Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN RESPONSI Foto 3x4 cm

MEKANISASI PERTANIAN
“EVALUASI SISTEM IRIGASI TERTUTUP

Disusun oleh:

NAMA : Sahrul Setiawan


NIM : 195040200111026
KELOMPOK : E1
ASISTEN : 1. MOHAMMAD AMIRIL FATAH
2. ERLAND ALDI HUTTA
3. RIKZA ZAKIYA
4. SAVIRA RACHMA PARAMITA

LABORATORIUM DAYA DAN MESIN PERTANIAN

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
MATERI
EVALUASI SISTEM IRIGASI TERTUTUP

1. TUJUAN
• Mengetahui efisiensi irigasi tertutup
• Menentukan efisiensi sistem irigasi tetes (irigasi tetes)

2. DASAR TEORI
a. Jelaskan Prinsip Dasar Irigasi Tetes (2 Sitasi)

Prinsip dasar yang digunakan dalam sistem irigasi tetes adalah pengangkatan air
dari sumber ke tangki penampung menggunakan pompa. Sebelum masuk ke tangki, air
disaring terlebih dahulu melalui saringan inlet. Dari tangki, air disaring kembali melalui
saringan outlet, kemudian di salurkan melalui jaringan utama, dan di didistribusikan melalui
jaringan pembagi (lateral) dan langsung di teteskan ke daerah perakaran tanaman melalui
emitter. (Ridwan,2013)
Cara pemberian air irigasi tetes dengan jalan meneteskan air melalui pipa-pipa
secara lansung ke tempat akar di sekitar tanaman atau sepanjang larikan tanaman. Disini
hanya sebagian dari daerah perakaran yang terbasahi tetapi seluruh air yang ditambahkan
dapat diserap cepat pada keadaan kelembapan tanah rendah (Udiana et al,2014)

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


b. Sebutkan dan Beri Penjelasan Singkat Beberapa Metode Irigasi Tetes (2 Sitasi)

Irigasi tetes dapat dibedakan menjadi 3 macam yang berdasarkan jenis cucuran
airnya, yaitu :
• Air merembes sepanjang pipa lateral (viaflow),
• Air menetes atau memancar melalui alat aplikasi yang dipasang pada pipa lateral
• Air menetes atau memancar melalui lubang-lubang pada pipa lateral
(Ekaputra et al, 2016)
Penetes tipe line-source merupakan penetes yang dipasang secara seri pada pipa
lateral, sedangkan penetes tipe point-source merupakan penetes yang dipasang secara
individual pada pipa lateral. Jenis jenis penetes point-source antara lain penetes long path,
source orifice, vortex dan pressure compensanting. Penetes tipe linesource antara lain drip
emitter inline non-pressure compensating, drip emitter adjustable non-pressure
compensating, dan drip emitter pressure compensating button.
(Kurniati et al, 2014)

c. Sebutkan dan Beri Penjelasan Singkat Komponen Irigasi Tetes (2 Sitasi)

komponen penyusun sistem irigasi tetes adalah


a. Sumber air Irigasi
b. Pompa dan tenaga penggerak,
c. Jaringan Perpipaan Jaringan pipa irigasi tetes
(Udiana et al,2014)
Dan pada keterangan yang lain disebutkan irigasi tetes terdiri dari
• Unit utama (head unit), unit utama terdiri dari pompa, tangki injeksi, saringan utama
(mainfilter) dan komponen pengendali (pengukur tekanan, pengukur debit dan
katup).
• Pipa utama umumnya terbuat dari pipa polyvinylchlorida (PVC), galvanized steel
atau besi cor dan berdiameter antara 7.5–25 cm. Pipa utama dapat dipasang di atas
atau di bawah permukaan tanah.
• Pipa pembagi (sub-main, manifold). Pipa pembagi dilengkapi dengan filter kedua
yang lebih halus (80-100 μm), katup selenoid, regulator tekanan, pengukur tekanan
dan katup pembuang. Pipa sub-utama terbuat dari pipa PVC atau pipa HDPE (high
density polyethylene) dan berdiameter antara 50 – 75 mm.
• Pipa Lateral, Pipa lateral merupakan pipa tempat dipasangnya alat aplikasi.
• Alat aplikasi (applicator, emission device) Alat aplikasi terdiri dari penetes (emitter),
pipa kecil (small tube, bubbler) dan penyemprot kecil (micro sprinkler).
(Ridwan,2013)

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


d. Sebutkan dan Jelasan Secara Singkat Macam- Macam Irigasi Menurut Sumber Airnya,
Cara Pengambilan Airnya, dan Cara Distribusi Lahan (2 Sitasi)

jenis irigasi ditinjau dari cara pemberian airnya yaitu :


1. Irigasi Gravitasi (Gravitational Irrigation) Irigasi gravitasi adalah irigasi yang
memanfaatkan gaya tarik gravitasi untuk mengalirkan air dari sumber ke tempat yang
membutuhkan, pada umumnya irigasi jenis ini banyak digunakan di Indonesia. Adapun
macam-macam irigasi jenis ini adalah sebagai berikut :
1. Irigasi Genangan Liar
2. Irigasi Genangan dari Saluran
3. Irigasi Alur dan Gelombang

2. Irigasi Bawah Tanah (Sub Surface Irrigation) Irigasi bawah tanah adalah irigasi
yang mensuplai air langsung ke daerah akar tanaman yang membutuhkannya melalui
aliran tanah. Dengan demikian tanaman tidak diberi air melalui permukaan tetapi melalui
bawah tanah. Jenis irigasi ini cocok untuk tanaman yang tidak banyak memerlukan air.
Cara ini dapat dilakukan melalui saluran terbuka dan atau saluran tertutup, dimana air akan
meresap melalui dindingdindingnya kedalam tanah.
3. Irigasi Siraman (Sprinkler Irrigation) Irigasi siraman adalah irigasi yang dilakukan
dengan cara menirukan air hujan (Sprinkling), dimana pada prakteknya dilakukan dengan
cara pengaliran air lewat pipa dengan tekanan tertentu (4-6 atm). Sehingga dapat
membasahi areal yang cukup luas. Pemberian air dengan cara ini dapat menghemat dalam
segi pengelolaan tanah karena dengan pengairan cara ini tidak diperlukan permukaan
tanah yang rata, juga dengan pengairan ini dapat mengurangi kehilangan air di saluran
karena air dikirim melalui saluran tertutup.4. Irigasi Tetesan (Driple Irrigation / Trickler
Irrigation) Irigasi tetesan adalan irigasi yang pada prinsipnya sama dengan irigasi siraman,
hanya saja pipa tersiernya dibuat melalui jalur pohon dan tekanannya lebih kecil karena
hanya digunakan untuk meneteskan air saja.
(Mardiyani & Mareta, 2016)

Berdasarkan sumber air, irigasi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:


1. Irigasi Air Permukaan, merupakan irigasi yang sumber airnya dari air yang mengalir
diatas permukaan tanah seperti sungai, danau atau waduk. Irigasi air permukaan
terbagi menjadi lima golongan yaitu, irigasi alur, irigasi gelombang, irigasi
penggenangan petak jalur, irigasi genangan, dan sistem irigasi di bawah
permukaan tanah;
2. Irigasi Air Tanah, merupakan irigasi yang sumber airnya dari air yang berada di
bawah permukaan tanah;
3. Sawah Tadah Hujan, merupakan irigasi yang sumber airnya dari air hujan yang
sengaja ditampung dalam waktu yang lama pada pemantang-pemantang sawah
untuk memberikan air ke lahan yang memerlukan air sebagai pelengkap pemberian

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


air oleh hujan.
(Kementrian pekerjaan umum dan perumahanrakyat badan Pengembanagan
sumberdaya manusia, 2017)
e. Jelaskan Kelebihan dan Kekurangan Sistem Irigasi Tetes (2 Sitasi)

Sistem irigasi tetes memiliki kelebihan dibandingkan sistem irigasi lainnya antara lain
1. Efisiensi irigasi tetes relative lebih tinggi dibandingkan dengan system irigasi lain.
Pemberian air dilakukan dengan kecepatan yang telah ditentukan, dan hanya dilakukan di
daerah perakaran tanaman sehingga mengurangi penetrasi air yang berlebihan, evaporasi
dan limpasan permukaan.
2. Mencegah timbulnya penyakit leaf burn (daun terbakar) pada tanaman tertentu,
karena hanya daerah perakaran yang dibasahi sedangkan bagian tanaman lain dibiarkan
dalam kondisi kering.
3. Mengurangi terjadinya hama penyakit tanaman dan timbulnya gulma yang
disebabkan kondisi tanah yang terlalu basah karena sistem irigasi tetes hanya membasahi
daerah perakaran tanaman.
4. Pemberian pupuk ataupun pestisida dapat dilakukan secara efektif dan efisien
karena pemberian pupuk dan pestisida dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian air
irigasi.
(Shekhesmaeili et al,2016)
Sedangkan menurut Prastowo (2003) Kekurangan sistem irigasi tetes dalam
penerapannya adalah :
1. Terjadinya penyumbatan yang disebabkan oleh faktor fisik, kimia dan biologi yang dapat
mengurangi efisiensi dan kinerja irigasi tetes.
2. Terjadinya penumpukan garam di daerah yang tidak terbasahi.
3. Pemberian air yang tidak memenuhi kebutuhan air tanaman karena kurangnya kontrol
terhadap pengoperasian jaringan irigasi menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
tanaman.

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


3. WAKTU DAN TEMPAT RESPONSI

4. ALAT BAHAN DAN FUNGSI

Alat Fungsi

tandon untuk menampung air

gelas ukur mengukur volume air yang kekluar daeri emitter

emitter mengeluarkan air dan menyiram tanaman

stop watch menghitung volume persatuan waktu

pipa utama untuk mengalirkan air dari tandon

pipa sub utama untuk menghubungkan antara pipa utama dengan pipa

lateral

manometer mengawasi tekanan air

globe valve membuka tutup aliran air

stop kontak sumber listrik pompa

tusen klep mencegah air turun kembali setelah naik oleh pompa

gelas plastik 12 media penampunga air sementara

pipa lateral menyalurkan air ke emitter

filter menyaring air dari tandon

air spesimen pengamatan

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


5. CARA KERJA (Diagram Alir) pipa-pipa yang akan digunakan dan pipa lateral
Rangkai dulu

Pastikan gkobe valve dalam keadaan tertutup

Pancing air dengan pompa yang diisi air sampai penuh dan pompa dihidupkan dengan

disambungkan ke sumber listrik

Perhatikan manometer sampai menunjukkan angka 2 lalu globe valve dibuka dan

ditunggu hingga stabil Di angka 2

Tunggu sampai semua emitter meneteskan air dan stabil

Tampung semua tetesan air dengan gelas plastik selama satu menit pada masing

masing emitter

Lalu ukur volume dan dilakukan pengulangan selama 5 kali

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


6. GAMBAR ALAT (Gambar tangan dan literatur)

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


- Gambar Tangan

- Gambar Literatur

7. PEMBAHASAN

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


a. Data Hasil Praktikum

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020
b. Analisa Data Hasil Praktikum

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


c. Analisa Perhitungan

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


d. Bandingkan Hasil Koefesien Keseragaman dari Hasil Perhitungan Dengan Literatur

e. Bagaimana Cara Pemberian Air pada Sistem Irigasi Tetes (+sitasi)

Cara kerja dari teknologi sistem irigasi tetes adalah Arus litrik AC digunakan
sebagai sumber energi pompa air yang nantinya memompa air dari sumber air ke
dalam tandon penampungan. Air di dalam tandon penampungan akan mengalirkan
air untuk instalasi system irigasi tetes. Sistem irigasi tetes bekerja dengan otomatis
dan sistem kerjanya meneteskan air langsung ke tanaman dengan alat drip.
(Wijayanto & Widiastuti, 2016)

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


f. Manfaat Pemberian Air dengan Menggunakan Sistem Irigasi Tetes (+sitasi)

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adopsi teknologi dalam teknis budidaya
dalam menghadapi cekaman kekeringan serta menurunnya kualitas kesuburan tanah yang
dihadapi oleh petani. Irigasi tetes (drip irrigation) dan penggunaan pupuk organik pada
tanaman merupakan salah satu teknologi yang mampu mengatasi kurangnya pasokan air
serta menurunnya kualitas kesuburan tanah, selain itu irigasi tetes mampu dikombinasikan
dengan pemanfaatan pupuk organik cair (POC) untuk mendorong peningkatan kesuburan
lahan pertanian (Jafar et al, 2018)

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


7.PENUTUP
a. Kesimpulan

b. Saran

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


DAFTAR PUSTAKA

Kurniati, Evi., Bambang Suharto., dan T. Afrilia. 2014. Desain Jaringan Irigasi (Springkler
Irrigation) pada Tanaman Anggrek. Jurnal Teknologi Pertanian, 8(1) 35-45
Sheikhesmaeili, O., Montero, J., & Laserna, S. 2016. Analysis of water application with
semi-portable big size sprinkler irrigation systems in semi-arid areas. Agricultural Water
Management, 163, 275-284.
Prastowo. 2003. Prosedur Rancangan Irigasi Tetes. Laboratorium Teknik Tanah dan Air.
Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor : Bogor

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


LAMPIRAN

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai