Anda di halaman 1dari 36

EVAPOTRANSPIRASI

Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Wijayakusuma Purwokerto
 Penguapan adalah proses berubahnya bentuk zat cair (air)
menjadi gas (uap air) dan masuk ke atmosfer.

 Di dalam hidrologi, penguapan dibagi menjadi dua:

1. evaporasi

2. transpirasi
Batasan Evapotranspirasi

 Ukuran kehilangan air (penggunaan air) dari suatu lahan


melalui evaporasi tanah dan transpirasi tanaman.

 Evaporasi diukur dari volume kehilangan air per luas lahan


sehingga mempunyai satuan mm
Konsep Evapotranspirasi Potensial
Pada kondisi cuaca tertentu, evapotrabspirasi potensial akan
terjadi dari suatu permukaan lahan jika memenuhi syarat:

 Kadar air tanah


(KAT) dalam
keadaan cukup

 Tanaman pendek

 Tajuk tanaman
penutup tanah

Syarat tersebut, bertujuan untuk memaksimalkan laju


kehilangan air melalui evapotranspirasi menjadi ETp
Kadar air tanah (KAT)

Jika kadar air tanah


meningkat, maka
potensial air tanah (s)
akan lebih tinggi,
sehingga q akan
meningkat
Tajuk Tanaman menutup tanah secara sempurna

 Lebih banyak bidang penguapan berupa daun tanaman

 Lebih banyak energi radiasi matahari yang diserap tajuk tanaman


untuk penguapan (sebagai panas laten) melalui transpirasi
 Pada lahan yang tidak tertutup rapat, permukaan tanah menerima
energi radiasi matahari lebih banyak, sehingga permukaan cepat
kering yang menghambat laju evaporasi tanah

Radiasi Matahari Lapisan Kering,


menghambat
aliran air tanah

Tanah tertutup
sempurna
 Karena sulitnya membedakan antara penguapan dari badan air, tanah
dan tanaman, maka biasanya evaporasi dan transpirasi dicakup
menjadi satu yaitu evapotranspirasi.

Air menguap perlahan-lahan saat Air menguap dengan cepat ketika


berubah menjadi gas dan air dipanaskan dan berubah
bercampur dengan udara menjadi uap
 Evaporasi dipengaruhi oleh
 Temperatur udara

 Angin

 Tekanan udara

 Sinar matahari (radiasi)

 Kualitas air/jenis tanah

 Transpirasi, dipengaruhi oleh:

 Sinar matahari
 Jenis tanaman
 Jenis tanah
Jenis-jenis Evapotranspirasi
1. Interface evaporation: suatu proses pertukaran air dipermukaan menjadi uap air
di permukaan (interface) yang besarnya tergantung dari energi dalam yang
tersimpan (strored energy)
Rn (radiation from sun and sky)
ET
2. Vertical vapor transfer: suatu H (heat to air)

pemindahan lapisan udara yang jenuh


uap air dari interface ke lapisan
diatasnya, jika memungkinkan proses
penguapan akan berjalan terus. Transfer
ini dipengaruhi oleh kecepatan angin,
topografi dan iklim lokal.
G (heat to ground)

3. Soil evaporation: penguapan yang terjadi dari permukaan tanah tanpa ada
tanaman di atasnya (bare soil)
Jenis-jenis Evapotranspirasi
Rn (radiation from sun and sky)

4. Evapotranspirasi : Suatu kejadian H (heat to air) ET

bersama– sama antara evaporasi dan


transpirasi

5. Potensial evapotranspirasi ( PET ):


Evapotranspirasi dari tanaman bila
memperoleh air (dari hujan atau
irigasi) yang cukup untuk
pertumbuhanya yang optimum G (heat to ground)

6. Actual evapotranspirasi (EAT) : Evapotranspirasi dari tanaman dibawah cukup


untuk pertumbuhanya karena air yang diberikan kurang.
Transpirasi Evaporasi
1.proses fisiologis atau fisika yang 1. proses fisika murni
termodifikasi
2. diatur bukaan stomata 2. tidak diatur bukaan stomata
3. diatur beberapa macam tekanan 3. tidak diatur oleh tekanan

4. terjadi di jaringan hidup 4. tidak terbatas pada jaringan hidup

5. permukaan sel basah 5.permukaan yang menjalankannya menjadi kering

Ta
ra H
Tns
 Alat pengukur evaporasi
ini cukup sederhana,
berupa bejana berpori
yang diisi air.

 Besarnya penguapan
dalam jangka waktu
tertentu, misalnya harian
didapatkan dari nilai
selisih pembacaan
sebelum dan sesudah
percobaan.

 Beberapa jenis
atmometer antara lain
Piche, Livingstone dan
Black Bellani.
Evaporasi diukur dengan panci penguapan (evaporation pan). Terdapat tiga macam
panci penguapan yang sering digunakan, yaitu
 panci penguapan klas A (class A evaporation pan),
 panci penguapan tertanam (sunken evaporation pan) dan
 panci penguapan terapung (floating evaporation pan).
Pada setiap pengamatan umumnya dilakukan pengukuran temperatur air. Pan
evaporasi lebih sering digunakan untuk mengukur evaporasi harian yang dinyatakan
dalam mm/hari.
Bejana logam 1.21 m = 14’
Tidak dicat
(galvanize)

25.4cm = 10”
Rangka kayu

4”
 Mengingat cara pengukuran tidak dapat mewakili
keadaan yang sebenarnya, hasil pengukuran
dengan panci evaporasi akan selalu lebih besar
dari nilai penguapan yang sesungguhnya.

 Nilai penguapan yang sesungguhnya dapat


diperkirakan dengan mengalikan koefisien panci
(pan coefficient) yang besarnya antara 0.65-0.85
tergantung dari spesifikasi alat.
4
’’

 Penggunaan alat panci penguapan tertanam


didasari pada kelemahan panci klas A, yaitu
dengan upaya memperhitungkan pengaruh
latent heat yang terdapat dalam tanah di
sekitar massa air yang menguap dengan cara
memasang panci masuk ke bawah permukaan
tanah.
 Sebagai contoh adalah Colorado sunken pan
seperti dapat dilihat pada gambar di bawah.
Koefisien panci alat ini besarnya 0.75-0.86.
 Untuk panci terapung, pada dasarnya bentuk alat mirip dengan tipe lain.
 Alat tipe ini dapat digunakan untuk mengukur penguapan di danau atau
waduk
 alat ini diapungkan di atas ponton

 diikat dengan angker dan dilengkapi dengan kisi-kisi

Kisi-kisi Kisi-kisi

Ponton

Angker
Angker

 Hal-hal tersebut di atas, untuk mencegah terjadinya percikan air (splashing)


ke dalam panci penguapan.
Pengukuran menggunakan lysimeter

Berdasarkan konsep Etp, Lysimeter untuk


mengukur evapotranspirasi potensial dasar
(ET0).

 Etp = ET0

 Irigasi untuk mempertahankan kadar air


tanah tetap tinggi

 Menggunakan rumput untuk menutup


tanah secara sempurna (sepanjang
tahun) dan dipotong pendek
SEBARAN PENGUAPAN
Penguapan di atas laut > darat, karena Suply air yang tak terbatas.

Di lintang 100U – 100S, penguapan didarat > laut, karena hujan


cukup lebat dan ditambah vegetasi lebat transpirasi cukup
besar.
Penguapan maks di laut terjadi di L100 – 200 U/S.

Pendekatan langsung evaporasi permukaan tanah dan


transpirasi dari vegetasi (ET), berdasar neraca air:

ET = P – (R+S)
ET : Evapotranspirasi
P : Presipitasi
R : Run off
S : Simpanan Lengas Tanah
MENGHITUNG EVAPORASI
Didalam analisa mendapatkan besarnya evaporasi dibagi menjadi 2
yaitu
 evaporasi dari permukaan air bebas dan

 evaporasi dari permukaaan tanah.

Evaporasi dari permukaan air bebas


Pada dasarnya evaporasi terjadi karena perbedaan tekanan uap dari
udara pada permukaan air dan dari udara diatasnya.

Rumus dasarnya (Dalton) :

E = C ( ew – ea ) f (u)
f (u) = fungsi kecepatan angin
E = evaporasi dari permukaan air (open water).
C = koefisien tergantung dari tekanan barometer.
U = kecepatan angin.
ew = tekanan uap jenuh muka air danau.
ea = tekanan uap udara diatasnya.
a). Bila temperatur permukaan air sama dengan temperatur
permukaan udara :
Ea = C (es – ea) (f (u )
Dimana :
Ea = evaporasi dari muka air (open water). untuk temperatur
udara dan air yang sama toC dlm mm/hari.
C = konstante empiris.
es = tekanan uap jenuh udara toC (mmHg).
ea = tekanan uap sesungguhnya udara (mmHg).
u = kecepatan angin pada ketinggian standard.

