Anda di halaman 1dari 30

Tugas 2 - Memahami Kaidah Kebahasaan dalam Teks "Siklus Hidrologi"

(Hal.10-13)

1. Isilah kolom berikut dengan menuliskan maknanya. Kalian bisa mencari makna dari kata-kata
tersebut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
No. Istilah Makna
Ilmu tentang air di bawah tanah, keterdapatannya, peredaran,
1. Hidrologi dan sebarannya, persifatan kimia dan fisikanya, reaksi dengan
lingkungan, termasuk hubungannya dengan makhluk hidup.
Proses pengendapan, baik dari dalam larutan maupun dari
2. Presipitasi
udara permukaan ke permukaan bumi.
- Proses yang terjadi apabila jumlah molekul yang keluar dari
permukaan lebih besar dar pada jumlah yang kembali ke
3. Evaporasi permukaan air.
- Proses perubahan molekul zat cair menjadi gas atau uap air;
penguapan
Pelenyapan uap air dari permukaan daun tumbuhan melalui
4. Transpirasi
proses biokimia dan nonkimia.
Perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pada
5. Kondensasi
suhu udara di bawah titik embun.
- Kekuatan (Gaya) tarik bumi
6. Gravitasi - Proses gaya tarik bumi
- Gaya berat suatu benda
- Penyimpanan; penahanan
7. Retensi - Penahanan terus-menerus zat dalam tubuh yang secara
normal seharusnya dikeluarkan
8. Temperatur Panas dinginnya badan atau hawa; suhu
Kemampuan untuk melakukan kerja (Misalnya untuk energi
listrik dan mekanika); daya (Kekuatan) yang dapat digunakan
9. Energi untuk melakukan berbagai proses kegiatan, misalnya dapat
merupakan bagian suatu bahan atau tidak terikat pada bahan
(seperti sinar matahari).

2. Coba temukan lagi istilah asing yang terdapat pada teks "Siklus Hidrologi" yang diserap
langsung sesuai dengan bahasa aslinya!
No. Istilah asing Terjemahan
1. Freezing point Titik beku
2. Reservoir Waduk / tempat penampungan air
3. Tiny droplet Tetesan air kecil
4. Estuary Muara sungai / tempat bertemunya sungai dengan
laut

3.Isilah kolom ini setelah kalian menemukan contoh konjungsi yang digunakan dalam teks
"Siklus Hidrologi" tersebut. Beri tanda silang (X) jika konjungsi yang dimaksud tidak terdapat
dalam teks.
No. Konjungsi (X) Contoh *)
Eksternal
1. Proses pengambilan air oleh akar tanaman dan penguapan dari
Penambahan
dalam tanaman disebbut transpirasi.
2. Tiga tersangka pencuri perhiasan berhasil ditangkap, tetapi dua
Perbandingan (X)
tersangka lainnya berhasil melarikan diri.
3. Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari
Waktu
daerah yang tinggi ke daerah yang rendah.
4. Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah
Sebab-akibat
menjadi air.

Kongjungsi
No. (X) Contoh *)
Internal
1. Selain itu apel juga bermanfaat untuk melindungi paru-paru
Penambahan (X)
dan mencegah asma.
2. Sementara itu, masih banyak anak Indonesia yang berharap
Perbandingan (X)
mendapatkan pendidikan secara gratis.
3. Hujan yang deras kemudian disusul dengan tanah longsor di
Waktu (X)
daerah pegunungan.
4. Tempat pariwisata ditutup sementara sebagai akibat dari ulah
Sebab-akibat (X)
wisatawan yang suka membuang sampah sembarangan.
*) Bagi Konjungsi yang tidak terdapat dalam teks, saya beri contoh sendiri

4. Ubah kalimat berikut menggunakan tiga bentuk hubungan sebab-akibat: konjungsi, kata kerja,
dan kata benda.
a) “Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses
evaporasi.”
Hubungan Sebab-
Contoh
Akibat
Air di permukaan
(a) dengan konjungsi bumi berubah wujud sebagai akibat dari evaporasi
menjadi gas/uap
air di permukaan
Evaporasi mengakibatkan bumi berubah wujud
menjadi gas/uap
(b) dengan kata kerja
Air di permukaan
bumi berubah wujud disebabkan oleh evaporasi
menjadi gas/uap
air di permukaan
bumi berubah wujud
Adalah panas
(c) dengan kata benda Penyebab menjadi gas/uap
matahari
dalam proses
evaporasi

b) “Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap.”
Hubungan Sebab-
Contoh
Akibat
Air di permukaan
(a) dengan konjungsi bumi berubah wujud karena panas matahari
menjadi gas/uap
air di permukaan
Panas matahari menyebabkan bumi berubah wujud
menjadi gas/uap
(b) dengan kata kerja
Air di permukaan
bumi berubah wujud disebabkan oleh panas matahari
menjadi gas/uap
air di permukaan
adalah panas
(c) dengan kata benda Penyebab bumi berubah wujud
matahari
menjadi gas/uap

c) “Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air.”


Hubungan Sebab-
Contoh
Akibat
Uap berubah menjadi perbedaan temperatur
(a) dengan konjungsi karena
air di atmosfer
Perbedaan temperatur uap berubah menjadi
menyebabkan
di atmosfer air
(b) dengan kata kerja
Uap berubah menjadi perbedaan temperatur
disebabkan oleh
air di atmosfer
adalah perbedaan
uap air berubah
(c) dengan kata benda Penyebab temperatur di
menjadi air
atmosfer

Tugas Bahasa Indonesia Tugas 3 Halaman 14-23

TUGAS BAHASA INDONESIA


(1) Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama
pada daerah aliran sungai. Sebutkan fenomena alam lain yang sumbernya dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama.
a.       Erosi
b.      Pelangi
c.       Kabut tebal
d.      Tanah longsor
(2) Alam dan manusia memiliki andil penyebab terjadinya banjir. Sebutkan apa saja penyebab banjir yang
diakibatkan oleh alam dan manusia.
a.       Alam       : erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai,
drainase lahan, dan pengaruh air pasang.
b.      Manusia : perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang
sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.

(3) Dengan bantuan diagram, buatlah klasifikasi penyebab terjadinya banjir.


 
(4)    Tugas kalian adalah mengurai kalimat berikut seperti contoh       :
a) Temperatur yang berada di bawah titik beku mengakibatkan kristal es terbentuk.

Temperatur yang berada di kristal es


mengakibatkan
bawah titik beku terbentuk.

subjek predikator objek

b) Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan
tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara.

Struktur 1

Butir-butir air  Terjadi Karena

kata perangkai: konjungsi sebab-


subjek predikator akibat

Struktur 2

tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat Kondensasi

kata perangkai:
subjek predikator konjungsi sebab-akibat objek

Struktur 3

berbenturan dengan tetesan air lainnya

predikator objek
Struktur 4

dan terbawa oleh gerakan udara

kata perangkai: konjungsi predikator objek

c) Bila temperatur udara turun sampai di bawah 0° Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju.

Struktur 1

Bila temperatur udara turun    sampai di bawah 0° Celcius,

kata perangkai:
konjungsi syarat subjek predikator keterangan

Struktur 2

akan berubah
 butiran air menjadi salju.

subjek predikator objek

d) Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar.

Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar.

subjek predikator objek

e) Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air
hujan sangat kecil, sebaliknya limpasan air hujan menjadi sangat besar.

Struktur 1

Karena tetes hujan berukuran besar

Kata perangkai: konjungsi


syarat subjek predikator keterangan

Struktur 2

pori-pori permukaan tanah akan tertutup

subjek predikator

Struktur 3

sehingga  infiltrasi air hujan sangat kecil,


Kata perangkai: konjungsi
sebab-akibat subjek keterangan

Struktur 4

sebaliknya limpasan air hujan menjadi sangat besar

Kata perangkai: konjungsi


perbandingan Subjek predikator keterangan

(5) Kalian sudah mengetahui bahwa pada tahap awal eksplanasi ditandai oleh pernyataan umum dan diakhiri
oleh urutan sebab-akibat.  Apa yang kalian temukan dari struktur teks “Banjir”?
Jawab             : Teks “Banjir” tidak memiliki kesimpulan. Teks ini dibagi menjadi 3 bagian: pernyataan
umum, penyebab alam, dan penyebab sosial.
Apakah kalian menemukan perbedaan antara struktur teks “Siklus Hidrologi” dengan struktur teks
“Banjir”? Dimana letak perbedaannya?
Jawab     : Teks “Siklus Hidrologi” memiliki urutan sebab-akibat yang secara umum menjelaskan proses
terjadinya siklus hidrologi. Sedangkan teks “Banjir” memiliki urutan sebab-akibat yang menjelaskan
penyebab banjir, secara khusus karena alam maupun sosial.

Siklus Hidrologi

No Struktur Teks

1  Pernyataan umum (paragraph 1)

2  Urutan sebab-akibat

3  Urutan sebab-akibat

Banjir

No Struktur Teks

1  Pernyataan umum (paragraph 1)

2 Urutan sebab-akibat (penyebab alam)

3  Urutan sebab-akibat (penyebab sosial)

(6) Bacalah kembali teks “Banjir”, kemudian carilah istilah khusus yang kalian temukan dalam teks
itu.
No Istilah Makna
1 Fisiografi Salah satu cabang ilmu geografi yang mempelajari suatu wilayah daerah atau
negara berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur,
posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi,
serta kaitannya dengan laut.
2 Geofisik Ilmu tentang sifat-sifat alami bumi (panas, magnetisme, dsb) dan gejala-
(geofisika) gejalanya (mencakupi bidang-bidang meteorologi, oseanografi, seismologi,
vulkanologi, magnetisme, dan geodesi)
3 Sedimentasi Pengendapan atau hal mengendapkan benda padat karena pengaruh gaya berat
4 Erosi a.       Hal menjadi aus (berlubang) karena geseran air (tentang batu)
b.      Pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yg melibatkan pengangkatan benda-
benda, spt air mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus
5 Drainase
Pengatusan, penyaluran air, atau saluran air
6 Resistensi
Ketahanan
7 Kehidupan (dunia) tumbuh-tumbuhan atau (dunia) tanam-tanaman
Vegetasi
8 Infiltrasi
Penyusupan, perembesan, atau campur tangan
9 Deforestasi
Penebangan hutan
10 Degradasi
Kemunduran, kemerosotan, penurunan, dsb (tentang mutu, moral, pangkat, dsb)
(7) Setelah membaca teks “Banjir”, kalian tentu menemukan bagian-bagian yang berupa pernyataan
umum dan urutan sebab-akibat.  Coba perhatikan baik-baik teks berikut ini. Bandingkanlah
struktur teks “Banjir” dengan struktur teks “Kekeringan”
      A. Teks “Banjir”
                            i.      Pernyataan umum           : ada, paragraf pertama
                         ii.      Urutan sebab-akibat       : ada, paragraf kedua-terakhir (ada penyebab banjir dan
kronologi terjadinya banjir tetapi tidak ada akibat banjir itu sendiri)
                         iii.      Kesimpulan                         : tidak ada.
      B.    Teks “Kekeringan”
i.           Pernyataan umum           : ada, paragraf pertama
ii.         Urutan sebab-akibat       : ada, paragraf kedua: jenis kekeringan beserta sebabnya, paragraph
ketiga-terakhir: sebab umum kekeringan
iii.        Kesimpulan                         : tidak ada.
a.       Setelah membaca teks “Kekeringan”, coba sebutkan apa saja yang menyebabkan terjadinya
bencana kekeringan!
Jawab       : tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan air
permukaan dan air tanah, kekurangan kandungan air di dalam tanah sehingga tidak mampu
memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas,
kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak-patuhan pengguna
terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakan kawasan tangkapan air, sumber  air
akibat perbuatan manusia, pengaruh El-Nino, perubahan tata guna lahan, dan penggunaan air
yang berlebihan pada waktu musim tanam di lahan pertanian pada industri dan pada rumah
tangga.
b.    Masyarakat yang mengandalkan mata pencaharian dari bidang pertanian akan sangat
terpengaruh oleh adanya bencana kekeringan. Mengapa bisa demikian?
Jawab       : Karena tanaman yang ditanam di bidang pertanian membutuhkan air untuk tumbuh
sedangkan pada waktu terjadi kekeringan, jumlah air hampir tidak ada. Saat kekeringan terjadi,
suhu udara juga menjadi panas. Suhu udara yang panas itu membuat tanaman pertanian
mengering dan tidak dapat tumbuh. Akibat tanaman yang tidak dapat tumbuh tersebut, bidang
pertanian terhambat. Itulah sebabnya masyarakat yang mengandalkan mata pencaharian di
bidang pertanian akan sangat terpengaruh oleh adanya bencana kekeringan.
c.       Isilah kolom berikut.
Penyebab terjadinya
No
Banjir Kekeringan
1 Erosi & sedimentasi  Pengaruh iklim (El-Nino)
2 Curah hujan tinggi  Perubahan tata guna lahan
Penggunaan air berlebihan
Pengaruh fisiografi / geofisik sungai
3 (pelanggaran norma pemakaian air)
4 Perubahan tata guna lahan  Tingkat curah hujan dibawah normal
Kekurangan pasokan air permukaan
Pembuangan sampah di DAS
5 dan air tanah

Akibat yang ditimbulkan oleh


No
Banjir Kekeringan
1 Lingkungan tercemar Persediaan air bersih sedikit
2 Harta benda rusak/ hilang Hewan-hewan mati
3 Fasilitas umum rusak Tanaman layu
Berbagai sektor perekonomian yang
Aktivitas sehari-hari terhenti
4 menggunakan air terganggu
5 Jalur transportasi terputus Mengganggu kehidupan sehari-hari

d.    Setelah menjawab pertanyaan (c), rangkailah jawaban kalian tersebut menjadi sebuah teks
eksplanasi.
Banjir vs. Kekeringan
Berbagai macam gejala alam berlangsung di sekitar kita. Gejala alam ada yang tidak
berbahaya, namun ada pula yang cukup berbahaya atau merusak. Gejala alam yang merusak
biasa disebut bencana alam. Salah satu bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia adalah
banjir. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
Banjir biasanya terjadi pada musim hujan. Lalu, apakah tidak ada bencana alam terjadi pada
musim kemarau? Ternyata ada. Bencana alam yang kerap terjadi pada musim kemarau adalah
kekeringan. Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa
yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Banjir dan kekeringan sama-sama
memiliki dampak bagi kehidupan manusia di sekitarnya.
Penyebab
Akibat curah hujan yang tinggi pada musim hujan, terjadilah erosi pada Daerah Aliran
Sungai (DAS). Hasil erosi tersebut kemudian akan mengalami sedimentasi yang dapat
menghambat aliran sungai. Aliran yang terhambat ini menyebabkan kapasitas DAS mengecil
sehingga air meluap. Fisiografi dan geofisik sungai juga sangat berpengaruh. Apabila sungai
sempit, air akan lebih mudah meluap. Tidak hanya faktor-faktor alam tersebut, ada juga faktor
manusia / sosial yang memicu terjadinya banjir. Perubahan tata guna lahan yang mengurangi
vegetasi penutup lahan gundul dan pembuangan sampah di DAS yang dilakukan manusia juga
dapat mengakibatkan banjir.
Lain bencana, lain pula penyebabnya. Kekeringan terjadi sebagai akibat dari tingkat curah
hujan yang dibawah normal pada musim kemarau. Kekeringan juga disebabkan oleh penggunaan
air yang tidak bertanggung-jawab atau tidak sesuai dengan yang telah direncanakan. Selain itu,
perubahan tata guna lahan membuat tanah tidak bisa menyerap air sehingga pasokan air tanah
sedikit. Juga ada faktor iklim penyebab kekeringan, yaitu peristiwa El-Nino. El-Nino
menyebabkan kemarau panjang dengan suhu yang cukup tinggi. Hal-hal tersebut memicu
terjadinya kekeringan yang tentunya berdampak terhadap kehidupan manusia.
Akibat
Banjir yang menggenangi wilayah pemukiman tentu mencemari lingkungan. Selian itu,
banjir juga dapat mengakibatkan rusaknya harta benda dan fasilitas umum. Jalur transportasi
juga terputus akibat banjir menggenangi jalan-jalan sehingga kendaraan tidak bisa lewat.
Sedangkan kekeringan mengakibatkan sedikitnya persediaan air besih. Karena suhu yang tinggi
dan kekurangan air, tanaman-tanaman menjadi kering layu sedangkan hewan-hewan mati
kehausan. Kekeringan sangat berpengaruh terhadap beberapa sektor ekonomi. Akibat
kekeringan, tanaman-tanaman pertanian menjadi layu dan mati sehingga petani merugi. Petani
tambak juga merugi akibat tambaknya kering. Selain itu, masih ada akibat lain dari banjir dan
kekeringan. Walaupun penyebabnya berbeda, banjir dan kekeringan memiliki beberapa akibat
yang sama. Salah satunya yaitu keduanya sama-sama menghambat atau mengganggu aktivitas
dan kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Banjir dan kekeringan memiliki sebab dan akibatnya masing-masing. Namun, keduanya
sama-sama dapat mengganggu aktivitas sehari-hari manusia. Maka dari itu, hendaknya manusia
dapat mencoba mengurangi kemungkinan terjadinya kedua bencana tersebut. Cara-cara
mencegah banjir adalah dengan tidak membuang sampah di DAS, tidak menebang pohon
sembarangan, dan tidak membangun kawasan pemukiman di pinggir sungai. Sedangkan cara
mencegah kekeringan yang bisa kita lakukan adalah tidak terlalu banyak melakukan perubahan
tata guna lahan dan menggunakan air secara hemat, sesuai dengan kebutuhan. Terkadang
bencana alam memang tidak bisa kita hindari. Tetapi, sebisa mungkin, marilah kita berusaha
mencegah bencana alam sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.

KEGIATAN 2
TUGAS 1
(1) Teks yang berjudul “Penyebab Tanah Longsor” berisi penjelasan tentang proses terjadinya tanah
longsor. Bacalah teks tersebut sekali lagi dan temukan penyebab terjadinya tanah longsor, kemudian
isilah diagram berikut ini.
(2) Rangkaian peristiwa pada diagram di atas menunjukkan proses bagaimana tanah longsor terjadi. Pada
paragraf berapakah diawalinya penjelasan mengenai penyebab terjadinya tanah longsor?
Jawab             : Paragraf 3
(3)    Setelah kalian membaca dan mencermati bagian yang dicetak tebal dan digarisbawahi pada soal
nomor (3), kerjakanlah tugas ini. Baca, cermati, dan beri tanda (cetak tebal untuk kata kerja material dan
beri garis bawah untuk kata kerja relasional) pada kalimat berikut.
a) Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/ punggungan dengan
kemiringan sedang hingga terjal, berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan
curah hujan berkuantitas tinggi.
b) Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya
penahan.
c) Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah, sedangkan gaya
pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban, serta berat jenis tanah/batuan.
d) Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam
jumlah besar.
e) Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin.
f) Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika
terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.
g) Pada lahan persawahan akar tanamannya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat
tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor.
h) Akibat susutnya muka air yang cepat di danau, gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut
kemiringan waduk 220 mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.
(5) Teks eksplanasi yang berjudul “Penyebab Tanah Longsor” dapat disajikan secara ringkas. Caranya,
kalian hanya menulis ulang kalimat-kalimat inti dari setiap tahap pada struktur teks itu. Pertama, kalian
mengemukakan pernyataan umum tentang tanah longsor. Kedua, sebutkan penyebab terjadinya tanah
longsor. Sebagai latihan, lengkapilah kerangka ini.
Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunung berapi. Tanah
pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/ punggungan dengan kemiringan
sedang hingga terjal, berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan
berkuantitas tinggi. 

Tanah longsor terjadi karena hujan, lereng terjal, tanah yang kurang padat/tebal, batuan yang kurang
kuat, jenis tata lahan, getaran, susut muka danau/ bendungan, adanya beban tambahan,
pengkisan/erosi, adanya material timbunan pada tebing, bekas longsoran lama, adanya bidang
diskontinuitas, penggundulan hutan, dan daerah pembuangan sampah.

Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam
jumlah besar, lalu muncullah pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan dan rekahan tanah
di permukaan. Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor. Melalui tanah yang merekah
itulah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng sehingga menimbulkan gerakan lateral. 
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena
pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin.

Tanah lempung atau tanah liat memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi
hujan. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika
terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.

Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen akan mudah menjadi tanah jika mengalami proses
pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor apabila terdapat pada lereng yang terjal.  

Pada lahan persawahan akar tanamannya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah
menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor.

Untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena  akar pohon tidak dapat menembus bidang
longsoran yang dalam dan pada umumnya terjadi di daerah longsoran lama.

Getaran gempa bumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalu lintas mengakibatkan tanah, badan jalan,
lantai, dan dinding rumah menjadi retak

Akibat susutnya muka air yang cepat di danau gaya penahan lereng menjadi hilang.

Adanya beban tambahan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar
tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya sering terjadi penurunan tanah dan retakan yang arahnya
ke lembah.

Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu, akibat penggundulan hutan  (di
sekitar tikungan sungai), tebing akan menjadi terjal.

Tanah timbunan pada lembah yang digunakan untuk mengembangkan dan memperluas lahan
permukiman belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya, sehingga apabila
hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.

Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi.

Bidang tidak sinambung merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai   bidang luncuran tanah
longsor.

Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul karena  pengikatan air tanah
sangat kurang.
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat
mengakibatkan tanah longsor, apalagi ditambah dengan guyuran hujan.

(6) Bandingkan hasil ringkasan kalian dengan yang telah dibuat oleh teman-teman kalian, apakah isinya
sama antara ringkasan dan teks eksplanasi berjudul “Penyebab Tanah Longsor”.

(7) Bacalah teks berjudul “Erosi” ini dengan cermat. Analisislah struktur teks tersebut, benarkah
struktur teks berjudul “Erosi” ini sesuai dengan struktur teks eksplanasi yang terdiri atas
pernyataan umum^urutan sebab-akibat? Jika benar, tulislah bagian mana yang merupakan
pernyataan umum dan bagian mana saja yang merupakan urutan sebab-akibat.
      Jawab             : Benar. Paragraf 1: pernyataan umum, paragraph 2-4: urutan sebab-akibat
(8) Bacalah kembali teks “Erosi” di atas. Temukan kata kerja material dan kata kerja relasional
yang ada dalam teks tersebut. Isikan ke kolom berikut ini.
Paragraf Kata kerja material Kata kerja relasional
Mengangkut Disebabkan
1
Tersedia
Mengenai Disebabkan
Jatuh Menimbulkan
Terlepas Mengakibatkan
Terlempar Melebihi
Tersebar Menyediakan
2
Menurun
Terjadi
Menjadi
Mengangkut
Mengendap
Terjadi Menyebabkan
Menampung
3 Terangkut
Mengalir
Mengendap
Terlepas Mempunyai
4
Dibatasi Melebihi
TUGAS 2
(2) Pada teks “Ratusan Warga di Malang Berebut Air Bersih” kalian masih dihadapkan pada tema peristiwa
alam yang mengakibatkan terjadinya peristiwa sosial yang berupa berebut air bersih. Namun, kalian
tahu bahwa jenis teks yang digunakan bukan merupakan jenis teks eksplanasi, melainkan teks laporan.
Tugas kalian adalah mengubah teks laporan menjadi teks eksplanasi. Kerjakanlah tugas kalian dengan
mengisi teks yang rumpang berikut.
Ratusan warga di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur antre dalam
pembagian air minum yang diberikan Palang Merah Indonesia(PMI) Kabupaten Malang, Rabu
(26/9/2012) siang. Warga di desa tersebut sudah sejak Juli lalu mengalami kekeringan dan krisis air
bersih. 

Kekeringan dan krisis air bersih di desa tersebut menyebabkan tidak ada air untuk kebutuhan
tanaman. Wargapun membiarkan tanaman-tanaman mati kekeringan. Air di sumur warga mengering
sehingga warga tidak mempunyai air untuk minum dan memasak. Kekeringan juga menyebabkan
tandong air warga kosong.

PMI Kabupaten Malang memberikan bantuan air minum secara langsung dengan mendatangi warga
setempat. Pada saat tangki air dari PMI tiba warga langsung menyerbu tangki air sambil membawa
jeriken. Tak mengherankan, warga desa yang mengalami krisis air bersih ini telah kedatangan tangki
berisi 10.000 liter air. Jelas saja mereka langsung berebut untuk mendapatkannya. Petugas PMI sudah
berusaha menenangkan warga dan menghimbau warga untuk menata jeriken mereka dijejer secara
tertib. Petugas ini bermaksud untuk membuat suasana lebih tertib dan memudahkan pembagian air
serta memastikan semua warga mendapatkan air.

 Namun, imbauan petugas PMI itu tidak digubris. Warga malah berebut meletakkan jeriken masing-
masing di barisan depan supaya lebih cepat mendapatkan air. Kekeringan yang terjadi di desa ini
memang telah mengakibatkan krisis air bersih yang cukup parah. Tetapi ternyata baru satu desa yang
mengajukan permintaan persediaan air kepada pemerintah. Dikarenakan krisis air bersih yang terus
berkelanjutan, BPBD, PMI, PDAM, dan Cipta Karya bergantian memberikan bantuan air bersih pada
warga.

(3) Setelah kalian selesai mengisi bagian yang rumpang pada soal nomor (2), tugas kalian sekarang adalah
menuliskan hasil pekerjaan nomor (2) tersebut ke dalam kolom berikut.

Struktur Teks Kalimat

Pernyataan umum Ratusan warga di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten


Malang, Jawa Timur antre dalam pembagian air minum yang diberikan
Palang Merah Indonesia(PMI) Kabupaten Malang, Rabu (26/9/2012)
siang. Warga di desa tersebut sudah sejak Juli lalu mengalami
kekeringan dan krisis air bersih. 

Urutan sebab-akibat Kekeringan dan krisis air bersih di desa tersebut menyebabkan tidak
ada air untuk kebutuhan tanaman. Wargapun membiarkan tanaman-
tanaman mati kekeringan. Air di sumur warga mengering sehingga
warga tidak mempunyai air untuk minum dan memasak. Kekeringan
juga menyebabkan tandong air warga kosong.

Urutan sebab-akibat PMI Kabupaten Malang memberikan bantuan air minum secara
langsung dengan mendatangi warga setempat. Pada saat tangki air dari
PMI tiba warga langsung menyerbu tangki air sambil membawa jeriken.
Tak mengherankan, warga desa yang mengalami krisis air bersih ini
telah kedatangan tangki berisi 10.000 liter air. Jelas saja mereka
langsung berebut untuk mendapatkannya. Petugas PMI sudah
berusaha menenangkan warga dan menghimbau warga untuk menata
jeriken mereka dijejer secara tertib. Petugas ini bermaksud untuk
membuat suasana lebih tertib dan memudahkan pembagian air serta
memastikan semua warga mendapatkan air.

Urutan sebab-akibat Namun, imbauan petugas PMI itu tidak digubris. Warga malah berebut
meletakkan jeriken masing-masing di barisan depan supaya lebih cepat
mendapatkan air. Kekeringan yang terjadi di desa ini memang telah
mengakibatkan krisis air bersih yang cukup parah. Tetapi ternyata baru
satu desa yang mengajukan permintaan persediaan air kepada
pemerintah. Dikarenakan krisis air bersih yang terus berkelanjutan,
BPBD, PMI, PDAM, dan Cipta Karya bergantian memberikan bantuan
air bersih pada warga.

(4) Tulislah kalimat yang mengandung unsur sebab-akibat yang terdapat dalam teks yang telah
kalian kerjakan pada soal nomor (3) tersebut.
Jawab:
a.       Kekeringan dan krisis air bersih di desa tersebut menyebabkan tidak ada air untuk kebutuhan
tanaman.
b.      Kekeringan juga menyebabkan tandong air warga kosong.
c.       Kekeringan yang terjadi di desa ini memang telah mengakibatkan krisis air bersih yang cukup
parah.
d.      Dikarenakan krisis air bersih yang terus berkelanjutan, BPBD, PMI, PDAM, dan Cipta Karya
bergantian memberikan bantuan air bersih pada warga.

(5) Perhatikan bagan berikut ini secara saksama. Amatilah bagian yang rumpang, lalu isilah dengan
memberikan konjungsi sebab-akibat yang tepat. Kalian bisa menggunakan pilihan konjungsi
berikut.
                 sebab, tetapi, karena, akibat, mengakibatkan, sementara itu, sehingga, meskipun

Peristiwa berebut air bersih sering terjadi pada saat musim kemarau. Hal ini terjadi karena
semakin minimnya jumlah air bersih yang ada di sumur-sumur atau tempat penampungan air
sementara jumlah kebutuhan air bersih semakin meningkat dari waktu ke waktu. Berebut air
tidak hanya terjadi pada air bersih tetapi juga pada air untuk kebutuhan pengairan di lahan
pertanian. Kekeringan akibat musim kemarau melanda sejumlah daerah dan memicu berebut
aliran air antarpetani. Berebut air terjadi sebab debit air irigasi induk yang mengaliri sejumlah
persawahan berkurang, sementara air sungai mulai menyusut. Akibat menyusutnya air sungai,
petani harus berebut air di hulu sungai dengan cara menutup dan membuka aliran anak sungai
yang melintasi areal pertanian. Mereka meronda dan berjaga di pintu pembagi untuk memastikan
air sampai ke petak sawah masing-masing. Beberapa petani terpaksa menanam tanaman yang
tidak terlalu banyak membutuhkan pasokan air. Bahkan, ada petani yang memilih melakukan
panen lebih awal guna mengantisipasi musim kemarau meskipun padi belum waktunya dipanen.
Air yang tak sampai ke persawahan mengakibatkan tanaman padi terhambat pertumbuhannya.
Proses pengisian bulir di petak-petak yang kering menjadi tidak maksimal.

Lumpur Lapindo
No. Struktur Teks Peristiwa
1. Pernyataan Banjir lumpur panas Sidoarjo, juga dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo,
Umum adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo
Brantas di Dusun Balongnongo, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong,
Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006. Peristiwa ini
mengakibatkan tergenangnya areal persawahan, permukiman penduduk, dan
kawasan industri. Volume lumpur
diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50.000 meter kubik per hari (setara dengan
muatan penuh 690 truk peti kemas berukuran besar). Akibatnya, semburan
lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar.
2. Urutan Sebab- Lumpur sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kandungan logam berat
Akibat (Hg) air raksa mencapai 2,565 mg/liter Hg, padahal baku mutunya hanya 0,002
mg/liter Hg. Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, iritasi kulit,
dan kanker. Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah pecah
(hemolisis), jantung berdebar (cardiac aritmia), dan gangguan ginjal. Data di
Puskesmas Porong menunjukkan tren sejumlah penyakit terus meningkat sejak
2006. Penderita infeksi saluran pernapasan (ISPA) yang pada 2005 sebanyak
24.719 orang, pada 2009 meningkat pesat menjadi 52.543 orang. Selain itu,
gastritis yang pada 2005 baru 7.416 orang, pada 2009 melonjak tiga kali lipat
menjadi 22.189 penderita.
3. Urutan Sebab- Genangan hingga setinggi 6 meter pada permukiman menyebabkan warga harus
Akibat dievakuasi karena rumah/tempat tinggal mereka rusak. Areal pertanian dan
perkebunan juga rusak akibat genangan lumpur. Lebih dari 30 pabrik yang
tergenang terpaksa menghentikan aktivitas produksi dan merumahkan ribuan
tenaga kerja karena terkena dampak lumpur ini. Genangan juga menyebabkan
kerusakan lingkungan wilayah seperti sarana peribadatan, sarana pendidikan,
sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan telepon). Ruas jalan tol
Surabaya-Gempol yang ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan
mengakibatkan kemacetan di jalur-jalur alternatif, yaitu melalui Sidoarjo-
Mojosari-Porong dan jalur Waru-tol-Porong dan terhambatnya ruas jalan tol
Malang-Surabaya yang berakibat pula terhadap aktivitas produksi di kawasan
Ngoro (Mojokerto) dan Pasuruan yang selama ini merupakan salah satu
kawasan industri utama di Jawa Timur.
4. Urutan Sebab- Akibat amblasnya permukaan tanah di sekitar semburan lumpur, pipa air milik
Akibat PDAM Surabaya patah. Sementara itu, pipa gas milik Pertamina juga meledak
akibat penurunan tanah karena tekanan lumpur dan sekitar 2,5 kilometer pipa
gas terendam. Sebuah SUTET milik PT PLN dan seluruh jaringan telepon dan
listrik di empat desa tidak dapat difungsikan.
5. Interpretasi Ketika semakin lama peristiwa terjadi dan tidak menunjukkan perbaikan kondisi
pulih, baik menyangkut kepedulian pemerintah, terganggunya pendidikan dan
sumber penghasilan, ketidakpastian penyelesaian, maupun tekanan psikis yang
bertubi-tubi, krisis sosial mulai mengemuka. Perpecahan warga mulai muncul
menyangkut biaya ganti rugi, teori konspirasi penyuapan oleh Lapindo, berebut
truk pembawa tanah urugan hingga penolakan menyangkut lokasi pembuangan
lumpur setelah skenario penanganan teknis kebocoran 1 (menggunakan
snubbing unit) dan 2 (pembuatan relief well) mengalami kegagalan. Akhirnya,
yang muncul adalah konflik horisontal.

Hubungan Sebab Akibat


Isi teks “Lumpur Lapindo” memuat informasi yang menunjukan urutan sebab-akibat seperti pada kalimat-
kalimat di bawah ini.

1. Peristiwa ini mengakibatkan tergenangnya areal persawahan, permukiman penduduk, dan


kawasan industri.
2. Akibatnya, semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar.
3. Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, iritasi kulit, dan kanker.
4. Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisis), jantung berdebar
(cardiac aritmia), dan gangguan ginjal.
5. Genangan hingga setinggi 6 meter pada permukiman menyebabkan warga harus dievakuasi
karena rumah/tempat tinggal mereka rusak.
6. Areal pertanian dan perkebunan juga rusak akibat genangan lumpur.
7. Lebih dari 30 pabrik yang tergenang terpaksa menghentikan aktivitas produksi dan merumahkan
ribuan tenaga kerja karena terkena dampak lumpur ini.
8. Genangan juga menyebabkan kerusakan lingkungan wilayah seperti sarana peribadatan, sarana
pendidikan, sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan telepon).
9. Ruas jalan tol Surabaya-Gempol yang ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan
mengakibatkan kemacetan di jalur-jalur alternatif, yaitu melalui Sidoarjo-Mojosari-Porong dan
jalur Waru-tol-Porong dan terhambatnya ruas jalan tol Malang-Surabaya yang berakibat pula
terhadap aktivitas produksi di kawasan Ngoro (Mojokerto) dan Pasuruan yang selama ini
merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur.
10. Akibat amblasnya permukaan tanah di sekitar semburan lumpur, pipa air milik PDAM Surabaya
patah.
11. Sementara itu, pipa gas milik Pertamina juga meledak akibat penurunan tanah karena tekanan
lumpur dan sekitar 2,5 kilometer pipa gas terendam.

Berdasarkan isi teks “Lumpur Lapindo”, tentukanlah apakah pernyataan berikut ini benar (B), salah (S),
atau tidak terbukti benar salahnya (TT) dengan membubuhkan tanda centang (√) pada pilihan yang ada.
Untuk menentukan jawaban, tidak perlu berpedoman pada pengetahuan umum atau pengetahuan yang
telah dimiliki, tetapi cukup berpedoman pada informasi yang disajikan dalam teks tersebut.
No. Pernyataan B S TT
1. Lumpur Lapindo adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi √ - -
pengeboran Lapindo Brantas Inc. di Dusun Balongnongo.
2. Volume lumpur diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50.000 meter kubik per √ - -
tahun.
3. Lumpur panas sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. √ - -
4. Kandungan logam berat air raksa menyebabkan iritasi kulit dan kanker. √ - -
5. Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah pecah, jantung √ - -
berdebar, dan gangguan ginjal.
6. Data di Puskesmas Porong menunjukkan tren sejumlah penyakit terus - √ -
menurun sejak 2006.
7. Genangan pada permukiman menyebabkan warga harus dievakuasi. - √ -
8. Areal pertanian dan perkebunan rusak akibat genangan lumpur. √ - -
9. Pabrik yang tergenang harus menghentikan aktivitas produksi. √ - -
10. Genangan menyebabkan kerusakan lingkungan wilayah. - √ -
11. Ruas jalan tol Surabaya-Gempol dibuka hingga waktu yang tidak ditentukan. - √ -
12. Akibat amblasnya permukaan tanah, pipa air milik PDAM Surabaya patah. √ - -
13. Pipa gas milik Pertamina meledak akibat penurunan tanah karena tekanan √ - -
lumpur.
14. Sebuah SUTET milik PT PLN tidak dapat difungsikan. √ - -
15. Perpecahan warga mulai muncul menyangkut biaya ganti rugi. √ - -
16. Warga berebut truk pembawa tangki BBM. - - √
17. Warga melakukan penolakan menyangkut lokasi pembuangan limbah. √ - -

