Perceraian...............................................................................................8

PANTUN TUA........................................................................................................9

a. Pantun Agama....................................................................................................9
b. Pantun Nasehat.................................................................................................10
c. Pantun Dagang.................................................................................................11

PANTUN TEKA-TEKI.........................................................................................12

PANTUN JENAKA...............................................................................................13

BERBALAS PANTUN..........................................................................................14

3
PANTUN ANAK

a. Pantun Sukacita

Tanah ini sungguh subur,

Banyak sekali kumpulan bebek.

Sebentar lagi akan libur,

Main-main ke rumah nenek.

Atik sedang banyak pikiran,

Takut sekali dengan dosa.

Kalau aku hafal alquran,

Hadiahnya umroh bersama.

Pergi jauh menuju kawah,

Sungguh menyengat bau belerang.

Main ke desa turun ke sawah,

Senang hati gembira dan riang.

Ahli gigi sudah mahir,

Bertemu ahli mata saling bertaut.

Selama masa adikku lahir,

Dapat kawan untuk bergelut.

4
b. Pantun Dukacita

Indonesia negara agraris,

Tak dibiarkan dijajah sejengkal.

Aku sedih selalu menangis,

Adikku sayang telah meninggal.

Buah iman adalah sabar,

Mengaji lagi di hari rabu.

Sangat lembut dan penyabar,

Sedih hati mengenang ibu.

Siang-siang makan tebu,

Tebu punya ibu Arga.

Sungguh rindu senyuman ibu,

Semoga ibu masuk surga.

Bertemu di pasar dengan si Jeni,

Jeni membeli sebuah kurma.

Biarlah sedih di dunia ini,

Tapi di akhirat berjumpa mereka.

Makan manggis makan duku,

Ramai sudah di rumah Bunda.

Ya Allah tolong kuatkan aku,

Melihat bunda masuk keranda.

5
PANTUN MUDA

a. Pantun Berkenalan

Ada sepeda yang antik,

Dibelikan ayah Heru.

Hai kamu gadis yang cantik,

Boleh ku tau siapa namamu?

Di pantai ada pria tampan,

Ku dekati agar dapat dirayu.

Maksud hati ingin berkenalan,

Apalah daya saya pemalu.

Menyebrang naik sampan,

Agar tak jatuh ku pegang tanganmu.

Berilah satu kesempatan,

Untukku yang ingin mengenalmu.

Ada anak jualan koran,

Membeli satu harganya tiga ribu.

Janganlah enggan berkenalan,

Siapa tau naksir padaku.

6
b. Pantun Berkasih-kasihan

Burung dara membuat sarang,

Baju jepang beri berpita.

Hanya ingat adinda seorang,

Rasa terbayang di ruang mata.

Gunung Daik bercabang tiga,

Patah terjatuh dalam kolam.

Selama baik dengan adinda,

Tidak lupa siang dan malam.

Anak keling mencuci kain,

Kain di jemur di kayu duri.

Jika adinda mencari yang lain,

Tentu saya bunuh diri.

Ambil obat di Tanah Tinggi,

Bakar dupa di tengah paya.

Kalau kamu punya sahabat lagi,

Jangan lupa kepada saya.

Di sini raja di sana raja,

Tiada seperti raja melati.

Di sini muda di sana muda,

Hanya adinda lekat di hati.

7
c. Pantun Perceraian

Burung merpati menari-nari,

Bergoyang-goyang di tengah sawah.

Sedih rasanya hatiku ini,

Mengingat kita akan berpisah.

Sesah seperai dalam gangsa,

Gangsa yang jangan di pateri.

Bercerai mata tidak mengapa,

Asal jangan bercerai hati.

Menyusun pantun memakai rima,

Rima dibuat menjadi kisah.

Bertahun-tahun sekantor bersama,

Tibalah masa untuk berpisah.

Bunga mawar ada di tepi sawah,

Sungguh elok di samping batu.

Apabila nanti kita berpisah,

Janglah pernah kamu lupakan aku.

Emas murni dapat di sekolan,

Jual murah biarlah rugi.

Perpisahan ini tak ku inginkan,

Semoga dapat berjumpa lagi.

8
PANTUN TUA

a. Pantun Agama

Pergi jalan-jalan ke Kenya,

Tetap saja makan roti.

Ibadah hanya kepada-Nya,

Niat bersih ikhlas hati.

Es ini sangatlah dingin,

Jatuh ke bawah dekat tangga.

Islam rahmatan lil ‘alamin,

Menjadi berkah bagi semuanya.

Menonton kajian Zakir Naik,

Sungguh ceria masih dikasih umur.

Matahari sudah naik,

Dirikanlah sholat dzuhur.

Nasi telah menjadi bubur,

Bubur ayam banyak bawang.

Menangis mayat di alam kubur,

Teringat jasad tak pernah sembahyang.

9
b. Pantun Nasehat

Bunga pengantin adalah kantil,

Diperebutkan banyak massa.

Jangan suka berbuah bathil,

Hilang rejeki tau rasa.

Banyak bumbu yang akan diramu,

Supaya enak rasa masakan.

Tinggi derajat karena ilmu,

Ilmu membawa pada iman.

Main ke Bandung daerah Batu,

Batu dilempar ke dalam sumur.

Belajar itu tidak kenal waktu,

Tidak pula juga memandang umur.

Semarang sungguh panas terik,

Terkena badan sungguh panasnya.

Awas jangan berbuat syirik,

Bisa-bisa kekal di neraka.

Hari ini hari selasa,

Besok adalah hari rabu.

Kalau adik ingin masuk surga,

Ibadah dan sedekah nomer satu.

10
c. Pantun Dagang

Banyak sekali adonan tepung,

Jatuh ke dalam air sungai.

Niat hati ingin pulang kampong,

Dagang di rantau kaki tak sampai.

Berlayar bertemu bajak laut,

Minta tolong tapi sangat sepi.

Nasib kami ibarat sabut,

Dihempas ombak karam di tepi.

Lelah sekali lengan tangan,

Ada banyak logam-logam.

Kipas-kipas barang dagangan,

Harap laris uang di genggam.

Adek minta beli bakpau,

Bakpau tidak ada kalau malam.

Kami ini dagang merantau,

Belum tentu tempat diam.

Mencari adanya harta karun,

Berpacu dengan kuda-kuda.

Hari petang matahari telah turun,

Dagang berurai air mata.

11
PANTUN TEKA-TEKI

Makan roti akhirnya kenyang,

Kenyang banget akhrinya begah.

Semua pasti basah jika berenang,

Orang apa yang rambutnya tidak basah?

Jawaban : Orang Botak

Makan enak pake rembung,

Minum madu dari lebah.

10 orang memakai satu payung,

Mengapa tak satupun yang basah?

Jawaban : Karena tidak hujan

Mukamu kok sangat suram,

Jangan-jangan sedang susah.

Masih kecil bajunya hitam,

Sudah besar bajunya merah.

Jawaban : Cabai Merah

Duduk santai di atas kursi,

Kursi merah siapa punya?

Dicari-cari kok sulit sekali,

Bila ketemu dibuang ia?

Jawaban : Upil

12
PANTUN JENAKA

Adek pelihara ikan sabu,

Mengumpat ia ke tepian.

Berfoya-foya terlebih dahulu,

Dikejar rentenir kemudian.

Kertas ini sungguh ringan,

Basah terkena kuah bakso.

Swadaya sudah tidak jaman,

Karna sekarang jamannya swafoto.

Ada buah di genggam tangan,

Pergi sudah hilang kosong.

Ada si bujang yang sedang berlarian,

Karena dengar anjing mengonggong.

Akhirnya Abang yang kutunggu,

Mengantarku pergi ke pasar.

Ingin sekali memeluk dirimu,

Tapi tak mampu..badanmu besar.

13
BERBALAS PANTUN

Beli cuka di Amerika,

Cuka di bawa sama orang Indian.

Aku suka, kamu pun suka,

Mengapa kita tak langsung jadian.

Pak Gubernur suka blusukan,

Ketemu rakyat capek otaknya.

Jika itu yang kamu harapkan,

Bagaimana bisa ku menolaknya.

Meracik jamu dicampur duku,

Duku disimpan di atas kasur.

Semenjak kamu tolak cintaku,

Sampai sekarang tak bisa tidur.

Kencur ditumbuk dibuat jamu,

Jamu berkhasiat enak rasanya.

Bukan bermaksud menolak kamu,

Tapi ku sudah ada yang punya.

14
Pergi berlibur ke Kota Bandung,

Jangan lupa sarapan bakwan.

Oh.. diri ini merasa beruntung,

Jatuh hati pada pria rupawan.

Jalan-jalan ke Bangka Belitung,

Lihat pemandangan sepanjang jalan.

Aku juga merasa beruntung,

Bisa dapatkan wanita idaman.

15
16

Anda mungkin juga menyukai