Anda di halaman 1dari 7

KUMPULAN

PANTUN

O
L
E
H

KALILA AURA K
PANTUN NASEHAT Hormati Ibu juga Bapak
Agar kelak masuk surga
Anak elang jatuh ke rawa
Ditolong oleh menjangan rusa Dari apa kue lemang
Kasih dan sayang orang tua Dari ketan yang dipanggang
Selalu ada sepanjang masa Waktu kecil kita ditimang
Ayah Ibu harus disayang
Hari rabu memetik kelapa
Airnya segar hilang dahaga Bapak tani menanam tebu
Pembeli datang bertanya harga Belajar haruslah semangat
Wahai ananda hormati Ibu Jangan tersalah pada niat
Karena Ibu jalan ke surga
Kancil menulis di daun lontar
Empek-empek ditambah cuka Ketika mentari telah bersinar
Tak terbanding enaknya rasa Belajar bukan sekedar pintar
Coba lihat anak durhaka Tapi menjadi pribadi benar
Di dunia hidupnya tersiksa
Memancing ikan diberi umpan
Orang dahulu hidup di goa Agar datang si ikan toman
Biawak hidup di dalam rawa Ilmu ibarat kemudi sampan
Turuti perintah orang tua Agar hidup di garis tujuan
Tiap sholat tak lupa berdoa
Apa gunanya tumbuhan temu
Ramuan jamu dengan lengkuas
Mana mungkin ada buaya Bila hati dipenuhi ilmu
Coba lihat dengan cermat Jiwanya besar pikirannya luas
Mana mungkin hidup bahagia
Jika pada orang tua tiada hormat Ikan nila berpindah kolam
Mencari kawan namanya tiram
Bangau terbang iring-iringan Jika ilmu semakin dalam
Terbang jauh satu kepakan Jiwa berani hatinya tentram
Al Quran adalah pegangan
Jangan pernah dilupakan Sungguh indah syair setanggi
Merangkai kata bagai hiasan
Tari piring tari saman Ilmu itu harus tinggi
Tari lilin apinya berpijar Jangan dunia sebagai batasan
Al Quran adalah pedoman
Rajin-rajinlah ananda belajar Apa namanya kepala kereta
Namanya masinis bukan nakhoda
Mentari pagi sinarnya hangat Apa tujuan ilmu kita
Berangkat kerja ke Pulau Rengat Tujuannya mengenal Sang Pencipta
Kolam penuh ikan sepat Jangan tertipu dunia semu
Untuk dimasak di daun talas Tinggal di dunia hanya sepagi
Jika ingin ilmu manfaat Jika engkau orang berilmu
Cari guru yang tulus ikhlas Derajatmu pasti meninggi

Elang terbang ke atas awan Dari mana datangnya wahyu


Turun bangau badannya kumal Kepada Nabi wahyu turun
Bukan banyaknya pengetahuan Dari mana datangnya ilmu
Ilmu adalah banyaknya amal Dari belajar dengan teku

KALILA KALILA

Ngengat mengejar kura-kura Pergilah ke tengah taman


Bertemu mereka di pelimbahan Menikmati bunga menawan
Semangat bagai api membara Carilah olehmu teman
Tiada padam oleh godaan Yang dapat dijadikan pedoman

Laut dalam tempat berenang Amat ternama bunga selasih


Tempat ikan bermain-main Bunga indah slalu berseri
Sehari seutas benang Jika hatimu selalu bersih
Setahun menjadi sehelai kain Engkau akan dikelilingi kasi

Lebah dipimpin seekor ratu Berburu ke bukit kapur


Mencari bunga dekat kencur Bawa senjata panah sangkur
Air lembut menetes di batu Jaga diri dari kufur
Lama-lama batupun hancur Niscaya hidup penuh syukur

Sepah tebu rasanya hambar Kulit harimau elok disamak


Bila dibakar pasti berkobar Untuk tidur dengan nyenyak
Jika engkau terus bersabar Jaga diri dari tamak
Ilmumu pasti akan lebar Niscaya temanmu akan banyak
Pasar baru ramai marak Kacang tanah rasanya gurih
Tangan bertepuk mulut bersorak Tapi pedas si buah pala
Jaga diri dari congkak Bantu teman jangan berpamrih
Agar hidup tak luluh lantak Kepada Allah mengharap pahala

Air tertampung dalam tangki Dari mana kain batik


Siram bunga agar tak mati Dari pasar tanjung pinang
Jaga diri dari iri dengki Jaga lisan berkata baik
Niscaya sentosa relung hati Niscaya orang menjadi senang

KALILA KALILA

Tanam keladi tanam talas


Bawah matahari cahaya panas Perih sekali tertancap ilalang
Jaga diri dari malas Sangat sakit susah hilang
Niscaya punya banyak emas Tajamnya kata bagai pedang
Sekali terluka tetap terkenang
Jalan-jalan ke Kota Medan
Pulangnya bawa burung bayang Pergi ke Padang berjalan kaki
Jaga diri dari godaan Jangan letih dipaksakan
Niscaya diri bertemu kejayaan Luka pedang dapat diobati
Luka hati susah disembuhkan
Mari nanda memanjat kelapa
Hari panas sangat dahaga Emas perak tersimpan di rongga
Adat baik bertutur sapa Banyak yang suka mutiara
Sopan santun harus dijaga Berbuat baik kepada tetangga
Niscaya diri banyak saudara
Cahaya terang sang matahari
Lebih terang dari pelita Di manakah hidupnya ikan-ikan
Pandai-pandai membawa diri Di laut dalam mereka berenang
Orang sayang hiduppun bahagia Salahnya orang dimaafkan
Jiwa besar hatimu lapang Membuat engkau jadi penakut

Tunggu kabar tunggu berita Sampan perahu mengejar kayak


Kepada orang ditanyakan Dari hulu tak kena-kena
Jangan bohong haramkan dusta Dusta itu bagaikan riak
Apa yang benar engkau katakan Membuat hati gundah gulana

Hutan bakau menjadi taman Matahari bercahaya silau


Agar pantai tiada hancur Anak negeri pergi merantau
Jika engkau ingin berteman Dusta itu bagaikan pisau
jauhkan dusta besarkan jujur Membuat pikiran selalu risau

KALILA KALILA
Ibu merenda adik main layang
Makan di lepau naik pedati Anak Melayu bermain gada
Potong nilam pakai pisau Wahai nanda yang kusayang
Jika engkau jujur hati Dengarkan olehmu nasehat ayahanda
Hidup tentram jauhlah risau
Air tajin menyiram talas
Syahadat itu yang pertama Membeli bumbu duitnya di laci
Mesti diresap sejiwa raga Hiduplah rajin jangan malas
Jujur itu landasan agama Orang malas banyak yang benci 
Teguh dipegang sekuat tenaga
Tuan raja belajar menari
Puteri suka bunga petunia Ditemani para hulubalang
Tanamnya di taman luas lega Hidup rajin bagaikan mentari
Jangan mengharap pahala dunia Kelak hidupmu akan cemerlang
Jujur kita untuk ke surga
Kucing hutan belang di kaki
Terhampar luas bukit hijau Dipungut oleh anak petani 
Hijau karena warna rumput Rajin itu mengundang rezeki
Dusta itu bagaikan ranjau Membuat mudah hidup ini
KALILA

Anda mungkin juga menyukai