Bacalah kembali teks “Lumpur Lapindo” dengan teliti. Pada teks tersebut terdapat rentetan dua peristiwa
yang berlangsung hampir bersamaan, yaitu peristiwa alam yang terjadi karena tindakan manusia dan
peristiwa sosial yang diakibatkan oleh peristiwa alam.Untuk mempermudah pemahaman kalian, carilah
artikel yang mendukung penyebab munculnya lumpur panas akibat peristiwa alam dan akibat tindakan
manusia. Analisislah kembali teks tersebut secara lebih teliti. Identifikasi peristiwa tersebut, lalu tulis
hasil identifikasi kalian.
Lumpur panas terjadi karena rekahan alami
No. Struktur Teks Peristiwa
1. Pernyataan Bledug Kuwu merupakan fenomena alam berupa kawah lumpur seluas lebih
Umum kurang 45 Ha. Dinamakan Bledug Kuwu karena suara dari letupan-letupan
lumpur dari kawah menimbulkan suara bledug-bledug (seperti dentuman
meriam) secara periodik. Bledug Kuwu sudah ada jauh sebelum kita mengenal
Lumpur Lapindo di Sidoarjo.
2. Urutan Sebab- Bledug Kuwu merupakan letupan gas pada endapan lempung yang terkumpul
Akibat secara berkala. Endapan lempung yang cukup tebal, dimana di bagian dalamnya
terakumulasi gas sehingga terbentuk ruangan yang cukup tebal dibawah tanah.
Ruangan yang terbentuk memberikan tempat untuk terkumpulnya air formasi
yang asin dan ikut keluar saat terjadi letupan gas setinggi 1-5 meter dengan
interval beberapa jam.
3. Urutan Sebab- Gas yang terdapat pada letupan Bledug Kuwu merupakan gas metan biogenik
Akibat (biogenic methane gas) yang merupakan hasil dari proses diagenesis dan biasa
terjadi pada kedalaman 0 sampai 4 km. Terbentuk dari sisa jasad mahluk hidup
serta aktifitas jasad renik anaerob pada kondisi temperatur tinggi (± 100-125°C)
dan tekanan dari beban sedimen diatasnya.
4. Urutan Sebab- Secara geologi, fenomena yang terjadi di Bledhug Kuwu disebut sebagai Mud
Akibat Volcano atau gunung api lumpur. Setiap ekstrusi pada permukaan lempung atau
lumpur Bledug Kuwu membentuk suatu kerucut yang diatasnya terdapat suatu
telaga. Ekstrusi tersebut dibarengi dengan keluarnya gas dan air (kadang-kadang
juga minyak) secara kuat, bahkan dengan suara ledakan. Seringkali gas yang
dikeluarkan terbakar sehingga menyerupai gunung api. Sifat gunung api lumpur
ini sangat tergantung kepada iklim dan juga jumlah lempung yang dikeluarkan.

Lumpur panas terjadi karena tindakan manusia


No. Struktur Teks Peristiwa
1. Pernyataan Banjir lumpur panas Sidoarjo, juga dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo,
Umum adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo
Brantas. Peristiwa ini mengakibatkan tergenangnya areal persawahan,
permukiman penduduk, dan kawasan industri. Volume lumpur diperkirakan
sekitar 5.000 hingga 50.000.
2. Urutan Sebab- Lumpur Lapindo meluap karena kegiatan yang dilakukan oleh PT Lapindo di
Akibat dekat lokasi itu. Lapindo Brantas melakukan pengeboran sumur Banjar Panji-1
pada awal Maret 2006. Pada awalnya sumur tersebut direncanakan hingga
kedalaman 8.500 kaki (2.590 meter) untuk mencapai formasi Kujung (batu
gamping). Ketika Lapindo mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3.580 kaki
sampai ke 9.297 kaki, mereka “belum” memasang casing 9 5/8 inci yang
rencananya akan dipasang tepat di kedalaman batas antara formasi Kalibeng
Bawah dengan formasi Kujung (8.500 kaki)
3. Urutan Sebab- Kegiatan pengeboran ini Lapindo membuat prognosis pengeboran yang salah.
Akibat Mereka membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pengeboran mereka di
zona Rembang dengan target pengeborannya adalah formasi Kujung. Padahal
mereka membor di zona Kendeng yang tidak ada formasi Kujung-nya. Selama
mengebor mereka tidak meng-casing lubang karena kegiatan pemboran masih
berlangsung. Selama pemboran, lumpur overpressure (bertekanan tinggi) dari
formasi Pucangan sudah berusaha menerobos (blow out) tetapi dapat diatasi
dengan pompa lumpur Lapindo.
4. Urutan Sebab- Setelah kedalaman 9.297 kaki, akhirnya mata bor menyentuh batu gamping.
Akibat Lapindo mengira target formasi Kujung sudah tercapai, padahal mereka hanya
menyentuh formasi Klitik. Batu gamping formasi Klitik sangat porous
(berlubang-lubang). Akibatnya lumpur yang digunakan untuk melawan lumpur
formasi Pucangan hilang (masuk ke lubang di batu gamping formasi Klitik) atau
circulation loss sehingga Lapindo kehilangan/kehabisan lumpur di permukaan.
Akibat dari habisnya lumpur Lapindo, maka lumpur formasi Pucangan berusaha
menerobos ke luar (terjadi kick). Di kedalaman tersebut, diperkirakan kondisi
geologis tanah tidak stabil dan kemungkinan banyak terdapat rekahan alami
(natural fissures) yang bisa sampai ke permukaan. Karena tidak dapat
melanjutkan perjalanannya terus ke atas melalui lubang sumur disebabkan BOP
sudah ditutup, maka fluida formasi bertekanan tadi akan berusaha mencari jalan
lain yang lebih mudah yaitu melewati rekahan alami tadi dan berhasil. Inilah
mengapa surface blowout terjadi di berbagai tempat di sekitar area sumur,
bukan di sumur itu sendiri.

Masalah sosial terjadi akibat adanya lumpur panas.


No. Struktur Teks Peristiwa
1. Pernyataan Semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar
Umum maupun bagi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Dampak yang ditimbulkan
menyangkut beberapa aspek, seperti dampak sosial dan pencemaran lingkungan.
Ada beberapa dampak sosial yang terjadi akibat luapan lumpur lapindo, misal
dampak terhadap perekonomian di Jawa Timur, dampak kesehatan, dan dampak
pendidikan.
2. Urutan Sebab- Akibat yang ditimbulkan oleh semburan Lumpur Lapindo membuat warga
Akibat sekitar rugi karena rumah/tempat tinggal, lahan pertaniannya dan perkebunan
yang rusak. Pabrik-pabrik pun rusak tidak bisa difungsikan untuk proses
produksi, sarana dan prasarana (jaringan telepon dan listrik) juga tidak dapat
berfungsi. Lebih dari 30 pabrik yang tergenang terpaksa menghentikan aktivitas
produksi dan merumahkan ribuan tenaga kerja karena terkena dampak lumpur
ini.
3. Urutan Sebab- Lumpur sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kandungan logam berat
Akibat (Hg) air raksa mencapai 2,565 mg/liter Hg, padahal baku mutunya hanya 0,002
mg/liter Hg. Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, iritasi kulit,
dan kanker. Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah pecah
(hemolisis), jantung berdebar (cardiac aritmia), dan gangguan ginjal.
4. Urutan Sebab- Terjadinya bencana lumpur lapindo ini juga telah mengakibatkan aktivitas
Akibat perekonomian di Jawa Timur terganggu. Hal ini dikarenakan ditutupnya ruas
jalan tol Surabaya-Gempol hingga waktu yang tidak ditentukan. Penutupan jalan
tol ini juga berdampak pada aktivitas produksi di kawasan Mojokerto dan
Pasuruan yang merupakan salah satu kawasan industri utama yang ada di Jawa
Timur.
BAHASA INDONESIA Kegiatan 3 Kerja Mandiri Membangun Teks Laporan
Hasil Observasi

Kegiatan 3 Kerja Mandiri Membangun Teks Laporan Hasil Observasi

Pada kegiatan ini kalian diajak untuk membangun teks laporan secara mandiri. Kerjakan tugas-tugas
berikut ini sesuai dengan petunjuk!

Tugas 1 Mencari Contoh Teks Laporan dari Berbagai Sumber


Ikuti petunjuk berikut!
(1)    Carilah teks laporan dari berbagai sumber, seperti koran, majalah, buku, atau internet.
Identifikasilah apakah teks yang kalian temukan tergolong ke dalam teks laporan yang baik. Dikatakan
baik apabila teks itu berstruktur teks dan terdapat bentuk-bentuk bahasa yang sesuai dengan ragam
bahasa yang dipersyaratkan pada jenis teks itu.

Beo Nias
Beo nias (Gracula robusta) adalah sejenis burung anggota familia Sturnidae (jalak dan kerabatnya) yang
hanya dapat ditemukan di pulau Nias, Sumatera Utara, Indonesia. Habitat alaminya yaitu hidup di hutan-
hutan basah, terutama di bukit-bukit dataran rendah sampai dengan dataran tinggi 1000 sampai 2000 di
atas permukaan laut. Burung ini merupakan fauna endemik dari daerah Nias yang dikenal dengan nama
Ciong.
Wilayah persebaran alaminya burung ini adalah mulai dari Sri Lanka, India, Himalaya, ke timur hingga
Filipina dan pulau Nias, Sumatera Utara, Indonesia.
Beo nias memiliki ukuran tubuh dengan mencapai 40 sentimeter, merupakan jenis burung beo yang
paling besar di antara jenis burung beo lainnya. Selain itu, pada beo nias mempunyai bulu yang cukup
pendek di bagian kepalanya di mana terdapat sebuah garis melengkung berwarna kuning di bagian
belakang kepalanya. Hampir seluruh badan beo nias diselimuti bulu yang berwarna hitam kecuali di
beberapa bagian seperti bagian belakang kepala yang berwarna kuning dan juga di beberapa bagian
sayapnya yang berwarna putih. Beo nias ini merupakan hewan yang memakan berupa buah-buahan dan
serangga-serangga kecil. Dan yang menjadikan beo nias unik, berbeda dengan jenis burung beo lainnya
adalah adanya sepasang gelambir cuping telinga yang berwana kuning.
Tempat tinggal atau habitat beo nias adalah hutan dan tinggal pada pepohonan yang tinggi.  Beo nias
hidup secara berpasangan, namun terkadang juga membentuk kelompok kecil. Burung ini
memanfaatkan lubang pada batang pohon yang menjulang tinggi sebagai sarangnya sekaligus juga
sebagai tempat bertelur.
Beo nias ini merupakan burung yang suka dengan jenis makanan berupa buah-buahan, biji-bijian, dan
juga serangga.
Musim bertelur untuk beo nias ini antara bulan Desember sampai Mei. Kebiasaan beo nias ini ketika
akan bertelur adalah mencari pohon-pohon tua atau pohon-pohon yang sudah lapuk, yang batangnya
tegak dan tinggi, tetapi ada juga yang mencari tempat untuk bertelur di pohon enau atau aren. Beo nias
menggunakan ranting, serat pohon dan daun-daunan untuk membuat sarangnya. Induk beo nias
mengerami telurnya yang berjumlah 2 - 3 butir selama kurang lebih 3 minggu. Warna telur biru muda
dengan bercak-bercak wama coklat dan ungu muda. Ukuran telur rata-rata 37 - 26 mm.

Pernyataan umum atau klasifikasi    Beo nias (Gracula robusta) adalah sejenis burung anggota familia
Sturnidae (jalak dan kerabatnya) yang hanya dapat ditemukan di pulau Nias, Sumatera Utara, Indonesia.
Habitat alaminya yaitu hidup di hutan-hutan basah, terutama di bukit-bukit dataran rendah sampai
dengan dataran tinggi 1000 sampai 2000 di atas permukaan laut. Burung ini merupakan fauna endemik
dari daerah Nias yang dikenal dengan nama Ciong.
Anggota/aspek yang dilaporkan    Wilayah persebaran alaminya burung ini adalah mulai dari Sri Lanka,
India, Himalaya, ke timur hingga Filipina dan pulau Nias, Sumatera Utara, Indonesia.
Anggota/aspek yang dilaporkan    Beo nias memiliki ukuran tubuh dengan mencapai 40 sentimeter,
merupakan jenis burung beo yang paling besar di antara jenis burung beo lainnya. Selain itu, pada beo
nias mempunyai bulu yang cukup pendek di bagian kepalanya di mana terdapat sebuah garis
melengkung berwarna kuning di bagian belakang kepalanya. Hampir seluruh badan beo nias diselimuti
bulu yang berwarna hitam kecuali di beberapa bagian seperti bagian belakang kepala yang berwarna
kuning dan juga di beberapa bagian sayapnya yang berwarna putih. Beo nias ini merupakan hewan yang
memakan berupa buah-buahan dan serangga-serangga kecil. Dan yang menjadikan beo nias unik,
berbeda dengan jenis burung beo lainnya adalah adanya sepasang gelambir cuping telinga yang
berwana kuning.
Anggota/aspek yang dilaporkan    Tempat tinggal atau habitat beo nias adalah hutan dan tinggal pada
pepohonan yang tinggi.  Beo nias hidup secara berpasangan, namun terkadang juga membentuk
kelompok kecil. Burung ini memanfaatkan lubang pada batang pohon yang menjulang tinggi sebagai
sarangnya sekaligus juga sebagai tempat bertelur.
Anggota/aspek yang dilaporkan    Beo nias ini merupakan burung yang suka dengan jenis makanan
berupa buah-buahan, biji-bijian, dan juga serangga.
Anggota/aspek yang dilaporkan    Musim bertelur untuk beo nias ini antara bulan Desember sampai Mei.
Kebiasaan beo nias ini ketika akan bertelur adalah mencari pohon-pohon tua atau pohon-pohon yang
sudah lapuk, yang batangnya tegak dan tinggi, tetapi ada juga yang mencari tempat untuk bertelur di
pohon enau atau aren. Beo nias menggunakan ranting, serat pohon dan daun-daunan untuk membuat
sarangnya. Induk beo nias mengerami telurnya yang berjumlah 2 - 3 butir selama kurang lebih 3 minggu.
Warna telur biru muda dengan bercak-bercak wama coklat dan ungu muda. Ukuran telur rata-rata 37 -
26 mm.

Tugas 2 Mengelompokkan Berbagai Jenis Minuman


Kerjakan tugas berikut ini sesuai dengan petunjuk!
(1)    Lakukan pengamatan atau observasi terhadap jenis minuman yang dijual di sekitar kalian.
Klasifikasikanlah  jenis minuman itu berdasarkan :
(a)    kriteria apakah minuman itu disajikan dalam kemasan atau tidak (jenis kemasannya plastik/kertas,
botol/bukan botol, dan sebgainya);
(b)    kriteria apakah minuman itu mengandung soda atau tidak, alkohol atau tidak;
(c)    kriteria apakah minuman itu disajikan hangat atau dingin;
(d)    kriteria apakah minuman itu berkhasiat sebagai obat atau tidak;
(e)    kriteria lain menurut kalian sendiri.
(2)    Berdasarkan observasi itu, buatlah teks laporan yang baik. Sebagai tolok ukur, bandingkan
pekerjaan kalian dengan teks yang dijadikan model pada kegiatan 1. Untuk memperdalam pengetahuan
kalian tentang materi yang kalian laporkan, kalian juga dapat mencari informasi dengan membaca buku
di perpustakaan atau mewawancarai orang yang mengetahui materi tersebut.
(3)    Lakukan observasi terhadap sesuatu yang telah kalian kenali di lingkungan alam sekitar. Setelah
membuat klasifikasi tentang sesuatu yang kalian observasi tersebut, laporkan dalam bentuk tulisan yang
memenuhi struktur teks dan ciri kebahasaan yang dikehendaki. Usahakan klasifikasi yang dimaksud
didasarkan pada kriteria yang jelas sehingga laporan yang kalian buat terlihat terperinci dan memenuhi
target yang diharapkan.

Jawaban :

(1)    Aqua, Ades, Teh Pucuk Harum, Teh Kotak, My Tea, Fanta, Sprite, Coca Cola, Nutrisari, Pop Ice, Jas
Jus, Pocari Sweat, Aquarius, Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga, Kopi Kapal Api
Klasifikasi jenis minuman berdasarkan
(a)    Kriteria kemasan
a.    Kemasan plastik/kertas
Nutrisari, Pop Ice, Jas Jus, Teh Kotak, Kopi Kapal Api
b.    Kemasan botol
Aqua, Ades, Teh Pucuk Harum, My Tea, Fanta, Sprite, Coca Cola, Pocari Sweat, Aquarius
c.    Kemasan kaleng
Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga
(b)    Kriteria kandungan minuman
d.    Mengandung soda
Fanta, Sprite, Coca Cola
e.    Tidak mengandung soda atau alkohol
Aqua, Ades, Teh Pucuk Harum, Teh Kotak, My Tea, Pocari Sweat, Aquarius, Larutan Penyegar Cap Kaki
Tiga, Kopi Kapal Api
(c)    Kriteria Penyajian
f.    Disajikan Hangat
Kopi Kapal Api
g.    Disajikan Dingin
Aqua, Ades, Teh Pucuk Harum, Teh Kotak, My Tea, Fanta, Sprite, Coca Cola, Nutrisari, Pop Ice, Jas Jus,
Pocari Sweat, Aquarius, Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga
(d)    Kriteria Khasiat
h.    Sebagai obat
Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga
i.    Bukan obat
Aqua, Ades, Teh Pucuk Harum, Teh Kotak, My Tea, Fanta, Sprite, Coca Cola, Nutrisari, Pop Ice, Jas Jus,
Pocari Sweat, Aquarius, Kopi Kapal Api
(e)    Kriteria Warna
j.    Jernih
Aqua, Ades, Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga
k.    Berpewarna
Teh Pucuk Harum, Teh Kotak, My Tea, Fanta, Sprite, Coca Cola, Nutrisari, Pop Ice, Jas Jus, Pocari Sweat,
Aquarius, Kopi Kapal Api

(2)    Laporan Hasil Observasi Jenis-Jenis Minuman.

Jenis Minuman Instan

Minuman instan adalah minuman yang dapat dibuat secara cepat tanpa memerlukan proses yang
panjang dan biasanya dipasarkan dalam bentuk kemasan. Seperti teh dan kopi instan.
    Minuman instan dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan beberapa kriteria. Kriteria-kriteria
tersebut antara lain, kemasan, kandungan minuman, penyajian, khasiat, dan warna.
    Minuman instan berdasarkan kriteria kemasan dapat dibagi menjadi 3 yaitu, minuman instan
menggunakan kemasan plastik/kertas seperti Nutrisari, Pop Ice, Jas Jus, Teh Kotak, Kopi Kapal Api.
Kemasan botol seperti Aqua, Ades, Teh Pucuk Harum, My Tea, Fanta, Sprite, Coca Cola, Pocari Sweat,
Aquarius. Dan kemasan kaleng seperti Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga.
Minuman instan berdasarkan kriteria kandungan minuman dapat dibedakan menjadi minuman yang
mengandung soda seperti Fanta, Sprite, Coca Cola dan minuman yang tidak mengandung soda serta
alkohol seperti Aqua, Ades, Teh Pucuk Harum, Teh Kotak, My Tea, Pocari Sweat, Aquarius, Larutan
Penyegar Cap Kaki Tiga, Kopi Kapal Api.
Minuman instan dapat disajikan dalam bentuk hangat seperti Kopi Kapal Api dan dapat disajikan dalam
bentuk dingin seperti Aqua, Ades, Teh Pucuk Harum, Teh Kotak, My Tea, Fanta, Sprite, Coca Cola,
Nutrisari, Pop Ice, Jas Jus, Pocari Sweat, Aquarius, Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga.
Minuman instan juga berkhasiat sebagai obat seperti Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga yang dapat
mengobati panas dalam. Namun minuman instan juga banyak yang tidak memiliki khasiat sebagai obat
seperti Aqua, Ades, Teh Pucuk Harum, Teh Kotak, My Tea, Fanta, Sprite, Coca Cola, Nutrisari, Pop Ice, Jas
Jus, Pocari Sweat, Aquarius, Kopi Kapal Api.
Dalam kriteria warna, minuman instan dibedakan menjadi minuman yang jernih seperti Aqua dan Ades,
dan minuman yang berwarana seperti Teh Pucuk Harum, Teh Kotak, My Tea, Fanta, Sprite, Coca Cola,
Nutrisari, Pop Ice, Jas Jus, Pocari Sweat, Aquarius, Kopi Kapal Api.

(3)    Hasil observasi lingkungan sekitar


Cendrawasih, love bird, elang, kenari, burung hantu, burung gagak, burung nuri, burung merak, manyar
emas, branjangan, parkit
Klasifikasi burung berdasarkan
(a)    Kriteria berkicau
•    Burung berkicau
Love bird, kenari, burung nuri, manyar emas, branjangan, parkit.
•    Bukan burung berkicau
Cendrawasih, elang, burung hantu, burung gagak, burung merak.
(b)    Kriteria warna
•    Burung berwarna menarik
Cendrawasih, love bird, kenari, burung nuri, burung merak, manyar emas, parkit.
•    Burung berwarna kurang menarik
Elang, burung hantu, burung gagak, branjangan.
(c)    Kriteria ukuran
•    Burung berukuran kecil
Love bird, kenari, manyar emas, branjangan, parkit.
•    Burung berukuran besar
Cendrawasih, elang, burung hantu, burung gagak, burung nuri, burung merak.
(d)    Kriteria makanan
•    Burung pemakan biji-bijian
Cendrawasih, love bird, kenari, burung nuri, burung merak, manyar emas, branjangan, parkit.
•    Burung pemakan daging
Elang, burung hantu, burung gagak.

Jenis-Jenis Burung

Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap.
Jenis burung sangat bervariasi. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh
dunia.
Burung dapat dikelompokkan menjadi burung berkicau dan burung yang bukan burung berkicau. Di
Indonesia, burung berkicau banyak terdapat di Indonesia bagian barat. Contoh burung berkicau adalah
love bird, kenari, burung nuri, manyar emas, branjangan, dan parkit. Burung yang tergolong ke dalam
anggota burung yang bukan bukan burung berkicau contohnya seperti cendrawasih, elang, burung
hantu, burung gagak, dan burung merak.
Berdasarkan kriteria warnanya, burung dapat dikelompokkan menjadi burung dengan warna yang
menarik dan burung dengan warna kurang menarik. Burung dengan warna yang menarik contohnya
cendrawasih, love bird, kenari, burung nuri, burung merak, manyar emas, dan parkit. Sedangkan burung
yang berwarna kurang menarik contohnya elang, burung hantu, burung gagak, dan branjangan.
Burung juga dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran tubuhnya. Ada burung yang berukuran kecil,
seperti love bird, kenari, manyar emas, branjangan, dan parkit. Ada pula burung yang berukuran besar,
seperti cendrawasih, elang, burung hantu, burung gagak, burung nuri, dan burung merak.
Makanan burung juga beragam. Beberapa burung adalah pemakan biji-bijian. Burung pemakan biji-bijian
memiliki ciri yakni paruhnya pendek, tebal, runcing, dan tajam. Burung pemakan biji-bijian contohnya
cendrawasih, love bird, kenari, burung nuri, burung merak, manyar emas, branjangan, dan parkit. Lain
lagi dengan burung pemakan daging. Burung ini berparuh pendek, tajam, kuat, besar, setengah
melingkar, tidak bergigi, dan runcing. Paruh yang sedemikian ini bisa digunakan mencabik-cabik mangsa.
Contohnya adalah burung elang, burung hantu, dan burung gagak.
Tugas 3 Menyunting Teks Laporan

Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah  manusia terdiri atas darah, pembuluh darah, dan jantung. Semua itu dapat
diperinci sebagai berikut.

Darah adalah merupakan cairan merah yang kental. Terdapat sekitar 3,5 leter darah pada rata-rata
tubuh manusia dan dapat digolongkan menjadi golongan A, B, O, dan AB.

Terdapat tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri, pena dan kapiler. Pembuluh darah arteri yaitu adalah
pembuluh darah yang lebar. Pembuluh darah jenis ini menyalurkan darah keseluruh bagian tubuh.
Darah pada pembuluh arteri berwarna merah cerah dan mengandung oksigen. Pembuluh darah pena
adalah pembuluh darah yang sempit.

Pembuluh darah jenis ini memiliki dinding yang tipis dan tidak elastis. Adapun pembuluh darah kapiler
adalah pembuluh darah yang sangat kecil.

Jantung adalah merupakan organ yang berbentuk seperti kerucut. Jantung terletak ditengah dada
bagian dalam. Jantung merupakan organ yang tebal, berotot, dan mempunyai empat bilik. Rata-rata
jantung mempunyai ukuran panjang kira2 13cm, lebar 9cm, dan tebal 6cm. Berat jantung sekitar 300
kilogram.

(1)    Pada teks tersebut terdapat kata-kata yang bercetak tebal. Kata-kata tersebut ditulis tidak sesuai
dengan kaidah yang benar. Oleh karena itu, perbaikilah.
(2)    Carilah teks laporan di internet atau koran, baca dan suntinglah berdasarkan kaidah yang benar!
(3)    Latihlah kemampuan kalian dalam menyunting agar kalian menjadi penulis yang hebat!

Jawaban :

(1)    Perbaikan kata-kata yang tidak sesuai dengan kaidah


Sistem            : sistem
Adalah merupakan    : adalah
Leter            : liter
Pena            : vena
Yaitu adalah        : adalah
Keseluruh        : ke seluruh
Adalah merupakan    : adalah
Ditengah            : di tengah
Kira2            : kira-kira
Kilogram            : gram

Sistem Peredaran Darah Manusia


Sistem peredaran darah  manusia terdiri atas darah, pembuluh darah, dan jantung. Semua itu dapat
diperinci sebagai berikut.
Darah adalah cairan merah yang kental. Terdapat sekitar 3,5 liter darah pada rata-rata tubuh manusia
dan dapat digolongkan menjadi golongan A, B, O, dan AB.
Terdapat tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri, vena dan kapiler. Pembuluh darah arteri adalah
pembuluh darah yang lebar. Pembuluh darah jenis ini menyalurkan darah ke seluruh bagian tubuh.
Darah pada pembuluh arteri berwarna merah cerah dan mengandung oksigen. Pembuluh darah vena
adalah pembuluh darah yang sempit. Pembuluh darah jenis ini memiliki dinding yang tipis dan tidak
elastis. Adapun pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil.
Jantung adalah organ yang berbentuk seperti kerucut. Jantung terletak di tengah dada bagian dalam.
Jantung merupakan organ yang tebal, berotot, dan mempunyai empat bilik. Rata-rata jantung
mempunyai ukuran panjang kira-kira 13cm, lebar 9cm, dan tebal 6cm. Berat jantung sekitar 300 gram.

(2)    Teks laporan observasi

MUSIM

Musim adalah salah satu pembagian utama tahun, biasanya berdasarkan bentuk iklim yang luas.
Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat musim, yaitu: musim semi, musim panas, musim gugur, dan
musim dingin. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua
musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau.
    Musim semi terjadi setelah musim dingin. Siang hari menjadi lebih lama dan hangat. Tumbuhan mulai
bersemi lagi, binatang-binatang melahirkan anaknya.
Musim panas adalah musim yang paling hangat dan cerah. Bunga-bunga bermekaran dan buah-buahan
menjadi matang. Pada musim panas, petang hari pun masih terang.
Pada musim gugur, siang hari menjadi lebih singkat. Udara menjadi lebih sejuk. Daun-daun mulai
berguguran. Beberapa burung terbang ke tempat yang lebih hangat.
Musim dingin adalah musim yang paling dingin. Di musim ini, langit lebih cepat gelap menjadi malam
hari. Tumbuhan berhenti tumbuh dan pohon-pohon tidak berdaun.
Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah
dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah
dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan
dalam tiga dasarian berturut-turut telah melebihi 100 mm per meter persegi per dasarian dan berlanjut
terus. Apabila hal ini belum terpenuhi namun curah hujan telah tinggi kondisinya dianggap sebagai
peralihan musim (pancaroba).
Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson.
Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20
mm per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut.

Perbaikan kata
•    Yaitu:    : yaitu

MUSIM
Musim adalah salah satu pembagian utama tahun, biasanya berdasarkan bentuk iklim yang luas.
Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan
musim dingin. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua
musim saja, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
    Musim semi terjadi setelah musim dingin. Siang hari menjadi lebih lama dan hangat. Tumbuhan mulai
bersemi lagi, binatang-binatang melahirkan anaknya.
Musim panas adalah musim yang paling hangat dan cerah. Bunga-bunga bermekaran dan buah-buahan
menjadi matang. Pada musim panas, petang hari pun masih terang.
Pada musim gugur, siang hari menjadi lebih singkat. Udara menjadi lebih sejuk. Daun-daun mulai
berguguran. Beberapa burung terbang ke tempat yang lebih hangat.
Musim dingin adalah musim yang paling dingin. Di musim ini, langit lebih cepat gelap menjadi malam
hari. Tumbuhan berhenti tumbuh dan pohon-pohon tidak berdaun.
Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah
dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah
dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan
dalam tiga dasarian berturut-turut telah melebihi 100 mm per meter persegi per dasarian dan berlanjut
terus. Apabila hal ini belum terpenuhi namun curah hujan telah tinggi kondisinya dianggap sebagai
peralihan musim (pancaroba).
Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson.
Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20
mm per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut.

Tugas 4 Mengabstraksi Teks Laporan


(1)    Bacalah teks berikut dengan seksama! (teks berjudul Karbon)
(2)    Buatlah ringkasannya dalam satu paragraf saja. Ingat, apabila kalian meringkas, kalimat-kaliamat
penjelas tidak perlu disertakan. Oleh karena itu, belajarlah menentukan kalimat inti dalam tiap paragraf.
Rangkailah dalam satu kesatuan berdasarkan urutan dari awal sampai dengan akhir.
(4)    Buatlah teks laporan hasil obsevasi tentang peristiwa banjir, kekeringan, dan lainnya. Terapkanlah
bekal pengetahuan kalian tentang teks laporan hasil observasi agar tulisan kalian sesuai dengan aturan
penulisan teks yang benar.

Jawaban :

(2)    Meringkas teks laporan

Karbon

Karbon adalah unsur kimia yang dilambangkan dengan huruf C. Karbon dapat dibagi menjadi bentuk
senyawa organik dan anorganik. Karbon jenis pertama dapat ditemukan di batu bara dan petroleum,
sedangkan karbon jenis kedua dapat ditemukan di gamping dan bubuk pengembang kue. Bentuk dasar
karbon mempunyai sifat yang yang berbeda. Berlian terbentuk dari atom yang terikat sangat kuat dan
termasuk benda nonkonduktor. Sedangkan grafit memiliki kekerasan lebih rendah daripada berlian,
grafit terasa licin dan dapat digunakan sebagai pelumas dan alat tulis, serta grafit merupakan benda
konduktor. Berlian dapat memantulkan cahaya dan menguraikannya menjadi warna-warni. Pada suhu
rendah semua bentuk karbon lembek, tetapi pada suhu tinggi karbon akan bersenyawa dengan oksigen
dalam proses oksidasi membentuk karbonmonoksida. Sedangkan jika terkena panas di atmosfer
bersama oksigen, karbon akan membentuk karbondioksida yang biasa digunakan sebagai bahan
pemadam kebakaran.
(4)    Teks laporan hasil observasi kekeringan
Kekeringan
Kekeringan adalah keadaan kekurangan air yang sangat ekstrem dalam waktu lama. Kekeringan timbul
tanpa dapat diprediksi secara tepat.
Di Indonesia, hujan turun secara tidak merata meskipun pada umunya hujan terjadi di seluruh wilayah
negeri. Ada daerah yang lebih mendapatkan curah hujan dan ada pula daerah yang kurang
mendapatkan curah hujan .Selain itu, hujan tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan . Di wilayah
barat, hujan sudah turun, tetapi di wilayah timur belum.
Kekeringan biasanya muncul bila suatu wilayah secara terus- menerus mengalami curah hujan di bawah
rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menjadi bencana alam apabila menyebabkan suatu
wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang
ditimbulkannya. Kekeringan di Indonesia merupakan persoalan yang memiliki dampak yang cukup
signifikan utamanya dalam bidang pertanian, seperti turunnya produksi tanaman dan merugikan petani.
Selain itu, produksi pertanian yang rendah akan berakibat pada menurunnya kondisi pangan nasional
bangsa dan menyebabkan stabilisasi perekonomian mudah goyah. Hal lain yang bisa terjadi adalah
terganggunya sistem hidrolisis lingkungan dan manusia akan kekurangan air untuk dikonsumsi.
Kekeringan umunya disebabkan oleh perubahan cuaca, yang terjadi pada musim kemarau. Namun lebih
diperparah oleh ulah manusia yang melakukan penebangan hutan secara liar, penyempitan sungai
akibat pembangunan liar di pinggir sungai, penutupan tanah oleh aspal dan beton serta pengambilan air
tanah yang berlebihan.
Sedangkan upaya untuk mencegah dan menanggulangi kekeringan di Indonesia, antara lain melarang
penebangan hutan secara liar, melarang pembangunan liar di pinggir sungai, melakukan reboisasi atau
penghijauan, dan membangun serta memelihara danau, waduk, atau wilayah hutan yang dapat menjadi
wilayah resapan air.

Tugas 5 Mengonversi Teks Laporan


(2)    Ubahlah laporan hasil penelitian kalian menjadi sebuah puisi hasil observasi. Kalau kalian bingung,
cermati kembali puisi “Brung-Burung Enggan Bernyanyi Lagi”. Untuk tahap pemula, kalian bleh meniru
bentuk tersebut. Berlatihlah terus hingga kalian bisa.
(4)    Diskusikanlah dengan teman dan guru kalian bagaimana unsur-unsur intrinsik yang
membangunnya!

Jawaban :

(2)    Mengonversi ke dalam bentuk puisi


Kekeringan

Panas dan kering


Hingga rasanya dunia sedang dibakar
Tanaman menyusut, tertunduk
Karena kekurangan air
Gersang dimana-mana
Mahluk hidup saling berebut air untuk kehidupan
Tanah tandus dan gersang
Petani pun dirugikan
Hutan yang gundul
Sungai yang tercemar
Hingga pengambilan air yang berlebihan
Menjadi penyebab kekeringan ini
Tapi,
Mengapa manusia tidak menyadari?
Perbuatannya telah menyebabkan kerusakan ini
Mungkin kekeringan ini,
Adalah bentuk teguran dari sang Ilahi

Karya : Gisela S.Y

(4)    Unsur intrinsik puisi


•    Tema : kekeringan
•    Rasa (feeling) : sedih
•    Nada : menyindir manusia
•    Amanat : jagalah lingkungan dan sumber mata air agar tidak terjadi kekeringan
•    Gaya bahasa : menggunakan majas hiperbola “Hingga rasanya dunia sedang dibakar”
•    Citraan : perasaan “Panas dan kering”, “Mengapa manusia tidak menyadari?”
Tugas 6 Memublikasikan Teks Laporan Ke Pemerintah Setempat
(1)    Buatlah laporan mengenai dampak kegiatan dampak pembangunan yang kalian amati.
(3)    Lanjutkan secara bergiliran pantun mengenai lingkungan alam.

Jawaban :

(1)    Laporan hasil observasi

Dampak Mengaspal jalan

Mengaspal jalan merupakan sebuah kegiatan dimana membuat jalan dari bahan tambang. Kegiatan ini
sangat berguna dalam kegiatan transportasi, karena memudahkan jalannya kegiatan tersebut.
Namun, ternyata kegiatan mengaspal jalan juga memiliki dampak negatif, antara lain banjir,
kekeringann, dan lahan menjadi berkurang.
Kegiatan ini dapat menyebabkan banjir karena menyebabkan daerah resapan air hujan berkurang dan
air tidak bisa iserap oleh aspal, akibatnya air yang jumlahnya terus bertambah menyebabkan banjir.
Mengaspal jalan juga menyebabkan kekeringan. Saat musim kemarau, air akan sangat sulit dicari.
Karena tidak ada daerah resapan air yang seharusnya dapat dimanfaatkan pada saat musim kemarau.
Lahan berkurang karena membuat jalan juga membutuhkan lahan yang tidak sedikit, akibatnya lahan
pertanian, perkebunan dan sebagainya akan dikorbankan.

(3)    Pantun lingkungan alam

Buah semangka buah durian


Buahnya manis dimakan sendirian
Kesehatan sangat diperlukan
Namun ternyata malah terabaikan

Anda mungkin juga menyukai