Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN

“SISTEM IRIGASI TERTUTUP”

Disusun oleh:

NAMA : HIDMAN AVRIDO


NIM : 215040201111012
KELOMPOK : M1
ASISTEN :
1. ACHMAD BAYAZID HIDAYAT
2. FITRIANI DAROJATUL HIKMAH
3. JA’FAR TSABIT RABBANI
4. M. WAHYU I. ADE P.
5. MYA RAHMI AZIZAH

LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2022

MATERI

EVALUASI SISTEM IRIGASI TERTUTUP


1. TUJUAN
Tujuan dari diadakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui prinsip dasar dari
sistem irigasi tertutup, selain itu juga melalui praktikum ini diharapkan para mahasiswa
juga paham akan komponen, macam-macam, serta efisiensi dari sistem irigasi tertutup itu
sendiri.

2. DASAR TEORI
a. Jelaskan Prinsip Dasar Irigasi Tetes (2 Sitasi)
Pada dasarnya irigasi tetes memiliki pronsop dasar memompa dan mengalirkan air ke
tanaman dengan menggunakan sebuah alat perantara berupa pipa-pipa ang telah
dirangkai dan dibocorkan pada jarak tertentu yang disesuaikan dengan jarak tanaman
(Widiastuti & Wijiyanto, 2018).
Menurut Ridwan (2013), pada irigasi tetes memiliki sebuah prinsip dasar dalam
pengroprasian sistemnya, yaitu air akan diangkat dari sumbernya ke tangki penampung
dengan sebuah alat pompa tangga tali. Tahap yang dilalui sebelum masuk ke tangki, air
akan terlebih dahulu masuk melalui saringan inlet. Lalu setelahna air akan disaring kembali
melalui saringan outlet, lalu air tadi akan disalurkan melalui jaringan utama dan yang
kemudian akan didistribusikkan dengan jaringan pembagi (lateral) dan langsung diteteskan
ke daerah perakaran tanaman melalui emitter

b. Sebutkan dan Beri Penjelasan Singkat Beberapa Metode Irigasi Tetes (2 Sitasi)
Pada irigasi tetes terdapat beberapa metode dalam sistem irigasi tersebut. Menurut
Velthuizen et al. (2017), terdapat dua macam metode dalam sistem irigas tetes yaitu metode
penyiraman silang dan metode penyiraman blok. Metode penyiraman silang merupakan suatu
metode pada sistem irigasi tetes dengan cara melakukan penyiraman pada plot-plot tanaman
yang saling berjauhan, sedangkan metode penyiraman blok merupakan suatu metode pada
sistem irigasi tetes dengan cara melakukan sebuah penyirama terhadap plot plot tanaman
yang saling berdekatan.
Selain itu, ada 3 metode irigasi tetes menurut Ekaputra et al.(2017) yaitu mengalir
sepanjang pipa lateral atau viaflow, menetes pada pipa lateral melalui semacam aplikasi, dan
mengalir dengan melalui lubang pipa lateral tersebut.

c. Sebutkan dan Beri Penjelasan Singkat Komponen Irigasi Tetes (2 Sitasi)


Menurut Ekaputra et al. (2017), terdapat beberapa komponen yang digunakan pada
irigasi tetes. Berikut komponen-komponen irigasi tetes:

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


1. Bak Penampung

Digunakan sebagai tempat untuk menampung air dan biasanya terbuat dari plastic

2. Saluran Primer

Merupakan suatu saluran penghubung antara bak penampung dengan saluran


sekunder dan biasanya terbuat dari pipa PVC.

3. Saluran Sekunder

Merupakan suatu saluran yang digunakan untuk menyalurkan air dari saluran
primer ke saluran lateral dan biasanya terbuat dari pipa PVC

4. Saluran Lateral

Merupakan suatu saluran yang dipasangkan dan digunakan untuk menyalurkan air
dari saluran sekunder ke penetes.

5. Penetes

Merupakan suatu komponen utama dari irigasi tetes dan memiliki fungsi untuk
meneteskan air dari saluran lateral ke setiap tanaman.

Sedangkan menurut Dirjen PLA (2008) dalam Adhiguna & Rejo (2018),
komponen komponen irigisi terdiri dari:

1. Sumber Air

Salah satu komponen yang penting ketika menggunakan sistem irigasi tetes.
Sumber air irigasi biasanya dari pengaliran suatu petkan, gelombang,
penggenangan, genangan dan air di permukaan tanah.

2. Pompa dan Alat Penggerak

Mengangkat air dari sumber air menuju ke jaringan perpipaan untuk irigasi
tanaman.

3. Emitter (Penetes)

Memiliki fungsi sebagai komponen yang akan menyalurkan air dari pipa lateral ke
tanah secara berkelanjutan dan memiliki debit air yang rendah dan tekanan yang
mendekati tekanan atmosfer.

