Anda di halaman 1dari 27

IRIGASI CURAH

(SPRINKLER)
1. Wawasan Irigasi Lahan Kering

Ketersediaan air pada lahan kering sangat langka, sehingga


adanya sumber air irigasi sangat penting dan pemanfaatannya harus
efisien. Salah satu upaya mencari potensi sumber air irigasi adalah
dengan melakukan deteksi air bawah permukaan (groundwater)
melalui pemetaan karakteristik air bawah tanah. Cara ini dapat
memberikan informasi mengenai sebaran, volume dan kedalaman
sumber air untuk mengembangkan irigasi suplemen. Deteksi air
bawah permukaan dapat dilakukan dengan menggunakan Terameter.
2. Fungsi Irigasi
1. Mengambil air dari sumber (diverting).
2. Membawa/mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian
(conveying).
3. Mendistribusikan air kepada tanaman (distributing).
4. Mengatur dan mengukur aliran air (regulating and measuring).
3. Cara Pengairan Menurut Schwab et al. (1981)
1. Pemberian air di permukaan tanah (surface irrigation).
2. Pemberian air di bawah permukaan tanah (subsurfaceirrigation).
3. Penyiraman (sprinkle irrigation).
4. Irigasi tetes (drip or trickle irrigation).
4. Definisi Irigasi Sprinkler

Irigasi Sprinkler (Sprinkler or spray Irrigation) adalah suatu metode


pemberian air ke seluruh lahan yang akan diirigasi dengan menggunakan
pipa yang bertekanan melalui nozzle.
5. Keutamaan

Keutamaan Sistem Irigasi Sprinkler, yaitu suatu sistem irigasi


yang fleksibel dimana selain dapat digunakan untuk menyiram
tanaman juga dapat digunakan untuk pemupukan dan pengobatan
dan untuk menjaga kelembaban tanah dan mengontrol kondisi iklim
agar sesuai bagi pertumbuhan tanaman.
6. Keuntungan dan Kerugian Irigasi Sprinkle

6.1 Keuntungan
1. Dapat mengontrol pemberian air pada tanaman.
2. Desain dapat dirancang secara fleksibel sesuai dengan jenis
tanaman, tenaga kerja yang tersedia dan penghematan energi
3. Dapat dilakukan fertigation atau pemberian nutrisi tanaman
melalui sistem irigasi.
4. Dapat digunakan untuk mengontrol iklim bagi pertumbuhan
tanaman
5. Dapat menjaga tanah tetap lembut agar cocok bagi
pertumbuhan seedling (persemaian)
6. Mempercepat perkecambahan dan penentuan panen.
6.2 Kerugian
1. Memerlukan biaya investasi yang tinggi.
2. Keseragaman distribusi air dapat terus menurun seiring dengan
waktu.
3. Angin sangat berpengaruh atas keseragaman distribusi air.
4. Dapat mengakibatkan kanopi tanaman lembab dan
mendatangkan penyakit tanaman.
5. Dapat merusak tanaman muda pada saat air disiramkan.
7. Jenis – Jenis Sistem Irigasi Sprinkler
1. System permanent (Fixed/solid set).
2. Portable dan semi portable (hand move atau mechanical move).
3. Traveling irrigator (gun atau boom).
4. Center pivot atau linear move.
7.1 System Permanent (Fixed/solid set)
Solid Set Sistem adalah sebuah sistem Irigasi Sprinkler dimana
jaringan pipa dan sprinkler ditempatkan secara permanen pada
lahan.

Gambar. Desain dan Aplikasi Solid Set Sistem Irigasi Sprinkler


7.2 Portable dan semi portable (hand move atau mechanical
move)
a) Hand Move System
Sistem portable yang paling simple adalah digerakkan atau
dipindah dengan tangan.

Gambar. Portable system dengan menggunakan dua buah pipa lateral


b) Side Roll
Sistem Side roll atau biasa disebut juga Wheel roll seperti
terlihat pada gambar

Gambar. Desain dan Aplikasi Side Roll System


7.3 Travelling Big Gun
Sistem Traveling Big Gun menggunakan sprinkler berkapasitas
besar (diameter 3/4 sampai 1,5 inci) dan bertekanan besar (90 -125
PSI) untuk melemparkan air ke tanaman (radius 175-350 kaki).

Gambar. Aplikasi Traveling Big Gun


7.4 Center Pivot dan Linear Move
a) Center Pivot
Pada sistem ini mesin yang digunakan terdiri dari pipa lateral
dari baja galvanis yang berputar dalam satu sumbu dari luas
areal yang diairi.

Gambar. Desain dan Aplikasi Center Pivot


b) Linear Move
Sistem irigasi Linear Move (sering disebut juga lateral move)
dibangun dengan cara yang sama seperti center pivot.
Perbedaannya adalah menara bergerak pada kecepatan dan
arah yang sama. Sistem ini dirancang untuk mengairi petak
lapangan berbetuk persegi yang bergerak secara kontinyu.

Gambar. Desain dan Aplikasi Linear Move


8. Prinsip Hidrolika dalam Perencanaan Sistem Sprinkler
a) Hidrolika Dasar

Hidrologi dasar merupakan ilmu yang mempelajari mengenai


pergerakan air dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Air bergerak dari atas
ke bawah, atau lebih tepatnya, air mengalir dari tempat yang
memiliki energi tinggi ke tempat yang memiliki energi lebih rendah.
Energi ini disebut dengan Energi Potensial (Ep).

Sementara itu jenis Energi Potensial yang lain adalah tekanan. Kedua
jenis Energi Potensial ini memiliki hubungan sebagai berikut:

1 PSI = 2,31 Feet


persamaan Bernaulli :

Dimana :
H = energi air
V = kecepatan aliran air
g = percepatan gravitasi
w = berat air per unit volume air
y = elevasi
Hubungan aliran energi pada satu tempat (A) ke tempat lain (B) dan
friction loss adalah sebagai berikut:
Ha = Hb + hf
Friction Loss dihitung dengan formula Hazen-Williams sebagai
berikut:

Dimana:
hf = friction loss sepanjang pipa lateral (m)
L = panjang pipa (m)
D = Diameter pipa
Q = debit total sepanjang pipa lateral (L/det)
CHW= koefosien Hazwn-Williams
Sedangkan Q dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana :
Q = Flow rate l/min
C = konstanta C = 130 untuk pipa alumunium
D = diameter dalam mm
S = head loss dalam m/km
Tabel. “F” Nilai pengali dengan Friction loss untuk mendapatkan actual loss pada
sepanjang pipa lateral
b) Energi Air untuk Menggerakkan Sistem Irigasi Sprinkler

=> Gravity Flow Water System

Gambar. Typical Gravity Flow Water System


=> Pompanisasi
Kinerja pompa centrifugal direncanakan dengan kecepatan
konstan, dimana kinerja pompa dapat ditampilkan dari :
→ Tekanan dan debit
→ Kebutuhan tenaga
→ Efisiensi

Perhitungan dalam pemilihan pompa :


→ Membuat sketsa pompa dan lay out pemipaan
→ Menentukan kapasitas
→ Menentukan tinggi tekan total
→ Mengkaji kondisi cairan yang dipompa
→ Memilih kelas dan jenis pompa
c) Operasional Sistem Sprinkler
+> Distribusi Air dan sprinkler spacing
adalah suatu sistem sprinkler yang menghasilkan irigasi secara
merata untuk semua bagian yang dibasahi
+> Application Rate
adalah jumlah rata-rata air yang dapat disampaikan ke tanah ketika
sprinkler beroperasi. Ar diukur dalam mm per jam atau inches per
hour.
+> Kebutuhan Air Tanaman (root zone, ET)
adalah kombinasi dari transpirasi tanaman ditambah evaporasi dari
permukaan tanah.
+> Set time dan Penjadwalan Irigasi
adalah waktu yang diambil untuk sprinkler dalam mengirigasi areal
dalam satu posisi.
+> Angin
adalah pancaran air dari sprinkler sangat mudah ditiup oleh angin
dan ini dapat mengurangi pola pembasahan areal secara uniform.
Untuk mengurangi pengaruh dari angin, sprinkler dapat dioperasikan
secara bersama-sama (serentak).
d) Tahapan Desain Sistem Sprinkler
Desain irigasi sprinkler dilakukan dengan mengikuti diagram alir
prosedur desain seperti pada Gambar di bawah.
Gambar. Diagram Alir Desain Irigasi Sprinkle

Anda mungkin juga menyukai