Ea = 0,35 (es - ea) (0,5 + 0,54 U2


Dimana :
U2 = kecepatan angin dalam m/dt pada ketinggian 2m
Ea = dalam mm/hari.
(b). Bila temperatur udara dan permukaan air berbeda

Eo = C (es’- ea) f (u)


Dimana :

es’ = tekanan uap jenuh dalam lapisan batas antara udara dan air, yang
mempunyai temperatur ts’dan tidak sama dengan temperatur air atau
udara.

Eo = 0,645(ew - ea) (1 + 0,25 U6


Dimana :

Eo = Evaporasi di danau (mm/hari).


ew = tekanan uap jenuh pada temperatur tw untuk muka air danau (mmHg).
ea = tekanan uap air sesungguhnya (mmHg).
U6 = kecepatan angin (m/dt) pada ketinggian 6m diatas permukaan.
Perhitungan evaporasi dengan cara
ini disebut juga dengan cara storage
aquation approach, yaitu dengan
menarik suatu keseimbangan yang
tetap pada semua air yang masuk
dan meninggalkan daerah aliran
(catchment/drainage basin).

 Perubahan storage dalam daerah aliran air, salah satunya adalah danau
atau air tanah (aquifer).
 Perbedaan dalam aliran air tanah yang masuk dan keluar dari daerah
aliran.
 Karena evaporasi dan transpirasi.
 Hitungan perkiraan laju evapotranspirasi, yaitu jumlah
evaporasi dari permukaan tanah dan transpirasi dari tanaman
juga diturunkan dengan memperhatikan faktor-faktor seperti
halnya pada penurunan rumus evaporasi.
 Persamaan yang umum digunakan diantaranya adalah cara
Penman dan Thornthwaite.
Metoda Blaney – Cridle
PET = K . p . (0,4572 . t + 8,128)
PET = consumtive use (mm)
K = koefisien empiris dari consumtive use yang tergantung
pada type dan lokasi tanaman
K = 0,80 (daerah pantai),
0,85 (daerah kering)
t = temperatur rata-rata bulanan (oC)
p = persentasi jumlah penyinaran matahari dlm 1 th
Ivanov, 1994
Et = 0,0018 (25 + Tr)2 . (100 – Kr)
Et = evapotranspirasi bulanan
Tr = temperatur rata-rata bulanan
Kr = kelembaban udara rata-rata bulanan
Metoda Turc
PET = a (Ig + 50) (t/(t + 15))
PET = Evapotraspirasi potensial (mm)
a = koefisien yang merupakan fungsi jumlah hari/bl
= 0,40 dengan jumlah hari dalam 1 bulan = 31 hari
= 0,39 dengan jumlah hari dalam 1 bulan = 30 hari
= 0,37 untuk bulan pebruari
t = temperatur rata-rata bulanan (oC)
Ig = Radiasi global selama 1 bulan (cal/cm2/hari)
= IgA (0,18 + 0,62 h/H)
IgA = radiasi maksimum secara teoritis
H = lama penyinaran secara astronomi selama 1 hari
h = lama penyinaran matahari di stasiun
Jika kelembaban udara (rh) < 50 %, persamaannya menjadi :
PET = a (Ig + 50) (1/(1 + 15))(1 + (50 – rh)/70)
 Salah satu contoh rumus hitungan evapotranspirasi potensial
dengan menggunakan indeks panas bulanan adalah rumus
Thornthwaite sebagai berikut ini.

1, 514 dengan:
12
 Tm 
I    I = indeks panas tahunan,
m 1  5  Tm = suhu rerata pada bulan ke m,
.
 10  Tm 
a

ET  1,62 
 I 
a  675 10 9 I 3  771 10 7 I 2  179 10 4 I  492 10 3

dengan:
ET = evapotranspirasi potensial bulanan,
a = konstanta.
 Di suatu daerah yang terletak pada garis lintang 10° lintang selatan diperoleh
data temperatur rerata bulanan seperti disajikan dalam tabel berikut ini.
 Hitung evapotranspirasi potensial bulanan!

