KELOMPOK VII
Salah satu penyakit utama yang menjadi kendala dalam budidaya vanili
adalah penyakit busuk batang, yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum
f.sp. vanillae. Penyakit ini menyebabkan kerugian yang sangat besar akibat matinya
tanaman (50% - 100%), memperpendek umur produksi dari 10 kali panen menjadi
dua kali, bahkan tidak dapat berproduksi, serta mutu buah sangat rendah. Hingga
saat ini pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dalam budidaya
tanaman pangan dan hortikultura masih mengandalkan penggunaan pestisida
sintetik (herbisida, fungisida, insektisida), tetapi pada beberapa dekade terakhir
pengendalian OPT mulai beralih pada penggunaan teknik pengendalian hayati
sebagai alternatif pengendalian secara kimiawi.
Salah satu teknik pengendalian hayati yang akhir-akhir ini berkembang pesat
ialah penggunaan mikroorganisme yang berasosiasi secara alami dengan perakaran
tanaman dan memiliki kemampuan untuk memperbaiki pertumbuhan dan
mengendalikan penyakit tanaman. Penggunaan rhizobakteri sebagai agensia hayati
yang memacu pertumbuhan tanaman, memperbaiki kesehatan tanaman, dan
meningkatkan hasil tanaman, diprediksi akan menjadi kajian menarik yang terus
berkembang di bidang pertanian pada masa mendatang (Sutarti dan Wahab, 2010).
Sejauh ini masalah penyakit busuk batang vanili belum bisa diatasi secara
efektif dan belum ada kultivar unggul vanili yang tahan terhadap Fusarium
oxysporum f.sp. vanillae penyebab penyakit busuk batang. Oleh karena itu, perlu
dilakukan upaya penekanan jamur F. oxysporum f.sp. vanillae melalui teknik isolasi
dan skrining Rhizobakteri. Evaluasi daya hambat rhizobakteri terhadap
pertumbuhan koloni patogen secara in vitro merupakan langkah awal untuk
mengetahui keefektifannya sebagai agensia hayati (Nurcahyani et al., 2012).
1. Mengetahui Hama apa saja yang menyerang tanaman vanili dan cara
penanggulangannya?
2. Mengetahui penyakit yang menyerang tanaman vanili dan cara
penanggulanggannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Bekicot
Bekicot (Achatina fulica) adalah salah satu arthropoda yang sering menjadi
hama bagi usaha budidaya tanaman vanili. Bekicot memakan batang, daun, bahkan
buah tanaman vanili. Serangan dan jumlah hama ini meningkat ketika musim hujan.
Jika tidak dikendalikan dengan baik, hama ini akan dapat menggagalkan panen
bahkan dapat merusak kebun vanili. Pengendalian serangan bekicot dapat
dilakukan secara fisik-mekanis dengan mengumpulkan bekicot yang berada di
sekitar kebun untuk kemudian di musnahkan atau dijadikan pakan ternak. Namun
agar lebih praktis, pengendalian juga dapat dilakukan secara kimiawi dengan
memanfaatkan insektisida kontak dengan bahan aktif metiocarb, copersulfate, penta
chloro phenol, atau niclosamide dengan konsentrasi 2 sampai 3 ppm.
2. Belalang Kepinding
Belalang kepinding (Mertila sp.) adalah salah satu insekta yang menjadi hama
bagi tanaman vanili. Serangga ini menyerang beberapa bagian tanaman seperti
batang, daun, bunga, buah, bahkan akar dengan menghisap cairan tanaman pada
bagian tersebut dengan mulutnya. Bekas hisapan tersebut meninggalkan bekas
berupa bercak-bercak hitam. Pada musim hujan, bercak-bercak ini seringkali
terinfeksi oleh jamur patogen dari jenis fusarium. Jika dibiarkan terus menerus
bercak tersebut dapat membesar dan mengakibatkan kematian bagi tanaman.
Pengendalian hama ini paling efektif dilakukan dengan aplikasi insektisida.
3. Kutu Lamtoro
Kutu lamtoro (Ferrisa virgata) adalah hama yang menyerang tanaman vanili
secara tidak langsung. Kutu lamtoro hanya menyerang tanaman pelindung tanaman
vanili dari jenis lamtoro. Meski demikian, jika terus dibiarkan serangan kutu
lamtoro dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman penaung menjadi terhambat.
Dan jika pertumbuhan penaung terhambat, baik secara langsung maupun tidak,
produktivitas tanaman vanili yang dibudidayakan pun akan menjadi turun.
Gejala penyakit busuk batang umumnya timbul pada tanaman panili berumur
3 tahun atau lebih.Bila keadaan tidak menguntungkan bagi perkembangan penyakit
pada batang terjadi becak-becak yang panjangnya beberapa cm berbatas tegas,
berwarna coklat dan mengendap. Tetapi kalau keadaan menguntungkan terjadi
becak yang berbatas kurang tegas berwarna hitam, dengan cepat meluas melingkar
pada ruas batang. Setelah itu bagian yang terserang keriput, warna coklat dan
akhirnya mongering. Penyakit dapat meluas dari satu ruas ke ruas sampingnya,
meskipun penjalaran tampak agak terhambat oleh buku-buku. Pada bagian yang
busuk dan kriput itu terdapat bintik-bintik putih kekuningan yang terdiri dari
kumpulan konidiofor dan konidium jamur.
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA