Anda di halaman 1dari 3

Nama :Ade Najib Riswani

Kelas : Agroteknologi B
NPM : 21801031068
Sistem Irigasi Sprinkler

Kinerja Sistem Irigasi Sprinkler


Irigasi curah (sprinkler irrigation) adalah pemberian air irigasi dengan cara
menyemprotkan air ke udara dan menjatuhkannya di sekitar tanaman seperti hujan. sistem
irigasi ini pemakaiannya sangat luas, untuk berbagai jenih tanah dan pada topografi dan
kemiringan yang berbeda, maupun pada berbagai jenis tanaman.

Komponen sistem irigasi sprinkler terdiri:


1. Unit pompa, digunakan untuk mengambil air dari sumber air irigasi disamping
menyediakan tekanan yang cukup untuk mengalirkan air ke jaringan pipa.
2. Pipa utama (mainline) dan pipa sub-utama (submainline), pipa yang berfungsi
mengalirkan air dari pompa ke pipa lateral. Pada beberapa contoh pipa ini ditempatkan
secara permanen baik di permukaan tanah maupun di bawah permukaan tanah, namun
ada juga yang dapat dipindahkan (portabel). Bahan pipa yang dapat digunakan besi,
galvanis, semen, PVC, maupun aluminium alloy.
3. Pipa lateral, mengalirkan air dari pipa utama atau sub-utama ke sprinkler, penempatanya
bisa permanen maupun portabel. Bahan pipa yang dapat digunakan besi, galvanis, semen,
PVC, maupun aluminium alloy.
4.  Sprinkler, alat untuk menyemprotkan air.
5. Komponen lainnya: saringan, katub pengontrol aliran, katub sadap, katub pengaman,
tangki injeksi.

Gambar 1. Komponen utama dan layout sistem irigasi sprinkler 

Sistem irigasi sprinkler mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya:


1. dapat menyesuaikan pada berbagai bentuk topografi lahan, maupun jenis tekstur
tanah.
2. dapat digunakan untuk mencegah pembekuan tanaman
3. jumlah tenaga kerja dalam sistem irigasi dapat dikurangi
4. dapat digunakan untuk tujuan khusus seperti kontrol/memodifikasi kondisi cuaca
ekstrim
5. mempunyai efisiensi yang tinggi dalam penyimpanan air
6. pemupukun, pemberantasan hama menggunakan pestisda dan amandemen tanah dapat
dilakukan bersamaan irigasi pada sistem sprinkler sehingga lebih ekonomis dan
efektif.

Kerugian sistem irigasi sprinkler diantaranya:


1. dibandingkan dengan irigasi permukaan, sistem irigasi sprinkler membutuhkan biaya
investasi yang tinggi.
2.  kualitas air akan mempengaruhi kualitas produk tanaman maupun sistem irigasi itu
sendiri, misal air yang bersifat asam akan menimbulkan korosi pada bagian sistem irigasi
yang terbuat dari besi.
3.  sistem irigasi tidak cocok pada lahan dengan laju infiltrasi kurang dar 3 mm/jam
4. sistem irigasi sangat dipengaruhi oleh angin dan kondisi yang sangat kering akan
menyebabkan nilai efisensinya rendah.
5. selain bentuk lahan bujur sangkar, tidak cocok untuk sistem irigasi sprinkler, terutama
sprinkler otomatis.

Kinerja sistem irigasi sprinkler dapat dinyatakan dalam lima parameter, yaitu debit
sprinkler (sprinkler discharge), jarak pancaran (distance of trhrow), pola sebaran air
(distribution pattern), harga pemberian air (application rate), dan ukuran rintik air (droplet
size). Keseragaman distribusi merupakan komponen penting dalam penilaian kinerja sistem
irigasi di lahan. Keseragaman distribusi yang tinggi sangat dibutuhkan untuk  memperoleh
efisiensi  yang tinggi.

Efisiensi aplikasi irigasi terdiri dari dua elemen, yaitu kehilangan air dan keseragaman
aplikasi. Pada saat kehilangan air tinggi, atau keseragaman aplikasi rendah, maka akan
menghasilkan efisiensi yang rendah. Faktor kehilangan dalam irigasi sprinkler adalah
evaporasi dari titik air dan permukaan tanah yang basah, transpirasi dari tanaman penganggu,
kehilangan air karena tiupan angin, maupun tidak terdapatnya border.

Anda mungkin juga menyukai