Materi
Pengertian irigasi adalah kegiatan pemberian air pada suatu lahan pertanian yang
bertujuan untuk menciptakan kondisi lembab pada daerah perakaran tanaman untuk
memenuhi kebutuhan air bagi partumbuhan tanaman. Menurut Basri (1987), irigasi
adalah pemberian air pada tanaman untuk memenuhi kebutuhan air bagi
pertumbuhannya.
Air yang pada umumnya diambil dari sungai atau bendungan yang dialirkan melalui
sistem jaringan irigasi untuk menjaga keseimbangan jumlah air di dalam tanah.
Irigasi diberikan pada tanaman karena ada faktor pembatas dalam budi daya tanaman.
Faktor pembatas tersebut apabila tidak dilakukan rekayasa, maka akan mengakibatkan
kerugian. Pemberian air pada tanaman biasanya diberikan pada saat kondisi kekurangan
air. Dengan demikian, air merupakan faktor pembatas, yang direkayasa sedemikian
hingga dapat mencukupi kebutuhan air. Hal tersebut selaras dengan pendapat seorang
peneliti, di mana Linseley, mendefinisikan bahwa
pengairan adalah pemberian air kepada tanah untuk menunjang curah hujan yang tidak
cukup agar tersedia lengas tanah bagi pertumbuhan tanaman.
Irigasi selain bertujuan menyediakan air bagi pertumbuhan tanaman, juga memberikan
manfaat lain, seperti berikut ini:
a. Air Permukaan
Sumber air permukaan untuk memenuhi kebutuhan irigasi tanaman dapat diperoleh dari
sungai, waduk, danau, dan curah hujan. Curah hujan merupakan sumber air utama bagi
tersedianya air permukaan. Air hujan yang jatuh sebagian akan terinfiltrasi melalui pori-
pori tanah dan sebagian lagi akan membentuk aliran permukaan (surface run off) yang
pada akhirnya akan mengalir pada sungai atau mengisi cekungan-cekungan sebagai
tampungan.
Air tanah
Air tanah dapat diartikan sebagai air yang terdapat yang ruang-ruang antara butir-butir
tanah. Secara umum keberadaan aiar tanah dapat dipisahkan dalam dua lapisan, yaitu,
lapisan tidak jenuh air (zone of unsaturation) dan lapisan jenuh air (zone of saturation).
Penggunaan air tanah untuk keperluan irigasi tanaman dengan cara penggalian dan
penyedotan relatif masih terbatas, itupun hanya dilakukan pada beberapa daerah tertentu
serta pada saat-saat musim kemarau saja. Mengingat cara ini dianggap masih relatif
mahal dan membutuhkan investasi yang cukup besar.
Prinsip dasar dari sistem drainase adalah menyekap air, menngumpulkan air dan
akhhirnya membuang keluar areal. Drainase harus dirancang dalam bentuk jaringan
yang memanfaatkan topologi dan mengalirkan kelebihan air berdasarkan gaya berat.
Merancang saluran drainase harus berdasar pada topografi wilayah.
LEMBAR PROJEK
PROSES PEMBUATAN KOMPOS DAN CATATAN PENGAMATAN
Nama :
Kelas :