4. Pipa Lateral

Sebagai tempat peletakkan emitter

5. Pipa Sub Utama

Sebagai penyalur air ke pipa lateral

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


6. Pipa Utama

Sebagai penyalur air dari sumber air menuju ke pipa distribusi

7. Komponen pendukung seperti katup, saringan, pengatur tekanan dan debit,


tangki bahan kimia dan lain sebagainya

d. Sebutkan dan Jelasan Secara Singkat Macam- Macam Irigasi Menurut Sumber Airnya,
Cara Pengambilan Airnya, dan Cara Distribusi Lahan (2 Sitasi)
Menurut Arsyad (2017), irigasi dapat dibagi menjadi tiga macam berdasarkan sumber
airnya yaitu:
1. Irigasi Air Permukaan

Merupakan irigasi yang memiliki sumber airnya berasa dari air yang mengalir
diatas suatu permukaan tanah, misalnya dari sungai atau danau atau waduk.
Irigasi ini dapat dibedakan menjadi 5 golongan yaitu irigasi alur, irigasi gelombang,
irigasi penggenangan petak jalur, irigasi genangan, dan sistem irigasi di bawah
permukaan tanah.

2. Irigasi Air Tanah

Merupakan irigasi yang memiliki sumber airnya berasal dari air yang berada di
bawah permukaan tanah. Hal ini dilakukan dengan memompa air yang ada di
dalam tanah ke permukaan tanah kemudian air tersebut dialirkan ke lahan.

3. Sawah Tadah Hujan

Merupakan irigasi yang memiliki sumber airnya berasal dari air hujan yang sengaja
ditampung dalam waktu yang lama pada pemantang-pemantang sawah lalu
memberikan air ke lahan yang memerlukan air sebagai pelengkap pemberian air
oleh hujan.

Berdasarkan cara pengambilan airnya, irigasi juga terbagi menjadi tiga macam, berikut
adalah macam-macam irigasi berdasarkan cara pengambilan airnya:

1. Irigasi Genangan

Merupakan irigasi yang memiliki cara pemberian airnya dengan menggenangi


lahan tempat tanaman tumbuh

2. Irigasi Sprinkler

Merupakan irigasi yang memiliki cara pemberian airnya dengan menyiram


tanaman

3. Irigasi Tetes

Merupakan irigasi yang memiliki cara pemberian airnya dengan meneteskan air

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


Irigasi juga dapat dibagi menjadi lima macam berdasarkan cara distribusi lahan, yaitu:

1. Penggenangan (flooding)
2. Menggunakan alur besar atau alur kecil
3. Menggunakan air di bawah permukaan tanah melalui sub irigasi agar
permukaan air tanah
4. Penyiraman (Sprinkling)
5. Cucuran (trickle)

(Hamad, 2017)

e. Jelaskan Kelebihan dan Kekurangan Sistem Irigasi Tetes (2 Sitasi)

Menurut Wijayanto & Widiastuti (2016), irigasi tetes memiliki kelebihan dibanding
dengan teknologi pertanian yaitu:

1. Efisiensi aplikasi irigasi relatif lebih tinggi dibanding sistem irigasi lain
2. Dapat mencegah timbulnya penyakit leaf burn pada tanaman tertentu
3. Dapat mengurangi terjadinya serangan hama dan penyakit tanaman serta dapat
mengurangi timbulnya gulma yang disebabkan oleh kondisi tanah terlalu basah.

Akan tetapi, irigasi memiliki suatu kelemahan yaitu penyumbatan emitter, mengalami
kerusakan oleh tikus atau binatang lain, akumulasi garam di sekitar tanaman, gerakan air
tanah dan perkembangan akar tanaman yang terhambat serta keterbatasan teknis-
ekonomis

Menurut Chandra (2015) sistem irigasi tetes memiliki keukurangan yaitu pembagian air
irigasinya yang tidak dapat disesuaikan dengan kondisi media tanam. Hal ini terjadi karena
mengingat pemberian air irigasi adalah berdasarkan waktu bukan berdasarkan kebutuhan
air itu sendiri. Oleh karena itu pemberian air dengan penggunaan pengatur waktu dalam
irigasi tetes tidak efektif karena hanya mampu memberikan air berdasarkan interval waktu.
Lalu karena irigasi tetes ini akan tetap memberikan air sesuai interval yang diatur dan
selalu terus berjalan maka dapat mengakibatkan cekaman pada tanaman, hal ini bisa saja
terjadi jika tanah sudah dalam keadaan jenuh dan irigasi tetap berjalan, pada kondisi ini
tanaman akan mengalami kebusukan akar

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


3. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM
Daring

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


4. ALAT BAHAN DAN FUNGSI
Alat yang diperlukan dalam percobaan sistem irigasi tetes adalah sebagai berikut:

No. Alat Fungsi

1. Pipa utama Untuk rangkaian utama pipa dalam pengaliran air

2. Pompa Untuk memompa atau memancing air

Untuk mengontrol tekanan di dalam pipa agar air tidak turun


3. Tunsen klip
kembali menuju tandon

4. Filter Untuk menyaring kotoran yang terbawa dalam air

5. Globe valve Sebagai katup untuk membuka atau menutup aliran air

6. Manometer Untuk mengontrol tekanan dalam sistem perpipaan

7. Pipa lateral Untuk menghubungkan pipa utama dengan transmeter

8. Emitter Untuk mengalirkan air dalam skala tetes

9. Pipa sub utama Untuk mengangkut air dari pipa utama ke pipa lateral

10. Gelas ukur Untuk mengukur volume air

Gelas plastik
11. Untuk menampung air sebelum diukur dalam gelas ukur
12

Sebagai tempat menampung air yang akan dialirkan dalam


12. Tandon
sistem irigasi

13. Stopwatch Untuk mengukur waktu pengairan

14. Stop kontak Untuk menghubungkan ke aliran listrik

Bahan yang diperlukan dalam percobaan sistem irigasi tetes adalah sebagai berikut:

