DISUSUN OLEH:
RINI SARTIKA
4218215019
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA
2021
Pendahuluan
Pada metoda irigasi curah, air irigasi diberikan dengan cara menyemprotkan air ke
udara dan menjatuhkannya di sekitar tanaman seperti hujan. Penyemprotan dibuat
dengan mengalirkan air bertekanan melalui orifice kecil atau nozzle. Tekanan biasanya
didapatkan dengan pemompaan. Untuk mendapatkan penyebaran air yang seragam
diperlukan pemilihan ukuran nozzle, tekanan operasional, spasing sprinkler dan laju
infiltrasi tanah yang sesuai.
Faktor-faktor pembatas
Berbagai faktor pembatas penggunaan irigasi curah adalah:
a. Kecepatan dan arah angin berpengaruh terhadap pola penyebaran air
b. Air irigasi harus cukup bersih bebas dari pasir dan kotoran lainnya
c. Investasi awal cukup tinggi d. Diperlukan tenaga penggerak di mana tekanan air
berkisar antara 0,5 - 10 kg/cm2 .
d. Katup Sadap.
Katup sadap diperlukan untuk mengontrol tekanan pada pipa lateral bila
perbedaan tekanan aliran antara pipa utama dan pipa lateral cukup besar.
4. Sprinkler berputar
Sprinkler bekerja dengan cara menyemprotkan air bertekanan lewat suatu
lubang kecil atau nozzle ke udara. Jet air ini selama perjalanannya akan pecah
menjadi butiran air dan jatuh ke tanah atau tanaman. Sprinkler berputar horizontal
dan menghasilkan pola pembasahan berbentuk lingkaran. Jarak dari sprinkler ke
lingkaran terluar disebut jarak lemparan (throw) atau radius pembasahan. Tipikal
sprinkler kecil akan membasahi lahan dengan diameter basah 36 m.
Sprinkler berputar disebabkan oleh adanya aliran jet air dan beban pegas
pada lengan ayun (swing arm). Pada waktu sprinkler beroperasi, lengan ayun
bergerak karena jet air dan memukul kepala sprinkler ke satu sisi, kemudian
lengan ayun kembali ke posisi semula karena adanya tegangan pegas. Kecepatan
putar dikendalikan oleh tegangan pegas.
Debit
Kecepatan aliran dalam pipa diukur dalam satuan m/det. Sedangkan debit
aliran (m3 /det) merupakan luas penampang aliran (m2 ) dikalikan dengan
kecepatan (m/det). Untuk sistim sprinkler yang kecil, angka dalam satuan ini
sangat kecil sehingga seringkali digunakan satuan m3 /jam. Pengukuran debit dari
nozzle putar dapat dilakukan dengan cara menyambungkan nozzle dengan slang
plastik dan air yang keluar ditampung dalam wadah. Waktu yang diperlukan
untuk memenuhi wadah dicatat, dan volume wadah diukur, sehingga debit dapat
dihitung.
Laju aplikasi
Laju siraman dari sekelompok sprinkler disebut laju aplikasi (application
rate), dinyatakan dengan satuan mm/jam. Laju aplikasi tergantung pada ukuran
nozzle, tekanan operasional, spasi antar sprinkler, dan arah serta kecepatan angin.
Setiap pabrik pembuat sprinkler mempunyai informasi mengenai ini. Laju aplikasi
harus lebih kecil dari laju infiltrasi tanah, sehingga limpasan (run off) dan erosi
percik dapat dicegah.
Sumber Buku