Anda di halaman 1dari 8

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Jumlah Air Yang


Lama Perendaman Berat Biji (gram) Diserap = Selisih
Berat Biji (g)
Sebelum Perendaman Sesudah Perendaman
15 menit 26,11 27,99 1,88
30 menit 26,11 29,17 3,06
45 menit 26,11 30 3,89

Hubungan anatara waktu dan jumlah air yang


diserap
5
Jumlah Air Yang Diserap(gram)

4
3
2
1
0
15 menit 30 menit 45 menit
Lama Perendaman

Hubungan anatara waktu dan jumlah air yang diserap

3.2 Pembahasan

Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang hidrofilik,
seperti protein, pati, selulosa, gelatin, dan lainnya yang menyebabkan zat tersebut dapat
mengembang setelah menyerap air. Kemampuan untuk menyerap air misalnya pada biji
biasa disebut dengan potensial imbibisi dan prosesnya disebut dengan imbibisi. (Wahab,
2013).
Diskusi :

1. Apakah yang menyebabkan penambahan berat pada biji kacang tanah setelah
perendaman?
Kenaikan berat ini disebabkan oleh penyerapan air pada biji kacang tanah.
Kemampuan dinding dan plasma sel biji untuk menyerap air dari luar sel. Absorbsi
air oleh senyawa pembentuk protoplasma dan dinding sel, khususnya senyawa yang
berukuran makromolekul seperti protein. Polisakarida, dan lainnya. Molekul-
molekul air terikat diantara molekul dinding sel/plasma sel. Sehingga plasma sel
mengembang dan penyerapan air oleh imbibian.
2. Apakah terus terjadi penambahan berat benih seiring dengan lama waktu perendaman?
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan terjadi penambahan berat biji
kacang tanah seiring dengan lamanya waktu perendaman yang dilakukan

3. Berdasarkan grafik yang dibuat,jelaskan bagaimana hubungan antara waktu


perendaman dengan banyaknya air yang diserap.

Berdasarkan grafik di atas kita dapat melihat bahwa seiring berjalannya waktu
perendaman yang makin lama maka air yang diserap semakin meningkat.Kita tahu
bahwa imbibisi merupakan peristiwa penyerapan air.Berdasarkan grafik diatas kita
dapat melihat bahwa dalam waktu 15 menit perendaman biji kacang tanah menyerap
air sehingga berat biji kacang awal yang memiliki berat 26,11 gram meningkat
menjadi 1,88 gram,kemudian setelah waktu perendamannya diperpanjang selama 30
menit berat biji kacang tanah menjadi meningkat dari berat awalnya 26,11 gram
menjadi 3,06 gram,Kemudian waktu perendamannya diperpanjang lagi hingga 45
menit berat biji kacang tanah yang sebelumnya memiliki berat 26,11 gram menjadi
lebih meningkat dengan berat 3,89 gram.Berat biji tersebut bertamabh dikarenakan
air yang diserap biji kacang tanah semakin banyak seiring dengan lamanya waktu
perendaman yang diberikan.Sehingga jika biji kacang tanah jika direndam dalam
jangka waktu yang panjang maka berat biji kacang tanah tersebut akan terus
bertambah.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin lama
waktu perendaman yang dilakukan pada biji kacang tanah maka semakin banyak jumlah
air yang akan diserap oleh biji kacang tanah.

4.2 Saran

Diharapkan bagi para praktikan selanjutnya agar lebih teliti dan konsentrasi selama
praktikum berjalan.
DAFTAR PUSTAKA

Dahlia. 2001. Kimia dan Fisilogi Tumbuhan. Malang: Universitas Negeri Malang

Diana, Siska. 2011. Peristiwa Imbibisi Pada Biji. . [Online]. Tersedia:


http://dianases.blogspot.com/2011/06/laporan-praktikum-peristiwa-imbibisi.html.

Ratih. 2013. Imbibisi Biji.[Online]. Tersedia:


http://siidaneeibiologi.blogspot.com/2013/11/imbibisi-biji.html

Tim dosen upi. 2014. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

Wahab.2013.Imbibisi..[Online].Tersedia:http://wahabhadada.blogspot.com/2013/05/imbibisi.
html
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori

Migrasi molekul air ke tempat zat lain yang berlubang (pori) cukup besar kemudian
menetap di dalamnya, peristiwa ini disebut imbibisi. Kata imbibisi berasal dari kata lain
imbere yang berarti menyelundup. Imbibisi juga merupakan peristiwa penyerapan air oleh
permukaan zat yang hidrofilik, seperti protein, pati, selulosa, agar-agar, ge;atin, liat dan
zat lainny, yang menyebabkan zat tersebut mengembang setelah menyerap air tadi. Air
yang terserap disebut air imbibisi. Pada peristiwa tersebut, molekul-molekul air terikat di
antara molekul-molekul dinding sel atau plasma sel. Akibatnya plasma sel mengembang.
Benda yang dapat mengadakan imbibisi dibedakan menjadi dua golongan berikut:
1. Benda yang pada waktu imibibisi mengembang dengan terbatas, artinya setelah
mencapai volume tertentu tidak dapat memembang lagi. Misalnya, kacang tanah
yang direndam air akan mengembang sampai volume tertentu.
2. Benda yang pada waktu imbibisi mengembang dengan tidak terbatas, artinya
bagian-bagian yang menyusunnya akhirnya terlepas dan bercampur air menjadi
koloid dalam fase sol. Misalnya roti yang direndam air akan mengembang dan
akhirnya hancur dan larut dalam air tersebut.
Contoh yang paling mudah dalam peristiwa ini adalah kita merendam kacang beberapa
jam, maka biji kacag itu akan mengembung seolah-olah akan pecah. Peristiwa imbibisi
pada hakekatnya adalah peristiwa difusi air belaka, ditilik dari molekul air melewati lubang
(os) dinding sel maupun protoplas maka imbibisi juga merupakan peristiwa osmosis.
Perbedaan nyata amtara imbibisi dan osmosis adalah pada imbibisi terdapat adsorban. Ada
dua kondisi yang diperlukan untuk terjadinya imbibisi, yaitu adanya gradien potensial air
antara permukaan adsorban dengan senyawa yang diimbibisi dan adanya afinitas antara
komponen adsorban dengan senyawa yang diimbibisi. (Tim dosen Upi, 2014).
Imbibisi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu temperatur dan potensial osmosis senyawa
yang diimbibisi. Temparatur tidak mempengaruhi kecepatan imbibisi, sedangkan potensial
osmosis dapat mempengaruhi kedua-duanya.
Potensial kimia air merupakan konsep yang sangat penting dalam fisiologi tumbuhan.
Potensial air sebagai sesuatu yang sama dengan potensial kimia air yang dalam suatu
sistem dibandingkan dengan potensial kimia air murni pada tekanan atmosfir dan suhu
yang sama. Mereka menganggap bahwa potensial air murni dinyatakan sebagai nol.
1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui adanya proses imbibisi pada biji


2. Untuk Mengetahui kondisi biji sebelum dan sesudah terjadinya proses imbibisi
BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu Pelaksanaan

 Hari / Tanggal : Selasa,7 Mei 2019


 Waktu : 14.00 – Selesai

2.2 Tempat Pelaksanaan : Laboratorium Penyakit Fakultas Pertanian UNC

2.3 Alat Dan Bahan

 Alat : Timbangan analitik,,Gelas beker 250 ml


 Bahan : Air,Biji kacang tanah,Kertas Saring

2.3 Cara Kerja :

1. Ambil 50 biji kacang tanah kemudian timbang(sebagai berat awal)


2. Rendam biji dalam gelas beker yang sudah diisi air sekitar 100 ml selama 15 menit
3. Keluarkan biji dari gelas beker kemudian letakkan di atas kertas saring hingga air
menempel terserap
4. Timbang biji tersebut da catatlah beratnya(sebagai berat akhir)
5. Lakukan langkah 3 dan 4 beberapa kali hingga memperoleh berat yang tidak
bertambah lagi
6. Buatlah grafik yang menunjukkan hubungan antara waktu perendaman dengan
banyaknya air yang diserap oleh biji kacang tanah.
Jumlah air yang diserap = berat biji kacang tanah sesudah perendaman-berat biji
kacang tanah setelah perendaman
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai