Anda di halaman 1dari 15

Inilah pantun-pantun nasehat. Untuk anakanda pemantik semangat.

Dengarlah dengan
hati menyimak. Moga turun kepadamu segenap berkat.

Anak elang jatuh ke rawa


Ditolong oleh menjangan rusa
Kasih dan sayang orang tua
Selalu ada sepanjang masa

Hari rabu memetik kelapa


Airnya segar hilang dahaga
Hormati Ibu juga Bapak
Agar kelak masuk surga

Dari apa kue lemang


Dari ketan yang dipanggang
Waktu kecil kita ditimang
Ayah Ibu harus disayang

Bapak tani menanam tebu


Pembeli datang bertanya harga
Wahai ananda hormati Ibu
Karena Ibu jalan ke surga

Empek-empek ditambah cuka


Tak terbanding enaknya rasa
Coba lihat anak durhaka
Di dunia hidupnya tersiksa

Orang dahulu hidup di goa


Biawak hidup di dalam rawa
Turuti perintah orang tua
Tiap sholat tak lupa berdoa

Mana mungkin ada buaya


Coba lihat dengan cermat
Mana mungkin hidup bahagia
Jika pada orang tua tiada hormat

CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK UNTUK


BELAJAR RAJIN
Wahai ananda permata Ibunda. Kumpulkan ilmu di dalam qalbu. Sedalam-dalam yang engkau
bisa. Walaupun jauh jalan yang kau tempuh. Ilmu laksana lentara. Api penerang di gelap gulita.
Penunjuk jalan pemagar jiwa. Agar dirimu tidak terlena.
Ilmu sejati membawa kedamaian. Di dalam hati ilmu bersemayam. Pembawanya bagaikan
padi. Makin tunduk jika berisi. Ilmu sejati membuat jiwa. Semakin permai wajahpun berwibawa.
Karena ia mengenalkan kita. Kepada Tuhan Sang Pencipta.
Hendaklah kau luruskan niat. Hendak semangat haruslah bulat. Ilmu bukan untuk dunia. Bukan
sebagai pengungkit harta. Bila ilmu memang ada. Harta datang dengan sendirinya. Karena
segala yang bermanfaat. Akan menetap di muka Bumi. Meski apa yang terjadi.
Wahai ananda permata Ayahanda. Hormati guru pembawa cahaya. Ikhlas menerima sekalipun
bercela. Karena merekapun adalah manusia.
Hendaknya engkau hormati guru. Agar tercurah segala ilmu. Karena semakin engkau
merendah. Engkau akan luas seperti samudra. Jangan sombong jangan takabur. Kelak berkah
ilmu menjadi luntur. Ilmu kelak tiada guna. Segala usahamu menjadi sia-sia.
Belajarlah engkau dengan tekun. Bagaikan sebutir benih di dalam kebun. Meskipun kecil

terlihat mata. Lama-lama besar menjelma. Menggapai ilmu jangan menyerah. Apalagi mundur
dan kalah. Kelak hati menjadi dungu. Budi pekerti engkau tak kan tahu. Berikut contoh
pantun nasehat anak tentang belajar.

Bangau terbang iring-iringan


Terbang jauh satu kepakan
Al Quran adalah pegangan
Jangan pernah dilupakan

Tari piring tari saman


Tari lilin apinya berpijar
Al Quran adalah pedoman
Rajin-rajinlah ananda belajar

Mentari pagi sinarnya hangat


Berangkat kerja ke Pulau Rengat
Belajar haruslah semangat
Jangan tersalah pada niat

Kancil menulis di daun lontar


Ketika mentari telah bersinar
Belajar bukan sekedar pintar
Tapi menjadi pribadi benar

Memancing ikan diberi umpan


Agar datang si ikan toman
Ilmu ibarat kemudi sampan
Agar hidup di garis tujuan

Apa gunanya tumbuhan temu


Ramuan jamu dengan lengkuas
Bila hati dipenuhi ilmu
Jiwanya besar pikirannya luas

Ikan nila berpindah kolam


Mencari kawan namanya tiram
Jika ilmu semakin dalam
Jiwa berani hatinya tentram

Sungguh indah syair setanggi


Merangkai kata bagai hiasan
Ilmu itu harus tinggi
Jangan dunia sebagai batasan

Apa namanya kepala kereta


Namanya masinis bukan nakhoda
Apa tujuan ilmu kita
Tujuannya mengenal Sang Pencipta

Kolam penuh ikan sepat


Untuk dimasak di daun talas
Jika ingin ilmu manfaat
Cari guru yang tulus ikhlas

Elang terbang ke atas awan


Turun bangau badannya kumal
Bukan banyaknya pengetahuan

Ilmu adalah banyaknya amal

Ngengat mengejar kura-kura


Bertemu mereka di pelimbahan
Semangat bagai api membara
Tiada padam oleh godaan

Laut dalam tempat berenang


Tempat ikan bermain-main
Sehari seutas benang
Setahun menjadi sehelai kain

Lebah dipimpin seekor ratu


Mencari bunga dekat kencur
Air lembut menetes di batu
Lama-lama batupun hancur

Sepah tebu rasanya hambar


Bila dibakar pasti berkobar
Jika engkau terus bersabar
Ilmumu pasti akan lebar

Jangan tertipu dunia semu


Tinggal di dunia hanya sepagi
Jika engkau orang berilmu
Derajatmu pasti meninggi

Dari mana datangnya wahyu


Kepada Nabi wahyu turun

Dari mana datangnya ilmu


Dari belajar dengan tekun

CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK DALAM


BERTEMAN
Pergilah ke tengah taman
Menikmati bunga menawan
Carilah olehmu teman
Yang dapat dijadikan pedoman

Amat ternama bunga selasih


Bunga indah slalu berseri
Jika hatimu selalu bersih
Engkau akan dikelilingi kasih

JAGALAH

Contoh Pantun Nasehat Anak Untuk Menjaga Diri. Pantun akan kami sajikan. Untukmu
ananda kasih pujaan. Moga engkau slalu dengarkan. Semua petuah jadi pedoman.
Jagalah dirimu wahai ananda. Dari semua mara bahaya. Yang meletup dari dalam diri.
Banyak insan tiada mengerti.
Jaga dirimu dari keburukan. Sifat jelek bisikan setan. Memang kadang sudah lumrah.
Yang buruk itu terlihat indah. Namun jika engkau berilmu. Engkaupun pasti sudah tahu.
Yang buruk kadang dihiasi. Keindahan berwana warni.

Namun tetaplah engkau setia. Kepada fitrah yang tercipta. Sebagai hamba dari Yang
Esa. Patuhlah engkau senantiasa. Bila engkau bermaksiat. Rasa nikmat hanya sekejap.
Sengsara jiwa sepanjang zaman. Di dunia pun dapat kau rasakan.
Rasa dosa rasa bersalah. Serta hidup yang menjadi susah. Adalah sebagai pertanda.
Agar engkau pulang kembali pada-Nya. Itulah kasih sayang-Nya. Agar engkau tiada
meneruskan. Perbuatan silap dan kerusakan. Kembali ke taman penuh kedamaian.

Berburu ke bukit kapur


Bawa senjata panah sangkur
Jaga diri dari kufur
Niscaya hidup penuh syukur

Kulit harimau elok disamak


Untuk tidur dengan nyenyak
Jaga diri dari tamak
Niscaya temanmu akan banyak

Pasar baru ramai marak


Tangan bertepuk mulut bersorak
Jaga diri dari congkak
Agar hidup tak luluh lantak

Air tertampung dalam tangki


Siram bunga agar tak mati
Jaga diri dari iri dengki
Niscaya sentosa relung hati

Tanam keladi tanam talas


Bawah matahari cahaya panas

Jaga diri dari malas


Niscaya punya banyak emas

Jalan-jalan ke Kota Medan


Pulangnya bawa burung bayang
Jaga diri dari godaan
Niscaya diri bertemu kejayaan

CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK TENTANG


AKHLAK TERPUJI
Hendaklah engkau hiasi diri. Dengan segenap akhlak terpuji. Sepanjang zaman yang
kau lalui. Semasa nafas tersisa masih. Ingat-lah wahai ananda. Semua akhlak pasti
tercatat. Tidak hilang tidak-lah cacat. Segenap kebaikan yang engkau lakukan. Akan
berubah menjadi istana. Sebagian menjadi sungainya. Sebagian menjadi jiwa sentosa.
Tetapi ingatlah pula. Segala maksiat yang sesaat. Kan menjadi siksa tiada terkira. Di
akherat penuh sengsara. Berharaplah mendapat surga. Dan takutlah pada neraka.
Karena itulah perintah. Dari Allah dalam Kitab Suci-Nya.
Lalu carilah olehmu. Keridhaan Tuhan alam semesta. Agar Dia meridhai pula. Terhadap
dirimu wahai ananda.

Mari nanda memanjat kelapa


Hari panas sangat dahaga
Adat baik bertutur sapa
Sopan santun harus dijaga

Cahaya terang sang matahari


Lebih terang dari pelita
Pandai-pandai membawa diri
Orang sayang hiduppun bahagia

Kacang tanah rasanya gurih


Tapi pedas si buah pala
Bantu teman jangan berpamrih
Kepada Allah mengharap pahala

Dari mana kain batik


Dari pasar tanjung pinang
Jaga lisan berkata baik
Niscaya orang menjadi senang

Perih sekali tertancap ilalang


Sangat sakit susah hilang
Tajamnya kata bagai pedang
Sekali terluka tetap terkenang

Pergi ke Padang berjalan kaki


Jangan letih dipaksakan
Luka pedang dapat diobati
Luka hati susah disembuhkan

Emas perak tersimpan di rongga


Banyak yang suka mutiara
Berbuat baik kepada tetangga

Niscaya diri banyak saudara

Di manakah hidupnya ikan-ikan


Di laut dalam mereka berenang
Salahnya orang dimaafkan
Jiwa besar hatimu lapang

SHOLAT JUMAT

Bertemu teman mesti menyapa


Jika hujat terjadi kilat
Coba lihat jam berapa
Jam sebelas berangkat sholat

Jangan membuang air beras


Pada bunga kita siramkan
Ayo mandi lekas-lekas
Sholat Jumat akan ditegakan

Ayam diintai oleh rubah


Jamu pahit sedang diseduh
Jika khatib sedang khutbah
Simak ia jangan bergaduh

Pohon rindang banyak dahan


Jangan dahan dipatahkan
Hadapkan hati kepada Tuhan

Ayah dan Ibu engkau doakan

Di eropa hujan salju


Memang cuacanya sudah lain
Pulang sholat ganti baju
Makan dahulu barulah main

Pasar baru tempanya kain


Pergi ke sana beli satu
Silakan ananda pergi main
Jangan sampai lupa waktu

Ikan mabuk terkena tuba


Ambil ketika tuba mendera
Jika petang sudah tiba
Pulang ke rumah dengan segera

Membeli bawal dapat tenggiri


Karena pikiran tidak tertib
Segera mandi bersihkan diri
Lalu tunaikan sholat magrib

Tali kekang terikat kendur


Kudanya lari entah kemana
Bila malam segera tidur
Bergadang itu tiada guna

BERSYUKUR

Berkicau merdu burung tekukur


Kepakan sayap terbang kabur
Selalulah belajar bersyukur
Niscaya rezeki tambah subur

Tekukur turun memakan sepat


Anak kera membawa lepat
Jika syukur menjadi sifat
Segenap bahagia ananda dapat

Memetik padi bersisa masih


Sisa dipatuk si burung nuri
Syukur itu berterimakasih
kepada Tuhan Maha Pemberi

Jika padi dimakan tekukur


Jangan lempar dengan lumpur
Jika Nanda tiada bersyukur
Artinya hidup dalam kufur

Burung tekukur berlaksa-laksa


Merdu sekali bunyi kicaunya
Orang kufur mendapat siksa
Di akherat dan di dunia

CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK AGAR


JUJUR JANGAN BERDUSTA
Hidup itu mesti jujur. Agar badan mendapat mujur. Bukan saja mujur di dunia. Moga
mujur di akherat kelak. Jauhkan darimu dusta. Karena dusta dibenci oleh Yang Esa.
Tinggalkanlah jangan kau teruskan. Semoga engkau mendapat kemaafan.
Meski apapun terjadi. Kejujuran tetap terpatri. Ia tak boleh lepas. Harus menyatu
bagaikan nafas. Jika jujur selalu. Tiada takut dalam hatimu. Karena engkau dalam
kebenaran. Maka ketentraman bersemayam.

Tunggu kabar tunggu berita


Kepada orang ditanyakan
Jangan bohong haramkan dusta
Apa yang benar engkau katakan

Hutan bakau menjadi taman


Agar pantai tiada hancur
Jika engkau ingin berteman
jauhkan dusta besarkan jujur

Makan di lepau naik pedati


Potong nilam pakai pisau
Jika engkau jujur hati
Hidup tentram jauhlah risau

Syahadat itu yang pertama


Mesti diresap sejiwa raga
Jujur itu landasan agama
Teguh dipegang sekuat tenaga

Puteri suka bunga petunia


Tanamnya di taman luas lega
Jangan mengharap pahala dunia
Jujur kita untuk ke surga

Terhampar luas bukit hijau


Hijau karena warna rumput
Dusta itu bagaikan ranjau
Membuat engkau jadi penakut

Sampan perahu mengejar kayak


Dari hulu tak kena-kena
Dusta itu bagaikan riak
Membuat hati gundah gulana

Matahari bercahaya silau


Anak negeri pergi merantau
Dusta itu bagaikan pisau
Membuat pikiran selalu risau

BEKERJA KERAS JANGAN MALAS

Ibu merenda adik main layang


Anak Melayu bermain gada
Wahai nanda yang kusayang
Dengarkan olehmu nasehat ayahanda
Air tajin menyiram talas

Membeli bumbu duitnya di laci


Hiduplah rajin jangan malas
Orang malas banyak yang benci
Tuan raja belajar menari
Ditemani para hulubalang
Hidup rajin bagaikan mentari
Kelak hidupmu akan cemerlang
Kucing hutan belang di kaki
Dipungut oleh anak petani
Rajin itu mengundang rezeki
Membuat mudah hidup ini
PENUTUP
Kereta berjalan di atas roda
Raja menghela memberi tanda
Dengarkanlah wahai ananda
Cukup-lah nasehat dari ayahanda
Bahtera berlayar ke Selat Sunda
Gelombangnya besar senantiasa
Turuti-lah nasehat ibunda
Kelak hidupmu makmur sentosa

Cukup sampai di sini kiranya dari pantunseribu. Tidak pernah berhenti berharap bahwa
setiap pantun yang disampaikan kami, memberi kebaikan kepada Anda semua. Tidak
terkecuali CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK di atas.

Anda mungkin juga menyukai