Anda di halaman 1dari 7

EVAPORASI (PENGUAPAN) DAN

EVAPOTRANSPIRASI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas 1 Mata Kuliah Hidrologi

Disusun Oleh :
Akbar Hidayat Pamungkas - 4218215040

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA
Kampus 1 : Jl.Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640
Telp : (021)78880305,7874344,98880038,7270086
Email : humas@univpancasila.ac.id
EVAPORASI (PENGUAPAN) DAN EVAPOTRANSPIRASI

Evaporasi
Evaporasi merupakan tahap pertama yang terjadi pada sebuah siklus hidrologi dimana pada
tahap ini terjadi penguapan pada air yang berada di sungai, danau, laut serta tempat lainnya
kemudian dianggap sebagai badan air lalu air yang menguap akan menjadi uap air. proses
menguapnya air dari laut, danau, sungai, atau permukaan air lain yang ada di bumi, kemudian
uap air tadi mengalami kondensasi dan berubah menjadi awan. 
Kondensasi adalah berubahnya wujud uap air menjadi titik-titik air, hingga akhirnya terbentuk
menjadi awan.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi dan evapotranspirasi


Peristiwa berubahnya air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah dan permukaan air ke
udara disebut evaporasi-(penguapan). Peristiwa penguapan dari tanaman disebut-transpirasi.
Kedua-duanya bersama-sama disebut evapotranspirasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi dan evapotranspirasi adalah suhu air, suhu udara
(atmosfir), kelembaban, kecepatan angin, tekanan udara, sinar matahari dan Iain-lain yang saling
berhubungan satu dengan yang lain. Pada waktu pengukuran evaporasi, maka kondisi/keadaan
ketika itu harus diperhatikan, mengingat faktor itu sangat dipengaruhi oleh perubahan
Iingkungan.
Kondisikondisi itu tidak merata di seluruh daerah. Umpamanya di bagian yang satu disinari
matahari, di bagian yang lain berawan. Karena kondisi-kondisi itu berubah dari waktu ke waktu,
maka harus diakui bahwa perkiraan evaporasi dan evapotranspirasi yang menggunakan harga
yang hanya diukur pada sebagian daerah itu adalah sulit dan sangat menyimpang.
Transpirasi dibatasi oleh tanaman itu sendiri, yang disebabkan oleh kondisi kadar kelembaban
tanah dan kemungkinan terjadinya keadaan layu. Jadi keadaannya akan menjadi lebih sulit.

 Perhitungan besarnya evaporasi


Mengingat evaporasi dipengaruhi oleh berbagai-bagai faktor, maka sulit untuk menghitung
evaporasi dengan suatu rumus. Akan tetapi, kesulitan itu telah mendorong orang-orang untuk
mengemukakan banyak rumus.
Rumus empiris Penman:
 Pengukuran banyaknya evaporasi dengan panci evaporasi (evaporation pan)
Panci evaporasi itu terbuat dari pelat tembaga dengan diameter 20 cm dan dalam 10 cm. Tepi
atasnya (mulutnya) tajam seperti pisau seperti terlihat lampiran. Panci ini diisi dengan air jernih
sedalam 20 mm (628 cm3) yang diukur dengan silinder pengukur dan dibiarkan selama 1 hari.
Pengukuran diadakan keesokan harinya dan selisihnya menunjukkan banyaknya penguapan yang
terjadi. Banyaknya evaporasi = Air yang dituangkan + curah hujan (jika ada)-Air yang sisa
keesokan harinya: luas (314 cm2). satuan evaporasi adalah mm/hari. Akan tetapi banyaknya
evaporasi dari permukaan air yang luas tidak dapat diperkirakan oleh panci evaporasi dengan
ukuran kecil ini. Banyaknya evaporasi dari panci adalah lebih besar dari evaporasi dari
permukaan air yang luas. Mengingat pelaksanaanya mudah maka cara ini banyak digunakan
dalam bidang pertanian di Jepang. Pada stasiun meteorologi cara ini telah diperbaiki dengan
menggunakan panci yang mempunyai diameter 120 cm. Evaporasi dari permukaan air panci
yang luas ini diukur dengan pengukur muka air (meteran taraf muka air).
Panci evaporasi yang kecil itu dipasang setinggi 20 cm di atas permukaan tanah. Di
sekelilingnya ditanam dengan rumput. Polusi air dan kotoran harus dihindarkan, demikian juga
penyinaran langsung harus diredusir. Panci itu dilindungi dengan jala kawat supaya tidak
diminum dan diganggu burung-burung.
Untuk pemeliharaan panci yang besar, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Debu dan minyak yang mengambang di permukaan air harus dibuang dengan saringan.
2. Jika silinder gelas itu telah kotor atau telah tertutup dengan kotoran, maka gelas itu harus
dibersihkan.
3. Panci itu harus kadang-kadang dibersihkan (diganti airnya) untuk menghindarkan
pengendapan debu.
4. Posisi alat ukur muka air tidak boleh dirubah jika tidak perlu. Jika dirubah/ dipindahkan
karena pembersihan panci, maka garis dasar (datum line) dan permukaan air harus diukur
kembali.
5. Jika diperkirakan akan terjadi curah hujan yang banyak, maka sebelumnya air dalam panci
itu harus dibuang secukupnya supaya tidak terjadi peluapan yang tidak memungkinkan
untuk diadakan pengukuran.
6. Pemeliharaan-pemeliharaan ini harus dilakukan segera setelah diadakan pengukuran.

Jika pemeliharaan itu diadakan pada sesuatu ketika, maka dalamnya air sebelum dan
sesudah pemeliharaan harus diukur. Pengamatan banyaknya evaporasi harus dibaca pada alat
pengukur permukaan air. Untuk maksud ini, maka alat itu diputar arah ke kiri, jika jarum
penunjuknya telah mencapai permukaan air maka pembacaan dilakukan. Pembacaan dapat
dilakukan sampai satuan (l/100) mm, sesudah pembacaan, maka jarum penunjuk itu dinaikkan.
Kemudian suhu air diukur. Termometer itu digerakkan perlahan-lahan seperti mengaduk
air lalu diadakan pembacaan-pembacaan suhu air kira-kira pada pertengahan kedalaman air.
Harga yang didapat itu kemudian dicatat sesudah dikalibrasikan terhadap harga 4°C.
Umumnya banyak evaporasi dari panci evaporasi yang kecil adalah lebih besar dari
evaporasi panci yang besar. Hubungan antara banyaknya evaporasi dalam setahun dari
permukaan air yang luas dengan evaporasi dari panci evaporasi telah diselidiki. Hubungan itu
disebut koefisien panci. Untuk panci evaporasi dengan diameter 1,20 m, koefisien itu adalah
rata-rata 0,70. Mengingat harga yang didapat dari panci evaporasi itu dianggap telah mewakili
daerah yang bersangkutan, maka letak panci evaporasi itu harus disesuaikan dengan kondisi
permukaan tanah sekelilingnya seperti persawahan, perladangan, padang rumput dan sebagainya.
Biasanya panci evaporasi itu harus dipasang bersama-sama dengan alat ukur hujan, karena
diperlukan untuk perhitungan evaporasi. Panci evaporasi itu dipasang bersama alat-alat ukur
faktor-faktor yang sangat berhubungan dengan evaporasi seperti kecepatan angin, sinar matahari,
suhu udara, kelembaban udara dan lain-lain.

Evapotranspirasi
Air dalam tanah juga dapat naik ke udara melalui tumbuh-tumbuhan. Peristiwa ini disebut
evapotranspirasi. Banyaknya berbeda-beda, tergantung dari kadar kelembaban tanah dan jenis
tumbuh-tumbuhan. Umumnya banyaknya transpirasi yang diperlukan untuk menghasilkan I
gram bahan kering disebut laju transpirasi dan dinyatakan dalam gram. Di daerah yang lembab,
banyaknya adalah kira-kira 200 sampai 600 gram dan untuk daerah kering kira-kira dua kali
sebanyak itu.

Transpirasi dan evaporasi dari permukaan tanah bersama-sama disebut evapotranspirasi


atau kebutuhan air (consumptive-use). Jika air yang tersedia dalam tanah cukup banyak maka
evapotranspirasi itu disebut evapotranspirasi-potensial. Mengingat faktor-faktor yang
mempengaruhi evapotranspirasi itu lebih banyak dan lebih sulit dari pada faktor-faktor yang
mempengaruhi evaporasi maka banyaknya evapotranspirasi tidak dapat diperkirakan dengan
teliti. Akan tetapi evapotranspirasi adalah faktor dasar untuk menentukan kebutuhan air dalam
rencana irigasi dan merupakan proses yang penting dalam siklus hidrologi.
Oleh sebab itu maka telah banyak jenis cara penentuannya yang telah diadakan antara lain
cara dengan mempergunakan rumus-rumus perhitungan, cara pengukuran dengan menggunakan
lysimeter, cara perkiraan dengan banyaknya evaporasi dari panci evaporasi dan lain-lain.
 Rumus perhitungan banyaknya evapotranspirasi

Keuntungan rumus ini ialah kesederhanaan perhitungannya, meskipun belum diketahui


apakah cara ini dapat digunakan untuk semua tempat. Tetapi cara ini dapat digunakan untuk
perkiraan evapotranspirasi jangka waktu yang panjang.
Indeks evapotranspirasi (kebutuhan air: koeffisien tanaman) beberapa proyek di Indonesia.
(3) Cara Thornthwaite
Evapotranspirasi potensial pada 4 daerah di A.S. telah diukur dengan lysimeter oleh Dr.
Thornthwaite. Banyaknya evapotranspirasi yang didapat adalah berdasarkan suhu udara rata-rata
bulanan, standar bulan 30 hari dan jam penyinaran 12 jam. Dapat dilihat bahwa jika suhu rata-
rata bulanan itu rendah, maka harga-harga evapotranspirasi potensial itu terpencar. Akan tetapi
jika suhu itu dinaikkan maka hargaharga itu mengkonvergensi menuju 13,50 cm pada suhu
26,5.C. Hubungan antara evapotranspirasi dan suhu adalah sebagai berikut.
Sumber :

Anda mungkin juga menyukai