No. Bahan Fungsi

Sebagai media (bahan


1. Air
utama perlakukan)

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


4. CARA KERJA (Diagram Alir)

Mempersiapkan alat dan bahan

Pasang jaringan irigasi tetes

Pasang alat ukur tekanan pada sistem jaringan lateral

Hubungkan pompa dengan sumber arus listrik

Tunggu sampai air mengalir

Letakkan penampung (gelas plastik) di bawah emitter untuk menampung


air yang keluar dalam jangka waktu 1 menit

Ukur volume air yang terdapat dalam gelas plastik menggunakan gelas ukur

Pastikan sistem irigasi bekerja dengan baik

Lakukan pengulangan sebanyak 5 kali

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


5. GAMBAR ALAT (Gambar tangan dan literatur)

- Gambar Tangan

- Gambar Literatur

(Ekaputra et al. 2017)

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


6. PEMBAHASAN
a. Data Hasil Praktikum

ACC DHP 16/04 22

DATA HASIL PERHITUNGAN

Tabel 1 Data Hasil Praktikum


No Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan
1 2 3 4 5
1 49 49 48 50 49

2 52 44 43 49 52

3 54 53 55 53 58

4 42 42 39 44 45

5 46 45 49 52 48

6 52 52 51 54 53

Jumla 295 285 285 302 305


h
Rat 49,166 47,5 47,5 50,333 50,833
a-
Rat
a
Tekanan
Manom 1 Bar 1 Bar 1 Bar 1 Bar 1 Bar
et
er(Bar)
Standar 4,490731 4,505552 5,718391 3,614784 4,535049
Deviasi

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


Tabel 2 Debit Aliran Air
Emitter Debit Debit Debit Debit Debit
Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan
1(m^3/s) 1(m^3/s) 1(m^3/s) 1(m^3/s) 1(m^3/s)
1 0,81666 0,816667 0,8 0,83333 0,816667
7 3
2 0,86666 0,733333 0,71666 0,81666 0,866667
7 7 7
3 0,9 0,883333 0,91666 0,88333 0,966667
7 3
4 0,7 0,7 0,65 0,73333 0,75
3
5 0.76666 0,75 0,81666 0,86666 0,8
7 7 7
6 0,86666 0,866667 0,85 0,9 0,883333
7
Jumlah 4,91666 4,75 4,75000 5,03333 5,083334
8 1 3
Rata- 0,81944 0,791667 0,79166 0,83888 0,847222
rata 5 7 9
Qmin 0,7 0,7 0,65 0,73333 0,75
3
Tabel 3 Perhitungan Emitter Per Ulangan
Emitter Ul.1 Ul. 2 Ul. 3 Ul. 4 Ul. 5 Ul. 1 Ul. 2 Ul. 3 Ul. 4 Ul. 5

(x-ẋ) (x-ẋ) (x-ẋ) (x-ẋ) (x-ẋ) (x-ẋ)2 (x-ẋ) (x-ẋ) 2 (x-ẋ) 2 (x-ẋ)2
2

1 -0,166 1,5 0, -0,333 -1,833 0,02755 2,25 0,25 0,1108 3,35988


5 6 9 9
2 2,834 -3,5 -4,5 -1,333 1,167 8,03155 12,25 20,25 1,77688 1,36188
6 9 9
3 4,834 5,5 7, 2,667 7,167 23,36755 27,5 56,25 7,11288 51,3658
5 6 98
9
4 -7,166 -5,5 -8,5 -6.333 -5,833 51,35155 27,5 72,25 40,1068 34,0238
6 8 8
9 9
5 -3,166 -2,5 1, 1,667 -2,833 10,02355 6,25 2,25 2,77888 8,02588
5 6 9 9
6 2,834 4,5 3, 3,667 2,167 8,03155 20,25 12,25 13,4468 4,69588
5 6 8 9
9
∑ 0,004 0 0 0,002 0,002 100,8333 96 163,5 65,3333 68,8094
3 3 4
6 5 5
∑|𝑖 − 21 23 26 16 21 100,8333 96 163,5 65,3333 68,8094
ẋ| 3 2 4
6 5 5

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


Tabel 4 Data Hasil Perhitungan
Ulanga Standar CV C SU EU
PE Kehilanga
n Deviasi U LQ n
Air
1 4,490731 0,091338 100,05 -349,0731 21,35591772 0,920 49,5 %
140 % % 48 % %
2
2 4,505552 0,094853 99,01% - 22,10525385 0,909 47,92 %
726 350,5555 04 % %
3 2%
3 5,718391 0,120387 98,31% - 20,52530714 0,902 47,91 %
178 471,8391 68 % %
9 %
4 3,614784 0,071817 102,3% -261,4784 21,85429180 0,938 50,7 %
376 % 74% %
3
5 4,535049 0,089214 101,03 -353,5049 22,13115334 1,145 51,2 %
663 % % 59 % %
7

