Anda di halaman 1dari 3

IRIGASI DAN DRAINASE

Tugas M9

Oleh:
Yudha Wahyu perdana
195040201111003
KELAS B

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
Masing –masing individu mahasiswa mempelajari: Pedoman Proses Penilaian
Cepat (RAP) dan Acuan (Benchmarking) Penjelasan dan Pirantinya oleh
FAO, beserta Form exel kosong isian dalam audit irigasi. Setelah Saudara
mempelajari buat pendapat tentang keunggulan dan kelemahan dari
pedoman FAO tersebut (maksimum 2 lembar)
Kekurangan
Beberapa kelemahan yang dihadapi dari sistem Proses Penilaian Cepat
(RAP) dan Acuan (Benchmarking) Penjelasan dan Pirantinya oleh FAO.
Kelemahan pertama adalah pada waktu. Dimana pelaksanaan seperti prosedur
riset standar membutuhkan waktu sangat besar dimana para insinyur
bekerja penuh selama lebih dari satu tahun untuk mengumpulkan data
primer dan melakukan pengukuran-pengukuran untuk menentukan
indikator-indikator proses pada tingkat saluran dan lahan usahatani
tertentu, untuk satu proyek saja. Lebih jauh, selain itu juga, banyak waktu
dihabiskan untuk mengunjungi petak lahan usahatani tertentu dan
melakukan pengukuran aliran air per petak lahan usahatani, per petak
lahan irigasi setelah itu lima bulan lebih dihabiskan untuk memasukkan,
mengoreksi, dan memproses data.
Tantangan lainnya muncul dari pemilihan saluran yang harus dikunjungi.
Terkadang, sebuah proyek mempunyai 2 saluran utama atau lebih, dan
lebih banyak lusinan saluran sekunder (second level), yang disini
sebenarnya tak perlu mengunjungi semua saluran dalam proyek.
Tingkat kesulitan proses yang tinggi dan proses kompleks yang memerlukan
ketelitian tinggi pula.
Dengan kesulitan yang tinggi dan kompleks membuat RAP ini harus dilakukan
oleh para ahli yang jarang tersedia di Indonesia dan juga memerlukan ahli
yang tidak sedikit agar bisa mendapatkan data yang akurat
Dengan lamanya proses dan juga kebutuhan tenaga ahli yang tidak sedikit
membuat kebutuhan biaya juga menjadi sangat tinggi.
Dan terahir data yang harus dicari sangat banyak sebagai mana 14 sheet yang
harus diisi
Keunggulan
Pemeriksaan cepat dan terfokus terhadap proyek-proyek irigasi dan dapat
memberikan penjelasan yang cukup akurat dan pragmatis tentang status
suatu proyek tersebut dan proses operasional serta perangkat keras yang
mempengaruhi. Hal ini memungkinkan identifikasi tindakan-tindakan
utama yang dapat dilakukan dengan cepat untuk memperbaiki pelayanan
penyediaan air-khususnya jika RAP dilakukan lewat kerja sama dengan
otoritas irigasi setempat
Memahami apa yang sebenarnya terjadi dalam sistem. sehingga para ahli
pengamat mungkin dengan cepat dapat mengevaluasi proyek dan karena
latar belakangnya hampir memahami hubungan sebab akibat dan tingkat
taksiran pelayanan. Operator dan peninjau (supervisor) terkadang tidak
sama dalam melihat sesuatu. Pemasangan datalogger (alat memasukkan
data) dan sensor ketinggian muka air pada lokasi-lokasi penting untuk
mencatat limpasan (spills), fluktuasi debit aliran, dan fluktuasi ketinggian
muka air akan sangat membantu. Hal ini hampir selalu membuat operator
yang hanya bisa mengunjungi lokasi sekali sehari menjadi lebih waspada.
Komunikasi di semua tingkat. Dimulai dengan komunikasi antar petugas –
seringkali dilakukan dengan radio.
Mobilitas staf. Pada umumnya, staf yang beranggota sedikit tapi dinamis
justru lebih efisien daripada staf yang banyak tapi tidak dinamis. Ini
karena staf yang sedikit tapi dinamis tidak hanya bertanggung jawab untuk
satu atau dua bangunan saja, tapi juga harus memahami bagaimana
bangunan-bangunan dan tindakannya akan berdampak pada bidang lain.
Mobilitas bisa diperbaiki dengan infrastruktur jalan yang lebih baik,
sepeda motor, truk, dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai