Anda di halaman 1dari 27

25 Pantun Lucu Jenaka Pilihan

Naik mobil di pintu kanan


Mobil mewah buatan Jerman
Duduk bersanding dengan tunangan
Uang habis mobil pinjaman

Sado ditarik, Tali kuda nyelonong


Kalo lo baik, kasih pulsa dong...

Pagi-Pagi Makan Markise


Maen Gundu di Siram Aer
Bentar Lagi Bulan Puase
Jadi Rindu ame THR

Buah manggis di depan kaca


Salam manis buat yang baca

Bumbu kakap, kelapa muda.


Loe cakep, siapa punya?

Botok kakap ikan teri


Diolah dengan mentega
Cewek cakep dambaan hati
Boleh kenalan gak?

Cari duren di dalam meja


Makan kelapa airnya basi
Dari kemarin diem aja,
Ada apa sih?

Jalan-jalan ke pasar Pagi


Minta uang saku sama bunda
Jangan pernah GR lagi
Karena aku cuma bercanda

Ke pasar beli itik


Perginya bersama-sama
Sebenarnya kamu cantik
Tapi sayang ada yang punya

Guru berlari nemu nangka


Sapi di kandang disangka kuda
Sungguh mati aku cinta
Tapi sayang cuma bercanda

Minum cuka sama madu


Ikan sabu tanpa bumbu
Sebelum suka sama aku
Tanyakan dulu sama mamahku
Ikan teri ikan sontong
Jangan ngiri dong

Kuah babat campur alpukat


Minum jamu terasa hangat
Wah gawat, bisa kualat
Ketemu kamu si buaya darat

Kartini pahlawan sejati


Hari gini jalan sendiri?

Hujan di Solo banjir di Semarang


Kasian deh lo, masih jomblo sampe sekarang

Orang mudik bawa barang


Pakai kain jatuh terguling
Kamu senang dilirik orang
Setelah sadar ternyata juling

Orang kaya bawa palu


Dipakai buat mukulin buaya
Aduh saya jadi malu
Pasti situ nyariin saya

Cendana diukir di atas batu


Sudah jadi dibawa pulang
Hukum alam memang begitu
Orang jelek harus dibuang

Gendang gendut, tali kecapi


Kenyang perut, senanglah hati

Licin batu terendam lumpur


Tumpuk bata tepian sumur
Hari sabtu hari libur
Saatnya kita jemur jemur

Jemur batik di atas papan


Ambil benang di dalam peti
Kamu cantik aku tampan
Kayak Anang dan Ashanti

Pantai Perigi ombaknya naik


Semakin basah baju si Rangga
Lagi-Lagi BBM naik
Semakin resah derita warga

Tas kresek warnanya merah


Ikan louhan jangan dimakan
Meskipun pesek adalah  anugrah
Karena tuah yang ciptakan

Beli tinta untuk si ratu


Beli kain untuk si papa
Cinta itu cukup satu
Tapi kalau ada yang lain, ya gak papa

Buah kecapi di belande


Buah buni di pejompangan
Lagi ngerumpi di rumah jande
Bini dateng bawa pentungan
25 Contoh Pantun Cinta Romantis Pilihan

Nasi padang buat masakan


Dicampur rokok dari tembakau
Meskipun kadang menyakitkan
Aku rela kok demi engkau

Harum bagaikan bunga melati


Diam terpaku seorang tamu
Andaikan engkau mengerti
Betapa aku merindukanmu

Sangat banyak nona-nona


Beli pewangi ruangan tamu
Sungguh sangat mempesona
Butiran pelangi di mata kamu

Memang tangguh ular berbisa


Membuat jamu dengan racunnya
Sungguh hatiku tak pernah bisa
Memilih kamu atau dirinya

Ucok Baba main di lahan


Ayamnya mati karena mengais
Ku coba untuk tetap bertahan
Walaupun hati kian menangis
Di sana gunung di sini gunung
Di tengahnya pohon jati
Betapa hati sedang bingung
Menunggu jawaban si jantung hati

Ke pasar beli itik


Perginya bersama-sama
Sebenarnya kamu cantik
Tapi sayang ada yang punya

Jangan makan di dalam kamar


Nanti lupa dan ketinggalan
Jangan biarkan hati terbakar
Nanti merana berkepanjangan

Bercocok tanam sampai ke kali


Sawah ladang dicangkul petani
Cowok sopan dan baik hati
Itulah yang aku cari

Main tinju main pedang


Olahraga bikin kita senang
Kenapa ragu kenapa bimbang
Kalau sudah sayang katakan sekarang
Pulang tamasya bawa belanja
Nenek menangis di tepi telaga
Senang rasanya bisa berjumpa
Cewek manis seperti Anda

Ambil keramik di dalam taman


Pecah-belah berantakan
Lebih baik kita berteman
Daripada kita pacaran

Anak nelayan sampannya kotak


Muatannya penuh dengan ikan
Biar retak bumi ini kupijak
Kamu takkan pernah ku lepaskan

Anak katak namanya berudu


Anak lalat namanya larva
Sekian lama aku menunggu
Akhirhnya cinta diterima juga

Angsa putih di dalam kolam


Berenang dengan bebek betina
Kupikirkan siang dan malam
Mungkinkah cintaku diterima
Asin rasa air laut
Manis air si kelapa muda
Kita sudah lama terpaut
Namun tidak bersama juga

Asin rasa si air laut


Tawar rasanya si air hujan
Dua kekasih sudah terpaut
Tetap mencinta sepanjang zaman

Hati dingin merasa gundah


Hati tersayat seakan mati
Ku ingin suatu yang indah
Pada saat Valentine nanti

Burung pipit terbang kebukit


Tiba dibukit bertelor dua
Hati siapa yang tidak sakit
Melihat adek duduk berdua

Burung terbang tinggi di angkasa


Sesekali hinggap di pohon cemara
Hati ini terasa sungguh kecewa
Bila ditinggal oleh yang tercinta
Cahaya rembulan di malam kelam
Bintang bersinar tampak serinya
Rasa resah hati pun suram
Menahan lara rindu padanya

Cahaya mentari bersinar terik


Teriknya menyakiti mata
Melihat adek, abang tertarik
Tiap malam tak terpejam mata

Naik bus mini membawa ayam


Burung Jalak makan lumpia
Di sini aku terdiam
Semoga kelak engkau bahagia

Beli jamu di pasar Karawang


Lalu siap pergi ke Mekkah
Wajahmu selalu terbayang
Di setiap aku melangkah

Air tawar dipakai mandi


Ikan sembilang ditangkap orang
Sudah lama aku mencari
Ternyata dia disambar orang
Pantun penuntun rajin belajar

Pohon kelapa tumbuh berjajar


Tumbuh berjajar ditepi pantai
Barang siapa rajin belajar
Tentu dia lekas pandai

Buah kelapa dibelah belah


Bawa kepasar dalam pedati
Barang siapa malas sekolah
Bila besar menyesal nanti

Pohon limau dimana tumbuh


Tumbuh dekat pohon rambutan
Tuntutlah ilmu bersungguh sungguh
Supaya selamat dihari kemudian

Jambu itu jambu pertukal


Tumbuh subur lebat buahnya
Ilmu itu harta yang kekal
Penyuluh hidup dalam dunia

Kelapa muda beli dipasar


Dapat dibuat makanan lezat
Masa muda rajin belajar
Supaya selamat dunia akhirat

Buah kelapa muat ke perahu


Supaya dijual nanti dipasar
Barang siapa giat berguru
Tentu jadi orang terpelajar

Pohon kelapa tampaknya biru


Tampak biru dipinggir kota
Barang siapa banyak berguru
Baik berilmu daripada berharta

Batang arau dibelah-belah


Untuk pagar keliling sekolah
Jangan hiraukan letih dan lelah
Agar berhasil kita sekolah
Kelapa muda dipasar batu
Dibawa orang dari kuala
Masa muda giat berguru
Supaya senang dihari tua

Kelapa dibelah dibawa kepekan


Buat dijual jadi penghasilan
Waktu sekolah berkawan kawan
Giat menuntut ilmu pengetahuan

Kalau kita pergi berlayar


Cari dulu batu permata
Kalau kita orang terpelajar
Baik berilmu daripada berharta

Apa gunanya kita berperahu


Perahu kecil mudik kepehuluan
Apa gunanya kita berguru
Kalau masih picik pengetahuan

Kapal dihulu dipelabuhan


Kapal kepunyaan orang cina
Sesal dahulu pendapatan
Sesal kemudian tidak berguna

Apa gunanya kita bergalah


Perahu digalah tak mau laju
Apa gunyanya kita bersekolah
Diajar guru tak mau tahu

Baik-baik menimba perahu


Supaya jangan banyak airnya
Baik-baik kita berguru
Supaya lekas dapat pelajarannya

Hari panas amat teriknya


Tanah berdebu putih berterbangan
Anak malas buruk kibatnya
Tidak malu diri ketinggalan

Kemana kancil akan dikejar


Kedalam belukar tempatnya lari
Dimasa kecil rajin belajar]
Bila besar selamatlah diri
Padi disawah mask menguning
Mari menuai beramai-ramai
Lagi sekolah kita dibimbing
Menuntut ilmu supaya pandai

Padi menguning ditengah sawah


Seperti emas indah warnanya
Kita dibimbing masa sekolah
Ilmu luas banyak gunanya

Anak landak berbulu kasar


Lari masuk kelubang batang
Kalau anak kurang ajar
Seperti nasi setengah matang

Burung dara terbang tinggi


Lalu hinggap di atas meranti
Dari muda bercita tinggi
Terus berjuang sampai mati

Terbang tinggi mengawang-awang


Lalu kembali hinggap kesarang
Bercita tinggi bukan menerawang
Tapi seterusnya kita berjuang

Bis dari kota menderu-deru


Mari iukut siapa mau
Orangyang cinta ilmu dan guru
Menuntut ilmu tak pernah jemu

Banyak batang sagu rumbia


Banyak bersagu sangat berguna
Bersenang-senang hidup didunia
Banyak menimba ilmu yang berguna

Batang rumbia dikerat-kerat


Banyak bersagu makan sehat
Bersenang-senang hidup diakhirat
Banyak berilmu, iman dan taat
25 Contoh Pantun Nasehat Pilihan

Type equation here .

Tanam ubi di halaman rumah


Bunga melati daunnya merah
Jangan benci jangan marah
Karena benci jadi masalah

Mancari ikan di bawah emapang


Air keruh ikannya mati
Mencari kawan tidaklah gampang
Mencari musuh mudah sekali

Baju sobek jangan dibuang


Ambil kain bisa ditambal
Ngapain capek pergi berperang
Lebih baik rajin beramal

Air laut asin rasanya


Kelapa muda manis airnya
Jika hidup ingin bahagia
Sejak muda tekunlah bekerja

Anak bermain layang-layang


Bermainnya sambil bersanda gurau
Orang tua selalulah disayang
Agar hidup tak jadi kacau
Anak kutilang belajar terbang
Masih miring lagi terbangya
Janga suka berkata sembarang
Karena buruk akibatnya

Dari lebah jadilah madu


Dari padi jadilah nasi
Selalulah menuntut ilmu
Sebagai bekal diri ini

Anak ayam turunlah sembilan


Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Anak katak melompat-lompat


Berlompat-lompat di tepi telaga
Janganlah kita suka mengumpat
Kelak hilang seluruh pahala

Angin bertiup dari timur


Membawa sejuk peneduh jiwa
Janganlah bergantung pada umur
Ajal tak peduli muda dan tua
Api membakar hutan belantara
Kucing hutan sedang tertidur
Biar hidup sebatangkara
Budi pekerti tetap bertutur

Arang dan kayu bakar


Dibakar untuk memasak nasi
Jangan kamu suka bertengkar
Sucikan diri tenangkan hati

Asal kapas menjadi benang


Dari benang dibuat kain
Barang yang lepas janganlah dikenang
Sudah menjadi hak orang lain

Awan menggumpal di langit biru


Terbang burung tampak ramai
Jangan hanya memberi sembilu
Hiduplah dengan cara yang damai

Awan putih di atas langit


Terbang melintas si burung merpati
Persaingan memanglah sengit
Sikap jujur tetap tepati
Buah salak enak rasanya
Serat tanda pohon berduri
Orang galak seram rupanya
Tampang saja bukan di hati

Kalau keladi sudah ditanam


Jangan lagi meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas

Ada orang sedang menenun


Untuk membuat kain selendang
Jadi orang haruslah santun
Agar semua menjadi sayang

Kota Ende di Pulau Flores


Pulau Sumba bukan Sumbawa
Rumah tangga belum beres
Urusan orang terbawa bawa

Air jernih air terlaga


Pelan mengalir sampai muara
Rukun baik dengan tetanga
Hidup anda pasti bahagia
Ada orang sedang berdiri
Di tengah taman ada merpati
Lihat dulu diri sendiri
Baru yang lain dicermati

Kalau ada si kembang baru


Bunga kenangan dikupas jangan
Kalau ada sahabat baru
Sahabat lama dibuang jangan

Air dalam bertambah dalam


Hujan di hulu belum lagi tenduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh

Bertemu musang nangis di kali


Musangnya berontak lalu pergi
Kamu memang manis dan baik hati
Tapi sayang otak tek berisi

Biarlah orang bertanam buluh


Marilah kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Marilah kita bertanam budi
Contoh Pantun Teka Teki dan Jawabannya

Jikalau tuan tajuk cendana,

Ambil gantang jemurkan pala,

Jikalau tuan bijak bijaksana,

Binatan apa ekor di kepala?

(Jawabannya: Gajah)

Jikalau tuan tajuk cendana,

Ambil gantang sukatkan padi,

Jikalau tuan bijak bijaksana,

Binatang apa bertandung di kaki?

(Jawabannya: Ayam Jantan)

Jikalau tuan tajuk cendana,

Ambil gantang sukatkan pulut,

Jikalau tuan bijak bijaksana,

Binatang apa tandung di mulut?

(Jawabannya: Nyamuk)

Belayar perahu dari Berandan,

Menuju arah Selat Malaka,

Lebar kepala dari badan,

Apakah itu cobalah terkat?

(Jawabannya: Ikan pari)

Burung nuri burung dara,

Terbang ke sisi taman kayangan,

Cubalah cari wahai saudara,

makin diisi makin ringan,

(Jawabannya: Balon)

Hari-hari ke rumaha Cik Hitam,


Melihat orang memotong tebu,

Apa binatang darahnya hitam,

Janggut delapan tulangnya satu,

(Jawabannya: Ikan sontong)

Bukan kerang atau siput,

Berkaki bertangan bukannya kompot,

Terkelip-kelip duduk terseliput,

Merayap sepanjang di paya di rumput.

(Jawabannya: Penyu)

Berdengung bukannya kumbang,

Berbelalai bukannya gajah,

Kelam kabut saja terbang,

Hampir kepada kaum bernyawa.

(Jawabannya: Lebah penyengat/Lalat)

Diukur dijangka-jangka,

Burung merak burung angkasa,

Dengar tuan saya meneka,

Layang-layang gagah perkasa.

(Jawabannya: Kapal terbang)

Pak Pong Pak Mustafa,

Encik Dollah di rumahnya,

diadun tepung dengan kelapa,

Gula Jawa di tengahnya.

(Jawabannya: Kue malaka/Lompang)

Kalau tuan bawa keladi,

Bawa juga sipucuk rebung,

Kalau tuan bijak bestari,

Apa binatang tandung di hidung.

(Jawabannya: Badak)
Kalau tuan muda teruna,

Pakai seluar dengan gayanya,

Kalau tuan bijak laksana,

Biji di luar apa buahnya,

(Jawabannya: Buah Jambu Mede)

Kalau tuan pergi ke kedai,

Belikan saya si gula batu,

Kalau tuan orang yang pandai,

Apa binatang tulangnya satu.

(Jawabannya: Ikan sontong)

Walau dibungkus bukan kiriman,

Sudah takdir Allah yang satu,

Meski ditanam bukan tanaman,

Cubalah teka apakah itu?

(Jawabannya: Mayat/jenazah)

Ambil betik potongkan pisau,

Buah masak pokoknya rendah,

Kecil-kecil berbaju hitam,

Sudah besar berbaju merah,

(Jawabannya: Cabe merah)

Ada sebiji roda pedati,

Bentuknya bulat daripada besi

Bila bermain diikat sekuat hati

Dilempar hidup dipegang mati?

(Jawabannya: Gasing)

Buah budi bedara mengkal

Masak sebiji di tepi pantai

Hilang budi bicara akal

Buah apa yang tidak bertangkai?


(Jawabannya: Buah hati)

Kelap-kelip kusangka api

Kalau api mana asapnya? 

Hilang ghaib disangkakan mati

Kalau mati mana kuburnya?

(Jawabannya: Kilat di langit)

Budak-budak bermain batu

Batu dikira satu persatu

Badannya lurus bermata satu

Ekornya tajam apakah itu?

(Jawabannya: Jarum)

Jika tuan membeli tikar

Tikar anyaman dari mengkuang

Kalau tuan bijak pintar

Ular apa membelit pinggang?

(Jawabannya: Taling pinggang)

Pokoknya bulat dan juga rendang

Masam dan hijau ketika muda

Buahnya berbentuk seperti bintang

Sudah masak, kuninglah ia.

(Jawabannya: Belimbing)

Mak Minah menanak minyak

Kemenyan dibakar dengan setanggi

Dua peha beranak banyak

Untuk mendaki tempat yang tinggi?

(Jawabannya: Tangga)

Orang bekerja diberikan upah

Hidangan disaji dalam talam

Gajah putih ditengah rumah


Layar terkembang di waktu malam?

(Jawabannya: Tirai/kelambu)

Gigi berduri telah bersigai

Pembelah kayu ia berguna

Jika tuan orang yang pandai 

Benda apakah makannya dua cara?

(Jawabannya: Gergaji)

Jika ke kedai pergi berbelanja

Belikan saya sudu dan senduk

Jika pandai katakan ia

Semakin berisi semakin menunduk?

(Jawabannya: Padi)

Kalau tuan pakai lencana

Pakailah songkok di atas kepala

Kalau tuan bijak laksana

Binatang apakah tiada kepala?

(Jawabannya: Ketam/Kepiting/yuyu)

Pisau lipat dimainnya kera

Tangannya luka lalu terjun

Makan kuat tidak terkira

Kenyangnya tidak tahi bertimbun?

(Jawabannya: Api)

Minah ketawa terjerit-jerit

Melihat koyak pada selular

Orang putih duduk sederet

Pagar di dalam tebing di luar?

(Jawabannya: Gigi)

Tuan puteri belajar menari

Tari diajar oleh Pak Harun


Kalau tuan bijak bestari

Apa yang naik tak pernah turun?

(Jawabannya: Umur)

Buah cermai di dalam lubang,

Tepung digaul minyak sapi,

Anaknya ramai ibunya seorang,

Bila digesel berapi-api?

(Jawabannya: Mancis/Korek api)

Pantun Agama Islam


Kemumu di dalam semak
Jatuh sehelai selarasnya
Meski ilmu setinggi tegak

Tidak sembahyang apa gunanya

Saya pergi beli tembaga


Saya pakai untuk merekatkan parang
Apabila ingin masuk surga
Sering-sering mengaji dan sembahyang

Sebatang pohon daunnya rimbun


Lebat daunnya tiada buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya

Asam kandis asam gelugur


Kedua ayam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Terkenang badan tidak sembahyang

Dari kecil nak cincilak padi


Sudah besar cincilak padang
Dari kecil nak duduk mengaji
Sudah besar tegak sembahyang

Malam ini malam Jumaat


Esok malam Sabtu
Kita ini umat Muhammad
Jangan sampai meninggalkan waktu

Banyak bulan perkara bulan


Bulan puasa bulan kita
Banyak Tuhan perkara TUhan
Tuhan yang esa Tuhan kita

Pisang ambon di tanam di gunung


Tumbuh sepuluh layu sebatang
Buruk orang jangan dicari
Bila kita sedang berpuasa

Tekun kita beramal ibadah


Untuk belanja dikemudian hari
Kita serahkan kehadirat Allah
Mudah-mudahan disyafaatkan Nabi

Banyak hari perkara hari


Hari Jumaat hari kita

Banyak Nabi perkara Nabi


Nabi Muhammad Nabi kita

Kalau Adik selesai makan


Jangan lupa nasi ditungku
Kalau adik dah jadi kaya
Jangan lupa Tuhan yang satu

Timbus pisang di batas para


Anak ayam jantan betina
Rukun Islam berapa perkara
Itulah hamba hendak bertanya

Sama-sama tetapkan iman


Supaya jangan jadi halangan
Ajal dan maut jodoh pertemuan
Semuanya itu di tangan Tuhan

Ke Baitullah di tanah suci


Datang ke sama minta selamat
Tuhan Allah yang maha suci
Jangan dilupakan setiap saat

Anak ayam turunlah satu


Matilah satu tinggallah habis
Matilah badan waktu itu
Sebab mengikuti setan iblis

Tali jangkar di dama kapal


Tenggelamnya di laut dalam
Orang ingkar beratlah dosa
Akhir hayat tidak tenteram
Nangka muda digulai lemak
Buah keranji masak tersangkut
Harta dunia jangan di tamak
Bila mati tidak mengikut

Jangan suka memfitnah orang


Orang benci Tuhan pun murka
Jangan suka melalaikan sembahyang
Bila mati masuk neraka 

Bunga kenanga diatas kubur


Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa

Sayang-sayang buah kepayang


Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang
Kuasa Allah menentukan

Sungguh indah pintu dipahat


Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan

Daun tetap di atas dulang


Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicoba

Pak Kulup anak juragan


Mati dicarun muntahkan darah
Hidup di dunia banyak dugaan
Kepada Allah kita berserah

Tante Mayang tetangga jaksa


Membeli bubur dikasih laksa
Tidak sembahnyang tidak puasa.
Di dalam kubur mendapat siksa.

Terang bulan terang Cahaya


Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Jikalau hendak hidup bahagia
Beramal ibadah sebelum mati

Asam kandis asam gelugur


Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat jasad tidak sembahyang

Masa berada di Pulau Jawa


Rakan diajak pergi menjala
Maha Berkuasa jangan dilupa
Kuasa Allah tidak terhingga

Banyaklah masa antara masa


Tidak seelok masa bersuka
Meninggalkan sembahyang jadi biasa
Tidak takut api neraka

Dua tiga empat lima


Enam tujuh delapan sembilan
Kita hidup takkan lama
Jangan lupa siapkan bekalan

Anda mungkin juga menyukai