Anda di halaman 1dari 20

Struktur

No. Fungsi Struktur Teks


Teks
1. Abstrak Pada tahapan ini, pengarang memberikan ringkasan atau inti cerita yang akan
dikembangkannya menjadi rangkaian peristiwa yang dialami tokoh
imajinasinya. Damhuri Muhammad menggambarkan seorang juru masak
bernama Makaji yang sangat terkenal di kampungnya. Tanpa campur tangan
dalam meracik bumbu masakan, sebuah perhelatan akan dinilai tidak sukses
karena tidak berhasil menyuguhkan para tamunya makanan lezat. Begitulah
pentingnya kehadiran Makaji dalam dunia masak-memasak di kampong itu,
sehingga tidak ada yang bisa m
enggantikannya.
2. Orientasi Pada tahapan orientasi, pengarang menceritakan latar berkaitan dengan
waktu, ruang, dan suasana yang terjadi dalam sebuah peristiwa dalam cerpen.
Latar digunakan penulis untuk menghidupkan sebuah cerita dan meyakinkan
pembaca. Dengan kata lain, latar ini mengekspresikan watak, baik secara
psikis maupun fisik.
3. Komplikasi Tahapan ini berisi urutan kejadian, dan setiap kejadian-kejadian itu hanya
dihubungkan secara sebab akibat. Peristiwa satu disebabkan atau
menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Pada cerpen juru masak,
Damhuri Muhammad menceritakan Azrial pergi merantau karena ia dihina
oleh kelluarga Ronggogeni. Maka dari itu dia merantau untuk merintis
kariernya dan menjadi orang sukses.
4. Evaluasi Pada tahapan ini, konflik yang biasanya muncul pada setiap kejadian yang
terdapat dalam komplikasi bisa diarahlkan/diatur menuju ke tahapan
selanjutnya. Sehingga komplikasi tersebut bisa terlihat tahap-tahap
penyelesaiannya dari konflik yang muncul tersebut. Dalam cerpen “Juru
Masak” ketika Azrial ingin melupakan Renggogeni, ia kemudian hengkang
dari kampung dengan membawa luka hati.
5. Resolusi Pada tahapan ini, resolusi menerangkan tentang sebuah solusi dari konflik
yang terjadi.Damhuri Muhammad menggambarkan seorang yang bernama
Azrial. Azrial adalah seorang anak juru masak yang bekerja sebagaitukang
cuci piring di rumah makan Jakarta. Namun, karena kerja keras dan
kegigihannya, sekarang Azrial menjadi orang Lareh Panjang yang sukses
dengan mempunyai enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah.
6. Koda Pada tahapan terakhir ini, koda berfungsi untuk menerangkan akhir dari cerita
sebuah cerpen. Pada cerpen karangan Damhuru Muhammad ini, Azrial
sekarang telah sukses, dan dia berkeinginan mengajak ayahnya (Makaji)
untuk tinggal bersamanya di Jakarta dan menghabiskan masa tuanya disana
dengan Azrial.
2. Kosakata
Gaya bahasa dan kosakata mempunyai hubungan erat, hubungan timbal balik. Semakin kaya
kosakata seseorang, semakin beragam pulalah gaya bahasa yang dipakainya. Peningkatan
pemakaian gaya bahasa jelas memperkaya kosakata pemakainya. Untuk itu, penting bagi kalian
untuk mengembangkan kosakata bila hendak menulis. Beberapa kosakata yang terdapat dalam
cerpen “Juru
Masak” yang jarang ditemukan dalam keseharian antara lain sebagai berikut.

1. Gulai: Sayur berkuah santan dan diberi kunyit serta bumbu khusus (biasanya dicampur
dengan ikan, daging kambing, daging sapi, dan sebagainya).
2. Rebung : Anak (bakal batang) buluh masih kecil dan masih muda, biasa dibuat sayur.
3. Membujang : Menjadi orang yang belum atau tidak kawin
4. Pencak: Permainan dengan keahlian untuk mempertahankan diri dengan kepandaian
menangkis, mengelak dan sebagainya.
5. Perwira : Anggota tentara yang berpangkat diatas bintara.
6. Beleng : Hanya satu, hanya seorang diri (tanpa adik atau kakak)
7. Tabiat : Perangai; watak; budi pekerti; perbuatan yang dilakukan; kelakuan; tingkah laku.
8. Kenduri : Perjamuan makan untuk memperingati peristiwa, minta berkat, dan sebagainya.
9. Musabab : Sebab dari segala sebab (yang menjadi asal); yang menyebabkan.
10. Mempersunting : Meminang dengan tujuan untuk memperistri.
63 Macam Majas (GAYA BAHASA) Beserta Definisinya
1. Klimaks
11. Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama
semakin meningkat.

Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan


pengalaman harapan.
12. 2. Antiklimaks
13. Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin
menurun.
14. Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak
terkenal namanya
15. 3. Paralelisme
16. Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat.
17. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
18. 4. Antitesis
19. Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya.
20. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban
terhadap keamanan bangsa.

Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang
dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
21. 5. Epizeuksis

Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa
kali berturut-turut.
22. Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua
ketinggalan kita.

6. Tautotes
23. Ada;aj repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
24. Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru

7. Anafora
25. Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.

Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa


26. 8. Epistrofora
27. Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan
28. Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi,
29. Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi
30. 9. Simploke
31. Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
32. Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini
judes, aku bilang terserah aku.
33. 10. Mesodiplosis

Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan.


34. Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari
perawannya sendiri.
35. 11. Epanalepsis
36. Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat,
mengulang kata pertama.
37. Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
38. 12. Anadiplosis
39. Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa
pertama dari klausa berikutnya.
40. Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang
ada.

13. Aliterasi

Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.


41. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
42. 14. Asonansi
43. Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
44. Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya
45. 15. Anastrof atau Inversi
46. Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului
subejeknya karena lebih diutamakan.
47. Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
48. 16. Apofasis atau Preterisio
49. Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi
tampaknya menyangkal.
50. Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah
menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
51. 17. Apostrof
52. Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu
yang tidak hadir.
53. Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air
bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan       kemerdekaan
seperti yang pernah kau perjuangkan

18. Asindeton
54. Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata
penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
55. Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik
penghabisan orang melepaskan nyawa.
56. 19. Polisindeton
57. Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata
penghubung.
58. Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak
menyerah pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?

20. Kiasmus
59. Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan
dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila
dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
60. Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk
melanjutkan usaha itu.

21. Elipsis
61. Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan
mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
62. Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
63. 22. Eufimisme
64. Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya
kesan yang tidak menyenangkan.
65. Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran

23. Litotes
66. Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan
diri
67. Contoh : Mampirlah ke gubukku!
68. 24. Histeron Proteron
69. adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan
dari sesuatu yang wajar.
70. Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi
pantai yang luas dengan pasir putihnya
71. 25. Pleonasme
72. Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang maknanya
sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului.
73. Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya

26. Tautologi
74. Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan
kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
75. Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
76. 27. Parifrasis

Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata
yang sama artinya.
77. Contoh : Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan
tempat itu
78. 28. Prolepsis atau Antisipasi
79. Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah
kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.
80. Contoh : Keua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan
tempat itu.
81. 29. Erotesis atau Pertanyaan Retoris
82. Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk
mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak
menghendaki adanya suatu jawaban.
83. Contoh : inikah yang kau namai bekerja?
84. 30. Silepsis dan Zeugma
85. Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan
menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya
mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah
satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama.
86. Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada
kami.

31. Koreksio atau Epaortosis


87. Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian
memperbaikinya.
88. Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
89. 32. Hiperbola
90. Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.
91. Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
92. 33. Paradoks
93. Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun
sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
94. Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
95. 34. Oksimoron
96. adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata
yang berlawanan dalam frasa yang sama.
97. Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
98. 35. Asosiasi atau Simile
99. Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan
keadaan yang dilukiskannya.
100. Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam
101. 36. Metafora
102. Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain
yang mempunyai sifat sama.
103. Contoh : Jantung hatinya hilang tiada berita
104. 37. Alegori
105. adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam.
106. Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
107. 38. Parabel
108. Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan
secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus
ditimba di dalamnya.
109. Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap
benar
110. 39. Personifikasi
111. Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
112. Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting
113. 40. Alusi
114. Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau
peristiwa.
115. Contoh : Pkartini kecil itu turut memperjuangkan haknya
116. 41. Eponim
117. Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat
tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama
itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.
118. Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.
119. 42. Epitet
120. Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari
seseorang atau sesuatu hal.
121. Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.
122. 43. Sinekdoke
123. * Pars Pro Tato
124. Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan
keseluruhan.
125. Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya
126. * Totem Pro Parte
127. Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian.
128. Contoh : Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi
Harimau
129. 44. Metonimia

Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang
sebagai pengganti nama diri.
130. Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah
131. 45. Antonomasia
132. Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan
seseorang sebagai pengganti nama diri.
133. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
134. 46. Hipalase
135. Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang
dimaksudkan.
136. Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki puterinya
(maksudnya menuntut maskawin dari almarhum)
137. 47. Ironi
138. Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang
dimaksudkan.
139. Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?

48. Sinisme
140. adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam
141. Contoh : Harum bener baumu pagi ini

49. Sarkasme
142. Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan
kutukan.
143. Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi
nasihat masuk ketelinga

50. Satire
144. Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
145. Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
146. 51. Inuendo
147. Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
148. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi
jabatannya
149. 52. Antifrasis
150. Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna
sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai
untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
151. Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat

53. Pun atau Paronomasia


152. Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi.
153.
154. Contoh : Tanggal satu gigi saya tinggal satu

54. Simbolik
155. Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-
benda lain sebagai simbol atau perlambang.
156. Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.
157. 55. Tropen
158. Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain
terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang.
159. Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di
antara botol minuman.

56. Alusio
160. Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.
161. Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?
162. 57. Interupsi
163. adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang
disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.
164. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.

58. Eksklmasio
165. Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
166. Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
167. 59. Enumerasio
168. Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu
persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
169. Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya
perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan
bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya
berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
170. 60. Kontradiksio Interminis

Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang
telah dikemukakan sebelumnya.
171. Contoh : semuanya telah diundang, kecuali Sinta.
172. 61. Anakronisme
173. Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam
karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
174. Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga
kali (saat itu jam belum ada)
175. 62. Okupasi
176. Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan terhadap sesuatu
yang oleh orang banyak dianggap benar.
177. Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf,
tetapi banyak anak yang mengkonsumsinya.
178. 63. Resentia
179. Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak mengatakan tegas pada
bagian tertentu dari kalimat yang dihilangkan

Damhuri Muhammad
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Damhuri Muhammad
1 Juli 1974 (umur 42)
Lahir
Taram, Payakumbuh, Sumatera Barat

Kebangsaan Indonesia

Pekerjaan Seniman

Dikenal karena Sastrawan, penulis

Agama Islam

Damhuri Muhammad (lahir di Taram, Payakumbuh, Sumatera Barat, 1 Juli 1974; umur 42
tahun)[1] adalah seorang sastrawan dan penulis Indonesia.[2]

Pria yang menyelesaikan studi Bahasa dan Sastra Arab di Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol,
Padang pada tahun 1997 dan Pasca Sarjana Filsafat di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
pada tahun 2001 ini aktif menulis cerita pendek (cerpen), esai sastra serta tinjauan buku di
berbagai media cetak nasional.[1]

Damhuri bersama E.S. Ito, Raudal Tanjung Banua, Riki Dhamparan Putra, Indrian Koto, Dewi
Sartika, dan beberapa sastrawan muda lainnya merupakan generasi muda sastrawan Indonesia
asal Minangkabau setelah generasi Gus tf Sakai dan kawan-kawan yang tumbuh besar di luar
Sumatera Barat.[3]

Damhuri Muhammad lahir di Taram, Payakumbuh, Sumatera Barat,1 Juli 1974. Ia adalah seorang
Alumnus Pascasarjana Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2001). Bermukim di Jakarta. Ia
menulis cerita pendek, esai seni, dan kritik buku di sejumlah media nasional seperti Kompas, Media
Indonesia, Majalah TEMPO, Seputar Indonesia, dan masih banyak lagi media nasional lainnya. Pd thn
2011 ia berkhimad sebagai anggota komite penjurian lomba penulisan buku pengayaan kurikulum. pd
thn 2008-2013 ia menjadi ketua tim juri Khatulistiwa Literary Award. Ia bekerja sebagai redaktor sastra
Indonesia di jakarta.
Mengulas Cerpen "Sulaiman Pergi Ke Tanjung Cina"
(1) Buatlah struktur teks cerita pendek “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina” di atas ke dalam kolom yang
tersedia.

No Struktur Teks Kalimat dalam teks

1 Abstraksi Kemilau emas memancar saat Zhu membentangkan benang emas di


sudut kain pelepai. Sinar perak jarum di tangannya menyulam satu
kehidupan tajam yang menusuk. Udara Danau Menjukut berbau
bunga kopi, bertiup perlahan memasuki rongga hati, dan
menghempas dada Zhu pada barisan awan di langit menuju ke arah
lau, ke arah pantai, ke arah teluk Tanjung Cina. Di sanalah Sulaiman,
lelaki yang telah menebas separuh umurnya, telah terkubur dan
pergi.

2 Orientasi Kegembiraan separuh umur, dan kesedihan pada ujung hidupnya,


menciptakan runcing jari-jari Zhu pandai menari. Menari dan
bernyanyi di atas hamparan kain sulaman. Menyerut seluruh jiwa
yang sedih, yang gembira, yang mabuk, dan putus asa. Lautan
asmara, nyanyian cinta, kerinduan perih, dan pujian kepada tanah
tempat lelakinya terkubur. Ia menyeru di atas sehelai kain pelepai,
menggambar pola-pola yang rumit, dan membayangkan seluruh
dirinya masuk. Menjadi naga yang
menggerakkan seluruh gelombang tanah, bukit, gunung-gunung,
menjadi liukan benang-benang emas dan rajutan benang-benang
perak yang berkelit dan berkelindan dalam gulungan warna aroma
ombak, hijau daun, putih awan.

3 Komplikasi Akulah lelaki yang menentang angin di malam ketika serentetan


tembakan menggema sepanjang malam. Nyala api membumbung,
membakar lumbung, membakar atap dan dinding-puluhan rumah.
Demi tuhan, kesedihan turun lewat langkah-langkah bergegas,dan
teriakan kematian menggema pada lading-ladang kopi. Sayup dibalai
kampong sekumpulan lelaki memainkan gamelan bamboo cetik,
dengan nada putus-asa, seolah dengan pukulan-pukulan itu mereka
menyatakan bahwa mereka adalah sekelompok petani pribumi yang
punya hak sama, dan tak sudi untuk pergi.

Sejak sore hari, menjelang magrib, tanda-tanda itu sudah dimulai.


Made sukari berlari menurunin bukit, sambil terus menunjukan ke
arah lembah,”celaka. Mereka betul-betul tengah bergerak! Mereka
hendak menyerbu!”

Dua ekor gajah telah mati,seminggu sebelum kegawatan semakin


memuncak, dan made sukari berlari member tanda menurunin bukit.
Wajah-wajah pucat dan gemetaran menjalar, melewati lading, kebun,
dan  rumah-rumah yang langsung siaga.

“siapa lagi yang telah membunuh gajah-gajah itu? Demi tuhan,ini


pertanda celaka!”

Dua gajah telah mati. Sebelumnya, empat ekor gajah di temukan


tanpa nyawa dengan leher terbelah dan gading lenyap meninggalkan
dua bolongan kasar di kepala. Tak ada petani di kualakambas yang
tega membunuh makhluk raksasa bermata lembut. Puluhan, bahkan
ratusan kali mereka menghalau gajah-gajah yang tersesat di lading,
hanya dengan teriakan serta sapaan,” pergilah
manis,hus,hus,pergilah dari ladng kami.”antara gajah dan petani telah
memiliki tautan hati yang sama. Tak perlu ada perang  menempel,
apalagi sampai memebelah leher.

Mereka akan pergi dengan langkah lamban,dan anak-anak seringkali


menyanyikan nyanyian gembira sebagai pengiring, “pergilah wahai
barisan gendut, menuju hutan,bersama angin,menyongsong
hujan….”

Api gajah-gajah itu telah terlanjur mati,dibunuh dengan keji. Dan


gajah yang mati akan menuntut balas dari Negara. Sudah terlalu lama
kampong ini berurusan dengan Negara. Bahkan 18 tahun silam,
ayahku terbunuh bersama 200 petani kopi yang dianggap
membangkang,memberontak,hanya lantaran ia kukuh berkata:”
sudah berpuluh tahun kami berdiam disini, sebelum kawasan hutan
Negara ditetapkan. Kami tidak tinggal di hutan, tidak merusak hutan,
dan tidak punya niat menjarah hutan. Kami adalah petani! Kami
adalah pribumi, meski leluhur kami berasal dari berbagai pulau dan
berbagai suku!kami adalah…”

Akulah lelaki yang menentang angin di malam ketika serentetan


tembakan menggema sepanjang malem. Akulah yang seringkali
berkata kepada mereka, bahwa kematian gajah-gajah hanyalah alas
an agar kami semua dianggap bersalah, dan berhak untuk dipaksa
pergi. “pergilah kalian, bakar kebun kopi dan lading, dan berhak
untuk dikembalikan menjadi hutan!” begitulah yang seringkali
kudengar dari mulut ibuku saat menceriterakan bagaimana ayahku
mati. Maka tak perlu lagi bertanya tentang siapa pembunuh gajah,
kenapa gajah harus dibunuh. Demi tuhan, ketika made sukari berlari
menuruni bukit, dan para lelaki berkumpul dibalai kampong lalu
memainkan gamelan bamboo cetikdengan putus asa, aku sudah
berkata : “ larilah ke hutan. Carilah jalan.”

Tapi mereka bergeming. Lalu suara tembakan, lalu asap pertama


mengepul, lalu suara-suara jeritan, teriakan dan entah-barangkali
kematian. Gelap aku menerabas pepohonan,menyeretn tanggan
Nyiwar-ibuku.berkelebetan di pekat hutan, terus berlari, menerabas
berhari-hari.entah berapa waktu telah hilang digerus perih dan
lapar,dan kesakitan. Hinggah tiba di kampong yang entah,sebuah
jalan raya, dan truk pengangkut karet membawaku ke depan pintu
gerbang ini.

“ tolong bukakan gerbang.katakan pada Nona Zhu, saya sulaiman.


Saya tidak sedang membawa barang. Saya harus ketemu Nona Zhu.”

***

Sulaiman, dan berpuluhan lelaki yang ia kenal baik, biasanya datang


membawa karung-karung biji kopi kering dengan kualitas terbaik.
Tapi kali ini, Zhu melihat sesosok  lelaki berantakan, penuh goresan
luka, serta menggengam bungkusan kain-yang jelas pastilah bukan
biji kopi- dan memandang kepadanya dengan tatapan gawat. Zhu
melangkah mundur dengan refleks, “ cepat masuk!”

“mohon maaf,Nona Zhu, ini ibu saya,”sulaiman memperkenalkan


Nyiwar. “saya tidak membawa…”

“sutinaaa,” Zhu memanggil pelayan, lalu menatap sulaiman, “kalian


belum makan berhari-hari? Demi tuhan,aku sudah mendengar berita-
berita soal kerusuhan di kualakambas. Hampir semua supir
menceritakan isu-isu simpang siur. Astaga.”

“saya, Nona,” seorang pelayan perempuan muncul. “ segera siapkan


makanan!” Zhu menghirup nafas dalam-dalam. “ setiap petugas yang
dating memeriksa gudangku, selalu aku kataka, bahwa aku tak pernah
menerima biji kopi dari perkampungan yang masuk kawasan hutan
Negara. Tapi kau tahu, sulaiman, bertahun-tahun aku tetap
menerima kopi dari kalian. Selalu dalam pikiranku, bahwa ada
sesuatu yang salah dari negeri  ini. Nah, sampai dua hari lalu, aku
mendapat penekanan yang lebih keras, bahkan ancaman, jika ada
karung-karung biji kopi yang dicurigai berasal dari kawasan hutan
Negara, gudangku akan dibakar. Nah, bisa apa aku, sulaiman?
sekarang engkau makanlah bersama ibumu. Sutinah sudah
menyiapakannya. Setelah itu, pergilah…. Demi tuhan, sulaiman, aku
tak bisa berbuat apa-apa. Bisa apa aku, dalam kondisi seperti ini? Aku
tidak bisa menawarkan kalian untuk tinggal.”

“saya memang tidak tahu dimana saya harus tinggal,Nona. Saya


dating ke sini lantaran bertahun-tahun Nona melindungi kami,
dengan cara tetap membeli kopi dari kebun kami meskipun teramat
besar resiko buat Nons. Tentu say tidak akan lagi merepotkan….”

Ada nada perih, dan Zhu tak sanggup menatap wajah lelaki itu.

[….]

Selalu ia berkata:”belum saatnya engkau mengerti,Zhu. Tetap


tinggallah di kamar. Jangan keluar rumah.jagan bercerita pada siapa
pun, bahwa ada banyak orang dirumah ini. Engkau mengerti?”

Dan ia hanya mengangguk.dan bertahun-tahun kemudian, barulah ia


mengerti.

Lalu kini, di hadapannya, seorang lelaki muda dan seorang


perempuan tua, menjadi perlarian dan datang di depan gerbang pintu
rumahnya. Ia melihat kedua orang itu dari jauh, dari sebrang meja
makan, dan air mata Zhu menitik dalam diam. Demi tuhan, bukan dua
sosok di meja makan itulah yang ia lihat, tapi bayangan sebelas tahun
silam serta keagungan ayahnya yang mampu berdiri tegak diantara 
para perlarian, meskipun penuh resiko.

“terimakasih, Nona. Hanya delapan belas kain tipis itulah barang yang
bisa kami bawa. Terserah Nona, mau dinilai berapa. Kami
membutuhkan uang untuk pergi ke jawa.delapan belas kain tipis ini,
disulam ibu saya dengan sepenuh jiwa bertahun-tahun,” begitulah
sulaiaman berkata.

Lalu Zhu melihat kepergian dua orang itu. Terpaksa hanya bisa
melihat. Dengan hati perih.

***

Siapa nanya, bahwa delapan belas helai kain tapis buatan tangan
Nyiwar, telah membuat batin Zhu tercabik parah dan gila, begitu
teramat menderita. Ia tak pernah membayangkan, bahwa sehelai
kain akn menyimpan getaran dahsyat yang langsung menusuk pada
jiwanya yang paling dalam. Pola-pola dari silangan benang emas dan
benang perak, liuk-liukan garis yang menyerupai api, cinta, dendam,
serta gambar gambar dekoratif dalam olahan lambang daun, tanah,
laut, dan langit,telah menuntutnya untuk berkaca pada dirinya, serta
hatinya. Alangkah dalam sentuhan jiwa yang paling perih, alangkah
gila cinta yang tertahan rindu dan kehilangan, alangkah ganas
dendam yang terekam dalam keputusasaan, alangkah inday jiwa-jiwa
yang halus! Sungguh Zhu merasa telanjang dan malu. Betapa ia malu.

Dengan segera ia menyebar orang-orang untuk mencari jejak


Sulaiman.

“Carilah mereka. Geledah setiap kamar penginapan. Periksa setiap


ruas jalan pintas perkampungan. Mereka baru pergi dua belas jam!
Kalian paham? Bawa mereka kesini, bawalah mereka…”

Zhu memberi perintah pada semua yang ada, setengah memohon,


setengah menangis. Ia lantas berlari ke tengah halaman, melihat
langit, dan mencoba menemukan wajahnya sendiri di keluasan langit.
Pada awan-awan yang berarak. Pada biru warna yang menyerupai
cermin. Hingga larut malam tak ada kabar. Hungga Zhu tertidur
memeluk delapan belas kai tapis.

Hingga harapan pagi harinya berubah semakin tipis. Dan pada siang
hari, seorang pencari mengetuk ruangan Zhu sambil berkata,

                “Merekaa suda ada di depan, Nona.”

Alangkah aneh, saat Zhu langsung menghambur dan memluk Nyiwar,


“Tidak sepatutnya aku meminta kalian pergi. Aku meminta maaf.
Tinggallah disini.”

                “Terimakasih Nona. Tapi kenapa ?” Sulaiman menyela.

                Ia merasa heran.

“Aku malu dengan kebesaran Ayah, kemuliaan leluhur, yang


menitipkan namanya padaku. Kami pernah mengalami hal serupa
denganmu, Sulaiman. Dan kini, aku siap dengan segala resiko. Sekali
lagi, aku mohon, maafkan keputusanku yang terburu-buru kemarin.
Tinggallah di sini.” Betapa Zhu ingin terus memeluk Nyiwar,melihat
kedalaman matanya, merasakan kerut tanganya, dan melihat ada
apakah dibalik tubuh ringkih yang sesunggunya eramat perkasa ini?
Dari mana datangnya kehalusan jiwa sehingga tangan keriput ini bisa
mengalirkan keindahan,kobaran cinta, kerinduan sedih, serta dendam
putus-asa, lewat tarian sulaman kain tapis yang begitu
menggetarkan? Ia ingin bertanya. Ia ingin menyelam. Ia ingin
merengkuhkan seluruh tubuhnya, dan dengan hormat memanggil
“Ibu.”

Maka setiap malam, ia selalu datang mengajak Nyiwar menyelami


langit di halaman, duduk berdua, meliat laut melewati bulan.

“Bulatan cahaya bulan,bunga, kopi, dan warna laut diatas kain


tapis,seperti hamparan tanah,Nona. Benang emas akan mengalir
dengan gerak batang jarum sebagai takdir. Seperti harapan ketika
membesarkan Sulaiman. Seperti cinta yang tak habis pada ayah
Sulaiman. Seperti mencintai rumah dan tanah. Cobalah Nona
genggam sekepal tanah,rasakan denyutnya. Kain tapis, benang,
warna-warna , semua akan berdenyut jika dirasakan dengan benar….”

Nyiwar akan terus bicara, dan Zhu dengan sungguh-sungguh


menyimak.

Kadang tentang masa kecil Sulaiman,. Tentang penembakkan.


Tentang air mata yang mengalir saat menanam benih kopi. Tentang
gelak tawa. Tentang air hujan. Tentang pembakaran rumah. Tentang
apa saja.

                “Jadi Ibu membesarka sulaiman sendiri?”

“Dengan tanaman kopi, ya, dengan sedikit getah damar.


Semua,semua,semua adalah tinggal keringat kami. Dan juga doa.”

                Nyiwar kadang terkekeh saat menceritakan Sulaiman.

“Ia seperti ayahnya, dengan naluri besar melindungi dan membela


para petani. Menyelundupkan biji-biji kopi agar tetap bisa dijual, dan
berbagai upaya agar petani bisa bertahan, ditengah berbagai ancman.
Ia seperti ayahnya. Tak bisa melihat orang lain menderita. Kau tahu,
Nona, ia melihat dengan kepala sendiri, saat ayahnya ditembak mati.

4 Evaluasi Adakah yang gentar menolak takdir? Saat cahaya langit terus
berganti,maka cahaya hati juga bisa berganti. Setiap kali Zhu
memandang di kejauhan kamar, tempat lelaki itu membuka jendela,
ia selalu melihat bayangan ribuan kunang-kunang yang melesat
memnuhi hatinya. Ia tiba-tiba saja merasakan bagaiman angin yang
bertiup dari kamar Sulaiman, adala tiupan harum seribu bunga. Ia
benci jatuh cinta, tapi ia juga tak bisa menolak jatuh cinta. Berhari,
berminggu, kekaguman pada lelaki itu semakin tumbuh. Wawasanya
yang luas, cara bicaranya yang sopan, dan terutama; tindakan-
tindakan berbahaya yang terus ia lakukan meskipun ia dalam
persembunyian. Ia terus menggalang kontak dengan para petani,
mencatat data, mencari bukti-bukti. Berkali sulaiman tak pulang dan
Zhu menjadi cemas. Maka berkali ketika akhirnya Sulaiman muncul,
rona wajah Zhu menjadi purnama.

5 Resolusi Zhu Ni Xia, perempuan matang yang kini telah memilih takdirnya.
Pada malam ketika barang singgah dibandar, ia menitipkan pesan
untuk ayahnya.

“Aku telah menemukan lelaki,Ayah! Dan aku jatuh cinta kepadanya.


Datanglah segera untuk menjadi wali putrimu tercinta.”

Ada purnama, ada cahaya, tapi ada lautan yang mengirimkan badai.

“Sampaikan pada Sulaiman, aku bersedia menjadi istrinya,” begitu ia


meminta kepada Nyiwar, dan begitulah Nyiwar mengatakan pada
Sulaiman. Lalu bulan berganti.

Ketika madu tumpah dilautan, ketika ia telah resmi memanggil Ibu


kepada Nyiwar, dan begitulah Nyiwar –perempuan lembut sekokoh
karang-dan ia resmi memanggil Abang kepada suami; angin ibukota
tiba-tiba mengirimkan badai lebih besar pada parasnya yang jelita.

6 Koda Dari Teluk Jakarta sebuah kapal perang berpenumpang ratusan


prajurit merapat di Bandar, mengendap di subuh hari. Mengepung
kota, menyisir gunung. Berita pemberontakan petani kopi kembali
pecah menjadi prahara.

Segerombolan lelaki garang mendobrak gerbang pintu rumah


pengantin jelita, membakar gudang dan memporakporandakan
segala.

Teriakkan kata penghianat dan penadah, mengawali letusan


tembakkan dipagi buta. Sulaiman digelandang paksa meninggalkan
ceceran darah, dan tatapan penuh cinta.

 (2) Sekalipun ada peristiwa monologis dan dialogis sebagai peristiwa pembangun cerita, tetapi
hakikatnya peristiwa itu menunjukkan karakter yang sama, yaitu peristiwa sebagai pembangun cerpen
selalu terbentuk atas tokoh, latar, dan alur. Ketiganya adalah pembangun cerita yang konkret atau
disebut juga fakta. Fakta yang konkret ini secara eksplisit membangun cerpen ataupun fiksi lainnya
sehingga ketiganya disebut sebagai fakta cerita. Melalui fakta cerita itulah tema, pesan, amanat, tujuan,
suasana, dan sudut pandang diaktualisasikan. Oleh karena itu, belajar menulis cerpen harus diawali
dengan pemahaman fakta cerita ini. Ketiga unsur itu dijalin menjadi satu kesatuan peristiwa yang indah,
menghibur, dan memiliki konflik yang menarik.

(a)Tokoh dalam cerita merujuk pada “orang” atau “individu” yang hadir sebagai pelaku dalam sebuah
cerita, yaitu orang atau individu yang mengaktualisasikan ide-ide penulis. Lewat tokoh itulah penulis
menyampaikan gagasannya. Agar kalian lebih memahami tokoh dan penokohan itu, identifikasilah tokoh
yang terdapat dalam cerpen “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina” itu, lalu deskripsikanlah tokoh itu.

(b)                   Penokohan dalam cerpen “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina."

No. Tokoh Karakteristik Tokoh

1. Sulaiman Pemberani, penyayang, pantang menyerah dan gigih.

2. Zhu Ni Xia Baik, cerdas, ulet, tergesah-gesah dalam pengambilan keputusan,


dan dermawan.

3. Nyimar Ibu Sulaiman yang baik, penyayang, rajin, sabar, lemah lembut,
dan bekerja keras.

4. Zhu Miau Jung Ayah Zhu yang baik, tegas, bijaksana dan mulia.

5. Made Sukari Warga yang baik dan pemberani.

6. Sutinah Pembantu Zhu yang sigap dan penurut.

(c) Latar cerita merupakan lingkungan, yaitu dunia cerita sebagai tempat terjadinya peristiwa. Dalam
latar itulah segala peristiwa yang menyangkut hubungan antartokoh terjadi. Latar dalam cerita biasanya
mempunyai dua tipe. Pertama, latar yang diceritakan secara detail. Hal ini biasanya terjadi jika cerpen
fokus pada persoalan latar. Kedua, latar yang tidak menjadi fokus utama dalam masalah. Biasanya latar
di sini hanya disebut sebagai background saja sebagai tempat peristiwa, tidak dideskripsikan secara
detail.

Setelah kalian membaca cerpen “Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina” itu, gambarkanlah latar yang
membangun cerpen itu.

Latar/ setting     :

-       Latar alat                     : Kain tapis, gamelan bambu, kapal perang.

-       Latar suasana            : Tegang ,Haru, Sedih.

-       Latar tempat             : Bandar Lampung, Kualakambas, Ladang, Hutan, Kebun, pelabuhan, Pantai,
Balai kampung, Rumah Zhu.

-       Latar waktu                : Pagi, petang, malam hari, subuh.

(d)Alur merupakan keseluruhan sekuen (bagian) peristiwa yang terdapat dalam cerita. Alur adalah
peristwa yang terbentuk karena proses sebab akibat (kausal) dari peristiwa lainnya, yang membentuk
rangkaian peristiwa dalam cerita, dan berbagai peristiwa yang ada dalam cerita memiliki hubungan yang
erat, karena kehadiran satu peristiwa menyebabkan hadirnya peristiwa yang lain. Alur itulah yang
menjadi struktur pembangun teks cerita pendek, yang di dalamnya terdapat abstrak, orientasi,
komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.

Alur dalam cerita biasanya mempunyai kaidah sendiri, yang meliputi tiga hal. Pertama, kemasukakalan
(plausibilitas), artinya cerita memiliki kelogisan. Kedua, rasa ingin tahu (suspense), artinya perasaan
kurangpasti terhadap peritiwa yang terjadi, khususnya yang menimpa tokoh yang kemudian diberi
simpati oleh pembaca. Keberadaan suspense ini akan mendorong, menggelitik, dan memotivasi
pembaca untuk setia mengikuti cerita dan mencari jawaban terhadap kelanjutan cerita. Ketiga, adanya
kejutan (surprise), artinya peristiwa yang berisi kejutan dalam cerita. Biasanya peristiwa yang dibangun
pengarang di luar dugaan pembaca. Dengan adanya kejutan, sebuah cerpen menjadi tidak
membosankan. Keempat, kepaduan (unity), artinya berbagai unsur yang ditampilkan dalam alur cerita
haruslah memiliki kepaduan. Setiap unsur yang ada hendaknya membentuk satu kesatuan yang utuh
sehingga keberadaan antarunsurnya menentukan keberadaan unsur yang lain.

 1. Plausibilitas (kemasukakalan)
Plausibilitas merupakan sisi suatu alur cerita yang masuk akal dalam penyelesaian masalahnya, dengan
kata lain suatu cerita mesti memiliki kelogisan untuk memenuhi kaidah ini.
        a. Logis : - Percintaan antara Zhu dengan Sulaiman karena mereka saling bertemu.
                        - Orang Cina (Zhu) disuruh merantau.
                        - Zhu khawatir gudangnya akan dibakar karena dituduh penadah.
       b. Tidak logis : - Waktu subuh, maghrib padahal tokohnya beragama konghucu,
                                 hindu.
                               - Ayah Zhu membantu petani padahal orang Cina biasanya tidak
                                 peduli dengan petani.
                               - Zhu (orang Cina) menikah dengan Sulaiman (pribumi) padahal
                                 orang Cina jika menikah dengan pribumi akan dikeluarkan dari
                                 silsilah keluarga.
    2. Suspense (rasa ingin tahu)
Suspense memacu rasa ingin tahu pembaca terhadap peristiwa yang terjadi pada tokoh atau peristiwa
lainnya. Hal ini sangat penting agar membuat pembaca tidak jenuh untuk membaca cerita hingga akhir,
intinya dengan suspense cerita akan makin hidup dan mendorong pembaca melanjutkan membaca
cerita untuk mengetahui jawaban dari permasalahan.

Contoh :

“...Dan gajah yang mati akan menuntut balas dari negara...”

Di sini pembaca akan mencari tahu, tindakan apa yang akan dilakukan oleh negara sebagai balas
perlakuan atas matinya gajah-gajah tersebut.
    3. Surprise (kejutan/jawaban dari suspense)
Di dalam cerita ada-ada saja hal yang tak disangka-sangka terjadi, hal inilah yang dinamakan
dengan suspense. Penyelesaian masalah yang tak disangka-sangka sebelumnya oleh pembaca akan
membuat pembaca semakin tertarik meneruskan membaca cerpen. Selain itu akan membangun sebuah
kesan tersendiri pada pembaca.

Contoh :

“Zhu yang tiba-tiba jatuh cinta pada Sulaiman setelah melihat hasil sulaman Nyiwar.”

Ini merupakan peristiwa yang tidak dikira-kira sebelumnya, itulah yang disebut surprise.
    4. Unity (kepaduan)
Tentunya sebuah cerita memiliki kesatuan dan hubungan yang sangat erat antar peristiwa satu dengan
peristiwa lainnya. Begitu juga dengan cerpen "Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina", peristiwa satu ke
peristiwa lainnya saling mengikat

Anda mungkin juga menyukai