Anda di halaman 1dari 12

Pantun 2 kerat

Ada ubi ada batas,


Ada hari boleh balas,

Pantun 4 kerat

Anak ayam di atas pagar


Turun ketanah memakan padi
Pantang larang jangan dilanggar
Sombongnya diri hilang budi

Pantun 6 kerat

Bergayut-gayut si anak ungka,


Cukup takut bila dimandi,
Lari keluar masuk ke kota;
Sayang saudara masa bersuka,
Sayang emak sayang abadi,
Sayang kekasih masa bercinta.

Lada dan santan dalam gulai,


Beri tambahan daun salam,
Sayur buat pemakan nasi;
Selama badan kita bercerai,
Nasi dimakan rasa sekam,
Air diminum rasa duri.

Ular tedung jangan dipermudah,


Bisanya dapat membawa maut,
Jika tak maut merana juga;
Berhujan berpanas aku tak endah,
Keris lembing aku tak takut,
Kehendak hati kuturut juga.
Pantun 8 kerat

Bagus rupanya bunga melur,


Putih rupanya bunga pinang,
Berukir bertangkai perak,
Permainan raja perempuan;
Cawan, cerek sudah teratur,
Pinggan, mangkuk sudah terhidang,
Penganan mulia sudah terletak,
Samalah duduk kita makan.

Pantun berkait

Hujan lebat begitu dahsyat

Suara kilat begitu menenggema

Rahasia badan selalu sehat

Rutin kamu berolahraga

Suara kilat begitu menggema

Bersumber dari ats langit

Rutinlah kamu berolahraga

Agar kamu tak mudah sakit

Pantun tekateki

Kalau tuan pergi ke kedai,

Belikan saya buah keranji,

Kalau tuan bijak pandai

Apa binatang keris di kaki?


SYAIR

Syair Nasihat

Wahai anak muda, kenali dirimu,


Ialah jembatan bagi tubuhmu.
Kehebatan untuk dirimu,
Untuk kesuksessan bagimu.

Agar kau bisa meraihnya,


Semangatlah yang harus ada.
Kerja keras kamu ada,
Kesungguhan kamu ada.

Berpikirlah secara sehat,


Berucap tentang tobat dan selawat.
Berkarya dalam hidup dan manfaat,
Berprasangka yang baik dan tepat.

Wahai ananda hendaklah ingat,


Hidup di dunia amatlah singkat.
Banyakkan amal serta ibadat,
Supaya selamat dunia akhirat.

Orang kaya jangan suka menghina,


Karena kaya miskin sama saja.
Tiada manusia yang hina,
Karena hidup itu layaknya roda.
CONTOH GURINDAM

Gurindam pendidikan

Jika berilmu tidak boleh angkuh,


Nanti dirimu mudah terjatuh

Carilah ilmu ajid hukumnya,


Meski jauh ke negara china

Gurindam nasihat

Percuma orang banyak harta,


Jika tidak beramal terhadap sesama

Apabila orang banyak berkata,


Tandanya ia sedang berdusta

Gurindam agama
Siapa yang tidak takut akan tuhan,
Hidupnya tidak akan bertahan

Jadi manusia harus beriman,


Tak lupa tebar kebaikan

Gurindam cinta

Cinta bagai bintang kejora,


Pancaran sinarnya kasih sayang

Percuma bialng sangat cinta,


Kalau semuanya Cuma pua-pura
CONTOH SELOKA

Seloka jangan terperdaya

Wahailah rakyat Malaysia


Dengarkanlah ini seloka
Banyak sudah telah berlaku
Zaman ini ramai penipu

Buat panggilan minta wang


Konon menyamar jadi pegawai
Suruh balas tekan butang
Duit lesap simpanan melayaang

Sesal dulu pendapatan


Sesal kemudian tiada gunanya
Cekalkan hati teguhkan iman
Minta petunjuk yang maha Esa

Akhir kalam buat semua


Hidup perlulah bijaksana
Jangan mudah terpedaya
Pujuk rayu di alam siber
Seloka sebuah pengorbanan

Begini kisah cerita ditatap


Cabaran mendatang jiwa tersentap
Semangat di ragut perjuangan direntap
Menunai janji amanah ditetao

Bersyair berlagu gurindam lara


Merintih hati hanya mampu bersuara
Menderita sebegini bagai sengsara
Sanggup berkorban demi negara

Bukan sedikit cabaran mendatang


Jalan utama sedia direntang
Rela menerima ujian melintang
Memikir ilmu harus ditatang
TALIBUN

CONTOH TALIBUN
(6 BARIS)

Kelinci itu larinya cepat


Konon katanya secepat angin
Lebih cepat dari kura-kura
Hidup di dunia ini singkat
Gunakan waktu sebaik mungkin
Sebelum ajal menjemput kita

Berlayar menuju pulau di sana


Menerjang ombak di bulan purnama
Bersama nahkoda melempar jala
Agar memiliki gelar sarjana
Belajarlah dengan giat dan seksama
Jangan lupa selalu berdoa

(8 baris)

Jalan-jalan keliling kota


Ke kota lewat jalan utama
Ketemu teman-teman sebaya
Tak lupa untuk saling sapa
Hidup ini hanya sementara
Semua yang hidup akan mati jua
Ada baiknya kita siap sedia
Karena ajal datang tiba-tiba
CONTOH TEROMBA

Teromba persefaham dan tolong-menolong

Bulat air kerana pembentung

Bulat manusia kerana muafakat

Faham sesuai benar seukur

Bulat segolek ,pipih selayang

Rundingan jangan selisih

mufakat jangan bercanggah

Tuan pada sekata

Berani pada seia

Berat sama dipikul

Ringan sama dijinjing

Yang tidak ada sama dicari

Sama sakit,sama senang

Ke bukit sama mendaki

le luaran sama menuruni sama mengayun sama melangkah

Jika khabar baik diberitahu

Jika khabar buruk serentak didatangani

jika jauh ingat mengingati

Jika dekat temu menuruni

dapat sama labu

hilang sama rugi


CONTOH MANTERA
Mantera pengasih
Matahari empat,bulan lima
Bintang tujuh ke mat aku
Bintang berayunkan dagu aku
Bulan purnama ke kening aku
Semut beriring du bibir aku
Gajah sekawan di gigi aku
Ombak beralun di lidah aku
Suara aku seperti suara Nabi Daud
Cahaya aku seperti cahaya Nabi Muhammad
Berkat aku memakai pemanis.
PUISI MODEN
CONTOH SAJAK

Sajak Alam Sekitar


Alam,
Keindahan mu memukau ramai orang,
Keindahan mu tidak terlawan,

Alam,
Keindahan mu bagaikan syurga,
Air laut yang berombak-ombak,
Burung-burung berkicau merdu,
Tumbuh-Tumbuhan yang menghijau.

Alam,
Keindahan mu semakin mehilang,
Ini adalah perbuatan manusia yang tamak,
Tumbuh-tumbuhan semakin layu,
Binatang semakin pupus.

Marilah kita semua,


Menjaga alam ini,
Kerana alam ini tidak ternilai
Sajak pendidikan

Jejak langkah bermula dengan dada kosong

Jika dunia kami yang dulu kosong

Tak pernah kau isi

Mungkin hanya ada warna hampa,gelap

Tak biasa berbuat apa-apa,tak bisa kemana-mana

Tapi kini dunia kami penuh warna dan ceria

Dengan goresan garis-garis

Juga kata yang dahuku hanya mimpi

Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi

Itu kerena kau yang mengajarkan

Tentang warna mana yang indah

Tentang garis yang harus dilukis

Juga tentang kata yang harus dibaca

Terima kasih guruku dari hatiku

Untuk semua pejuang pendidikan

Kerna saat ini baru aku sedari

Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa

Dengan pendidikanlah nasib kita bisa diubah

Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin

Hanya ucapan terakhir dari mulutku

Kaulah pembimbingku

Kaulah pengajarku

Kaulah pendidikku

Itulah julukanmu

Yang tak pernah bosan


Mengajar dan membimbingku

Dengan tulus dan sabar

CONTOH CERPEN ( cerita pendek )

Anak yang dermawan

Ahmad merupakan anak yang periang, saat di jalan ia melihat seorang pengemis tua renta. Lalu dia merasa
kasihan. Bergegas Ahmad mendatangi pengemis lalu memberikan sedikit uang tabungannya.

Pengemis itupun kaget dan berkata. “Terima kasih, nak. Allah menyayangimu,” katanya sambil tersenyum.

Ahmad juga tersenyum bahagia. “Ini merupakan rejeki dari Allah dan seperti kebaikan yang diajarkan oleh
Islam,” sambungnya.

Setelah itu, Ahmad rajin untuk terus menabung dan memberikan sedekah. Setiap minggu, dia menyisakan
uang saku dan membantu orang yang membutuhkan.

Ahmad tumbuh menjadi anak yang baik dan disukai banyak orang. Berkah dari sedekah menghiasi setiap
langkah hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai