Anda di halaman 1dari 9

Penguapan dan Infiltrasi

Arief Muchamad ST.MT.

Teknik Lingkungan
Universitas Kebangsaan Republik Indonesia
PENGUAPAN

Penguapan  Merupakan proses perubahan dari molekul air dalam bentuk zat
cair ke dalam bentuk gas.

Kondensasi  Perubahan molekul air dari bentuk gas ke zat cair (pengembunan).

Laju penguapan adalah laju neto, yaitu perbedaan antara laju evaporasi
dikurangi dengan laju kondensasi. Penguapan terjadi hanya apabila terdapat
perbedaan tekanan uap air antara permukaan dan udara di atasnya. Bila
kelembaban udara (RH - Relative Humidity) udara mencapai 100% maka
penguapan akan terhenti.

Penguapan dari permukaan tanaman (transpirasi) dapat terjadi apabila tekanan


uap air di dalam sel daun lebih tinggi daripada tekanan uap air di udara. Kurang
lebih 95% terjadi pada siang hari karena terjadi lewat stomata dimana stomata
tertutup pada malam hari.

Hidrologi dan Hidrogeologi - TL UKRI


PENGUAPAN

Faktor yang mempengaruhi laju penguapan:

1. Temperatur. Diperlukan sumber panas, untuk menguapkan 1 g air


diperlukan ± 540 kalori pada temperature 100 ˚C. Panas dapat bersumber
dari radiasi matahari, panas yg tersedia di atmosphere maupun dari dalam
tanah atau massa air itu sendiri.

2. Angin. Apabila udara di atas permukaan telah jenuh maka penguapan akan
terhenti sama sekali. Angin berfungsi untuk memindahkan udara jenuh
tersebut digantikan dengan lapisan udara lain, sehingga penguapan tetap
terjadi.

3. Kualitas air. Salinitas air menyebabkan turunnya laju penguapan sebanding


dengan kadar salinitas air tersebut. Air laut dengan kandungan salinitas 2-
3% mempunyai laju penguapan 2-3% lebih rendah daripada air tawar.

Hidrologi dan Hidrogeologi - TL UKRI


PENGUKURAN PENGUAPAN

Beberapa alat ukur yang digunakan


untuk mengukur laju penguapan:

ü Atmometer

Merupakan alat yang terdiri dari bejana


porous ( porous body) berisi air. Air yg
merembes ke permukaan akan
menguap. Jumlah pembacaan air
sebelum dan sesudah percobaan
menunjukan laju penguapan dalam
jangka waktu tertentu (misal 24 jam).
Memperhatikan sifat penguapannya,
alat ini lebih memberikan besaran
transpirasi daripada evaporasi dari
permukaan air bebas.

Hidrologi dan Hidrogeologi - TL UKRI


ü Panci Penguapan (Evaporation Pan)

Untuk mengukur/memperkirakan besarnya penguapan dari muka air


bebas, pada dasarnyadapat menggunakan segala macam bejana,
namun dipasaran dikenal adanya evaporation pan.

Gambar Evaporation pan tipe A

Hidrologi dan Hidrogeologi - TL UKRI


ü Evaporigraph

Alat yang digunakan untuk mengukur penguapan dalam jangka waktu


tertentu, misalkan harian, mingguan, akan teteapi distribusi waktu
temporalnya (jam-jaman) tidak diketahui. Untuk itu dibutuhkan
evaporimeter atau evapograph yang dapat merekam setiap perubahan
laju penguapan setiap saat.

Hidrologi dan Hidrogeologi - TL UKRI


Faktor fisik yang mempengaruhi infiltrasi:
• Jenis tanah,
Setiap jenis tanah memilki laju infiltrasi yg berbeda dr yg tinggi
sampai yg rendah, misalkan tanah berpasir memiliki laju yg relatif
lebih tinggi.

• Padatan tanah  Makin padat makin kecil infiltrasinya

• Kelembaban tanah  Kelembaban yang tidak konstan


berpengaruh terhadap laju infiltrasi.

• Vegetasi penutup.
Menghambat aliran permukaan sehingga infiltrasi semakin besar
dan sistem perakarannya mengemburkan tanah.

Hidrologi dan Hidrogeologi - TL UKRI


PENGUKUAN INFILTRASI
Alat pengukuran infiltarasi:

ü Single ring infiltrometer

Hidrologi dan Hidrogeologi - TL UKRI


PENGUKUAN INFILTRASI

ü Double ring infiltrometer

Hidrologi dan Hidrogeologi - TL UKRI

Anda mungkin juga menyukai