Bulan Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli Agt. Sep. Okt. Nov Des.
Suhu (°C) 26,6 27,1 26,8 27,3 26,9 26,3 25,8 25,9 26,3 26,7 26,4 26,2

 Hitungan evapotranspirasi dilakukan dengan menggunakan tabel di bawah


ini.
 Terlebih dulu dihitung nilai I untuk seluruh bulan dan kemudian hasilnya
dijumlahkan sehingga diperoleh:

1, 514
12
 Tm 
I     150,11
m 1  5 
Kemudian dihitung nilai a berdasar nilai I yang telah diperoleh:

a  675 10 9 I 3  771 10 7 I 2  179 10 4 I  492 10 3

a  675 10 9 (150,11)3  771 10 7 (150,11) 2  179 10 4 (150,11)  492 10 3

a = 3,725

Dari nilai a dan I yang telah


diperoleh dan untuk setiap
nilai Tm, dihitung ET setiap
bulan:
3, 725
 10  Tm 
ET  1,62 
 150,11 

Lihat tabel berikut :


 Rumus lain untuk memperkirakan nilai evapotranspirasi potensial
berdasarkan gabungan pendekatan cara energy balance method
dan aerodynamic method juga banyak dikembangkan. Salah satu
rumus yang sering dipakai di Indonesia dan beberapa negara Asia
adalah rumus Penman. Rumus Penman untuk hitungan
evapotranspirasi acuan (ETo) adalah sebagai berikut:

ETo  cW .Rn  (1  W ). f u 


. ea  ed 
Dengan:
ETo = evapotranspirasi acuan (mm/hari),
W = faktor bobot temperatur,
Rn = radiasi neto ekuivalen dengan nilai evaporasi (mm/hari),
f(u) = fungsi faktor kecepatan angin,
ea-ed = selisih tekanan uap jenuh dan nyata pada temperatur udara (mbar),
c = faktor koreksi efek perubahan kondisi siang malam.
E = P + Si + GWo – So + ∆S
Dimana :
E = Evaporasi.
P = total presipitasi.
Si = surface inflow (kalau ada).
Gwo = ground water out flow.
So = surface out flow.
∆S = perubahan storage di permukaan dan dibawah permukaan (sub
surface)

 Besarnya evaporasi dapat diukur dilapangan dengan memasang alat pengukur


evaporasi yaitu atmometer atau pan evaporasi.
 Atmometer : alat pengukuran evaporasi yang kecil yang biasa dipakai dalam stasiun
meteorolgi.
MENGHITUNG EVAPOTRANSPIRASI:
DT
AET  PETx mm
360

dimana : D = jumlah hari dalam satu bulan


T = jumlah rata-rata jam siang dalam satu bulan

Perumusan Thronthwaite telah diuji dan disederhanakan oleh Serra untuk


persamaan menjadi sebagai berikut :

j = 0,09 th1,5
a = 0,016 J + 0,5
Perumusan evapotranspirasi dari Blanney Criddle.
Elanney Criddle mengemukakan perumusan untuk menghitungkan
besarnya potensi evatranspirasi yang dihubungkan dengan temperatur
rata-rata bulanan, prosentase penyinaran matahari bulanan dalam
setahun dan koefisien pertumbuhan tanaman.
Cara ini menggunakan perumusan sebagai berikut :
f
U  k.
100
f =txp
dimana :
U = evapotranspirasi bulanan (in)
k = koefisien pemakaian air konsumtif (empiris)
f = faktor pemakaian air konsumtif
t = temperatur rata-rata bulanan (0F)
p = persentase jam siang hari bulanan dalam setahun (tabel 5.4).
perumusan evapotranspirasi dari Ture, Langbein dan Wundt.
dapat dirumuskan sebagai berikut :

P=Ē+Ō–Ī
dimana :
P = rata2 hujan tahunan.
Ē = rata2 evapotranspirasi tahunan.
Ō = rata2 autflow tahunan.
Ī = rata2 inflow tahunan.

Maka menurut ture :


P
E
P2
0,9  2
L
rumus evapotranspirasi dari Panman.
Perumusan dapat ditulis sebagai berikut :

PET = k . E0…………..(5.15)
dimana :

k = koefisien tanaman bulanan di bawah ini

Tabel 1 Angka Koreksi ( c ) Bulanan Untuk Rumus Penman

Bulan C Bulan C
Januari 1.04 Juli 0.90
Peruari 1.05 Agustus 1.00
Maret 1.06 September 1.10
April 0.90 Oktober 1.10
Mei 0.90 Nopember 1.10
Juni 0.90 Desember 1.10
MENGHITUNG TRANSPIRASI
Besarnya transpirasi tergantung dari penyinaran matahari,
temperatur, kelembaban, angin, tersedianya air dan fase
pertumbuhan tanaman.

Pengukuran air akibat


transpirasi dapat diketahui
dengan cara mengukur
berat pot dengan tanaman
dan air setiap waktu
tertentu.
Selisih bacaan berat antara
dua waktu akan
menunjukkan besarnya
transpirasi dari suatu
tanaman.

Anda mungkin juga menyukai