Pengukuran Penguapan
NPM : 1713034017
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
Dengan melakukan praktikum kali ini, mahasiswa diharapkan dapat
mengetahui cara pengukuran penguapan mengunakan panci penguapan
dan mencatat hasil pengukuranya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. EVAPORASI
Penguapan / evaporasi ialah proses perubahan molekul dalam kondisi
cair (seperti air) dengan spontan menjadi gas (uap air). Proses ini ialah
kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan bisa dilihat dari
lenyapnya cairan secara terus menerus saat terpapar pada gas dengan
volume signifikan. Rata-rata molekul tak mempunyai energi yang
cukup untuk lepas dari cairan. Jika tidak cairan akan berubah menjadi
uap dengan cepat. Saat molekul-molekul saling bertumbuhkan mereka
saling bertukar energi di berbagai derajat, tergantung bagaimana
mereka bertumbukan. Kadang transfer energi ini sangat berat sebelah
sehingga salah satu molekul memperoleh energi yang cukup buat
menembus titik didih cairan. Jika ini terjadi di dekat permukaan cairan
molekul itu bisa terbang ke dalam gas dan menguap. Ada cairan yang
nampak tak menguap pada suhu tertentu di dalam gas tertentu (contoh:
minyak makan di suhu kamar). Cairan ini mempunyai molekul-
molekul yang cenderung tak menghantar energi satu sama lain dalam
pola yang cukup buat member satu molekul “kecepatan lepas” energi
panas yang dibutuhkan untuk berubah menjadi uap. Tapi cairan ini
sebenarnya menguap, hanya saja prosesnya lebih lambat dan
karenanya lebih tak terlihat. Evaporasi merupakan penguapan air dari
permukaan tanah, air, dan permuaakan bukan vegetasi lainnya oleh
proses fisika. Energi matahari dan ketersediaan air adalah dua unsur
utama dari proses evaporasi. Evaporasi dapat terjadi pada tubuh
perairan (seperti laut, sungai, danau, waduk) permukaan tanah dan
tumbuh-tumbuhan (disebut transpirasi).
adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan dan kelambatan
evaporasi dan transpirasi disuatu kawasan ada bermacam-macam
antara lain: temperatur air dan udara, kelembaban udara, kecepatan
tiupan angin, tekanan udara, intensitas sinar matahari, dan lain-lain.
Kombinasi antara proses evaporasi dan transpirasi merupakan
evaporasi total (evapotranspirasi) yang juga disebut dengan
Consumtive use. Evapotranspirasi dapat terjadi dalam dua keadaan,
yaitu terjadi pada saat cukup air disebut Evapotranspirasi potensial,
dan evapotranspirasi yang terjadi sesungguhnya, dalam arti kondisi
pemberian air seadanya disebut Evapotranspirasi aktual. Kehilangan
air oleh proses evaporasi dan transpirasi dapat mempercepat terjadinya
kekeringan dan penyusutan debit sungai pada musim kemarau,
umumnya didaerah tropis.
Bagi pakar hidrology, kehilangan air akibat evaporasi biasanya dilihat
dari dua sisi. Pertama, evaporasi dari permukaan (Eo) yaitu penguapan
air langsung dari danau, sungai dan badan air lainnya. Kedua,
kehilangan air melalui vegetasi oleh proses-proses intersepsi dan
transpirasi. Selama proses evaporasi dapat terjadi perubahan-
perubahan pada bahan, baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan. Perubahan-perubahan yang terjadi antara lain perubahan
viskositas, kehilangan aroma, kerusakan komponen gizi, terjadinya
pencokelatan dll.
Macam – Macam Evaporasi
1. Evaporasi potensial (ETp)
Menggambarkan laju maksimum kehilangan air dari suatu lahan
yang sangat ditentukan oleh kondisi iklim pada keadaan penutup
tajuk tanaman pendek yang rapat dengan penyediaan air yang
cukup dan ditentukan oleh parameter-parameter iklim.
2. Evaporasi standar (ETo)
Adalah evaporasi pada suatu permukaan standar yang dapat
diperoleh dari lahan dengan lahan tajuk penuh oleh rerumputan
hijau yang ditanam pada lahan subur berkadar air tanah cukup
tinggi antara 8-15 cm.
3. Evapotranspirasi tanaman (ETc)
Pada kondisi standar adalah ET dari suatu lahan luas dengan
tanaman sehat berkecukupan hara dan bebas hama penyakit,
yang ditanam pada kondisi air tanah optimum dan mencapai
produksi penuh di bawah keadaan suatu iklm tertentu. Nilai ETc
berubah-ubah menurut umur atau fase perkembangan tanaman.
4. Evaporasi aktual (ETa)
Menggambarkan laju kehilangan air dari suatu lahan bertanam
pada kondisi aktual iklim, tanaman dan lingkungan tumbuh serta
pengelolaan.
Panci Penguapan
Thermometer ( oc ) Hook-
tanggal gauge Anemometer
max Min
29 Mei 43 24 93 00143,0 km
30 Mei 45 23 85 00143,0 km
https://id.wikipedia.org/wiki/Penguapan
https://www.scribd.com/doc/77126186/PENGERTIAN-EVAPORASI
https://www.scribd.com/document/362873824/Jurnal-Evaporasi