Perhitungan Data Hasil Praktikum

a. Jumlah = X1 + X2 + X3 + … + Xn
 Ulangan 1 = 49 + 52 + 54 + 42 + 46 + 52 = 295
 Ulangan 2 = 49 + 44 + 53 + 42 + 45 + 52 = 285
 Ulangan 3 = 48 + 43 + 55 + 39 + 49 + 51 = 295
 Ulangan 4 = 50 + 49 + 53 + 44 + 52 + 54 = 302
 Ulangan 5 = 49 + 52 + 58 + 45 + 48 + 53 = 305
𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖ℎ
b. . Rata-rata = ( /𝑖)

o Ulangan 1 = 295 / 6 = 49,166

o Ulangan 2 = 285 / 6 = 47,5

o Ulangan 3 = 295 / 6 = 47,5

o Ulangan 4 = 302 / 6 = 50,333

o Ulangan 5 = 305 / 6 = 50,833

(𝑋𝑖−𝑋 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎)2
c. Standar deviasi = √
𝑛−1

 Ulangan 1 =
(49−49,166)2 +(52−49,166)2 +(54−49,166)2 +(42−49,166)2 +(46−49,166)2 +(52−49,166)2
√ =
5
4,490731

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


(49−47,5)2 +(44−47,5)2 +(53−47,5)2 +(42−47,5)2 +(45−47,5)2 +(52−47,5)2
 Ulangan 2 = √ =
5
4,505552

(48−47,5)2 +(43−47,5)2 +(55−47,5)2 +(39−47,5)2 +(49−47,5)2 +(51−47,5)2


 Ulangan 3 = √ =
5
5,718391
 Ulangan 4 =
(50−50,333)2 +(49−50,333)2 +(53−50,333)2 +(44−50,333)2 +(52−50,333)2 +(54−50,333)2
√ = 3,614784
5

 Ulangan 5 =
(49−50,833)2+(52−50,833)2 +(58−50,833)2 +(45−50,833)2 +(48−50,833)2 +(53−50,333)2
√ = 4,535049
5

Perhitungan Nilai Debit


a. Debit (Q) = V/t , dimana t = waktu = 1 menit = 60 sekon
 Ulangan 1
Q1 = V/t = 49/60 = 0,816667
Q2 = V/t = 52/60 = 0,866667
Q3 = V/t = 54/60 = 0,9
Q4 = V/t = 46/60 = 0,7
Q5 = V/t = 46/60 = 0.766667
Q6 = V/t = 52/60 = 0,866667
 Ulangan 2
Q1 = V/t = 49/60 = 0,816667
Q2 = V/t = 44/60 = 0,733333
Q3 = V/t = 53/60 = 0,883333
Q4 = V/t = 42/60 = 0,7
Q5 = V/t = 45/60 = 0,75
Q6 = V/t = 52/60 = 0,866667
 Ulangan 3
Q1 = V/t =48/60 = 0,8
Q2 = V/t = 43/60 = 0,716667
Q3 = V/t = 55/60 = 0,916667
Q4 = V/t = 39/60 = 0,65
Q5 = V/t = 49/60 = 0,816667
Q6 = V/t = 51/60 = 0,85

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


 Ulangan 4
Q1 = V/t = 50/60 = 0,833333
Q2 = V/t = 49/60 =0,816667
Q3 = V/t = 53/60 = 0,883333
Q4 = V/t = 44/60 =0,733333
Q5 = V/t = 52/60 =0,866667
Q6 = V/t = 54/60 = 0,9
 Ulangan 5
Q1 = V/t = 49/60 = 0,816667
Q2 = V/t = 52/60 = 0,866667
Q3 = V/t = 58/60 = 0,966667
Q4 = V/t = 45/60 = 0,75
Q5 = V/t = 48/60 = 0,8
Q6 = V/t = 53/60 = 0,883333
b. Jumlah Nilai Debit ∑ 𝑖 = (Q1 + Q2 + Q3 + Q4 +Q5)
 Ulangan 1 (∑𝑖) = 0,816667 + 0,866667 + 0,9 + 0,7 + 0.766667 +
0,866667 = 4,916668
 Ulangan 2 (∑𝑖) = 0,816667 + 0,733333 + 0,883333 + 0,7 + 0.75 +
0,866667 = 4,75
 Ulangan 3 (∑𝑖) = 0,8 + 0,716667 + 0,916667 + 0,65 + 0,816667 + 0,85 =
4,750001
 Ulangan 4 (∑𝑖) = 0,83333 + 0,816667 + 0,883333 + 0,733333 +
0,866667 + 0,9 + 0,866667 = 5,033333
 Ulangan 5 (∑𝑖) = 0,816667 + 0,866667 + 0,966667 + 0,75 + 0,8 +
0,883333 = 5,083334
c. Rata-rata Nilai Debit = (∑𝑄/𝑛)
 Ulangan 1 = 4,916668 / 6 = 0,819445
 Ulangan 2 = 4,75 / 6 = 0,791667
 Ulangan 3 = 4,750001 / 6 = 0,791667
 Ulangan 4 = 5,033333 / 6 = 0,838889
 Ulangan 5 = 5,083334 / 6 = 0,847222

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


Perhitungan Emitter

a. (x-ẋ)
 Ulangan 1
Emitter 1 = 49 – 49,166 = -0,166
Emitter 2 = 52 – 49,166 = 2,834
Emitter 3 = 54 – 49,166 = 4,834
Emitter 4 = 42 – 49,166 = -7,166
Emitter 5 = 46 – 49,166 = -3,166
Emitter 6 = 52 – 49,166 = 2,834

 Ulangan 2
Emitter 1 = 49 – 47,5 = 1,5
Emitter 2 = 44 – 47,5 = -3,5
Emitter 3 = 53 – 47,5 = 5,5
Emitter 4 = 42 – 47,5 = -5,5
Emitter 5 = 45 – 47,5 = -2,5
Emitter 6 = 52 – 47,5 = 4,5

 Ulangan 3
Emitter 1 = 48 – 47,5 = 0,5
Emitter 2 = 43 – 47,5 = -4,5
Emitter 3 = 55 – 47,5 = 7,5
Emitter 4 = 39 – 47,5 = -8,5
Emitter 5 = 49 – 47,5 = 1,5
Emitter 6 = 51 – 47,5 = 3,5

 Ulangan 4
Emitter 1 = 50 – 50,333 = -0,333
Emitter 2 = 49 – 50,333 = -1,333
Emitter 3 = 53 – 50,333 = 2,667
Emitter 4 = 44 – 50,333 = -6,333
Emitter 5 = 52 – 50,333 = 1,667
Emitter 6 = 54 – 50,333 = 3,667
 Ulangan 5
Emitter 1 = 49 – 50,833 = -1,833
Emitter 2 = 52 – 50,833 = 1,167
Emitter 3 = 58 – 50,833 = 7,167
Emitter 4 = 45 – 50,833 = -5,833
Emitter 5 = 48 – 50,833 = -2,833
Emitter 6 = 53 – 50,833 = 2,167

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


b. (x-ẋ) 2
 Ulangan 1
Emitter 1 = (x-ẋ)2 = -0,1662 = 0,027556
Emitter 2 = (x-ẋ)2 = 2,8342 = 8,031556
Emitter 3 = (x-ẋ)2 = 4,8342 = 23,367556
Emitter 4 = (x-ẋ)2 = -7,1662 = 51,351556
Emitter 5 = (x-ẋ)2 = -3,1662 = 10,0235566
Emitter 6 = (x-ẋ)2 = 2,8342 = 8,031556

 Ulangan 2
Emitter 1 = (x-ẋ)2 = 1,52 = 2,25
Emitter 2 = (x-ẋ)2 = -3,52 = 12,25
Emitter 3 = (x-ẋ)2 = 5,52 = 27,5
Emitter 4 = (x-ẋ)2 = -5,52 = 27,5
Emitter 5 = (x-ẋ)2 = -2,52 = 6,25
Emitter 6 = (x-ẋ)2 = 4,52 = 20,25

 Ulangan 3
Emitter 1 = (x-ẋ)2 = 0,52 = 0,25
Emitter 2 = (x-ẋ)2 = -4,52 = 20,25
Emitter 3 = (x-ẋ)2 = 7,52 = 56,25
Emitter 4 = (x-ẋ)2 = -8,52 = 72,25
Emitter 5 = (x-ẋ)2 = 1,52 = 2,25
Emitter 6 = (x-ẋ)2 = 3,52 = 12,25

 Ulangan 4
Emitter 1 = (x-ẋ)2 = -0,3332 = 0,11089
Emitter 2 = (x-ẋ)2 = -1,3332 = 1,776889
Emitter 3 = (x-ẋ)2 = 2,6672 = 7,112889
Emitter 4 = (x-ẋ)2 = -6,3332 = 40,106889
Emitter 5 = (x-ẋ)2 = 1,6672 = 2,778889
Emitter 6 = (x-ẋ)2 = 3,6672 = 13,446889

 Ulangan 5
Emitter 1 = (x-ẋ)2 = -1,8332 = 3,359889
Emitter 2 = (x-ẋ)2 = 1,1672 = 1,361889
Emitter 3 = (x-ẋ)2 = 7,1672 = 51,365889
Emitter 4 = (x-ẋ)2 = -5,8332 = 34,023889
Emitter 5 = (x-ẋ)2 = -2,8332 = 8,025889
Emitter 6 = (x-ẋ)2 = 2,1672 = 4,695889

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


c. ∑(x −ẋ)
 Ulangan 1 = (x −ẋ)1 + (x −ẋ)2 + (x −ẋ)3 + (x −ẋ)4 + (x −ẋ)5
= -0,166 + 2,834 + 4,834 + -7,166 + -3,166 + 2,834
= 0,004

 Ulangan 2 = (x −ẋ)1 + (x −ẋ)2 + (x −ẋ)3 + (x −ẋ)4 + (x −ẋ)5


= 1,5 + -3,5 + 5,5 + -5,5 + -2,5 + 4,5 + 0
=0

 Ulangan 3 = (x −ẋ)1 + (x −ẋ)2 + (x −ẋ)3 + (x −ẋ)4 + (x −ẋ)5


= 0,5 + -4,5 + 7,5 + -8,5 + 1,5 + 3,5 + 0
=0

 Ulangan 4 = (x −ẋ)1 + (x −ẋ)2 + (x −ẋ)3 + (x −ẋ)4 + (x −ẋ)5


= -0,333 + -1,333 + 2,667 + -6.333 + 1,667 + 3,667 + 0,002
= 0,002

 Ulangan 5 = (x −ẋ)1 + (x −ẋ)2 + (x −ẋ)3 + (x −ẋ)4 + (x −ẋ)5


= -1,833 + 1,167 + 7,167 + -5,833 + -2,833 + 2,167 + 0,002
= 0,002
d. ∑(𝑥 − 𝑥̇ )2
 Ulangan 1
= 0,027556 + 8,031556 + 23,367556 + 51,351556 + 10,0235566 + 8,031556 =
100,83336

 Ulangan 2
= 2,25 + 20,25 + 56,25 + 72,25 + 2,25 + 12,25 = 96

 Ulangan 3
= 0,25 + 20,25 + 56,25 + 72,25 + 2,25 + 12,25 = 163,5

 Ulangan 4
= 0,11089 + 1,776889 + 7,112889 + 40,106889 + 2,778889 + 13,446889 =
65,33335

 Ulangan 5
= 3,359889 + 1,361889 + 51,365889 + 34,023889 + 8,025889 + 4,695889 =
68,80944

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


e. ∑|𝑥 − 𝑥̇ |2

a) (𝑥 − 𝑥̇ )
 Ulangan 1 = | (-0,166) + 2,834 + 4,834 + (-7,166) + (-3,166) + 2,834 | = 21
 Ulangan 2 = | 1,5 + (-3,5) + 5,5 + (-5,5) + (-2,5) + 4,5 + 0 | = 23
 Ulangan 3 = | 0,5 + (-4,5) + 7,5 + (-8,5) + 1,5 + 3,5 + 0 | = 26
 Ulangan 4 = | (-0,333) + (-1,333) + 2,667 + (-6.333) + 1,667 + 3,667 + 0,002 | = 16
 Ulangan 5 = | (-1,833) + 1,167 + 7,167 + (-5,833) + (-2,833) + 2,167 + 0,002 | = 21

b) |𝑥 − 𝑥̇ |
 Ulangan 1 = |0,027556 + 8,031556 + 23,367556 + 51,351556 + 10,023556 + 8,031556|
= 100,833336
 Ulangan 2 = | 2,25 + 12,25 + 27,5 + 27,5 + 6,25 + 20,25 | = 96
 Ulangan 3 = | 0,25 + 20,25 + 56,25 + 72,25 + 2,25 + 12,25 | = 163,5
 Ulangan 4 = | 0,11089 + 1,776889 + 7,112889 + 40,106889 + 2,778889 + 13,446889 |
= 65,333325
 Ulangan 5 = | 3,359889 + 1,361889 + 51,365889 + 34,023889 + 8,025889 + 4,695889 |
= 68,809445
Perhitungan Data Selanjutnya
𝑆𝐷
a. CV = 𝑋̅

 Ulangan 1
4,490731
CV = = 0,0913381402
49,166

 Ulangan 2
4,505552
CV = 47,5
= 0,0948537263

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022
Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022
Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022
Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022
b. Analisa Data Hasil Praktikum

Dari praktikum ini dihasilkan sebuah data, sehingga dapat diketahui pada tabel 1
terdapat 6 data dengan 5 kali pengulangan. Pada ulangan pertama hingga kelima
mendapatkan hasil sebesar 295, 285, 285, 302, dan 305. Pada ulangan pertama
hingga kelima memiliki rata-rata sebesar 49,166, 47,5, 47,5, 50,333, dan 50,833. Dapat
dilihat pada ulangan pertama hingga kelima menunjukkan tekanan manometer sebesar
1 bar. Adapun besar standar deviasi pada ulangan pertama hingga kelima yaitu
4m490731, 4,505552, 5,718391, 3,614784, 4,535049. Pada tabel 1 diketahui jumlah
dan rata-rata tertinggi terdapat pada ulangan kelima, dan jumlah dan rata-rata terendah
terdapat pada ulangan kedua dan ketiga. Standar devisiasi pada tabel yang tertinggi
terdapat pada ulangan ketiga dan yang terendah pada ulangan keempat.
Pada tabel 2 dapat diketahui bahwa debit pada ulangan pertama hingga kelima,
yaitu memperoleh hasil sebesar 4,916668, 4,75, 4,750001, 5,0333333, 5,083334
dengan rata-rata sebesar 0,819445, 0,791667, 0,791667, 0,838889, 0,847222. Adapun
Qmin pada ulangan pertama hingga kelima menunjukkan nilai 0,7, 0,7, 0,65, 0,733333,
0,75. Kemudian pada tabel 2 terlihat jumlah, rata-rata, dan Qmin tertinggi terdapat pada
ulangan kelimat dan terendah pada ulangan ketiga.
Pada tabel 3 dapat dilihat menunjukkan perhitungan emitter per ulangan 1 hingga
5 yang mendapatkan hasil nilai sebesar 0,004; 0; 0; 0,002; 0,002; 100,833336; 96;
163,5; 65,333335; 68, 809445. Sedangkanhasil kuadratnya pada pengulangan pertama
hingga kelima memperoleh nilai sebesar 100,833336; 96; 163,5; 65,333335; 68,
809445. Hasil mutlak emitter tanpa kuadrat pada ulangan pertama hingga kelima
memperoleh nilai sebesar 21, 23, 26, 16, 21. Pada jumlah emitter terdapat nilai tertinggi
pada ulangan pertama, kedua dan ketiga. Sedangkan nilai terendah pada ulangan
kedua dan ketiga. Pada hasil kuadrat terdapat nilai tertinggi pada ulangan ketiga dan
nilai terendah pada ulangan kelima. Kemudian, pada hasil mutlak emitter tanpa
kuadrat memperoleh nilai tertinggi pada ulangan ketiga dan nilai terendah pada
ulangan keempat. Lalu pada hasil mutlak emitter kuadrat memperoleh nilai tertinggi
pada ulangan pertama dan nilai terendah pada ulangan keempat.Pada tabel 4 berisikan
mengenai data hasil perhitungan dari keseluruhan tabel dari ulangan pertama hingga
kelima. Tabel tersebut berisi standar deviasi dan CV dengan nilai tertinggi terdapat
pada ulangan pertama, CU tertinggi terdapat pada ulangan pertama dan ketiga, SU
tertinggi pada ulangan keempat, EU tertinggi pada ulangan kedua, EA dan PELQ
tertinggi pada ulangan keempat dan kelima, dan kehilangan air tertinggi pada
ulangan keempat.

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


c. Analisa Perhitungan

Dari hasil perhitungan CV, CU, SU EU, EA, PELQ, dan kehilangan air didapatkan
sebuah analisa mengenai perhitungan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan
didapatkan hasil dari perhitungan CV yang tertinggi terdapat pada ulangan ketiga
sebesar 0,1203871789 danperhitungan CV terendah terdapat ulangan keempat sebesar
0,134. Kemudian pada hasil perhitungan CU, didapatkan hasil teringgi pada ulangan
pertama dan ketiga sebesar 100% dan terendah pada ulangan kedua, keempat, dan
kelima sebesar 99,8%. Lalu pada perhitungan SU, didapatkan hasil tertinggi pada
ulangan keempat sebesar 86,6% dan terendah pada ulangan pertama sebesar 76,9%.
Pada perhitungan EU, didapatkan sebuah hasil tertinggi yang terdapat pada ulangan
kedua sebesar 33,4% dan hasil terendah terdapat pada ulangan keempat dan kelima
dengan nilai 33,1%. Pada perhitungan EA, didapatkan hasil nilai tertinggi pada ulangan
keempat dan kelima sebesar 32,2% dan nilai terendah terdapat pada ulangan pertama
dengan nilai 28,44%. Lalu pada perhitungan PELQ didapatkan nilai tertinggi pada
ulangan keempat dan kelima sebesar 89,7% dan terendah pada ulangan pertama
sebesar 79,9%. Untuk perhitungan kehilangan air, didapatkan hasil tertinggi pada
ulangan keempat sebesar 86,6% dan terendah pada ulangan pertama sebesar 77%.

d. Bandingkan Hasil Koefesien Keseragaman dari Hasil Perhitungan Dengan Literatur

Berdasarkan hasil dari praktikum ini dapat disumpulkan bahwa nilai koefisien
kaseragaman distribus air (CU) yang diperoleh sudah berjalan dengan baik dan sesuai
dengan batasan atau kesesuaian yang telah ditentukan yaitu lebih dari 95%. Pada sistem
irigasi tetes memiliki CU di atas 95% dengan arti bahwa jaringan irigasi layak digunakan
sebab nilai debt yang keluar dari tiap-tiap emitter pada masing-masing pipa adalah
mendekati sama (Mustawa et al., 2017). Nilai CU yang diperoleh dari praktikum ini
adalah 100%; 99,8%; 100%; 99,8%; dan 99,8%. Dengan demikian, sistem irigasi tetes
pada praktikum ini dalam hal keseragaman dsitribusi air sudah berjalan dengan baik,
serta bekerja dengan layak dan memenuhi batas persyaratan perpipaan hidrolika.

e. Bagaimana Cara Pemberian Air pada Sistem Irigasi Tetes (+sitasi)

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


Sistem irigasi tetes adalah irigasi memiliki tekanan yang rendah dan debit kecil
dengan sistem pemberian air yang menggunakan apllikasi pada daerah sekitar
perakarantanaman melalui sistem penetes (emitter). Pemberian air pada sistem irirgasi
tetes dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa alat aplikasi yang mampu
memberikan air dengan debit yang rendah dan frekuensi yang tinggi di sekitar tanaman
(Ridwan, 2013). Adapun tekanan air yang masuk ke dalam alat aplikasi sebesar 1.0 bar
dan dikeluarkan dengan tekanan yang mendekati 0 untuk mendapatkan tetesan yang
terus menerus dan debit yang rendah.
Menurut Adhiguna & Rejo (2018), pemberian air pada sistem irgasi tetes dapa
dilakukan dengan memberikan debit rendah dan frekuensi tinggi secara terus-menerus
pada tanaman, hal ini dilakukan melalui permukaan tanah ataupun langsung ke zona
perakaran dengan menggunakan emitter tunggal maupun dalam bentuk drip line. Aliran
air pada sistem ini memanfaatkan gaya kapilaritas dan gravitasi yang bergerak secara
vertikaldan horizontal dalam profil tanah.

f. Manfaat Pemberian Air dengan Menggunakan Sistem Irigasi Tetes (+sitasi)

Dalam pemberian air dengan menggunakan sistem irigasi tetes terdapat beberapa
manfaat didalamnya. Manfaat pemberian air menurut Bria et al. (2017), yaitu
meningkatkanpertumbuhan tanaman serta hasil panen dan meningkatkan nilai guna air.
Selain itu, dapat meningkatkan efetivitas penanaman, menghemat tenaaga, menekan
resiko penumpukan garam, dan menekan pertumbuhan gulma.
Sedangkan menurut Ridwan (2013), manfaat dari pemberian air menggukanan
sistemirigasi tetes adalah efisiensi penggunaan aplikasi irigasi yang tinggi,
menyempurnakan pengelolaan nutrisi tanaman, penanganan salintas yang baik, dan
kebuuhan energi rendahdibandingkan mekanisasi irigasi lainnya.

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


7.PENUTUP
a. Kesimpulan

Dari laporan yang telah dibuat, didapatkan kesimpulan didalamnya. Kesimpulan


tersebut adalah irigaisi tertutup memilki berbagai macam sistemnya berdasarkan sumber
air, cara pengambilan air, dan distribusi lahan. Sistem irigasi sendiri dibagi menjadi tiga,
yang pertama ialah sistem irigasi permukaan, sistem irigasi curah dan sistem irigasi tetes.
Irigasi tetes sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghemat air. Dalam
laporan juga dijelaskan mengenai cara kerja dari sistem irigasi tetes, yaitu dengan
menampung air ke sebuah wadah yang kemudian mengalirkannya ke tanaman setetes
demi setets melalui emitter. Selain itu, sistem irigasi tetes memiliki komponen-komponen
seperti tersusun dari berbagai pipa (pipa lateral, pipa utama, pipa sub utama), pompa,
emitter, filter, valve, dan tusen klip. Irigasi tetes biasanya digunakan untuk mengairi lahan
pertanian sayur dan buat serta cocok digunakan pada lahan yang memiliki kondisi air
terbatas. Sistem irigasi tetes memiliki kelebihan seperti dapat menghemat air, menjaga
kelembapan tanah, menghemat waktu dan juga tenaga. Namun sistem irigasi ini juga
memiliki kelemahan yaitu biaya yang dibutuhkan sangat mahal dan dapat membatasi
pertumbuhan tanaman.
Dalam sistem irigasi tetes, penggunaan terbaik dapat dicapai dengan mengurangi
frekuensi tinggi dan rendah dari nilai debit. Sistem tersebut dapat dilihat dari CU, apabila
nilai CU di atas 95% maka sistem irigasi tersebut layak untuk digunakan. Hal tersebut
berarti air yang mengalir keluar berada dalam kondisi yang optimal.

b. Saran

Pelaksanaan praktikum yang dilakukan secara daring dirasa sudah cukup baik dalam
penyampain materi mengenai irigasi tertutup, sehingga praktikan mengerti materi
tersebut. Kemudian saran saya mengenai waktu pengerjaan pre test dan post test adalah
untuk menambah waktu ketika pengerjaannya.

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


DAFTAR PUSTAKA

Adhiguna, R. T., & Rejo, A. (2018). Teknologi Irigasi Tetes Dalam Mengoptimalkan
Efisiensi Penggunaan Air Di Lahan Pertanian. Seminar Nasional Hari Air Dunia
2018 (pp. 108-116). Palembang: core.ac.uk. e-ISSN:2621-7449.

Arsyad, K. (2017). Modul Pengetahuan Umum Irigasi: Pelatihan Operasi dan


Pemeliharaan Irigasi Tingkat Juru. Bandung : Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Sumber Daya Air dan Konstruksi.

Candra, H., Triyono, S., Kadir, M. Z., & Tusi, A. (2015). Rancang Bangun dan Uji
Kinerja Sistem Kontrol Otomatis Pada Irigasi Tetes Menggunakan
Mikronkontroller Arduino Mega. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, IV(4), 235-
244.

Ekaputra, E. G., Yanti, D., Saputra, D., & Irsyad, F. (2017). Rancang Bangun Sistem
Irigasi Tetes Untuk Budidaya Cabai (Capsicum Annum L.) Dalam Greenhouse
Di Nagari Biaro, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera
Barat. Padang. Jurnal Irigasi, XI(2), 103-112.

Mustawa, M., Abdullah, S. H., & Putra, G. M. (2017). Analisis Efisiensi Irigasi Tetes Pada
Berbagai Tekstur Tanah untuk Tanaman Sawi (Brassica juncea). Jurnal Ilmiah
Rekayasa Pertanian dan Biosistem, V(2), 408-421.

Ridwan, D. (2013). Model Jaringan Irigasi Tetes Berbasis Bahan Lokal Untuk
Pertanian Lahan Sempit. Jurnal Irigasi, VIII(2), 90-98.

Velthuizen, A., Idrus, M., Kuswadi, D., Suprapto, & Darmaputra, I. G. (2018). Kinerja
Irigasi Tetes Tipe Emiter Aries pada Tanaman Pisang Cavendhis di PT
Nusantara Tropical Farm. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, XVIII(1), 33-38.
doi:10.25181/jppt.v18i1.

Widiastuti, I., & Wijayanto, D. (2018). Implementasi Teknologi Irigasi Tetes pada
Budidaya Tanaman Buah Naga. Jurnal Keteknikan Pertanian (JTEP), VI(1), 1-8.
E-ISSN 2338-8439. https://doi.org/10.19028/jtep.06.1.1-8.

Wijayanto, D. S., & Widiastuti, I. (2016). Pompa AIir Bertenaga Hibrid Untuk Irigasi Tanaman
Buah Naga. Journal Of Mechanical Engineering Education, I(2), 169-178. ISSN
2528-2611.

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


LAMPIRAN

Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022


Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022
Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022
Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022
Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022
Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022
Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022
Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022
Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022
Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022
Evaluasi Sistem Irigasi Tertutup – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai