(SPRINKLER)
1. Wawasan Irigasi Lahan Kering
6.1 Keuntungan
1. Dapat mengontrol pemberian air pada tanaman.
2. Desain dapat dirancang secara fleksibel sesuai dengan jenis
tanaman, tenaga kerja yang tersedia dan penghematan energi
3. Dapat dilakukan fertigation atau pemberian nutrisi tanaman
melalui sistem irigasi.
4. Dapat digunakan untuk mengontrol iklim bagi pertumbuhan
tanaman
5. Dapat menjaga tanah tetap lembut agar cocok bagi
pertumbuhan seedling (persemaian)
6. Mempercepat perkecambahan dan penentuan panen.
6.2 Kerugian
1. Memerlukan biaya investasi yang tinggi.
2. Keseragaman distribusi air dapat terus menurun seiring dengan
waktu.
3. Angin sangat berpengaruh atas keseragaman distribusi air.
4. Dapat mengakibatkan kanopi tanaman lembab dan
mendatangkan penyakit tanaman.
5. Dapat merusak tanaman muda pada saat air disiramkan.
7. Jenis – Jenis Sistem Irigasi Sprinkler
1. System permanent (Fixed/solid set).
2. Portable dan semi portable (hand move atau mechanical move).
3. Traveling irrigator (gun atau boom).
4. Center pivot atau linear move.
7.1 System Permanent (Fixed/solid set)
Solid Set Sistem adalah sebuah sistem Irigasi Sprinkler dimana
jaringan pipa dan sprinkler ditempatkan secara permanen pada
lahan.
Sementara itu jenis Energi Potensial yang lain adalah tekanan. Kedua
jenis Energi Potensial ini memiliki hubungan sebagai berikut:
Dimana :
H = energi air
V = kecepatan aliran air
g = percepatan gravitasi
w = berat air per unit volume air
y = elevasi
Hubungan aliran energi pada satu tempat (A) ke tempat lain (B) dan
friction loss adalah sebagai berikut:
Ha = Hb + hf
Friction Loss dihitung dengan formula Hazen-Williams sebagai
berikut:
Dimana:
hf = friction loss sepanjang pipa lateral (m)
L = panjang pipa (m)
D = Diameter pipa
Q = debit total sepanjang pipa lateral (L/det)
CHW= koefosien Hazwn-Williams
Sedangkan Q dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana :
Q = Flow rate l/min
C = konstanta C = 130 untuk pipa alumunium
D = diameter dalam mm
S = head loss dalam m/km
Tabel. “F” Nilai pengali dengan Friction loss untuk mendapatkan actual loss pada
sepanjang pipa lateral
b) Energi Air untuk Menggerakkan Sistem Irigasi Sprinkler